BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk mie yang dikeringkan hingga mencapai kadar air sekitar 8-10% (Mulyadi

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Kluwih (Artocarpus communis)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang ditambahkan dengan bahan bahan tambahan lain, seperti

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Uji Post Hoc One Way Anova Rendemen Kelolosan Tepung Bengkuang "Lokal 1" dan "Lokal 2 dengan Berbagai Perlakuan Pretreatment

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumping merupakan makanan tradisional yang berasal dari Bali, pada di

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kue Bolu. Kue bolu merupakan produk bakery yang terbuat dari terigu, gula,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari bulir gandum. Tepung terigu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di


TINJAUAN PUSTAKA. terpenting, selain gandum dan padi. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah salah satu buah yang sangat popular

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

PRODUKSI GULA CAIR DARI PATI SAGU SULAWESI TENGGARA

repository.unimus.ac.id

ABSTRAK. Kata kunci: Penaeus sp, stick, limbah kulit udang PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agama islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Standart Mutu Mie Kering Menurut SNI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang diijinkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebut tanaman jali dengan sebutan hanjali, hanjaeli, jali,-jali, jali, maupun jelai.

WORKSHEET UJI RANGKING HEDONIK

TINJAUAN PUSTAKA. kata terigu dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Portugis trigo yang. proteinnya, tepung terigu dapat dibagi menjadi:

II. TINJAUAN PUSTAKA. tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

BAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI

TINJAUAN PUSTAKA Indeks Glikemik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A. TEPUNG BERAS B. TEPUNG BERAS KETAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

LAMPIRAN B1 E2 A3 E3 B3

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan mulai

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang koro pedang mempunyai kandungan karbohidrat (66,1%) dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan terigu oleh masyarakat Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari APTINDO (2014) dilaporkan bahwa konsumsi tepung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : 1.1. Latar Belakang, 1.2. Identifikasi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).tiga perempat dari luas wilayah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

BAB I PENDAHULUAN. antara lain serealia, palmae, umbi-umbian yang tumbuh subur di hampir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kadar Air (%) Tempe Dengan Penambahan Tepung Belut dan Variasi Konsentrasi Usar Tempe

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Definisi Mie Basah dan Pembuatan Mie Basah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di negara berkembang. Asia Tenggara memiliki prevalensi KVA

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. dan beta-karoten (provitamin A) (Suarni dan Firmansyah, 2005).

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

TINJAUAN PUSTAKA. Kerupuk merupakan makanan khas Indonesia dan sudah sangat dikenal. Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mie kering Mie adalah produk olahan makanan yang berbahan dasar tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan (Faridah dan Widjanarko, 2014). Mie kering merupakan produk mie yang dikeringkan hingga mencapai kadar air sekitar 8-10% (Mulyadi et al., 2014). Mie kering diolah dengan metode mengeringkan mie mentah secara dijemur atau dalam oven pada suhu ± 50ºC dan mempunyai daya simpan yang lebih lama tergantung dari kadar airnya (Widyaningtyas dan Susanto, 2015). Ciriciri mie kering yang memiliki kualitas yang baik adalah penampakan cerah, permukaan lembut, tidak ditumbuhi mikroba dan tidak hancur dan pecah selama pemasakan (Oh et al., 1983). Secara umum, tahapan-tahapan dalam pembuatan mie kering antara lain pencampuran dan pengadukan, pembuatan lembaran, pemotongan, pengukusan, pengeringan dan pendinginan (Suyanti, 2008). Tahap pencampuran dan pengadukan memiliki tujuan agar bahan-bahan yang digunakan tercampur secara homogen dan kalis. Tahap pembuatan lembaran merupakan tahap pembentukan lembaran yang akan dipotong menjadi bentuk khas mie dan bertujuan untuk memudahkan proses gelatinisasi pati pada tahapan pengukusan. Tahap pemotongan bertujuan untuk membentuk mie dan mempermudah transfer panas sehingga dapat mempercepat gelatinisasi saat pengukusan. Tahap pengukusan

