BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KEMEJA PADA TOKO G & N DI BEKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSPORTASI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. DELI AGUNG PATRIA PERKASA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

LAMPIRAN 1. Catylac New, Catylac Exterior Base, Catylac Exterior.

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan, baik. mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada beberapa tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, nilai

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

PENERAPAN METODE TRANSPORTASI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. RANJANI JAYA LESTARI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Data Produksi Plywood Pada tahun 2014 di Indonesia Provinsi Produksi Plywood (m³)

Nama : Rian Surya Aji NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Martani, SE, MM.,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam hal lapangan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, dimana tiap-tiap industri bersaing mengembangkan produk atau

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN DENGAN METODE NORTH WEST CONER PADA PERUM BULOG SUBDIVRE III SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. JUDUL BAGIAN DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN PADA TOKO KARTINI BUSANA. Nama : SUCI MUTIARA NPM : Kelas : 3 EA 14

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kerjasama perdagangan Indonesia dengan Thailand. AFTA, dimana Indonesia dengan Thailand telah menerapkan skema

BAB I. PENDAHULUAN. pencaharian di sektor pertanian. Menurut BPS (2013) jumlah penduduk yang

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

BAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

BAB I PENDAHULUAN. dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. mengadakan perjanjian kerja sama dalam berbagai bidang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini, persaingan dalam dunia usaha semakin

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kondisi yang sesuai dengan keinginan, dalam jumlah yang tepat, pada waktu

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. daratan yang luas membentang maupun lautan yang mengeliling pulau-pulau nusantara.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :

PENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: (2015) Gambar 1.1 Grafik Produksi Logam tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anggota ASEAN pada ASEAN Summit di Singapura pada Juni Pertemuan tersebut mendeklarasikan pembentukan Asian Free Trade Area

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

ANALISA PERAMALAN PENJUALAN PULSA TELKOMSEL PADA JASA TELEKOMUNIKASI SERVER CV. AKBAR PULSA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Inti Sariani Jianta Djie. PT Anugerah Ajita Sukses Bersama Jln. Semanan Raya No.27, Daan Mogot Km.16, Kalideres, Jakarta Barat

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sumber daya pemasok maupun pelanggan, hal ini bertujuan membentuk

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self-efficacy dapat

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN JASA PADA BENGKEL SERVICE MOTOR

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASEAN adalah singkatan dari Association of Southeast Asia Nations atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan perhitungan bangsa asia tenggara, merupakan organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya dari negara di wilayah asia tenggara. ASEAN berdiri pada tanggal 8 agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand. Anggota ASEAN sekarang menjadi sepuluh negara salah satunya adalah Indonesia sebagai negara pendiri. Fungsi ASEAN adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosisal dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Dalam rangka mewujudkan pembentukan zona perdagangan bebas ini, negara ASEAN sepakat menghapus hambatan hambatan perdagangan secara bertahap, guna membentuk pasar yang lebih bebas diantara sesama negara anggota. Termasuk didalamnya penurunan tarif bea cukai atas barang-barang yang diperdagangkan oleh anggota ASEAN, dan penghapusan kuota dan hambatan non tarif arus barang impor dari sesama negara anggota ASEAN. Namun negara anggota ASEAN masih diperkenankan untuk mengatur sendiri tarif bea masuk barang impor dari negara negara non ASEAN. AFTA (Asean Free Trade Area) adalah bentuk dari kerjasama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan situasi perdagangan yang seimbang dan adil melalui penurunan tarif barang perdagangan dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0 5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN. AFTA disepakati tanggal 28 Januari 1992 di Singapura. Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar negara ASEAN. Untuk Indonesia, kerjasama AFTA merupakan peluang yang cukup terbuka bagi kegiatan ekspor dan impor komoditas yang selama ini dihasilkan dan sekaligus menjadi tantangan untuk menghasilkan komoditas yang kompetitif dipasar regional AFTA. AFTA juga membawa sejumlah keuntungan, seperti barang-barang yang semula di produksi dengan biaya tinggi akan bisa diperoleh konsumen dengan harga lebih murah dan sebagai kawasan terintegrasi secara bersama-sama, kawasan 1

