IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH PADA SISWA MAN 1 JEMBER KELAS XII. Rahmawati

dokumen-dokumen yang mirip
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SPEKTRUM CAHAYA PADA SISWA SMA KELAS XII. Yeri Suhartin

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

DAFTAR ISI Sunariyo, 2012 Efektivitas Penggunaan Pendidikan Teknologi Dasar Pada Pembelajaran Listrik Dinamis Melalui Modeling Instruction

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XII PADA MATERI POKOK GELOMBANG CAHAYA DI SMA. Nur Fitriah Andriyani

ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS

DESKRIPSI KONSEPSI SISWA SMA TENTANG RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN MELALUI TES DIAGNOSTIK EMPAT TAHAP PADA SISWA SMA KELAS XII

REMEDI MISKONSEPSI BEBERAPA KONSEP LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA MELALUI SIMULASI PhET DISERTAI LKS SKRIPSI. Oleh. Evin Andriani NIM

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP SKRIPSI. Oleh: ETIK KHOIRUN NISA NIM

Efektivitas Model Pembelajaran Fisika Berbasis Guided Inquiry dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemandirian Belajar Siswa SMA

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN RANGKAIAN ARUS SEARAH DI KELAS XII MAN 1 JEMBER. Risalatun Nur Rohmah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan kajian-kajian teoritis dan hasil penelitian serta pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis) SKRIPSI

IDENTIFIKASI PEMAMAHAN KONSEP FISIKA TERHADAP POKOK BAHASAN TERMODINAMIKA PADA SISWA SMA. Mohammad Khairul Yaqin

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pelajaran yang sulit dan tidak disukai, diketahui dari rata-rata nilai

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 3 ISSN Kata Kunci: Berpikir Kritis; Kelistrikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan yang interaktif dan komprehensif di era teknologi informasi terus

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PERAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA INTERAKIF TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA KELAS X SMA

LEMBAR VALIDASI SOAL

DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN... 1

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PROFIL KESULITAN BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN SISWA SMA DI KOTA SEMARANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA SKRIPSI. Oleh: Henry Ayu Kartikasari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA: PENGUJIAN JENIS KAWAT KONDUKTOR KOMERSIAL

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP (KOMPONEN TRANSLASI) MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH YANG MEMANFAATKAN HYPERMEDIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MEDIA SEDERHANA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Judul Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Web Dengan exe Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Untuk SMA.

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

PROFIL PERTANYAAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG PADA MATERI SISTEM PERTAHANAN TUBUH BERDASARKAN QUESTION CATEGORY SYSTEM FOR SCIENCE

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI LISTRIK DINAMIS SISWA KELAS X SMA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mengadakan perbaikan ke jenjang yang lebih baik

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN Etty Twelve Tenth, 2013

SKRIPSI. Oleh Ahmad Nanang Rasyid NIM

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

STUDI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA SUB KONSEP RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PALEMBANG

PEMAHAMAN SISWA DALAM PERMUTASI DAN KOMBINASI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah perlu memperhatikan fasilitas-fasilitas, misalnya alat-alat percobaan jika akan diadakan praktikum.

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Ihsanudin, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

PEMANFAATAN LABORATORIUM VIRTUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI

POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 4 KELAS PRAKTIKUM VIRTUAL LEMBAR KERJA SISWA

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

KISI-KISI SOAL FISIKA SMA KELAS X LISTRIK DINAMIS. a. Seri b. Paralel.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

SKRIPSI. Oleh: Tiyas Dewi Puspita NIM

FP-39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA

SKRIPSI. Oleh. Jenny Oka Puspitasari NIM

BAB I PENDAHULUAN. Disadari atau tidak, perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (Natural

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

Pengaruh Model Direct Instruction Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA OLEH:

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI HUKUM KIRCHOFF DI SMAN 1 MERANTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dengan Multimedia CD Interaktif pada Pembelajaran Fisika di SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

BAB I PENDAHULUAN. siswa (membaca, menulis, ceramah dan mengerjakan soal). Menurut Komala

PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERORIENTASI MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA BONDOWOSO

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Physics Communication

PENGEMBANGAN LKS MULTIREPRESENTASI BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Abstract