5 dilakukan agar pati mengalami gelatinisasi dan koagulasi gluten. Tahap terakhir adalah tahap pengeringan yang dilakukan agar membentuk lapisan tipis protein yang dapat meningkatkan kestabilan permukaan mie selama dilakukannya perebusan (Liandani dan Zubaidah, 2015). Syarat mutu mie kering dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Syarat Mutu Mie Kering Berdasarkan SNI No. Uraian Satuan Persyaratan Mutu I Mutu II 1 Keadaan 1.1 Bau Normal Normal 1.2 Rasa Normal Normal 1.3 Aroma Normal Normal 2 Air % b/b Maks. 8 Maks. 10 3 Abu % b/b Maks. 3 Maks. 3 4 Protein % b/b Min. 11 Min. 8 5 Bahan Tambahan Makanan 5.1 Boraks Tidak boleh ada 5.2 Pewarna Sesuai dengan peraturan 6 Cemaran Logam 6.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks. 1,0 Maks. 1,0 6.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 10,0 Maks. 10,0 6.3 Seng (Zn) mg/kg Maks. 40,0 Maks. 40,0 6.4. Raksa (Hg) mg/kg Maks. 0,05 Maks. 0,05 7 Arsen (Ar) Maks. 0,5 Maks. 0,5 8 Cemaran Mikroba 8.1 Angka Lempeng Total Koloni/g Maks. 1,0 x 10 6 Maks. 1,0 x 10 6 E. coli APM/g Maks. 10 Maks. 10 Kapang Koloni/g Maks. 1,0 x 10 4 Maks. 1,0 x 10 4 Sumber: Standar Nasional Indonesia No. 01-2974-1996 2.2. Bahan Bahan Pembuatan Mie Kering Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie kering adalah tepung terigu, telur dan garam.

6 2.2.1. Tepung terigu Tepung terigu adalah bubuk halus yang berasal dari gandum dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kue, mie dan roti. Tepung terigu mengandung protein yang tinggi, khususnya gluten yang berperan dalam memberi tekstur kenyal pada makanan (Nofalina, 2013). Tepung terigu yang diperlukan dalam proses pembuatan mie adalah tepung terigu yang memiliki kadar protein yang tinggi. Kadar protein yang tinggi dalam tepung terigu memiliki kandungan gluten yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap elastisitas dari mie yang dihasilkan (Rosmeri dan Monica, 2013). Kandungan dari tepung terigu per 100 g dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Kimia Tepung Terigu per 100 g Zat Gizi Kandungan (g) Karbohidrat 76,3 Protein 10,3 Lemak 1,0 Serat 2,7 Kalsium 15,0 Magnesium 22,0 Air 12,0 Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2005. 2.2.2. Telur Telur dalam pembuatan mie berfungsi sebagai penambahan nilai gizi, pengembang, pembentuk warna dan perbaikan rasa. Selain itu, penambahan telur juga berfungsi untuk meningkatkan kandungan protein dalam adonan dan menghasilkan adonan yang tidak mudah putus (Jatmiko dan Estiasih, 2014). Putih telur memiliki fungsi membentuk lapisan tipis dan kuat pada permukaan mie

7 sehingga mencegah bahan yang keluar selama perebusan, sedangkan kuning telur mengandung lesitin yang memiliki fungsi untuk mengemulsi dan mempercepat hidrasi air pada tepung untuk pengembangan adonan (Astawan, 2008). 2.2.3. Garam Garam dapur (NaCl) dalam pembuatan mie dapat memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan elastisitas dan fleksibilitas dan dapat mengikat air (Jatmiko dan Estiasih, 2014). Selain itu, penggunaan garam dapur sebanyak 1-2% juga dapat mengurangi kelengketan pada mie (Kurniawan et al., 2015) 2.3. Suweg (Armophopallus paeoniifolius) Suweg (Armophopallus paeoniifolius) merupakan suatu tanaman yang termasuk dalam jenis tanaman Arcae. Tanaman suweg berbatang semu yang memiliki satu daun tunggal yang terpecah-pecah. Berdasarkan Ilustrasi 1. Batang tanaman umbi ini berwarna hijau putih, berbintil, panjangnya dapat mencapai 50-150 cm dan berdaun tegak yang keluar dari umbinya (Richana dan Sunarti, 2004). Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-800 meter diatas permukaan laut, ph tanah berkisar 6, curah hujan 1000-1500 mm/tahun dan suhu berkisar 25-35 o C (Mu Azizah, 2015).

