EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan suatu bangsa, sehingga kualitas pendidikan sangat. diperhatikan oleh pemerintah. Hingga saat ini pemerintah terus

SETIA HADI WICAKSANA A KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CRH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA. Oleh : VERA LUSIANA A

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh: MAHFIATI A

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE STAD DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Reza Kusuma Setyansah 1) Budiyono 2) Sutrima 3)

Oleh Tri Andari Agung Prastyo Pambudi.

HARIO WIJAYANTO A

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TALKING STICK, STAD DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MIND MAPPING DAN SUPERITEM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KOMPARASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KERJA KERAS DAN KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS VIII SMP N 1 PRACIMANTORO

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

IMPLEMENTASI PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS (PS3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI DITINJAU DARI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN AIR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

Oleh: Amelia Kus Arintawati A

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

BAB III METODE PENELITIAN

Eksperimentasi Pembelajaran GI dan GI-PP Ditinjau dari Sikap Mahasiswa Terhadap Matematika

Kata Kunci : hasil belajar matematika, metode diskusi, metode individual

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: RAHMAD SANTOSA

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI ORGANISASI SEKOLAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7, No. 1, 2016, Hal

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

PROSIDING ISBN :

Agus Setiawan, M.Pd. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika IAIM NU Metro Lampung ABSTRAK

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA NASKAH PUBLIKASI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWOSTRAY(TSTS) PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Abstrak. Kata kunci: Pembelajaran Think Pair Share, konvensional, prestasi belajar PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

Kata kunci: pembelajaran, alat peraga, non alat peraga, prestasi belajar, pecahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. DisusunOleh :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

Transkripsi:

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Disusun oleh: SETIA HADI WICAKSANA A 410 100 058 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAA 2014

ABSTRAK EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2013/2014 Setia Hadi Wicaksana 1,, Sri Sutarni 2 1 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Setya.Hadiw@Gmail.com 2 Staf Pengajar UMS Surakarta Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pembelajaran matematika melalui metode jigsaw dan group investigation ditinjau dari aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gatak Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Gatak kelas VII semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 7 kelas dari VIIA hingga VIIG. Total sampel penelitian ini adalah 64 siswa, terdiri dari 32 siswa untuk kelas eksperimen dengan Pembelajaran kooperatif metode Group Investigation (GI) dan 32 siswa pada kelas kontrol dengan pembelajaran kooperatif metode Jigsaw. Teknik pengumpulan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda metode scheffe. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran dengan metode Jigsaw dan Group Investigation (2) Ada perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari aktivitas belajar siswa (3) Terdapat efek dari metode pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi luas dan keliling bangun datar segitiga. Kata Kunci: jigsaw, group investigation, aktivitas belajar matematika siswa

PENDAHULUAN Pendidikan matematika di Indonesia saat ini masih jauh dari kata cukup, sehingga harus lebih dibenahi dan ditingkatkan dalam pembelajarannya. Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi yang terjadi antara seseorang dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pembelajaran juga merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Pembelajaran matematika pada pendidikan formal di Indonesia untuk setiap tingkatan mempunyai masalah yang cenderung sama yaitu masih rendahnya daya serap dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika bagi siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran disebabkan karena metode yang kurang tepat diterapkan guru dalam pembelajaran. Selain itu faktor lainnya para siswa merasa bahwa pelajaran matematika dianggap pelajaran yang menyulitkan dan sangat ditakuti sehingga minat dalam belajar mereka sangat berakibat pada rendahnya daya serap dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran matematikan. Terbukti dari nilai rata-rata UN tiap tahunnya yang paling kecil dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Selain itu dalam pembelajaran, realitanya mereka masih kurang adanya kepercayaan diri untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedangkan masalah yang berasal dari segi pendidik, guru dalam pembelajaran mereka yang masih bersifat konvensional. Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk dapat menjadi guru professional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan dan kaidah kaidah guru yang professional. (Rusman, 2011:19) Guru diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru juga harus memiliki interest yang kuat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan kaidah-kaidah guru yang profesional. Sehingga setiap guru diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang menantang kreativitas dan aktivitas siswa, memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sehingga guru dalam pembelajaran, perlu memakai alternatif metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi dan membuat suasana pembelajaran lebih aktif. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan Group Investigation (GI) merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran. Pembelajaran Kooperatif menekankan pada kerjasama yang dibangun siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan dapat membangun tanggung jawab siswa. Dalam pembelajaran Kooperatif siswa dibagi atas beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa. Pembagian kelompok ini dimaksud agar setiap siswa dapat berkolaborasi dengan teman, guru dan semua pihak yang terkait proses pembelajaran dengan menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru sehimgga diharapkan setiap siswa akan siap dalam setiap kegiatan pembelajaran dan merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika yang diberi pembelajaran dengan metode Jigsaw dan Group Investigation? (2) Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari aktivitas belajar siswa? (3) Apakah terdapat efek dari metode pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu karena tidak memungkinkan mengontrol semua variable yang relevan. Penelitian ini menggunakan desain factorial 2 x 3. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Gatak kelas VII semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 7 kelas dari VIIA hingga VIIG. Total sampel penelitian ini adalah 64 siswa, terdiri dari 32 siswa untuk kelas eksperimen dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan 32 siswa pada kelas control dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Teknik pengumpulan sampel dilakukan secara stratified cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, angket dan tes. Metode dokumentasi dari nilai MID semester digunakan untuk uji keseimbangan, metode angket digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas belajar matematika dan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Uji coba instrument angket aktivitas belajar matematika meliputi validitas isi, validitas konstruk dan reliabilitas, sedangkan uji coba instrument tes prestasi belajar meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Sebelum dilakukan penelitian kedua kelompok harus dalam keadaan yang seimbang maka perlu dilakukan uji keseimbangan. Uji keseimbangan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh = -1,784 dan = -t = t = 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut dalam keadaan awal yang seimbang.