PERSETUJUAN PEMBIMBING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP RANGKAIAN ARUS SEARAH PADA SISWA MAN 1 JEMBER KELAS XII Rahmawati rahmawati2994@gmail.com Sri Handono Budi Prastowo srihandono947@gmail.com Trapsilo Prihandono trapsiloprihandono.fkip@unej.ac.id ABSTRAK Pemahaman konsep merupakan kemampuan seorang siswa untuk tidak sekedar mengingat, tapi dapat menjelaskan kembali suatu definisi, ciri khusus, hakikat, inti, dan isi dengan menggunakan kata-kata sendiri namun tidak mengubah kadungan makna dari informasi yang diterima. Pemahaman konsep penting dipelajari karena akan digunakan untuk mengaitkan dengan konsep-konsep lainnya. Dalam taksonomi Bloom, pemahaman konsep dikelompokkan dalam tiga indikator yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman konsep siswa pada materi rangkaian arus searah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Tempat penelitian dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling area. Responden dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas dengan jumlah subjek yaitu 30 siswa. Data diperoleh melalui tes tulis dengan bentuk uraian (essay) dengan jumlah soal sebanyak 7 butir soal. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa; (1) rata-rata pada indikator translasi sebanyak 53,7%, pada indikator interpretasi sebanyak 57,1%, serta pada indikator ekstrapolasi sebanyak 22,7%. (2) pemahaman konsep berdasarkan sub pokok bahasan rata-rata berada dalam predikat kurang yakni 44,5% terutama pada konsep Hukum Ohm sebanyak 39,2% dan rangkaian sederhana sebanyak 40,6%. Kata kunci: Pemahaman konsep, Indikator Taksonomi Bloom, Rangkaian arus searah dimiliki oleh siswa, karena dengan memahami konsep siswa dapat menerapkan konsep yang telah diperoleh untuk PENDAHULUAN memecahkan masalah yang sederhana sampai dengan yang Hakikat tujuan pembelajaran fisika adalah untuk mengantarkan pemahaman siswa menguasai konsepkonsep dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah terkait dalam kehidupan sehari-hari (Pateda dkk. 2015: 13). Kemampuan memahamai konsep fisika merupakan salah satu kemampuan yang penting dan harus kompleks dan siswa dapat mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain (Ihsanudin, 2013: 2). Pemahaman konsep merupakan kemampuan seorang siswa untuk tidak sekedar mengingat, tapi dapat menjelaskan kembali suatu definisi, ciri khusus, hakikat, 1