8 Ilustrasi 1. Foto Tanaman Suweg Tanaman suweg terdiri dari 2 yaitu Amorphopallus paeoniifolius variestas sylvestris dan Amorphopallus paeoniifolius variestas hortensis. Umbi suweg varietas sylvestris merupakan umbi suweg yang memiliki karakteristik batang tanaman yang kasar dan berwarna gelap serta batang dan umbinya menimbulkan rasa sangat gatal. Sedangkan umbi suweg variestas hortensis banyak ditanam diperkarangan. Varietas jenis ini memiliki batang yang halus dan umbinya tidak begitu gatal (Faridah, 2005). Menurut Turisyawati (2011), taksonomi tanaman suweg dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Arales : Araceae : Amorphophallus : Amorphophallus paeoniifolius

9 Umbi suweg memiliki kulit umbi yang berwarna coklat kusam dan dagingnya berwarna putih yang dapat dilihat pada Ilustrasi 2. Umbi suweg mengandung kristal kalsium oksalat yang menimbulkan rasa gatal pada kulit (Pradewi, 2013). Komposisi kimia dari umbi suweg per 100 g dapat dilihat pada Tabel 3. Ilustrasi 2. Foto Umbi Suweg Tabel 3. Komposisi Kimia Umbi Suweg per 100 g Zat Gizi Kandungan (g) Karbohidrat (g) 15,70 Protein (g) 1,00 Lemak (g) 0,10 Kalsium (mg) 62,00 Besi (mg) 4,00 Fosfor (mg) 41,00 Air (g) 82,00 Sumber: Septiani et al., 2015. 2.4. Tepung Suweg Tepung umbi suweg memiliki karakteristik fisik antara lain berwarna putih keabu-abuan atau kecokelat-cokelatan dan teskturnya halus (Turisyawati, 2011). Keunggulan tepung umbi suweg antara lain memiliki serat dan protein yang

10 tinggi. Kandungan serat yang tinggi akan memberikan pertahanan pada manusia terhadap timbulnya berbagai macam penyakit (Faridah, 2005). Manfaat dari tepung suweg dapat dijadikan sebagai bahan baku dari beberapa produk olahan tepung terigu antara lain kue, roti, dan mie. Selain itu, tepung suweg juga memiliki manfaat mencegah berbagai macam penyakit seperti diabetes, tingginya kadar kolesterol dalam darah, divertikular, kanker usus, kardiovaskular dan obesitas (Pradewi, 2013). Tepung suweg memiliki komposisi yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Komposisi Tepung Suweg per 100 g Komposisi Nilai (%) Kadar air 4,74 Kadar abu 4,60 Kadar lemak 0,28 Kadar protein 7,20 Kadar serat kasar 5,23 Kadar karbohidrat 83,18 Sumber: Turisyawati, 2011. 2.5. Variabel Mie Kering Variabel yang sering digunakan untuk menentukan mutu mie kering adalah daya putus, derajat kecerahan, serat, dan sifat organoleptik meliputi tekstur, warna, aroma dan kesukaan overall. 3.2.1. Daya Putus (N) Daya putus (Tensile strength) merupakan nilai gaya diperlukan untuk memutus untaian mie. Tensile strength cocok digunakan sebagai parameter kekuatan mie. Semakin rendah nilai gaya (N) memunjukkan semakin mudah putus

