ANALISIS PENYEBAB KESULITAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Imron Setiawan, RRP Megahati, Febri Yanti Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat imronsetiawan72@yahoo.co.id ABSTRACT Students' learning difficulties shown by factors specific barriers to achieve learning outcomes. IPS specialization class XI students who take interest in biology cross learning difficulties caused by internal factors and external factors. This results in lower learning results obtained by students. This study aims to analyze the causes of learning difficulties specialization in biology class XI IPS SMAN 1 V Koto Kampung Dalam subdistrict Padang Pariaman district. The method used in this research is descriptive method. Data obtained in the form of student response to teaching biology using a questionnaire. The sample in this study were students of class XI IPS specialization that takes cross-interest in biology by the number 58. Techniques used in this sampling is total sampling. Where the samples taken are all members of the class XI IPS that interest who took Cross biological interest. From the analysis of research data on the percentage obtained internal factors, namely the physical factor of 72.19%, 77.29% on a psychological factor, the fatigue factor of 76.29% to the average percentage of 75.26% internal factors with high criteria while the percentage of external factors, namely the family factors 77.62%, 78.45% on school factors, the community factor of 78.01% to the average percentage of 78.03% of external factors with high criteria. It can be concluded that the internal factors and external factors are the cause of learning difficulties specialization in biology students class XI IPS SMAN 1 V Koto Kampung Dalam subdistrict Padang Pariaman district. Key Word : learning Difficulties, Internal Factors, External Factors PENDAHULUAN Pendidikan bertujuan untuk membimbing siswa kearah suatu tujuan yang dinilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa ketujuan itu. UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan bangsa (Sagala, 2010:11). Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka kurikulum dibutuhkan sebagai pedoman dan acuan dalam dunia pendidikan. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepda siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mampu mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahwa bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa (Slameto, 2013:65). Seiring perubahan zaman kurikulum juga mengalami perubahan, hingga kurikulum terbaru sekarang yang dikenal kurikulum 2013. 1
Kebijakan penting dalam Kurikulum 2013, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran (peminatan) yang diminati. Pemilihan kelompok mata pelajaran dipilih semenjak masuk ke SMA atau kelas X semester pertama. Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama pembelajaran di SMA. Dalam kurikulum 2013 dikenal tiga peminatan. Pertama peminatan MIPA, wajib mempelajari mata pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia. Kedua IPS wajib untuk mempelajari mata pelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Ketiga Bahasa wajib mempelajari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Asing ditetapkan sekolah tersebut dan Antropologi. Selain peminatan dalam kurikulum 2013 ada juga namanya lintas minat. Dalam lintas minat ini siswa diberi kesempatan untuk mengambil mata pelajaran dari kelompok peminatan lain (Depdiknas, 2013). Lintas minat dalam kurikulum 2013 memberikan peluang bagi siswa mempelajari mata pelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok mata pelajaran peminatan yang dipilihnya. Siswa yang mengambil pemintan IPA bisa memilih mata pelajaran lintas minat yang berada pada peminatan IPS maupun dalam peminatan Bahasa. Siswa yang mengambil pemintan IPS bisa memilih mata pelajaran lintas minat yang berada pada peminatan IPA maupun dalam peminatan Bahasa. Siswa yang mengambil pemintan Bahasa bisa memilih mata pelajaran lintas minat yang berada pada peminatan IPA maupun dalam peminatan IPS Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru Biologi SMAN 1 V koto Kampung Dalam yang menggunakan kurikulum 2013 pada tanggal 28 Januari 2016, dengan bapak H. Darmasto, S.Pd didapat informasi bahwa dalam belajar Biologi siswa kelas XI peminatan IPS yang mengambil lintas minat biologi mengalami kesulitan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal meliputi kurangnya minat, motivasi, mengatur waktu belajar dan menjaga kesehatan, sedangkan dari faktor eksternal yaitu kurangnya perhatian orang tua, lingkungan yang kurang mendukung, menyebabkan siswa malas belajar. Dalam proses pembelajaran banyak siswa yang kurang paham dengan apa yang di terangkan salah satunya dalam penulisan bahasa ilmiah banyak siswa yang tidak paham bahkan salah dalam menulis bahasa ilmiah dalam belajar biologi. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan di SMAN I V koto kampung dalam, menunjukkan bahwa hasil belajar Biologi siswa kelas XI peminatan IPS yang mengambil lintas minat biologi relatif lebih rendah dibandingkan hasil belajar biologi siswa kelas XI peminatan IPA yang rata-rata sudah mencapai KKM 75 pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Rata-rata nilai Biologi siswa kelas XI peminatan IPA yaitu 78,80 sedangkan rata-rata nilai Biologi siswa kelas XI peminatan IPS yang mengambil lintas minat biologi yaitu 65,30 masih jauh di bawah KKM. Penyebab kesulitan belajar yang dianalisis berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal. Data yang didapat berupa respon siswa terhadap pembelajaran biologi menggunakan angket. Hasil penelitian yang didapatkan berupa analisa penyebab kesulitan belajar biologi siswa kelas XI peminatan IPS SMAN 1 Kabupaten Padang pariaman. 2
Masalah-masalah belajar yang berkenaan dengan dimensi siswa sebelum belajar pada umumnya berkenaan dengan minat, kecakapan dan pengalamanpengalaman, bila mana siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar, maka ia akan berupaya akan mempersiapkan halhal yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajarinya secara lebih baik, hal ini misalnya dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan buku, alat-alat tulis atau hal-hal lain yang diperlukan (Aunurrahaman, 2010;178). Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya faktor-faktor hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2013:54). METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2016 semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016, di SMAN 1 Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, dengan menggunakan teknik total Sampling atau penelitian populasi. Pengambilan data dilakukan secara langsung di lapangan dengan jumlah sampel sebanyak 58 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket (kuesioner) yang dimodifikasi dari angket Gustiwa (2014). Prosedur penelitian yang sudah dilakukan diantaranya : observasi, menemukan masalah, menyusun proposal, menyiapkan surat penelitian, menyebar angket kepada responden, menyusun laporan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumus yang dikemukakan oleh Purwanto (2013:102). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang Analisis Penyebab Kesulitan Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI.IPS SMAN I Kabupaten Padang Pariaman. Diperoleh hasil seperti pada tabel persentase hasil pengolahan data penelitian. Tabel Persentase hasil pengolahan data penelitian No Sub Variabel Faktor Yang Kriteria Berpengaruh (%) 1 Internal a. Faktor Jasmaniah 72,19% Tinggi b. Faktor Psikologis 77,29% Tinggi c. Faktor Kelelahan 76,29% Tinggi Rata-rata 75,26% Tinggi 2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi 3
Dalam tabel tersebut, dapat dilihat bahwa penyebab kesulitan belajar biologi siswa kelas XI peminatan IPS disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan tabel dapat diamati bahwa faktor ekternal lebih tinggi terhadap penyebab kesulitan belajar siswa kelas XI pemniatan IPS. Lingkungan merupakan tempat tumbuh dan belajar siswa yang pertama sekali. Lingkungan dapat mencerminkan cara dan sikap anak dalam belajar. Hal ini didukung oleh Aunurrahman (2010:188) menyatakan bahwa lingkungan memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan Tabel tersebut, dapat dilihat faktor keluarga menyebabkan kesulitan belajar sebesar 77,62% dengan kriteria tinggi. Keluarga merupakan lingkungan terdekat dan utama siswa karena siswa pertama sekali belajar dilingkungan keluarga. Apapun pendidikan yang diberikan