Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KETERIKATAN KERJA, PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN MUJI MOTOR

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 8

Judul : Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention

Judul : Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat berkisar antara 5-6 persen (Skalanews.com 2014). Hotel sebagai salah satu dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan atau organisasi. Sumber Daya Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Waspodo dan Minadaniati (2012),

Abstrak. : Iklim Organisasi, Stres Kerja, Komitmen Karyawan, Keinginan Keluar Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Turnover. Definisi Intensi turnover menurut Harnoto (2002) adalah kadar atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting dalam sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tracey, 2000). Intensi keluar sendiri, bisa dipengaruhi banyak hal mulai

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Obyek Penelitian

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi perusahaan-perusahaan cenderung menghadapi

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: work-family conflict, kelelahan emosional, intention to leave.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya merupakan sekelompok orang yang bekerja sama

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Arthur, 1994). Menurut Samad (2006) bahwa karakteristik pekerjaan

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Tunas Jaya Cibinong)

BAB I PENDAHULUAN. tersebutlah yang membuat para pengusaha sadar akan nilai investasi karyawan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Harman et al. (2009) mengemukakan teori tradisional turnover ini menunjukkan

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi juga dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu diantaranya adalah turnover intention. Turnover menurut Robbins dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB 1 PENDAHULUAN. Individu memegang peranan penting dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian,

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Salah satu teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah traditional

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan bukan hanya sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku karyawan yang dimaksud adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) yang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

Bab I PENDAHULUAN. Kumon merupakan bimbingan belajar berbentuk franchise untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan biaya ketenagakerjaan. Demikian juga yang dikemukakan oleh

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN JOB INSECURITY TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN ARMA MUSEUM AND RESORT UBUD SKRIPSI

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri perbankan di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tetap eksis dalam persaingan global. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan yang handal, mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja. karyawannya. Karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hidup di tempat kerja, pekerjaan dan keluarga, pekerjaan dan pemenuhan

ABSTRAK. Kata kunci: kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, kewajiban moral, pengetahuan pajak, persepsi tentang sanksi perpajakan.

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

Abstrak. Kata Kunci: kepemimpinan etis, komitmen organisasional, kepuasan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor Nama : Sella Bitha NIM : 1215251059 Abstrak Turnover Intention timbul melalui norma-norma subjektif individu, sikap, dan perilaku yang muncul secara terencana dan atas kemauan sendiri. Karyawan yang memiliki keterikatan kerja dalam pekerjaan mereka akan merasa lebih melekat pada kolega, pekerjaan dan organisasi, dukungan diharapkan datang dari organisasi sebagai suatu wujud untuk mengakui keberadaan karyawan, dan karyawan yang mempunyai komitmen tinggi kepada perusahaan kemungkinan kecil untuk meninggalkan perusahaan daripada karyawan yang relatif tidak berkomitmen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keterikatan kerja terhadap turnover intention, untuk menguji pengaruh persepsi dukungan organisasional terhadap turnover intention, dan untuk menguji pengaruh komitmen organisasional terhadap turnover intention. Penelitian ini dilakukan di Bengkel Muji Motor berlokasi di Jalan Trengguli Gang XXII No.5 Denpasar. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 108 responden yaitu seluruh karyawan bengkel Muji Motor dengan menggunakan metode sampel jenuh. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keterikatan kerja memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention di bengkel Muji Motor, persepsi dukungan organisasional memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention di bengkel Muji Motor, dan komitmen organisasional memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention di bengkel Muji Motor. Kata kunci: keterikatan kerja, persepsi dukungan organisasional, komitmen organisasional, dan turnover intention. i

DAFTAR ISI JUDUL... i Abstrak... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv BAB I... 5 PENDAHULUAN... 5 1.1 Latar Belakang Masalah... 5 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 11 1.3 Tujuan Penelitian... 12 1.4 Kegunaan Penelitian... 12 1.5 Sistematika Penelitian... 13 ii

