PERAN HUBUNGAN DIPLOMATIK ANTARA INDONESIA DAN FILIPINA DALAM PEMBEBASAN WNI OLEH KELOMPOK TERORIS ABU SAYYAF TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Oleh : DICKY IMANSYAH PUTRA HUTABARAT NIM : 130200414 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 7 i
PERAN HUBUNGAN DIPLOMATIK ANTARA INDONESIA DAN FILIPINA DALAM PEMBEBASAN WNI OLEH KELOMPOK TERORIS ABU SAYYAF TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Oleh : DICKY IMANSYAH PUTRA HUTABARAT NIM : 130200414 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL Disetujui Oleh Ketua Departemen Hukum Internasional Abdul Rahman, SH.MH NIP. 195710301984031002 Pembimbing I Pembimbing II Abdul Rahman, SH.MH Makdin Munthe, SH.M.Hum NIP. 195710301984031002 NIP. 195508081980031004
PERAN HUBUNGAN DIPLOMATIK ANTARA INDONESIA DAN FILIPINA DALAM PEMBEBASAN WNI OLEH KELOMPOK TERORIS ABU SAYYAF TAHUN 2016 DICKY IMANSYAH PUTRA HUTABARAT ABSTRAK Alat utama dalam melaksanakan pekerjaan diplomasi adalah perundinganperundingan dan permusyawaratan-permusyawaratan. Perundingan-perundingan ini ada yang dilahirkan atau dilaksanakan dengan mengadakan pertemuanpertemuan dan konferensi-konferensi dan ada pula yang dilakukan dengan perantaraan surat atau pertukaran nota serta yang lainnya. Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan diplomatik antara satu negara dengan negara lain menurut hukum Internasional, bagaimana peran hubungan diplomatik dalam menyelesaikan suatu masalah khususnya terorisme menurut hukum Internasional, bagaimana upaya Indonesia dalam memanfaatkan hubungan diplomatik dengan Filipina sebagai cara untuk membebaskan WNI yang disandera. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Penelitian ini melakukan analisis data secara kualitatif Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hubungan diplomatik antara satu negara dengan negara lain menurut hukum Internasional diatur dalam Konvensi Wina 1961. Peran hubungan diplomatik dalam menyelesaikan suatu masalah khususnya terorisme menurut hukum Internasional yaitu sesuai dengan fungsi dari perwakilan diplomatik yang tertuang dalam konvensi Wina 1961 disebutkan bahwa salah satu fungsinya untuk proteksi atau melindungi. Peran Diplomat Indonesia dalam menyelesaikan kasus penculikan WNI oleh kelompok Abbu Sayyaf tersebut dengan menjalankan tugasnya yakni mewakili pemerintah Indonesia untuk menjalankan fungsi yang lain yakni fungsi proteksi atau perlindungan yang mana melindungi kepentingan negara pdan warga negaranya dalam batas yang diperbolehkan hukum internasional dalam hal ini membebaskan WNI yang disandera dengan melakukan perundingan atau negosiasi. Upaya Indonesia dalam memanfaatkan hubungan diplomatik dengan Filipina sebagai cara untuk membebaskan WNI yang disandera berlaku efektif sebab dengan adanya upaya diplomasi maka para sandera dapat dibebaskan. Upaya pembebasan para sandera WNI oleh Abu Sayyaf dengan cara memilih berdiplomasi melalui hubungan diplomatik lebih efektif ketimbang melaui cara kekerasan maupun perang. Kata Kunci : Hubungan Diplomatik, Pembebasan WNI, Teroris Abu Sayyaf.
