Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pengertian sistem pengendalian intern ada

BAB II BAHAN RUJUKAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA

Laporan Keuangan: Neraca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi. atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi ( 2001 : 2 ) : Suatu sistem pada dasarnya adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Internal. Pengawasan internal yang baik merupakan alat yang dapat membantu

PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT.

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB III PENGENDALIAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN. yang terampil, cerdas dan ahli dalam bidangnya masing-masing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akurat, dan berdaya guna maka didesain suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

INSPEKTORAT. Laporan Keuangan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2013

MODUL MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. GUNUNG DONO PUTRA

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PLN PERSERO AREA CIPUTAT. Teguh Tri Utomo EB10

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB II LANDASAN TEORI

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Akuntansi, Gaji dan Upah. 1. Pengertian Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH INTERNAL CONTROL

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TUGAS ARTIKEL RENCANA WIRAUSAHA

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB III PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTORWILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARASUMATERA UTARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

Transkripsi:

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah adalahapapun akan dilakukan leh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan prfit semaksimal mungkin. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan cara yaitu dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yang terampil dan cerdas di bidangnya masing-masing. Untuk itu pimpinan harus berusaha merangsang karyawannya agar dapat melakukan tugas dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawan yaitu dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang atau barang yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. Balas jasa yang biasa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pegawai. Di dalam masyarakat masih banyak yang belum bisa membedakan antara isilah gaji dan upah. Hal ini disebabkan karena kedua istilah ini merupakan bentuk jasa yang diberikan leh atasan kepada tenaga kerja atas pekerjaannya. Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian gaji dan upah menurut para ahli: Definisi Gaji dan Upah Menurut Para Ahli Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.g. Sugiyars d an F. Winarni, Dasar-dasar Akuntansi Perkantran, Yg yakarta, 2005, pa ge 95

Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan leh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggta TNI dan POLRI dan anggta pemerintah yang dibayarkan secara bulanan. Sedangkan upah merupakan penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinilai dalam bentuk uang sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk tunjangan baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya.achma d S. Ruky, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Karyawan Perusahaan, Jakarta., 2001, pag e 8 Gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan leh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, dan dibayarkan secara tetap per bulan. Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan leh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan prduk yang dihasilkan leh karyawan. Mulyad i, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta., 2001, pag e 377 Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah balas jasa bagi karyawan tetap yang diberikan leh perusahaan yang masa kerjanya lebih lebih panjang. Sedangkan upah adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang pembayarannya didasarkan leh waktu atau hasil kerja. Dalam praktek di perusahaan dan dalam buku-buku manajemen sumber daya manusia istilah upah dan gaji digunakan dalam knteks yang berbeda. 1. Upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya per hari atau malahan per jam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang biasanya sebulan. 2. Untuk menggambarkan kaitan pekerja penerima upah dengan prses prduksi pada industri manufaktur. Upah (wage) dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung dalam prses prduksi, baik terlibat langsung maupun tidak langsung.

Unsur-unsur Gaji dan Upah. Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan upah yang keseluruhannya disebut dengan biauya tenaga kerja. unsur-unsur gaji dan upah seperti terterah dibawah ini: 1. Gaji Pkk Gaji pkk merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kntrak kerjanya. 2. Premi Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan leh perusahaan. Misalnya perusahaan telah menetapkan utput standar yang harus diselesaikan sebanyak 20 unit/hari, maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar. 3. Lembur Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebhi jam kerjanya maka akan ada tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif biasa. 4. Bnus Bnus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperleh keuntungan yang ditetapkan setelah berknsultsi dengan pemerintah dan serikat kerja. 5. Catu Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti: hiburan, pelayanan kesehatan, dan transprtasi yang diterima tidak dalam bentuk uang. G. Sugiyars d an F. Winarni, Dasardasar Akuntansi Perkantran, Yg yakarta, 2005, pa ge 97 Unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan leh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja. Latar belakang mengenai unsur-unsur tersebut yaitu: 1. Perusahaan yang ingin mendrng prestasi kerja dan prduktivitas karyawannya harus memperbesar jumlah unsur-unsur tersebut yang pemberiannya dikaitkan sepenuhnya dengan prestasi kerja individu, kinerja dan prduktivitas perusahaan. Sebaliknya perusahaan harus memperkecil jumlah unsur-unsur tersebut kecuali yang sifatnya nrmatif. 2. Agar pimpinan perusahaan dan terutama pimpinan bagian sumber daya manusia mengetahui dengan pasti apa saja unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas. Hal ini penting karena dalam perundingan pembuatan atau pembaharuan kesepakatan kerja bersama bisa saja pimpinan rganisasi pekerja mengklaim bahwa tingkat upah atau gaji karyawan perusahaan tersebut kalah leh perusahaan lain yang sejenis. Achma d S. Ruky, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Karyawan Perusahaan, Jakarta., 2001, pag e 10 Dari uraian diatas jelas sekali bahwa pimpinan perusahaan harus mencermati semua unsur tersebut selain gaji pkk. Unsur-unsur tersebut harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan dalam besarnya perusahaan seharusnya mempertanyakan apa yang diperlehnya dari pihak karyawan.