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Data Turnover Karyawan Muji Motor... 7 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas... 38 Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas... 39 Tabel 4.3 Perincian Pengembalian dan Penggunaan Kuesioner... 40 Tabel 4.4 Rincian Profil Responden... 41 Tabel 4.5 Kriteria Nilai Interval... 44 Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Turnover Intention... 45 Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keterikatan Kerja... 47 Tabel 4.8 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Dukungan Persepsi Organisasional... 48 Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Komitmen Organisasional... 50 Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda... 51 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas... 52 Tabel 4.12 Hasil uji heteroskedastisitas... 53 Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas... 54 iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Desain Penelitian... 23 iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang sangat penting, dikarenakan betapapun majunya teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang dipersiapkan, tidak akan menjadi bermakna tanpa adanya sumber daya manusia (SDM) yang profesional (Tjutju, 2008). Perusahaan apapun memerlukan SDM untuk mencapai tujuannya. Melalui pengelolaan SDM yang baik, perusahaan akan mempunyai SDM yang handal. SDM yang handal yang dimiliki perusahaan akan mampu mewujudkan potensi perusahaan semaksimal mungkin, namun seringkali dalam perusahaan ada karyawan yang tidak mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan, karena adanya niat untuk keluar dari perusahaan (Rahayu, 2011). Setiap perusahaan selalu berusaha mengurangi tingkat niat keluar karyawannya, terutama yang keluar sukarela. Perusahaan pada dasarnya tidak mampu mempengaruhi atau mengendalikan karyawan yang telah mengambil keputusan keluar karena berbagai alasan, terutama yang berasal dari eksternal perusahaan (Sumarto, 2009). Sebelum benar-benar keluar dari perusahaan, seringkali karyawan menunjukkan sikap dan perilaku yang mengindikasikan (menunjukkan gejala) keinginan berpindah (turnover intention). Gejala ini tidak dapat diukur secara langsung, namun muncul melalui intensi, yang oleh Moorhead dan Griffin (2013:70) didefinisikan sebagai salah satu komponen sikap yang memandu perilaku seorang yang tidak selalu terwujud dalam tindakan nyata.

Menurut Zeffane & Gul (1995) mengartikan niat adalah keinginan yang timbul dari individu untuk melakukan sesuatu. Keluar adalah berhentinya seorang karyawan dari tempat kerja secara sukarela. Turnover Intention timbul melalui norma-norma subjektif individu, sikap, dan perilaku yang muncul secara terencana dan atas kemauan sendiri, sesuai dengan teori tindakan beralasan yang dikemukakan (Fishbein dan Ajzen, 1975). Salah satu alasan yang menyebabkan karyawan memiliki niat untuk keluar yaitu adanya keinginan mencari alternatif pekerjaan di perusahaan lain (Tett dan Meyer, 1993). Turnover berkaitan dengan meningkatkan biaya penarikan, seleksi, serta pelatihan dan pengembangan (Riyanto, 2008; Sumarto, 2009). Karyawan yang keluar merupakan kendala bagi perusahaan dan posisinya harus digantikan (Mathis & Jackson, 2006:125), dan perusahaan mengalami kerugian ketika mengeluarkan biaya tambahan untuk mencari pengganti karyawan yang keluar atau berhenti (Foon et al., 2010), sehingga akan mengganggu stabilitas perusahaan (Moorhead & Griffin, 2013:77). Maka dari itu pengusaha harus bertujuan untuk memiliki karyawan yang secara emosional berkomitmen untuk organisasi dan tidak memiliki niat untuk meninggalkan perusahaan (Ponnu dan Chuah, 2010). Perusahaan juga dituntut untuk dapat mempertahankan karyawannya dengan memberikan balas jasa yang tinggi dan memahami hal-hal yang mampu membuat karyawannya nyaman dan semangat dalam bekerja (Andini, 2006) serta mencari faktor-faktor yang mendorong niat karyawan untuk keluar berpindah kerja. Mitchell et al. (2006) memperkenalkan keterikatan kerja untuk membantu mengatasi faktor-faktor yang dapat membuat karyawan berhenti dari pekerjaannya baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak. Holtom (2006)

komunitasnya, maka akan semakin besar kemungkinan ia akan bertahan di organisasi. Shafique et al. (2011), Kismono (2011), Garnita dan Suana (2014) menemukan bahwa keterikatan kerja memiliki dampak negatif terhadap turnover intention. Berbagai penelitian juga telah menyatakan bahwa keterikatan kerja adalah prediktor yang reliable bagi intensi untuk keluar dari perusahaan (Clinton, 2012). Selain memiliki suatu hubungan keterikatan yang erat dengan pekerjaan dan perusahaannya, karyawan juga perlu merasakan dukungan dari perusahaan tempatnya bekerja. Perusahaan harus senantiasa memberikan dukungan yang bersifat positif yang disebut dengan dukungan organisasional (Putra, 2015). Peran dukungan organisasional adalah sesuatu yang dinilai oleh karyawan sebagai pertemuan dari kebutuhan emosi sosial, menyediakan indikasi dari kesiapan perusahaan untuk menghargai peningkatan kerja, dan mengindikasikan kecenderungan perusahaan untuk menyediakan bantuan saat dibutuhkan untuk mengerjakan sebuah pekerjaan yang efektif (Linda dan Eisenberger, 2002). Linda dan Eisenberger (2002) menyarankan bahwa peran dukungan organisasional akan mengindikasikan kesediaan perusahaan untuk memperhatikan dan menghargai usaha karyawan dalam membantu keberhasilan perusahaan. Dukungan organisasional yang dimiliki seorang karyawan secara psikologis mempengaruhi karyawan tersebut. Pertama, dukungan organisasional akan membuat seseorang merasa mempunyai kewajiban untuk peduli terhadap perusahaan dan membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kedua, dukungan organisasional dalam hal kepedulian, penghargaan, dan pengakuan mengarahkan karyawan untuk menyatukan status peran dan keanggotaan ke dalam identitas sosialnya. Ketiga,