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT karena dengan karunia dan rahmat-nya telah memberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan pada penulis sehingga mampu menyelesaikan perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum. Skripsi ini berjudul : "PERAN HUBUNGAN DIPLOMATIK ANTARA INDONESIA DAN FILIPINA DALAM PEMBEBASAN WNI OLEH KELOMPOK TERORIS ABU SAYYAF TAHUN 2016. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari terdapatnya kekurangan, namun demikian dengan berlapang dada penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang menaruh perhatian terhadap skripsi ini. Demi terwujudnya penyelesaian dan penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dan cintai, karena berkat kerja keras dan doa mereka lah penulis dapat menyelesaikan pendidikan hingga sampai di Fakultas Hukum ini. Tak lupa ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan bantuan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.M.Hum., sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara; 2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH.M.Hum., sebagai Dekan Fakultas Hukum ; 3. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.H., sebagai Wakil Dekan I Fakultas Hukum ; 4. Ibu Puspa Melati Hasibuan, S.H., M.Hum., sebagai Wakil Dekan II Fakultas Hukum ; 5. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum., sebagai Wakil Dekan III Fakultas Hukum ; 6. Bapak Abdul Rahman, SH., M.H., sebagai Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum yang juga sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan kepedulian, arahan, saran, dan ilmu dalam setiap bimbingan dalam penulisan skripsi ini; 7. Bapak Makdin Munthe, S.H., M.Hum., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan kepedulian, arahan, saran, dan ilmu dalam setiap bimbingan dalam penulisan skripsi ini; 8. Ibu Prof.Dr., Sunarmi, S.H., M.Hum., sebagai Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menjalani pendidikan di Fakultas Hukum ini;
9. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai pada Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum ; 10. Seorang perempuan yang sangat disayangi dan dicintai oleh penulis yakni Fani Chairuna yang selalu menjadi motivasi penulis dalam berbagai hal dan
11. selalu memberikan semangat yang tiada hentinya kepada penulis; 12. Abang dan adik yang sangat dicintai dan disayangi oleh penulis yakni Doddy Imam Martua Hutabarat, S.Sos dan Dhea Chrisna Devi Hutabarat yang selalu mendukung dan mendoakan penulis; 13. Sahabat penulis yakni Daniel Clinton Banjarnahor, SH yang selalu membantu penulis serta memberikan masukan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini dan juga Giras Utomo, Saydillah Akbar, Marini Saifan serta Hana Nuradinda yang selalu mendukung penulis; 14. Teman-teman seperjuangan penulis selama perkuliahan yakni Hendra Adiwijaya, SH., Grace Martha, SH., Fitri Yanni Dewi, SH., Fisher Simanjuntak, Aldo Sembiring, Saufie Fitra, Budyanto, Ferdinand, SH. Akhirnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan kalian semua. Semoga ilmu yang penulis telah peroleh selama ini dapat bermakna dan berkah bagi penulis dalam hal penulis ingin menggapai cita-cita. Medan, 26 Januari 2017 Penulis Dicky Imansyah Putra Hutabarat 1
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iv BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan... 8 D. Keaslian Penulisan... 9 E. Tinjauan Pustaka... 10 F. Metode Penelitian... 18 G. Sistematika Penulisan... 21 BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAI HUBUNGAN DIPLOMATIK... 23 A. Sejarah Hubungan Diplomatik... 23 B. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Hubungan Diplomatik... 27 C. Peraturan-Peaturan yang Mengatur Hubungan Diplomatik 36 D. Pembukaan Hubungan Diplomatik dan Ruang Lingkupnya 39 BAB III : PERAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DALAM MENYELESAIKAN SUATU MASALAH KHUSUSNYA TERORISME MENURUT HUKUM INTERNASIONAL 54 A. Tinjauan Umum Terorisme... 54 1. Sejarah Terorisme... 54 2. Pengertian Teroris dan Terorisme... 61 3. Terorisme dalam hukum Internasional dan Kaitannya dengan Hubungan Diplomatik... 64
B. Peran Hubungan Diplomatik Antar Negara dalam Menyelesaikan Suatu Masalah... 65 C. Hubungan Diplomatik Menurut Konvensi Wina 1961... 68 D. Terorisme dalam Konvensi-Konvensi Internasional... 74 BAB IV : UPAYA INDONESIA DALAM MEMANFAATKAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN FILIPINA SEBAGAI CARA UNTUK MEMBEBASKAN WNI YANG DISANDERA... 75 A. Diplomasi Sebagai Cara dalam Penyelesaian Sengketa Masalah... 75 B. Penggunaan Jalur Diplomasi oleh Indonesia dengan Filipina dan Pihak Abu Sayyaf dalam Membebaskan WNI 80 C. Diplomasi Sebagai Cara Untuk Meminta Filipina Mengizinkan TNI Masuk ke Wilayah Filipina Untuk Membebaskan WNI... 90 D. Penggunaan Jalur Selain Jalur Diplomasi dalam Membebaskan WNI yang Disandera oleh Pihak Abu Sayyaf... 93 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 100 A. Kesimpulan... 100 B. Saran... 101 DAFTAR PUSTAKA... 103