Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 05 Agustus 2017 di SMPN 1 Ranah Batahan Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran

JETIS PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. siswa dengan eksperimentasi pembelajaran aktif tipe the powe of two disertai

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

Pengaruh Penerapan Strategi Trading Places Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMA

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Student Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 20 Padang

Penerapan Model Pembelajaran AIR pada Pembelajaran Matematika Siswa SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INFORMATION SEARCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 26 PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dan PBL melalui

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Penerapan Strategi True or False terhadap

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMP

Loria Wahyuni Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sungai Penuh

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III BAB III METODOLOGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

mengelola informasi dan ditambah dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain.

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

1130 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PEER LESSON

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kelas sampel. Pada kelas eksperimen diterapkan model kooperatif tipe think

MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

Ibnu Hadjar Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Tadulako

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING: SUATU UPAYA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya seoptimal mungkin. Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 2 PARIAMAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

Vol. 3 No. 1 (2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Hal Nicke Yulanda 1), Mukhni 2), Ahmad Fauzan 3) Abstract

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 2 LUHAK NAN DUO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY. Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

Pendekatan Pembelajaran Metacognitive Scaffolding dengan Memanfaatkan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Literasi Matematis Siswa SMA

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

Transkripsi:

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-113 Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Yelni Putri Ningsih 1, Julio Kresna Yuda 2 Universitas Pendidikan Indonesia 1 Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang 2 yelniputriningsih@student.upi.edu Abstrak-Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep matematis siswa yang masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pembaharuan strategi belajar, salah satunya menggunakan strategi pembelajaran Peer Lesson dalam pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang diajar strategi pembelajaran Peer Lesson lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa yang diajar pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen-semu (Quasi Experimental Research) rancangan penelitian Randomized Control Group Only Design. Pengolahan data hasil tes akhir dilakukan melalui uji hipotesis yang menggunakan uji-t. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh t hitung > t tabel (3,000 > 1,645). Selain itu juga dilihat dari nilai rata-rata kedua sampel diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,62 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 72,59. Hal ini menunjukkan pemahaman konsep matematis siswa yang diajar strategi pembelajaran Peer Lesson lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang diajar pembelajaran konvensional. Kata Kunci: Pemahaman Konsep Matematis, Strategi Pembelajaran Peer Lesson I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang standar isi, tujuan dari pembelajaran matematika SMP/MTsN adalah: 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasi konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4. Mengomunikasikan gagasan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan kutipan di atas, tujuan pembelajaran matematika itu salah satunya yaitu siswa mampu memahami konsep matematika. Dengan dipahaminya konsep tersebut, maka siswa mampu mengumpulkan, mengaitkan, dan menganalisa suatu bukti bukti lain dalam menyelesaikan suatu persoalan yang diberikan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis guru matematika kelas VII SMP, salah satu SMPN di Padang, dapat diketahui bahwa siswa cenderung tidak mau berbagi teman sebayanya. Hal ini menyebabkan siswa yang pintar bertambah pintar sedangkan siswa yang kemampuannya rendah akan semakin sulit menerima pelajaran. Siswa kurang memahami konsep dan keterkaitan antar konsep, siswa juga sering mengalami kesalahan dalam menerapkan konsep saat menyelesaikan soal. Gambar. 1 berikut merupakan salah satu contoh jawaban siswa: PM-779

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) Gambar. 1: Contoh Jawaban Siswa Pada gambar. 1 di atas, siswa menuliskan ulang rumus yang di gunakan untuk mencari keliling persegi, akan tetapi rumus yang digunakan tersebut salah. Siswa menuliskan bahwa keliling persegi sama keliling persegi panjang dikalikan dua. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa pemahaman siswa terhadap konsep matematika masih kurang. Terkait permasalahan di atas maka perlu dilakukan sebuah usaha untuk meningkatkan ativitas dan pemahaman konsep matematis Salah satunya adalah penggunaan strategi pembelajaran Peer Lesson. Strategi pembelajaran Peer Lesson ini menempatkan seluruh tanggung jawab pengajaran kepada siswa (Silberman, 2009: 177). Siswa dibagi dalam kelompok sesuai kemampuan akademik, dan menjelaskan suatu konsep jelas, sehingga siswa lain memahami maksud dari pelajaran tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian judul Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah pemahaman konsep matematis siswa yang diajar strategi pembelajaran Peer Lesson lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Peer Lesson lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bekal dan pengetahuan bagi peneliti dalam mengajar sebagai seorang calon guru. 2. Sebagai pengalaman baru bagi II. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai masalah yang diteliti, maka penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dilakukan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan, membandingkan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah belajar strategi pembelajaran Peer Lesson guna melihat pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika. Rancangan penelitian yang digunakan adalah random terhadap subjek, seperti pada Tabel. 1: PM-780