dukungan organisasional memperkuat keyakinan karyawan bahwa perusahaan selalu mengetahui dan menghargai peningkatan prestasi kerja mereka (Sumarto, 2009). Karyawan dalam sebuah perusahaan ketika merasakan adanya dukungan dari perusahaan yang sesuai dengan norma, keinginan, harapan yang dimiliki karyawan, maka dengan sendirinya akan terbentuk sebuah komitmen dari karyawan untuk memenuhi kewajibannya kepada perusahaan, dan tidak akan pernah meninggalkan perusahaan (Kartika et al., 2012). Komitmen organisasional merupakan derajat dimana seorang karyawan mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan tertentu beserta tujuannya dan berkeinginan untuk mempertahankan keanggotaannya di dalam perusahaan tersebut (Robbins dan Coulter, 2004). Karyawan yang berkomitmen merasakan nilai pentingnya mengintegrasikan tujuan individual dan perusahaan. Mas ud (2004) juga mengemukakan bahwa komitmen organisasional merupakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan dan proses yang terus menerus terjadi dimana karyawan menunjukkan dan mengekspresikan perhatian atau hal yang penting terhadap perusahaan. Chiu dan Tsai (2005) mengatakan, karyawan yang mempunyai komitmen tinggi kepada perusahaan kemungkinan kecil untuk meninggalkan perusahaan daripada karyawan yang relatif tidak berkomitmen. Perusahaan yang mengerti apa yang dibutuhkan karyawan akan lebih mempunyai kesempatan untuk meningkatkan komitmen organisasi karyawan sesuai dengan yang direncanakan oleh perusahaan untuk dapat mengurangi niat keluar secara internal dan eksternal (Chiu dan Tsai, 2005). Karyawan yang berkomitmen tidak mungkin keluar dan menerima pekerjaan lain, dengan demikian biaya pergantian tinggi tidak terjadi, hal ini didukung dengan

penelitian yang dilakukan Rismawan (2014) yang menyatakan komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention. Kasus turnover berkembang meluas dan terjadi di seluruh dunia. Berdasarkan data yang didapatkan mengenai efek negatif dan kerugian yang diakibatkan oleh turnover, tercatat bahwa sektor industri di Amerika Serikat pada dasarnya mengalami kerugian sebanyak 1,5 jam waktu dari gaji yang mereka keluarkan untuk karyawan. Jika diperhitungkan seharusnya perusahaan hanya perlu mengeluarkan $40,000 untuk menggaji karyawannya, namun faktanya perusahaan justru harus mengeluarkan $60,000 untuk merekrut karyawan baru. Dan setiap tahunnya ada sekitar 16,8 persen karyawan yang melakukan turnover (Aamodt, 2007). Sedangkan untuk kasus di Indonesia, fenomena intensi turnover disadari benar oleh akademisi maupun praktisi. Widodo (2010) berpendapat bahwa tingkat turnover di Indonesia tinggi. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh managing consultant PT. Watson Wyatt Indonesia tahun 2006-2007 menunjukkan bahwa turnover untuk posisi terpenting di industri perbankan mencapai 6,3-7,5 persen. Sedangkan turnover pada industri lainnya berkisar antara 0,1-0,74 persen. Hasil survei vibiznews.com pada tahun 2008, tingkat turnover sektor perbankan mencapai 10-11 persen per tahun, industri migas mencapai 12 persen, dan sektor manufaktur berkisar 8 persen. Jadi, fenomena turnover intention ini dapat dialami oleh semua pihak, tidak terkecuali karyawan di Muji Motor. Muji Motor merupakan salah satu bengkel body repair and paint specialist serta bengkel non-authorized terbesar di Bali. Bengkel Muji Motor yang berdiri pada tahun 1988, dimulai dengan menerima pekerjaan body repair dan cat untuk kendaraan roda dua atau motor, dan mulai pekerjaan untuk kendaraan roda empat atau mobil sejak tahun 1990. Saat ini, perusahan hanya menerima pekerjaan khusus untuk mobil, baik yang memiliki asuransi maupun yang