inti, dan isi dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri namun tidak mengubah kandungan makna dari informasi yang diterima (Marlis, 2015: 413). Dalam taksonomi Bloom revisi, berdasarkan dimensi pengetahuan memahami (Understand) termasuk pada pengetahuan faktual, yang terdapat suatu dasar yang harus diketahui siswa untuk mempelajari satu disiplin ilmu atau untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam disiplin ilmu tersebut (Utami dkk. 2016: 36). Terdapat tiga tahapan atau indikator dalam taksonomi Bloom revisi yaitu translasi (Translation), interpretasi (Interpretastion), ekstrapolasi (Ekstrapolation). Ketiga tahapan tersebut berdasarkan tahapan kognitif menurut Bloom berada pada tingkatan C-2 (Kunandar, 2014: 252). Fakta menunjukkan bahwa pemahaman konsep yang dimiliki siswa masih tergolong rendah. Hal ini juga didukung oleh penelitian Hidayah dkk. (2016: 57), bahwa berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMAN 1 Tambakboyo menghasilkan 86% siswa dalam pembelajaran fisika masih menerapkan hafalan rumus mereka sehingga konsep dan arti fisis penting yang seharusnya diperoleh siswa akan hilang dengan sendirinya. Berdasarkan hasil penelitian Handayani (2014), presentase pemahaman siswa pada konsep rangkaian listrik searah berbasis representasi grafik yaitu sebanyak 49% siswa pemahamannya masih rendah, 45% siswa pemahamannya sedang, serta 7% siswa pemahamannya sudah berkategori tinggi. Sedangkan pada soal representasi verbal sebanyak 69% siswa pemahamannya sedang, 32% siswa pemahamannya rendah, 0% siswa pemahamnnya tinggi. Berdasarkan penelitian Sinulingga (2015), pada materi listrik dinamis menunjukkan bahwa 40% siswa tidak paham konsep, 44% siswa miskonsepsi, serta 16% siswa memahami konsep. Materi rangkaian arus searah merupakan salah satu materi yang abstrak dna memiliki kompleksitas yang tinggi sehingga dalam mempelajarinya membutuhkan pemahaman konsep yang baik. Matri rangkaian arus searah diajarkan pada kurikulum 2013 semester ganjil. Kajian konsep yang ada dalam materi rangkaian arus searah terdiri dari arus listrik, Hukum Ohm, rangkaian sederhana, Hukum Kirchoff serta daya. Engelhard & Beichner (dalam Gumilar, 2013: 1) menyatakan, kesulitan yang sering ditemui diantaranya pemehaman mengenai hukum konservasi muatan, keterkaitan arus dengan beda potensial, dan jumlah beda potensial pada rangkaian seri, paralel, dan campuran. Engelhard & Beichner (dalam Hidayah dkk. 2016: 57) juga mneyatakan, pemahaman konsep pada rangkaian listrik arus searah masih mengalami kesalahan yaitu konsep mengenai arus yang mengalir pada resistor yang tersusun seri dan paralel. Contoh siswa masih mengalami kesulitan memahami konsep rangkaian arus searah diantaranya, (1) siswa menganggap bahwa baterai sebagai arus konstan ketika rangkaian telah tertutup, (2) melalui hasil identifikasi yang dilakukan oleh McDemott dan Shaffer (dalam Hamdani, 2013: 3) yang menunjukkan, sebagian besar siswa mengalami kesulitan menggambarkan rangkaian tertutup ketika diminta mengilustrasikan bagaimana lampu dapat menyala dengan sebuah baterai, (3) mengenai kuat arus dan besarnya tegangan pada lampu tergantung pada jauh dekatnya lampu (hambatan) terhadap kutub positif baterai. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti bermaksut melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi pemahaman konsep rangkaian arus searah berdasarkan indikator taksonomi Bloom pada siswa MAN 1 Jember kelas XII. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pada penelitian ini tidak ada perlakuan khusus untuk siswa, yang terpenting adalah siswa telah diajarkan mengenai materi tersebut. Daerah penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling area. Daerah yang digunakan adalah MAN 1 Jember. Subjek penelitian yang diambil adalah peserta didik kelas XII IPA 1. Waktu penelitian direncanakan dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Prosedur penelitian dalam penelitian ini diawali dengan; (1) tahap pendahuluan yaitu dengan menentukan daerah penelitian, membuat surat izin penelitian, dan berkoordinasi dengan pihak sekolah serta guru mata pelajaran fisika untuk menentukan jadwal penelitian. (2) menentukan subjek penelitian yaitu satu kelas siswa MAN 1 Jember sebanyak 30 siswa. (3) pembuatan instrumen yaitu membuat seperangkat instrumen tes pemahaman 2