Prsedur pencatatan gaji dan upah tercantuk hal-hal yang berkaitan dengan dkumen-dkumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksakan. Dkumen ini terdiri dari: 1. Dkumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah Dkumen ini umumnya dikeluarkan leh fungsi kepegawaian berupa suratsurat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lainnya. 2. Kartu Jam Hadir Dkumen ini umumnya digunakan leh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3. Kartu Jam Kerja Dkumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang diknsumsi leh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. 4. Daftar Gaji dan Upah Dkumen ini berisi jumlah gaji dan upah brut setiap karyawan dukurangi ptngan-ptngan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk rganisasi karyawan, dan lain-lain. 5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah Dkumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah Dkumen ini dibuat leh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah. 7. Amplp Gaji dan Upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplp gaji dan upah. 8. Bukti dan Kas Keluar Dkumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat leh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkann infrmasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Mulyad i, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta., 2001, pag e 389 Dkumen untuk pembayaran gaji dan upah : 1. Otrisasi dan Ntifikasi 2. Menyiapkan gaji melalui kartu jam kerja, register penggajian dan cek pembayaran. Ge rgeh. Bdnar da n William S. Hp w d, Sistem infrmasi akunt ansi, Jakarta., 2000, pag e 287 Penggajian dan pengupahan merupakan bjek yang sangat mudah untuk diselewengkan. Ada beberapa cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah, antara lain: 1. Pegawai fiktif penerbitan cek gaji ke rang yang tidak bekerja lagi bagi perusahaan. Peristiwa ini sering sekali terjadi akibat dari keterlanjutan penerbitan cek setelah pegawai diberhentikan. 2. Menguangkan cek gaji dan upah pegawai yang belum ditagih leh pegawai yang bersangkutan. 3. Menyiapkan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran dua kali.

4. Membuat kesalahan-kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima karyawan melebihi ataupun mengurangan jumlah yang semestinya dibayar. 5. Adanya karyawan yang melakukan absensi untuk beberapa rang karyawan lain. 6. Mencantumkan jumlah ttal gaji dan upah yang tidak benar dalam buku gaji dan upah. 7. Pinjaman pegawai yang tidak mendapat persetujuan dicatat sebagai pengeluaran. Setiap perusahaan mempunya prsedur pencatatan gaji dan upah. Prsedur pencatatan ini dilakukan untuk membedakan tugas yang dilakukan leh satu bagian dari bagian lainnya. Agar masing-masing bagian dapat bekerja semaksimal mungkin. Prsedur pencatatan penggajian adalah prses penggajian harus terpisah dari penyiapan data masukan untuk dasar pembayaran, lapran-lapran jam kerja dan data kepegawaian. Data kepegawaian diterima dari departemen kepegawaian. Lapran-lapran yam kerja diterima dari pencatat jam kerja. Daftar gaji memuat rincian perhitungan gaji bersih (gaji ktr dikurangi ptngan-ptngan). Cek pembayaran dikirimkan ke departemen pengeluaran kas untuk ditandatangani, ditelaah dan didistribusikan rangkapan daftar gaji dikirim ke departemen utang uaha untuk dilakukan pencatatan penggajian. Ge rgeh. Bdnar da n William S. Hp w d, Sistem infrmasi akunt ansi, Jakarta., 2000, pag e 286 DISTRIBUSI GAJI DAN UPAH Pendistribusian gaji dan upah pada CV X kepada para pegawainya adalah setiap tanggal 31-1 pada suatu peride. Pendistribusian gaji diberikan langsung kepada para pegawainya pada tanggal tersebut. Jika perusahaan pada tanggal tersebut belum mendapatkan keuntungan sesuai dengan target yang diinginkan maka penyerahan gaji dilakukan hingga target telah tercapai. Pada bulan berikutnya, bila gaji belum dibayar sepenuhnya maka akan dibayar pada bulan berikutnya.