11 mie sehingga menurunkan kualitas mutu dari mie (Jatmiko dan Estiasih, 2014). Daya putus dari mie kering masak dipengaruhi oleh kandungan gluten. Gluten dalam mie menyebabkan mie memiliki sifat elastis apabila terdapat tekanan berupa tarikan atau regangan (Trisnawati dan Nisa, 2015). 3.2.2. Derajat Kecerahan (L*) Derajat kecerahan suatu bahan pangan dapat diukur dengan nilai L yang menunjukkan kecerahan warna dari bahan pangan tersebut. Semakin tinggi nilai L yang terukur, maka semakin cerah warna bahan pangan tersebut (Setiani et al., 2013). Derajat kecerahan warna mie kering dapat dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan untuk adonan mie kering (Kartika, 2010). Penggunaan jumlah tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan mie mempengaruhi kecerahan mie yang dihasilkan karena tepung terigu memiliki derajat putih yang tinggi (Mualim et al., 2013). 3.2.3. Serat Serat merupakan bagian dari makanan yang tidak mudah diserap oleh tubuh dan memiliki fungsi penting yang tidak dapat digantikan oleh zat lainnya (Farhatun, 2013). Serat dalam bahan pangan memiliki beberapa fungsi antara lain dapat memperlambat laju pencernaan di dalam usus, memberikan rasa kenyang lebih lama dan memperlambat laju peningkatan glukosa darah sehingga insulin yang dibutuhkan untuk mentransfer glukosa ke dalam sel-sel tubuh dan mengubahnya menjadi energi semakin sedikit (Arif et al., 2013). Serat dapat dibedakan menjadi dua yaitu serat kasar dan serat pangan. Serat kasar adalah

12 komponen sisa dari hidrolisis suatu bahan pangan menggunakan asam kuat dan basa kuat (Nielsen, 2003). Sedangkan serat pangan adalah komponen yang tahan terhadap hidrolisis enzim dalam lambung dan usus (Winarno, 2003). Umbi suweg memiliki kandungan serat kasar sebesar 5,23% dan serat pangan sebesar 13,71% (Faridah, 2005). Kandungan serat kasar yang dapat berfungsi sebagai serat pangan hanya seperlima sampai setengah (Winarno, 2003). 3.2.4. Sifat Organoleptik Tekstur pada bahan pangan dapat dinilai dengan perabaan oleh tangan seperti keempukan, kekenyalan, kerenyahan dan kemudahan dikunyah pada suatu bahan pangan (Herawaty dan Moulina, 2015). Tekstur merupakan salah satu faktor dalam menentukan produk suatu makanan yang dilihat dari sifat fisik meliputi ukuran, bentuk, jumlah dan unsur-unsur pembentukan bahan yang dapat dirasakan oleh indera peraba dan perasa (Midyanto dan Yuwono, 2014). Tekstur kenyal pada mie dipengaruhi oleh kandungan gluten. Gluten memiliki sifat yang dapat menghasilkan mie yang kenyal (Liandani dan Zubaidah, 2015). Warna memiliki peranan yang penting dalam penyajian suatu produk makanan untuk menentukan tingkat penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Konsumen cenderung tertarik terhadap produk pangan yang memiliki warna yang menarik (Susilowati, 2010). Warna dari suatu produk pangan merupakan parameter dalam menentukan suatu produk, dimana konsumen akan memilih suatu produk makanan sesuai selera dan dilihat secara visual (Resnawati, 2008).

13 Warna mie dipengaruhi oleh warna bahan baku yang digunakan dalam pengolahan mie (Liandani dan Zubaidah, 2015). Aroma merupakan salah satu atribut sensori dengan nilai yang terkandung pada produk dapat dinikmati langsung oleh konsumen (Hayati et al., 2012). Aroma suatu produk pangan menentukan bau atau tidaknya satu produk pangan, bahkan aroma memiliki kepekaan indera yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan indera pencicipan. Tepung suweg memiliki aroma yang khas (Rifani dan Astuti, 2015) Kesukaan overall dilihat dari seluruh aspek organoleptik yang menunjukkan tingkat penerimaan panelis. Aspek organoleptik tersebut dapat berupa tekstur, warna, aroma dan rasa pada suatu produk (Anam dan Handajani, 2010).