Data yang diperoleh setelah penelitian adalah data berupa skor aktivitas belajar siswa dari instrumen penelitian berupa angket dan skor prestasi belajar matematika yang berasal dari instrument penelitian berupa tes prestasi belajar matematika. Data skor aktivitas belajar siswa kemudian dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap data prestasi belajar matematika, kemudian dilanjutkan dengan uji komparasi ganda metode scheffe. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dailakukan dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. HASIL PENELITIAN Instrument tes prestasi belajar matematika dan angket penelitian ini telah diujicobakan pada kelas VIIC SMP Negeri 2 Gatak. Dari hasil ujicoba angket aktivitas belajar siswa diperoleh 9 butir soal yang tidak valid yaitu nomor 3, 4, 5, 9, 11, 12, 20, 22 24 sehingga diperoleh 16 butir angket yang valid sedangkan uji reliabilitas diperoleh = 0,775. Nilai indeks reabilitas ini lebih besar dari 0,70, sehingga instrument angket dikatakan reliabel. Untuk hasil ujicoba tes prestasi belajar matematika diperoleh 20 butir tes semuanya dinyatakan valid dan memenuhi kriteria yang diberikan sehingga layak digunakan untuk instrument penelitian dalam pengambilan data prestasi belajar matematika siswa sedangkan uji reliabilitas 20 butir tes dengan perhitungan menggunakan rumus Kuder-Richardson dengan K R-20 diperoleh r 11 = 0,7107. Nilai indeks reliabilitas ini lebih besar dari 0,70, sehingga instrument tes dikatakan reliabel. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, maka perlu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji normalitas No. Uji Normalitas,; Keputusan Kesimpulan 1. Kelas Kontrol 0,0912 0,161 diterima Normal 2. Kelas Eksperimen 0,1360 0,159 diterima Normal 3. Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 0,1925 0,285 diterima Normal dengan Aktivitas Belajar Tinggi 4. Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 0,1136 0,132 diterima Normal

dengan Aktivitas Belajar Sedang 5. Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dengan Aktivitas Belajar Rendah 0,1510 0,300 diterima Normal Dari table 1 tampak bahwa harga statistik uji untuk masing-masing sampel kurang dari harga kritik, sehingga setiap sampel diterima. Ini menandakan bahwa dari masingmasing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji homogenitas disajikan pada Tabel 2. Sampel K Tabel 2. Hasil uji homogenitas,; Keputusan Kesimpulan Metode Pembelajaran 2 2,45 3,841 diterima Homogen Aktivitas Belajar Siswa 3 1,92 5,991 diterima Homogen Dari table 4.8. tampak bahwa harga statistik uji untuk masing-masing sampel tidak melebihi atau kurang dari harga kritik, sehingga setiap sampel diterima. Ini menandakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji prasyarat maka dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Variansi dua jalan Sumber JK dk RK,;, Keputusan Metode Pembelajaran (A) 7087,36 1 7087,36 68,36 4,02 ditolak Aktivitas Belajar Siswa (B) 1695,28 2 847,64 8,18 3,17 ditolak Interaksi (AB) 1242,66 2 621,33 5,99 3,17 ditolak Galat 5494,52 53 103,67 Total 15519,82 58 Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa pada baria metode pembelajaran (A), aktivitas belajar siswa (B) dan interaksi (AB) menghasilkan, dan ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar pada metode pembelajaran dan terdapat perbedaan jika ditinjau dari aktivitas belajar serta terdapat efek atau interaksi antara metode pembelajaran ditinjau dari aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Karena, dan ditolak maka perlu uji lanjut dengan uji komparasi ganda antar baris dan antar

kolom dengan metode scheffe. Hasil uji komparasi ganda dengan metode scheffe disajikan dalam Tabel 4, 5 dan 6. Tabel 4. Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom Keputusan = 17,24 6,34 ditolak = 15,19 6,34 ditolak = 1,07 6,34 diterima Tabel 5. Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Sel pada Baris yang sama Keputusan = 14,81 11,95 ditolak = 12,40 11,95 ditolak = 1,93 11,95 diterima = 5,16 11,95 diterima = 6,08 11,95 diterima = 0,68 11,95 diterima Tabel 6. Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Sel pada Kolom yang sama Keputusan = 0,20 11,95 diterima = 7,92 11,95 diterima = 3,10 11,95 diterima Dilihat dari rerata masing-masing sel dan rerata marginalnya disajikan dalam Tabel 7. Tabel 7. Rerata masing-masing sel dan rerata marginal Metode Aktivitas Belajar Siswa Pembelajaran Tinggi Sedang Rendah Rerata Marginal Jigsaw 85 65,48 55 68,21 GI 88,33 74,13 70 74,52