Prsedur perhitungan gaji dan upah pada CV X dibayarkan pada setiap karyawan per tanggal 31-1 pada suatu peride. Gaji karyawan bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Ttal gaji bersih = gaji pk + kmisi ptngan Pada CV X dapat dilihat beberapa hal yang termasuk dalam perhitungan gaji dan upah, yaitu: 1. Hari Kerja Para karyawan bekerja setiap hari dalam satu minggu, karena di perusahaan ini hanya terdapat karyawan yang beragama islam, maka pada saat hari besar keagamaan maka karyawan dinyatakan libur. Bagi glngan driver maka hari liburnya adalah pada saat driver tersebt kembali ke Medan setelah mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan. Bagi karyawan yang berada di kantr maka hari libur ditentukan sesuai pembagian shift yang ditentukan leh sekretaris perusahaan. Jam kerja di kantr yaitu selama 6 jam per shift. 2. Waktu Istirahat. Waktu istirahat yang ditentukan perusahaan yaitu minimal 3 jam setelah masuk kerja. Misalnya pada shift pagi yang waktu masuknya adalah pukul 09.00 WIB maka waktu istirahatnya pada pukul 12.00 WIB. Waktu istirahat ini biasanya bisa dimajukan atau dimundurkan sesuai dengan kesediaan karyawan. 3. Lembur. Pada perusahaan ini, tidak ada istirahat lembur. Apabila karyawan bekerja melebihi jam kerjanya maka hal tersebut hanya dianggap sebagai lyalitas. Karena pekerjaan tersebut biasanya merupakan pekerjaan yang belum selesai dikerjakan pada waktu shift. Pada hari besar keagamaan maka gaji karyawan dihitung nrmal seperti hari biasa.

4. Cuti Cuti yang diberikan kepada karyawan dari perusahaan sebagai berikut: Cuti Tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun secara terus menerus. Masa cuti yang diberikan perusahaan selama dua minggu. Selama cuti, maka pembayaran gaji tetap berlangsung. Cuti Khusus, dalam perusahaan ini cuti khusus yang diberikan hanya dua jenis yaitu cuti pada saat pernikahan dan pada saat melahirkan. Pada saat pernikahan cuti yang diberikan selama satu minggu. Dan pada saat melahirkan cuti yang diberikan selama tiga minggu. Pada cuti khusus ini pembayaran gaji juga tetap berlangsung. Adapun prsedur perhitungan gaji dan upah yang diterapkan pada CV X, yaitu: Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah. Untuk mencapai tujuan pengawasan intern gaji dan upah agar dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan syarat-syarat tertentu yang merupakan pengawasan