konsep pokok bahasan rangkaian arus searah beserta kisikisi dan penskoran jawaban. (4) pengumpulan data, (5) melakukan analisis data, (6) menarik kesimpulan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, dokumentasi, serta wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dengan menggunakan percentages correction. Rumus penilaian sebagai berikut: Selanjutnya menentukan kriteria dari rata-rata presentase tersebut berdasarkan tabel berikut: Tabel 1. Kualifikasi skor hasil tes pemahaman konsep Tingkat Predikat Penguasaan 86 100 % Sangat Baik 76 85 % Baik 60 75 % Cukup 55 59 % Kurang 54 % Kurang Sekali HASIL DAN PEMBAHASAN (Purwanto, 2013: 102-103). Soal yang diberikan kepada responden merupakan soal tes tulis bentuk uraian (essay) dengan jumlah soal sebanyak 7 butir. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan soal ujian nasional yang dibentuk berupa soal uraian. Instrumen yang digunakan tidak melalui tahap validasi karena sudah dianggap tervalidasi secara nasional. Adapun hasil penelitian masing-masing indikator dari setiap soal dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Kualifikasi hasil penelitian masing-masing indikator dari tiap soal No Trans Inter Eks Soal 1 41% 57% 19% 2 39% 57% 31% 3 58% 50% 13% 4 51% 57% 26% 5 82% 57% 29% 6 69% 63% 3% 7 35% 60% 36% Keterangan: Trans = translasi, Inter = Interpretasi, Eks = Ekstrapolasi Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa indikator translasi paling besar berada pada soal nomor 5. Hal ini berarti pemahaman siswa pada soal nomor 5 dalam ranah kemampuan menerjemahkan sudah dalam predikat baik. Pada indikator interpretasi terdapat dua nomor soal yang berada dalam predikat cukup yakni nomor soal 6 dan 7. Dalam nomor soal selainnya berada dalam predikat kurang. Sedangkan dalam indikator ekstrapolasi rata-rata untuk semua soal hasil presentase berada dalam predikat kurang. Hal ini berarti kemampuan siswa untuk melihat kecenderungan penyelesaian soal dalam perhitungan sangat kurang. Adapun hasil penelitian dari masing masing indikator di semua soal dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Kualifikasi hasil penelitian masing-masing indikator untuk semua soal No. Indikator Presentase Predikat Pemahaman Konsep Hasil 1. Translasi 53,7% Kurang Sekali 2. Interpretasi 57,1% Kurang 3. Ekstrapolasi 22,7% Kurang Sekali Berdasarkan data kualifikasi hasil penelitian masingmasing indikator untuk semua soal dapat diketahui bahwa pemahaman konsep materi rangkaian arus searah di MAN 1 Jember masih tergolong kurang. Hal ini terbukti dari kecilnya predikat yang diperoleh dari semua indikator yaitu indikator translasi sebanyak 53,7%, indikator interpretasi sebanyak 57,1%, serta indikator ekstrapolasi 22,7%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rendahnya pemahaman konsep siswa pada materi rangkaian arus searah terutama terjadi pada tahap ekstrapolasi. Hal ini berarti siswa masih kesulitan dalam perhitungan matematis atau kemampuan meramalkan. 3

Kemampuan meramalkan merupakan kemampuan untuk melihat kecenderungan arah atau kelanjutan dari suatu temuan (Gulo, 2008: 59). Adapun berdasarkan sub pokok bahasan, hasil analisa jawaban dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4. Kualifikasi hasil penelitian berdasarkan sub pokok bahasan No Kajian Konsp Presentasi Predikat Soal Hasil 1 Arus listrik dan Hukum 39,2% Kurang Ohm 2 Hambatan Listrik 42,2% Kurang 3 Rangkaian Sederhana 40,6% Kurang 4 44,7% Kurang 5 Rangkaian 56% Kurang 6 Listrik Majemuk 45,2% Kurang 7 Daya 43,6% Kurang Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa pemahaman konsep pada materi rangkaian arus searah masih tergolong kurang. Pertama untuk soal nomor 1, soal ini mencakup tentang arus listrik serta Hukum Ohm. Pada soal nomor 1 siswa cenderung menganggap bahwa hambatan pada gambar yang tertulis R tidak bernilai, mereka menganggap bahwa hambatan R sama dengan ohm (Ω) sehingga mereka tidak mencari berapa nilai hambatan tersebut. Pada soal nomor 2, mencakup tentang hambatan listrik. Pada soal ini siswa cenderung memahami hanya saja keliru dalam proses menjumlahkan. Pada soal nomor 3 dan 4, mencakup tentang rangkaian listrik sederhana. Pada soal nomor 3 siswa cenderung terkecoh dengan hambatan dalam (rd), siswa menganggap hambatan tersebut tidak berpengaruh dan cenderung salah karena menggunakan Hukum Ohm. Pada soal nomor 4, siswa cenderung bingung karena terdapat dua beda potensial. Pada soal nomor 5 dan 6, mencakup tentang rangkaian listrik majemuk. Pada soal nomor 5, siswa cenderung memahami bahwa dalam rangkaian tersebut harus di hitung rangkaian paralelnya terlebih dahulu. pada soal nomor 6, siswa cenderung kesulitan dan kebingungan dengan arah arus pada loop. Pada soal nomor 7, mencakup tentang daya. Pada soal nomor 7 siswa cenderung bingung pada angka-angka yang terdapat pada gambar. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian yang telah dilakukan tidak terlepas dari bimbingan, saran, serta masukan yang diberikan oleh beberapa pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dan penguji Bapak Drs. Sri Handono Budi Prastowo, M.Si, Bapak Drs. Trapsilo Prihandono, M.Si, Bapak Drs. Bambang Supriadi, M.Si, serta Bapak Drs. Albertus Djoko Lesmono, M.Si. tidak lupa juga peneliti mengucapkan terimakasih atas do a serta motivasi yang selalu diberikan kedua orangtua dan temanteman PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa pada materi rangkaian arus searah berdasarkan indikator taksonomi Bloom masih tergolong rendah. Pada indikator translasi sebesar 53,7%, pada indikator interpretasi sebesar 57,1%, serta pada indikator ekstrapolasi sebesar 22,7%. Jika hasil data ditinjau dari indikator taksonomi Bloom tiap soal maka, pada indikator translasi persentase terbesar berada di nomor soal 5 yang dalam kategori baik. Pada indikator interpretasi berada pada nomor soal 6 dan 7 dalam kategori cukup. Sedangkan pada indikator ekstrapolasi dari semua soal berada dalam kategori kurang. Jika ditinjau dari sub pokok bahasan, bahasan arus listrik dan Hukum Ohm sebesar 39,2%, hambatan listrik sebesar 42,2%, rangkaian listrik sederhana sebesar 42,7%, rangkaian listrik majemuk sebesar 50,6%, serta daya sebesar 43,6%. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut: (1) bagi guru, 4

