BAB I PENDAHULUAN. lembaga riset pemasaran Euro Monitor International, nilai industri kosmetik

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN PROGRAM PROMOSI ESTHER HOUSE OF BEAUTY SURABAYA GUNA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS. Lendy Pellankorin 1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkatkan kebudayaan manusia. Keinginan manusia terhadap

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. disajikan bersama konsep dan rencana penempatannya. membangun dan meningkatkan brand awareness maka pada setiap desain

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan Brand Awareness. Penelitian yang berhubungan dengan objek

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. adanya persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI KLINIK Dr. DHANY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dengan penanaman konsep brand awareness dalam setiap benak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. mewah mendorong perusahaan harus lebih inovatif dalam menciptakan produk guna

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. aset yang dapat penilaian langsung di mata pelanggannya. Aset yang. dikandungnya dapat membantu pelanggan atau calon konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Gaya hidup modern yang cenderung

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah menjadi salah satu pangsa pasar terbesar dalam

BAB I. A. Latar Belakang. terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lokal tetapi juga dengan perusahaan multinasional.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya atau agar terlihat lebih menarik. Oleh karena itu banyak sekali perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, membuat perusahaan penyedia alat telekomuniasi (handphone)

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Perkembangan jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia

LAMPIRAN I KUESIONER AUDIT INTERNAL. Berikan tanda cek ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kecantikan di Indonesia maju dengan pesat. Menurut data dari lembaga riset pemasaran Euro Monitor International, nilai industri kosmetik Indonesia mencapai lebih dari US$5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 12% (Neraca, 2011). Peluncuran produk baru begitu beragam dengan merek yang juga sangat bervariasi. Beragamnya produk yang ditawarkan pada konsumen menuntut perusahaan melakukan berbagai upaya guna meraih pangsa pasar terbesar dan mendapatkan loyalitas pelanggan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan membentuk identitas produk yang kuat, mengingat pada saat ini persaingan tidak hanya terbatas pada atribut fungisional produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya. Citra khusus ini membuat konsumen aware sehingga merek tersebut masuk dalam pertimbangan konsumen saat melakukan keputusan pembelian. Brand awareness merupakan elemen ekuitas yang sangat penting bagi perusahaan karena kesadaran merek dapat berpengaruh secara langsung terhadap ekuitas merek. Apabila kesadaran konsumen terhadap merek rendah, maka dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga akan rendah. Aaker (dalam Durianto, dkk, 2004) mengatakan bahwa brand awareness sebagai gambaran keberadaan merek dalam pikiran konsumen yang dapat menjadi penentu dalam beberapa 1

2 kategori, dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam ekuitas merek (Brand Equity). Peranan ini dipahami dalam bentuk bagaimana brand awareness menciptakan suatu nilai bagi suatu merek. Nilai-nilai tersebut diantaranya adalah pertimbangan terhadap merek. Dalam melakukan keputusan pembelian, konsumen akan menyeleksi merek-merek yang dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan. Merek dengan top of mind yang tinggi mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut akan dipertimbangkan dalam benak konsumen. Dengan kata lain brand awareness memiliki pengaruh besar terhadap tingkat penjualan suatu produk. Esther House of Beauty adalah klinik yang telah memiliki pengalaman selama 18 tahun dalam dunia kecantikan. Pada awalnya klinik ini didirikan dengan nama Esther Beauty Clinique and Slimming Center namun seiring dengan berjalannya waktu nama tersebut berubah menjadi Esther House of Beauty. Hingga kini Esther House of Beauty sudah memiliki 25 cabang di seluruh Indonesia. Potensi klinik ini sangat besar sayangnya tidak diikuti perkembangan tingkat penjualannya. Berdasarkan laporan penjualan dari tahun 2009 2011 tampak bahwa tingkat penjualan Esther House of Beauty cenderung mengalami penurunan secara bertahap.

3 Gambar 1.1 Penjualan Esther House of Beauty Tahun 2009-2011 Sumber: Laporan Annual Meeting Esther House of Beauty Dari grafik penjualan pada gambar 1.1 diketahui penjualan 3 tahun terakhir hanya mencapai rata-rata 5%-6% saja. Esther House of Beauty telah melakukan berbagai program promosi baik dalam bentuk cetak maupun elektronik guna meningkatkan penjualan, akan tetapi hasilnya tidak memberikan peningkatan secara bertahap. Mengingat semakin ketatnya persaingan dalam bisnis kecantikan maka perlu dilakukan tinjuan ulang terhadap program promosi yang sudah dilakukan sebelumnya. Promosi Esther House of Beauty yang selama ini dilakukan memiliki tingkat awareness yang rendah. Dari segi desain iklan Esther tidak memiliki konsep yang konsisten baik warna, layout maupun tampilan visualnya. Warna-warna yang digunakan begitu beragam. Hal ini dapat dilihat pada iklan mading bulanan dan website, seragam beautician yang berwarna putih dan pink, sedang tas berwarna abu-abu dan pink, dan member card berwarna gradasi putih abu-abu.