itu sendiri. Apabila syarat-syarat tersebut telah terpenuhi maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan fasilitas yang ada secara efektif dan efisien. Pembentukan dan pemeliharaan suatu sistem pengawasan intern adalah kewajiban manajemen. Tanggung jawab dari manajemen memberikan keyakinan yang masuk akal kepada pemilik perusahaan bahwa kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Maka sistem pengawasan intern ini diperlukan untuk melaksanakan kewajiban tersebut. Berikut beberapa pengertian pengawasan intern menurut beberapa ahli: Pengertian pengawasan intern meliputi rganisasi serta metde ketentuan yang terkrdinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendrng ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan. Ikatan Akunt an Indnesia, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta., 2002, pag e 29. Pengawasan intern adalah kebijakan dan prsedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa infrmasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya. S. Carl Warrens, James M. Reev, da n Philip E. Fess, Pengantar Akuntansi, Jakarta., 2005, pag e 229. Pengawasan intern dalam pengawasan akuntansi (accunting cntrl) pengawasan administrasi (administrative cntrl). dan 1. Pengawasan Akuntansi (accunting cntrl) Meliputi rencana rganisasi dan semua metde serta prsedur yang berkaitan terutama dengan data akuntansi dan berhubungan langsung dengan pengamanan terhadap kekayaan perusahaan dan keandalan catatan keuangan. 2. Pengawasan Administrasi (administrative cntrl) Meliputi rencana rganisasi dan semua metde serta prsedur yang berkaitan dengan efisiensi perasi dan ketaatan terhadap kebijakan manajemen. Indra Bastian, Akuntansi Sektr Publik, Yg yakarta., 2001, p age 52.

Jenis pengawasan intern adalah: 1. Pengendalian yang berhubungan dengan transaksi atau aplikasinya, yaitu: Pada tahapan masukan atau mempersiapkan data, meliputi pengecekan visual, sumber dkumen yang dirancang, register dkumen, tape yang terkendali dan kde rekening. Pada tahapan penglahan data, meliputi pemeriksaan, ttal batch dan reknsiliasi. Pada tahapan keluaran, meliputi evaluasi atau review dan daftar distribusi. 2. Pengendalian yang bersifat umum (general cntrl) meliputi: Pengendalian rganisasi, yaitu pengendalian yang menekankan adanya pemisahan fungsi, wewenang dan tanggung jawab sehingga akan menumbuhkan kegiatan cek dan re-cek. Pengendalian melalui akuntabilitas kekayaan. Kegiatan pengendalian ini meliputi pengamanan fisik atas kekayaan rganisasi dan pencatatan akuntansi, secara benar atas nilai kekayaan dalam buku besar. Indra Bastian, Akuntansi Sektr Publik, Yg yakarta., 2001, p age 55. Pengawasan administrasi atau biasa disebut feedback cntrl mencapai tujuan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan yang tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan (analisis statistik, praktek-praktek yang sehat, dan sebagainya). Lima kmpnen pengawasan intern, antara lain: 1. Lingkungan Pengawasan menetapkan crak suatu rganisasi memperngaruhi kesadaran pengawasan rang-rangnya. Lingkungan pengawasan merupakan dasar untuk semua kmpnen-kmpnen pengawasan intern, menyediakan disiplin dan struktur. 2. Penaksiran Risik merupakan identifikasi dan entitas terhadap risik yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risik harus dikella.

3. Aktivitas Pengawasan merupakan kebijakan dan prsedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 4. Infrmasi dan Kmunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran infrmasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan rang melaksanakan tanggung jawab mereka. 5. Pemantauan adalah prses yang menentukan kualitas kinerja pengawasan intern sepanjang waktu. Ikatan Akunt an Indnesia, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta., 2002, 319.2 Adapun tujuan pengawasan intern adalah sebagai berikut: 1. Keandalan Infrmasi Keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3. Efektivitas dan efisiensi perasi Mulyad i, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta., 2001, pag e 180 Sistem pengawasan intern ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan yang mungkin terjadi sehingga membuat perusahaan mengalami kerugian. Unsur pengawasan intern penggajian dan pengupahan adalah: 1. Organisasi 2. Sistem trisasi 3. Prsedur pencatatan 4. Praktik yang sehat Mulyad i, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Jakarta., 2001, pag e 387 1. Organisasi Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi keuangan. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi perasi. 2. Sistem Otrisasi. Setiap rang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani leh direktur utama.

Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. Setiap ptngan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan atas surat ptngan gaji dan upah yang ditrisasi leh fungsi kepegawaian. Kartu jam hadir harus ditrisasi leh fungsi pencatat waktu. Perintah lembur harus ditrisasi leh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. Daftar gaji dan upah harus ditrisasi leh fungsi persnalia. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus ditrisasi leh fungsi akuntansi. 3. Prsedur pencatatan Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direknsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya leh fungsi akuntansi. 4. Praktik yang sehat. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi leh fungsi pencatat waktu. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya leh fungsi akuntasi sebelum dilakukan pembayaran. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direknsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Catatan penghasilan karyawan disimpan leh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Aktivitas siklus penggajian dan pengupahan adalah: 1. Perbarui file induk penggajian.