dengan adanya data-data yang diperoleh sebaiknya guru lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran seperti melakukan tanya jawab serta lebih sering melakukan tes agar lebih bisa diidentikasi sebab pemahaman konsep siswa yang rendah; (2) bagi peneliti lain, dengan adanya data-data yang diperoleh sebaiknya peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan menganalisis penyebab rendahnya pemahaman konsep siswa pada materi rangkaian arus searah DAFTAR PUSTAKA Gumilar, S. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Kombinasi Eksperimen Nyata-Virtual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Ketrampilan Berpikir Kritis. http://repository.upi.edu/2034/4/t_ipa_1101257 _Chapter1.pdf [Diakses pada tanggal 22 Maret 2017] Hamdani. 2013. Deskripsi Miskonsepsi Siswa Tentang Konsep-Konsep Dalam Rangkaian Listrik. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA. Volume 4 (1): 1-12 Handayani, N. 2014. Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Rangkaian Listrik Searah Berbasis Representasi Grafik Dan Verbal. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Marlis. 2015. Analisis Profil Pemahaman Konsep dan Konsistensi Konsepsi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tilatang Kamang pada Materi Fluida Statis. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015). 8 dan 9 Juni 2015. Bandung. Indonesia Pateda, A B., Y. Kendhek, dan S. Saehana. 2015. Analisis Pemahaman Konsep Magnet Mahasiswa Calon Guru Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT). Volume 3 (2): 13-17 Purwanto, Ngalim. 2013. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sinulingga, P. dan T. J. Hartanto. 2015. Analisis Potensi Miskonsepsi Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Universiotas Palangkaraya Pada Topik Listrik Dinamis. Prosiding seminar nasional fisika dan aplikasinya I. Universitas padjajaran. 34-42 Utami, K. M., Siahaan, P., dan Purwanto. 2016. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Penerapan Asesmen Portofolio Pada Pembelajaran Fisika. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal). p-issn: 2339-0654 Volume V: 35-40 Hidayah, N. N., Wiyanto, dan A. Sopyan. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Deduksi Hipotesis Terhadap Pemahaman Konsep Rangkaian Resistor Pada Listrik Arus Searah. Physics Communication. Physcom 1 (1): 56-64 Ihsanudin, M. 2013. Penggunaan Peta Konsep Berbantuan Multimedia Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMP. http://repository.upi.edu/1702/4/s_fis_0602425 _Chapter1.pdf [diakses pada 6 Juni 2017] Kunandar. 2014. PENILAIAN AUTENTIK (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers 5