keluarga hasilnya dapat kita lihat langsung dari sikap dan tingkah laku siswa dalam keseharianya. Selain itu siswa lebih banyak menghabiskan waktu serta berinteraksi dengan keluarga. Menurut Sunarto (2008:193) keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak-anak dan remaja. Pendidikan keluarga lebih menekankan pada aspek moral atau pembentukan kepribadian daripada pendidikan menguasai ilmu pengetahuan. Agar siswa dapat belajar dengan baik dibutuhkan dukungan, bantungan dan dorongan dari segala komponen keluarga baik berupa moril maupun materil untuk terbentuknya pribadi yang mau belajar yang nantinya akan memberikan hasil belajar yang baik juga. Hal ini didukung oleh Slameto (2013:62) menyatakan bahwa kelancaran belajar serta keberhasilan siswa, perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga siswa tersebut. Faktor sekolah yang menyebabkan kesulitan belajar siswa sebesar 78,45% dengan kriteria tinggi. Sekolah merupakan lingkungan dibuat oleh negara untuk mengembangkan kemampuan intelegensi siswa dalam berinteraksi, bersosial dan menemukan hal yang baru. Siswa banyak menghabiskan waktunya dilingkungan sekolah sehingga apapun bentuk interaksi dan kegiatan disekolah akan mempengaruhi sikap kemampuan maupun pengetahuanya. Menurut Sunarto (2008:195) sekolah merupakan lingkungan artifisial yang sengaja diciptakan untuk membina anak-anak kearah tujuan tertentu, khususnya untuk memberikan kemampuan dan keterampilan sebagai bekal kehidupanya di kemudian hari. Slameto (2013:64) menyatakan bahwa faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Oleh sebab itu diperlukan dukungan dari semua komponen sekolah agar terwujudnya tujuan belajar yang diharapkan. Faktor masyarakat menyebabkan kesulitan belajar siswa sebesar 78,01% dengan kriteria tinggi. Apapun kegiatan masyarakat sekitar akan berpengaruh terhadap pribadi siswa tersebut. Apabila lingkungan kurang memperhatikan masalah pendidikan niscaya akan berpengaruh negatif terhadap belajar siswa. Namun jika kondisi lingkungan mendukung niscaya kesulitan belajar dihadapi dapat teratasi. Masyarakat yang tidak peduli terhadap segala aktivitas siswa, serta tidak memberikan teguran saat siswa melakukan kesalahan akibatnya siswa akan semenamena dan menyebabkan siswa bebas melakukan apapun yang diinginkanya tanpa memikirkan dampak akibatnya. 4
Menurut Sunarto (2008:194) masyarakat merupakan lingkungan alami kedua yang dikenal siswa. Siswa telah banyak mengenal karekteristik masyarakat dengan berbagai norma dan keragamanya. Kondisi masyarakat amat beragam, tentu banyak hal yang harus diperhatikan dan diikuti oleh anggota masyarakat, dan dengan demikian siswa perlu memahami hal itu. Tidak jarang para siswa berbeda pandangan dengan orang tua, sehingga norma dan perilaku siswa dianggap tidak sesuai dengan masyarakat yang sedang berlaku. Hal ini tentu akan berdampak pada pembentukan pribadi siswa. Untuk itu diharapkan kepada semua komponen masyarakat memberikan dukungan agar terwujudnya sikap dan kepribadian siswa yang baik dalam menjalankan kehidupanya. KESIMPULAN Dari hasil analisis data penelitian didapatkan persentase pada faktor internal, yaitu pada faktor jasmaniah 72,19%, pada faktor psikologis 77,29%, pada faktor kelelahan 76,29% jadi rata-rata persentase faktor internal 75,26% dengan kriteria tinggi sedangkan persentase faktor eksternal, yaitu pada faktor keluarga 77,62%, pada faktor sekolah 78,45%, pada faktor masyarakat 78,01% jadi rata-rata persentase faktor eksternal 78,03% dengan kriteria tinggi. Dapat disimpulkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal merupakan penyebab kesulitan belajar biologi siswa kelas XI peminatan IPS SMAN 1 Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Depdiknas. 2013. Model Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat 2013. Guswita, Lira. 2014. Tinjauan Faktor Internal Dan Eksternal Penyebab Kesulitan Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Bayang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Program Studi Pendidikan Biologi. Skripsi. STKIP PGRI Sumbar. Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Saipul, Sagala. 2010. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2013. Belajar Dan Fakto-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. 5