tidak. Bengkel Muji Motor memperkerjakan sebanyak 108 orang karyawan per Februari 2016, yang seluruhnya merupakan karyawan tetap dan sebanyak 66 orang berasal dari luar pulau Bali. Sebagai perusahaan jasa, bengkel Muji Motor tentu harus memberikan kesan yang baik dan kepuasan untuk setiap pelanggannya. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya. Perlunya pengetahuan dan pengalaman yang cukup terhadap kendaraan roda empat dan body repair mengharuskan bengkel Muji Motor untuk terus mempertahankan karyawan-karyawan yang sudah memiliki banyak pengetahuan di bidang ini. Mempertahankan SDM dapat diwujudkan dengan menurunkan tingkat turnover intention karyawan, dimana terdapat beberapa faktor yang dikatakan berpengaruh yaitu keterikatan kerja, persepsi dukungan organisasional dan komitmen organisasional. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pimpinan Muji Motor, didapatkan data tingkat turnover di bengkel Muji Motor yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Data Turnover Karyawan Muji Motor Bulan Jumlah Karyawan (Orang) Jumlah Karyawan Masuk (Orang) Jumlah Karyawan Keluar (Orang) Maret 2015 114-1 April 2015 113 1 1 Mei 2015 113 2 - Juni 2015 115 1 1 Juli 2015 115 - - Agustus 2015 113 2 4 September 2015 115-1 Oktober 2015 113-1 November 2015 112 1 -

Desember 2015 113 1 - Januari 2016 110 - - Februari 2016 108 1 1 TOTAL 108 9 10 Persentase tingkat turnover bulan Maret 2015 Februari 2016 (Sumber: Muji Motor, 2016) = (10/108)*100% = 9,26% Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui persentase tingkat turnover yaitu bahwa dalam jangka waktu satu tahun yaitu dari bulan Maret 2015 sampai dengan Februari 2016 persentasenya relatif tinggi, yakni 9,26 persen. Alasan yang dikemukakan oleh beberapa karyawan adalah adanya keinginan untuk kembali ke daerah asal dan mencari pekerjaan yang memiliki lokasi lebih dekat dengan daerah asal. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara beberapa karyawan mengatakan kurangnya dukungan organisasi serta adanya perbedaan budaya yang dirasakan oleh karyawan yang berasal dari luar pulau Bali menimbulkan keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Dari uraian di atas, maka ingin diteliti bagaimanakah pengaruh keterikatan kerja, persepsi dukungan organisasional dan komitmen organisasonal terhadap turnover intention karyawan Muji Motor. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimanakah pengaruh keterikatan kerja terhadap turnover intention? 2) Bagaimanakah pengaruh persepsi dukungan organisasional terhadap turnover intention?

3) Bagaimanakah pengaruh komitmen organisasional terhadap turnover intention? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1) Untuk menguji pengaruh keterikatan kerja terhadap turnover intention. 2) Untuk menguji pengaruh persepsi dukungan organisasional terhadap turnover intention. 3) Untuk menguji pengaruh komitmen organisasional terhadap turnover intention. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkuat bukti-bukti empiris. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keterikatan kerja, persepsi dukungan organisasional dan komitmen organisasional. Selain itu peneliti juga dapat mengetahui lebih banyak fakta-fakta dan isu-isu terkait sumber daya manusia dalam lingkungan kerja saat ini. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi untuk perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu kebijakan dan keputusan dalam mengelola sumber daya manusianya.

1.5 Sistematika Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab dan berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Secara garis besar, isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut. BAB I : Pendahuluan Merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penyajian. BAB II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menjelaskan mengenai kajian pustaka yang digunakan untuk mendukung penelitian ini dalam memecahkan permasalahan yang ada, menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini yaitu mengenai turnover intention, keterikatan kerja, persepsi dukungan organisasional, komitmen organisasional. Bab ini juga menguraikan tentang rumusan hipotesis. BAB III : Metode Penelitian Merupakan bab yang berisikan tentang metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Merupakan bab yang terdiri dari gambaran umum daerah atau wilayah penelitian, deskripsi data hasil penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : Penutup Merupakan bab yang memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi pembaca.