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Tabel. 1 Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes akhir Eksperimen X T Kontrol - T Sumber : Arikunto (2010: 126) Keterangan: X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu penerapan strategi pembelajaran Peer Lesson T : Tes akhir yang diberikan pada kedua kelas untuk melihat hasil belajar setelah diberikan perlakuan. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Padang yang terdaftar pada Ujian Tengah Semester II kelas VII pada tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan pengundian nomor, mengambil dua nomor secara acak (random sampling) dan ditetapkan bahwa kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen yaitu kelas VII.B dan yang terambil kedua dijadikan sebagai kelas kontrol yaitu kelas VII.A. C. Prosedur Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan perlu disusun prosedur yang sistematis. Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan yang dilakukan adalah: a. Menetapkan jadwal penelitian. b. Menentukan materi pelajaran yang akan diteliti. c. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, dan soal-soal. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini dijelaskan pada Tabel. 2 berikut: Tabel. 2 Tahap Pelaksanaan Prosedur Penelitian Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan Pendahuluan: Kegiatan Pendahuluan: membuka pembelajaran mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama. memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam belajar memberikan apersepsi dan motivasi agar siswa lebih aktif dalam belajar. menyampaika tujuan kan penjelasan guru kan penjela san guru membuka pembelaja ran mengucap kan salam dan mengajak siswa berdoa bersama. memeriksa kehadiran dan kesiapan siswa dalam belajar memberika n apersepsi dan motivasi agar siswa lebih aktif dalam belajar. menyampai kan tujuan Menjawab salam dan berdoa bersama dilanjutkan membaca Al- Qur an. kan absen Menjawab salam dan berdoa bersama dilanjutkan membaca Al- Qur an. kan absen kan penjela san guru PM-781

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) pembelajaran. pembelaja ran. Kegiatan inti: kan penjela san guru Kegiatan inti: Mengamati meminta mengamati, membaca materi yang di LKS. menjelas kan secara garis besar Menanya mengarahkan mengajukan pertanyaan yang belum memberikan bantuan berkaitan kesulitan yang dialami siswa dalam memahami Mengumpulkan Informasi meminta membaca sumber lain seperti buku siswa atau sumber lainnya tentang membimbing dan mengarahkan siswa dalam menemukan konsep dipelajari Siswa mengamati, membaca LKS. kan penjela guru. di san Siswa bertanya yang belum Kan penjela san dari guru dan menanyaka n hal-hal yang masih belum Membaca sumber lain seperti buku siswa atau sumber lainnya tentang Bersama guru menemukan konsep materi yang Siswa duduk sesuai kelompoknya Membahas topik yang telah Mengamati meminta mengamati, membaca di buku. menjelaskan secara garis besar materi yang dipelaja ri. Menanya Guru mengarahkan mengajukan pertanyaan y ang belum memberikan bantuan berkaitan kesulitan yang dialami siswa dalam memahami Mengumpulkan Informasi meminta membaca sumber lain seperti buku siswa atau sumber lainnya tentang membimbing dan mengarahkan siswa dalam Siswa mengamati, membaca buku. kan penjelasan guru. di Siswa bertanya yang belum Kan penjela san dari guru dan menanyaka n hal-hal yang masih belum Membaca sumber lain seperti buku siswa atau sumber lainnya tentang Bersama guru menemukan konsep materi yang PM-782

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Mengasosiasi meminta duduk sesuai kelompok yang telah dibagi. Masing-masing kelompok diberi topik yang akan dibahas dalam kelompoknya untuk di ajarkan kepada kelompok lain di kelas. Mengomunikasi kan mengins truksikan siswa untuk berdiskusi teman kelompoknya mengenai materi yg dibagikan meminta perwakilan dari kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas cara cabut lot jika ada kelompok yang sama diberikan kelompok. Masing-masing kelompok bersama anggota kelompoknya berdiskusi yang telah dibagikan. Siswa lain dibolehkan untuk bertanya kepada penyaji yang dipersentasikan dan mengaharagi teman yang tampil di depan. Mengerjakan latihan pada LKS dan menanyakan hal yang belum dipahami menemukan konsep materi yang dipelajari Mengasosiasi memberikan soal latihan. mengarahkan siswa penyelesaian soal-soal. dalam Mengomunikasi kan mengoreksi jawaban yang dibuat oleh menjelaskan belum dipahami oleh sis Mengerjakan latihan yang diberikan guru. Siswa memperhatikan guru Menanyakan kesulitan dalam mengerjakan latihan jawaban yang dibuat oleh Siswa diminta bertanya jika ada kesulitan yang dialami dalam pengerjaan soal. menginstruksi kan dan membimbing siswa untuk mengerjakan latihan yang terdapat dalam LKS. menghargai setiap usaha mereka cara memberikan pujian. Kegiatan Penutup: memberikan kan penjelasan guru dan mencatat materi. kan PM-783