2. Melibatkan pembaruan file induk penggajian untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian seperti mempekerjakan rang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji. 3. Perbarui tarif dan pemtngan pajak. Memperbarui infrmasi mengenai tarif dan pemtngan pajak lainnya. 4. Validasi data waktu dan kehadiran. Memvalidasi setiap data waktu dan kehadiran pegawai. 5. Mempersiapkan penggajian. Departemen tempat pegawai bekerja akan memberikan data mengenai jam yang dihabiskan dan serang supervisr biasanya akan mengknfirmasikan data tersebut. 6. Membayar Gaji. Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpangan langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka 7. Hitung Kmpensasi. Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kmpensasi pegawai secara langsung. 8. Keluarkan PPh dan ptngan lain. Membayar kewajiban pajak penghasilan dan ptngan sukarela lainnya dari setiap pegawai. Marshall B Rm ney da n Paul Jhn Steinba rt. Sistem Infrmasi Akuntansi, Jakarta., 2005, pag e 190 Pengertian, Jenis, Tujuan & Manfaat Lapran Keuangan Lapran keuangan adalah salah satu sumber infrmasi serta media penting yang digunakan leh para pengella perusahaan dalam prses pengambilan keputusan tersebut. Lapran keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara peridik, bisa tahunan, semesteran, triwulan, bulanan bahkan bisa harian. Lapran keuangan pada dasarnya adalah hasil dari prses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkmunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir 1995:2). Menurut pendapat para ahli lainnya diantaranya: Menurut Hanafi (2003:69), lapran keuangan adalah infrmasi yang dapat dipakai untuk pengambilan keputusan, mulai dari investr atau caln investr sampai dengan manajemen perusahaan itu sendiri. Lapran keuangan akan memberikan

infrmasi mengenai prfitabilitas, risik, timing aliran kas, yang kesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Munawir (1995: 5), lapran keuangan adalah lapran yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta lapran keuangan dan mdal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan pehitungan lapran laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai leh perusahaan serta biaya yang terjadi selama tertentu, dan lapran perubahan mdal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyeb abkan perubahan mdal perusahaan. Ridwan dan Inge (2003:68) mendefinisikan bahwa lapran keuangan adalah suatu lapran yang mengambarkan hasil dari prses akuntansi yang digunakan sebagai alat kmunikasi antar data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lapran keuangan adalah: 1. Hasil dari prses akuntansi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat keputusan-keputusan eknmi bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. 2. Ptret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kndisi yang baik atau tidak. 3. Ringkasan dari suatu prses transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama peride yang bersangkutan. Tujuan Lapran Keuangan Adapun tujuan pembuatan atau penyusunan lapran keuangan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan infrmasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan infrmasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan mdal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 3. Memberikan infrmasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperleh pada suatu peride tertentu. 4. Memberikan infrmasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu peride tertentu. 5. Memberikan infrmasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan mdal perusahaan. 6. Memberikan infrmasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu peride. 7. Memberikan infrmasi tentang catatancatatan atas lapran keuangan. 8. Infrmasi keuangan lainnya (Silvi dan Siti, 2012:2) Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indnesia, 2002:4), tujuan lapran keuangan adalah sebagai berikut : 1. Tujuan lapran keuangan adalah menyediakan infrmasi yang menyangkut psisi keuangan, kinerja, serta perubahan psisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan eknmi. 2. Lapran keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, lapran keuangan tidak menyediakan semua infrmasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan eknmi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan infrmasi nnkeuangan. 3. Lapran keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan eknmi keputusan ini mungkin mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Manfaat Lapran Keuangan Pemakai lapran keuangan menjadi sasaran manfaat lapran keuangan yang meliputi investr sekarang dan investr ptensial, karyawan, pemberian pinjaman, pemask dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga - lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan lapran keuangan untuk memenuhi kebutuhan infrmasi yang berbeda. Beberapa manfaat lapran keuangan bagi pihak-pihak tersebut diuraikan berikut ini. 1. Investr Penanaman mdal resik dan penagihan mereka berkepentingan dengan resik yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan infrmasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada infrmasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. 2. Karyawan Karyawan dan kelmpk - kelmpk yang mewakili mereka tertarik pada infrmasi mengenai stabilitas dan prfitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan infrmasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memeberi jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. 3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan infrmasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman tersebut serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh temp. 4. Pemask dan kreditr usaha lainnya Manfaat lapran keuangan bagi pemask dan kreditr usaha lainnya yang tertarik dengan infrmasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh temp. Kreditr usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pemberi pinjaman

kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. 5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan infrmasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kal mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung perusahaan. 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di kekuasaan berkepentingan dengan alkasi sumber daya dan kerena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan infrmasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar menyusun statistik pendaptan nasinal dan pendapatan lainya. 7. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggta masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kntribusi berarti pada pereknmian nasinal, termasuk jumlah rang yang dipekerjakan danperlindungan terhadap penanaman mdal dmestic. Manfaat lapran keuangan dalam hal ini dapat membantu masyarakat dengan menyediakan infrmasi kecendrungan dan perkembangan terakhir kemakmuran serta rangkaian aktivitas. Jenis-Jenis Lapran Keuangan Lapran keuangan yang disusun leh manajemen perusahaan umumnya terdapat lima jenis yaitu : 1. Neraca (Balance Sheet) Neraca adalah lapran yang sistematis tentang aktiva, utang serta mdal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Tujuannya adalah untuk menunjukan psisi

keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan di tentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut Balance Aset. Neraca merupakan lapran yang menunjukan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Neraca menampilkan sumberdaya eknmis (asset), kewajiban eknmis (utang), mdal saham, dan hubungan antar item tersebut. Dengan demikian neraca dapat meringkaskan psisi keuangan suatu perusaahaan pada tanggal tertentu. Neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk menganalisis likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan, kemampuan perasinal, dan kemampuan menghasilkan pendapatan selama peride tertentu (Hanafi: 2003: 50). 2. Lapran Laba-Rugi (Incme Statement) lapran laba-rugi merupakan lapran yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperleh leh suatu perusahaan selama peride tertentu. Kegiatan perusahaan selama peride tertentu mencakup aktivitas rutin atau perasinal, dan aktivitas-aktivitas ini perlu dilaprkan dengan semestinya agar pembaca lapran keuangan memperleh infrmasi yang relevan. Menurut Hanafi (2003:57), ada beberapa elemen pkk dalam lapran laba-rugi antara lain: pendapatan perasinal, beban perasinal, dan untung atau rugi (Gain r Lss). Pendapatan didefinisikan sebagai asset masuk selama peride dimana perusahaan mempduksi dan menyerahkan barang yang merupakan perasi pkk perusahaan. Beban perasinal didefinisikan sebagai asset keluar selama peride dimana perusahaan memprduksi dan menyerahkan barang. Untung (gain) didefinisaikan sebagai kenaikan mdal saham dari transaksi yang bersifat insidental. Rugi (lss) didefinisikan sebagai penurunan mdal saham dari transaksi yang bersifat insidental. 3. Lapran Arus Kas (Statement f Cash Flw) Menurut Hanafi (2003: 59), lapran arus kas digunakan untuk menganalisis dan memberikan infrmasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan

selama peride tertentu. Lapran aliran kas bertujuan untuk memberikan infrmasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan perasi perusahaan selama peride tertentu. Tujuan utama dari analisis lapran kas adalah untuk menaksir kemapuan perusahaan menghasilkan kas. Ketiga jenis lapran keuangan di atas (neraca, rugi-laba, dan lapran arus kas) adalah lapran keuangan utama. Sedangkan yang lainnya adalah jenis-jenis lapran keuangan pelengkap. Yakni: 4. Lapran Perubahan Ekuitas (Statement f change in Equity) 5. Catatan atas Lapran Keuangan (Ntes t Financial Statement)