4 Sebagai bentuk pencitraan konsistensi warna dan korelasi dengan konsep tidak bisa diabaikan karena mempengaruhi persepsi konsumen yang nantinya mengarah pada loyalitas pelanggan. Darmaprawira menyatakan Persepsi visual terutama bergantung pada interpretasi otak terhadap suatu rangsangan yang diterima oleh mata. Warna menyebabkan otak bekerja sama dengan mata dalam membatasi dunia eksternal. Di samping itu, dalam bidang komersial terdapat satu ukuran yang dapat diuji dan dibuktikan mengenai bagus tidaknya suatu produk, yaitu: The beautiful color are the ones that sell, the ugly color are the ones that don t (Darmaprawira W.A, 2002). Pada iklan cetak Esther House of Beauty hanya memiliki satu ketetapan ya- itu pencantuman logo, namun layout-nya tidak konsisten. Bila ditilik dari pesaingnya Miracle Aesthetic Clinic dan Erha Clinic sudah memiliki ciri dalam strategi visual. Miracle yang mengusung konsep aesthetic dan pelayanan personal sudah menggunakan konsep visual yang seragam. Seragam beautician, member card dan atribut visual lainnya, diberikan penekanan warna hijau yang dipadukan dengan warna putih. Warna tersebut sesuai dengan logo Miracle. Untuk konsep iklan mereka juga memiliki ketetapan konsep, iklan miracle memiliki layout yang konsisten dengan menonjolkan pesan tagline mereka experience the miracle touch. Begitu pula dengan erha clinic yang memiliki konsep modern dengan tenaga ahli dokter spesialis.

5 Sutherland dan Sylvester menjelaskan bahwa merek atau logo memang penting, sama dengan tanda tangan pengiklan. Namun, pengiklan dan arti paling berhasilpun tidak mengandalkan tanda tangan belaka, mereka memiliki gaya yang unik dan konsisten. Tujuannya membuat merek ini menonjol dan lebih menarik perhatian konsumen daripada merek lain (Sutherland & Sylvester, 2005). Esther House of Beauty belum memiliki ciri khas ini terutama untuk konsep iklan, terlalu banyak menggunakan perpaduan warna yang beragam sehingga tampak kurang terkonsep. Konsep iklan terus berubah, penggunaan konsep ilustrasi vector dan foto-foto model terkesan tidak konsisten dan kurang menarik. Kondisi ini menyebabkan orang tidak mudah untuk mengenali iklan-iklan Ehob bila tidak melihat logo yang tercantum. Tentunya akan sulit membangun brand awareness bila hal ini terus berlanjut. Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen. Kotler (2004:332) dalam (Dewinata, 2006). Atas dasar inilah maka perancangan program promosi Esther House of Beauty dinilai perlu untuk dirancang mengingat klinik ini keberadaannya sudah mencapai 17 tahun. Dimana dengan rentang usia tersebut semestinya sudah mampu menciptakan citra yang konsisten dibenak konsumen. Dengan dilakukannya perancangan ini diharapkan tercipta program promosi yang efektif guna memperkuat brand awareness Esther House of Beauty di Surabaya.

6 1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, hal yang menjadi rumusan masalah dalam perancangan ini adalah: 1. Bagaimana merancang program promosi Esther House of Beauty Surabaya? 2. Bagaimana merancang program promosi Esther House of Beauty guna meningkatkan brand awareness? 1.2 Batasan Masalah Dari permasalahan yang dirumuskan di atas maka batasan dari permasalahan yang digunakan dalam perancangan ini adalah: 1. Merancang program promosi Esther House of Beauty Surabaya. 2. Perancangan difokuskan untuk meningkatkan brand awareness Esther House of Beauty Surabaya. 3. Perancangan program promosi hanya meliputi brosur, rack card, billboard, shopping bag, banner, stationary set, dan website. 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Merancang program promosi Esther House of Beauty Surabaya. 2. Merancang program promosi Esther House of Beauty Surabaya guna meningkatkan brand awareness. 3. Dihasilkannya program promosi meliputi iklan media cetak, pajangan outdoor, merchandise, stationary set, dan website yang konsisten.

7 1.4 Manfaat Perancangan Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Dapat memberikan masukan yang berarti bagi Esther House of Beauty dalam mempertahankan loyalitas pelanggan, khususnya melalui strategi visual. 2. Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan desain komunikasi visual, khususnya yang terkait dengan perancangan sistem visual guna meningkatkan brand awareness.