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) pemantapan terhadap materi pelajaran yang sudah didiskusikan memberikan tugas kepada mengak hiri pembelaja ran hamdalah.. Mencatat tugas yang diberikan. Bersama-sama mengucapkan hamdalah. Kegiatan Penutup: memberikan pemantapan terhadap materi pelajaran yang sudah didiskusikan memberikan tugas kepada mengakhiri pem belajaran hamdalah. penjelasan guru dan mencatat materi. Mencatat tugas yang diberikan. Bersama-sama mengucapkan hamdalah. 3. Tahap Penyelesaian a. Mengadakan tes akhir b. Analisis tes akhir. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang digunakan dalam suatu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir berbentuk essay indikator pemahaman konsep yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan pemahaman konsep E. Teknik Analisis Data Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap kelas sampel. 1. Uji Normalitas Untuk melakukan uji normalitas ini dibantu menggunakan software SPSS. 2. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F rumus: 3. Uji Hipotesis Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan maka dilakukan uji satu pihak. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil tes pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar matematika siswa kelas eksperimen adalah 59 % dan pada kelas kontrol adalah 38%. Hasil analisis data tes akhir siswa kelas sampel dapat dilihat pada Tabel. 3 berikut ini: Tabel. 3 PM-784

SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Kelas Sampel N x x max x min Eksperimen 32 80,625 100 58 11,4856 Kontrol 32 72,593 96 54 9,8696 131,9193 59 % 41 % 97,4102 38 % 62 % Tes akhir yang berupa tes pemahaman konsep terdiri dari tiga indikator, yaitu: menyatakan ulang sebuah konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah. Berdasarkan pengamatan selama penelitian tampak bahwa terdapat peningkatan pada pembelajaran siswa, dimana pada awal pertemuan tidak semua siswa yang mau maju ke depan kelas dan kurang mau bekerja sama, bertanya atau menanggapi hasil kerja teman tetapi untuk pertemuan selanjutnya mereka sudah terlihat terbiasa untuk bekerja sama dan sudah mau menggapi pekerjaan teman. Karena belajar kelompok menjadikan siswa merasa lebih dekat temannya dan suasana belajar menjadi menyenangkan. Meningkatnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran maka pemahaman konsep matematis siswa juga akan meningkat. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar matematika siswa yang diperoleh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Untuk memperoleh kesimpulan tentang data hasil pemahaman konsep matematis siswa dilakukan analisis secara statistik. Sebelum uji statistik untuk hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas hasil tes akhir matematika siswa kelas sampel dilakukan menggunakan SPSS (Statistic Product And Service Solution) yaitu Uji Kolmogorov dan Uji Shapiro Wilk, maka didapatkan kesimpulan yang terdapat pada Tabel. 4 dibawah ini: Tabel.4 Tests of Normality a KELAS Kolmogorov-Smirnov b Shapiro-Wilk Statisti c Df Sig. Statisti c df Sig. NILAI VII.B 0,146 32 0,081 * 0,958 32 0,238 VII.A 0,121 32 0,200 * 0,970 32 0,509 *. This is a lower bound of the true significance. a. There are no valid cases for NILAI when KELAS =.000. Statistics cannot be computed for this level. b. Lilliefors Significance Correction 2. Uji Homogenitas Berdasarkan tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel untuk taraf nyata = 0,05 dan derajat bebas = ( n 1-1, n 2-1) (31, 31) adalah 1,69. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel memiliki variansi yang homogen. 3. Uji Hipotesis Untuk = 0,05 dan dk = n 1 + n 2 2 = 32 + 32 1= 62, maka diperoleh t hitung = 3,000 sedangkan t tabel taraf kepercayaan 95% adalah t tabel = 1,645. Karena t hitung > t tabel maka hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi, pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan strategi pembelajaran Peer Lesson lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional. IV. SIMPULAN DAN SARAN Pemahaman konsep matematis siswa yang diajar strategi pembelajaran Peer Lesson lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa yang diajar pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tes akhir siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 80,41 dari rata-rata tes akhir kelas kontrol yaitu 73,96. PM-785

ISBN. 978-602-73403-2-9 (Cetak) 978-602-73403-3-6 (On-line) Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini maka penulis memberikan saransaran sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran Peer Lesson dapat diterapkan di sekolah khususnya pada siswa yang cenderung tidak mau berbagi teman sebayanya, dan siswa yang pemahaman konsep matematisnya masih rendah. 2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan mampu untuk menggunakan dan membagi waktu seefisien mungkin, sehingga pembelajaran dapat berjalan baik dan memperoleh hasil yang lebih optimal. DAFTAR PUSTAKA [1] Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentangstandarisi, tujuandaripembelajaranmatematika SMP/MTsN [2] Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000 [3] Susanto, Ahmad, TeoriBelajardanPembelajaran di SekolahDasar, Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2013 [4] Silberman, Melvin, Active Learning 101 StrategiPembelajaranAktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009 [5] Arikunto, Suharsimi,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010 [6] Sudjana, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito, 2005 PM-786