Rerata Marginal 86,25 70 65,71 - Berdasarkan Tabel 4, 5, 6, dan 7 dapat diperoleh pembahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan interprestasi data hasil tes prestasi belajar matematika sebagai berikut. Dari rataan marginal baris dapat diperoleh bahwa untuk rerataan marginal nilai prestasi belajar kelas yang diberi perlakuan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) adalah 74,52 sedangkan rerataan marginal nilai prestasi belajar kelas yang diberi perlakuan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah 68,21. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan metode pembelajaraan kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik daripada menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi luas dan keliling bangun datar segitiga. Hal ini disebabkan karena pada metode pembelajaraan kooperatif tipe Group Investigation (GI) semua siswa dituntut untuk bertanggung jawab serta aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga dalam karakteristik pembelajaran siswa dapat dengan mudah memahami setiap materi yang diberikan. Selanjutnya dari hasil uji antar kolom pada Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang, serta siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Sedangkan prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki aktivitas sedang tidak terdapat perbedaan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar yang rendah pada materi luas dan keliling bangun datar segitiga. Ini menunjukkan bahwa semakin siswa memiliki tingkat aktivitas belajar yang tinggi maka semakin baik prestasi belajarnya. Untuk hasil uji sel antar baris dan kolom yang sama pada Tabel 5 dan 6 dapat disimpulkan bahwa pada metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat dua perbedaan prestasi belajar jika ditinjau dari aktivitas belajar siswa yaitu antara aktivitas belajar tinggi dengan aktivitas belajar sedang dan antara aktivitas belajar tinggi dengan aktivitas belajar rendah. Sedangkan untuk aktivitas belajar sedang dengan aktivitas belajar rendah tidak terdapat perbedaan. Pada metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) tidak terdapat perbedaan prestasi belajar jika ditinjau dari aktivitas belajar siswa pada semua

kategori yaitu aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah. Pada metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Group Investigation (GI) tidak terdapat perbedaan prestasi belajar jika ditinjau dari aktivitas belajar siswa pada semua kategori yaitu aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik daripada menggunakan metode pembelajaran Jigsaw pada materi luas dan keliling bangun datar segitiga. (2) Ada perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari aktivitas belajar siswa. Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang, serta siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Sedangkan prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki aktivitas sedang tidak terdapat perbedaan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar yang rendah pada materi luas dan keliling bangun datar segitiga. (3) Terdapat efek dari metode pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Pada metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat dua perbedaan prestasi belajar jika ditinjau dari aktivitas belajar siswa yaitu antara aktivitas belajar tinggi dengan aktivitas belajar sedang dan antara aktivitas belajar tinggi dengan aktivitas belajar rendah. Sedangkan untuk aktivitas belajar sedang dengan aktivitas belajar rendah tidak terdapat perbedaan. Pada metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) tidak terdapat perbedaan prestasi belajar jika ditinjau dari aktivitas belajar siswa pada semua kategori yaitu aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah. Pada metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Group Investigation (GI) tidak terdapat perbedaan prestasi belajar jika ditinjau dari aktivitas belajar siswa pada semua kategori yaitu aktivitas belajar tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut: (1) Bagi para peneliti yang tertarik ataupun akan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe GI atau Jigsaw sebagai pembanding atau mengambil tema yang sejenis, hendaknya lebih dikembangkan dan disempurnakan agar hasil penelitian ini lebih kreatif dan inofatif serta dapat memberikan wawasan baru dalam penerapan metode pembelajaran. (2) Kepada guru mata pelajaran matematika hendaknya dapat memilih metode yang tepat agar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dan lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar matematika, sehingga pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dapat berjalan dengan harmonis dan selaras. (3) Kepada pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan kualitas dan meningkatkan kompetensi guru dengan pemberian pengarahan tentang metode pengajaran serta memberikan pengertian tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Prestasi Belajar Matematika (online), (http://persadapendidikan.blogspot.com/2011/02/prestasi-belajar-matematika.html, diakses pada tanggal 1 april 2014). Anonim. 2012. Prestasi Belajar Matematika (online), (http://www.psychologymania.com/2012/12/prestasi-belajar-matematika.html, diakses pada tanggal 1 april 2014). Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Rahmat, H. 2013. Statistika Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian dan Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura: Fairuz Media Syaifurahman, dkk. 2013. Manajemen Dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Indeks. Wena, Made. 2011. Metode Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara. Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Metode Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.