2 ASEAN akan lebih menarik sebagai lahan investasi. Indonesia dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah mempunyai keungulan komperatif. Secara teoritis, perdagangan bebas antara kedua negara tersebut akan membuat negara yang memiliki keunggulan komparatif (lebih efisien) dalam memproduksi barang A (misalkan negara pertama) akan membuat hanya barang A, mengekspor sebagaian barang A ke negara kedua, mengimpor barang B dari negara kedua dan begitu sebaliknya. Dengan ini tingkat produksi secara keseluruhan akan meningkat (karena masing-masing negara mengambil spesialisasi untuk memproduksi barang yang mereka dapat produksi dengan lebih efisien) dan pada saat yang bersamaan volume perdagangan antara kedua negara tersebut akan meningkat juga (dibandingkan dengan apabila kedua negara tersebut memproduksi kedua jenis barang dan tidak melakukan perdagangan). Setiap negara di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negaranegara lain di sekitarnya. Biasanya bentuk kerjasama atau interaksi itu berbentuk perdagangan antar negara yang lebih dikenal dengan istilah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk penduduk di suatu negaraa dengan penduduk negara lain. Perdagangan internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu ekspor dan impor, yang biasanya disebut ekspor impor. Perdagangan internasional terjadi karena kebutuhan dan kemampuan setiap negara dalam menghasilkan barang dan jasa berbeda-beda. Perdagangan internasional juga muncul karena sebuah negara ingin melakukan ekspansi terhadap produk atau jasa yang dihasilkan dalam negeri. Dengan adanya perdagangan internasional turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Ekspor impor di Indonesia sendiri dari tahun ketahun meningkat walaupun ada sedikit penurunan, data terakhir ekspor tahun 2014 yaitu ekspor sebesar USD133,947,108,478 dan impor sebesar USD140,349,457,743. Dengan sangat tingginya ekspor impor di indonesia begitu juga distribusi dalam ekspor impor juga sangat penting. Kinerja ekspor yang terus membaik membuat Indonesia semakin mendekati peringkat 21 negara eksportir terbesar dunia. Nilai ekspor Indonesia tahun ini diperkirakan bisa melampaui USD200 miliar. (Sumber : http://www.kompasiana.com/analisis-permasalahan-perdagangan-internasional)

3 Perkembangan logistik di Indonesia secara umum saat ini sagat pesat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan semakin banyaknya bisnis online shop yang banyak bermunculan sekarang, karena meningkatnya kebutuhan jasa pengiriman barang. Persaingan antar perusahaan distribusi semakin ketat membuat perusahaan harus lebih kompetitif. Aspek yang berpengaruh besar pada perusahaan distribusi agar dapat bertahan dan bersaing adalah kelancaran sistem distribusi. Sistem distribusi mempermudah perusahaan dalam menyalurkan produk ke konsumen dengan daerah geografis yang berbeda. Misi logistik adalah mendapatkan barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik. Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk dua hal yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. (Gunawan:2014) Sistem pendistribusian yang tidak efektif dan efisien dapat menyebabkan berbagai kerugian, seperti besarnya biaya distribusi, keterlambatan yang berujung pada ketidakpuasan pelanggan dan bahkan dapat menyebabkan kehilangan penjualan. Semakin meningkatnya biaya distribusi menjadi masalah pada beberapa perusahaan distribusi karena biaya yang terus meningkat dapat berpengaruh pada profit perusahaan dan menghambat perkembangan perusahaan, salah satu perusahaan yang mengalami masalah tersebut yaitu PT. Mulia Anugerah Mandiri. Masalah yang ada di perusahaan sekarang adalah tentang biaya pendistribusian. Sebagai perusahaan jasa penanganan cargo, PT. Mulia Anugerah Mandiri dituntut untuk menciptakan kinerja pengiriman barang yang terpercaya. Sedangkan dalam proses pemenuhan sasaran tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi perusahaan yaitu proses pendistribusian barang yang tidak optimal. Sehingga mengakibatkan distribusi barang menjadi tidak teratur dan menyebabkan biaya distribusi semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan pengalokasian distribusi barang yang optimal dengan pertimbangan biaya distribusi yang rendah tetapi tetap memperhatikan jumlah penawaran permintaan pada tiap daerag tujuan pendistribusian barang. Perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang saat ini telah menimbulkan persaingan antara perusahaan-perusahaan di dunia, termasuk Indonesia. Persaingan yang ketat tersebut mengakibatkan tida sedikit perusahaan

4 yang tutup, karena tidak mampu membiayai kegiatan usahanya. Oleh karena itu, salah satu cara agar perusahaan dapat bertahan dan memperoleh keuntungan adalah dengan menekan biaya-biaya pengeluaran seminimal mungkin. PT Mulia Anugerah Mandiri sendiri adalah PT yang bergerak dalam bidang jasa penanganan cargo dan salah satu perusahaan logistik di Indonesia yang merasakan dampak dari perdagangan bebas. PT. Mulia Anugerah Mandiri berlokasi di Jl. Sunter Muara No. 5E RT 20/05, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara dan PT. Mulia Anugerah Mandiri ini mempunyai cabang yang tersebar di Jakarta, Medan, dan Surabaya. Agar tetap eksis di dunia bisnis perusaahaan ini harus meminimkan biaya agar daya saing meningkat. Untuk dapat meminimkan biaya, perusahaan harus mengetahui berapa banyak biaya yang keluar untuk masa depan, dan cara menganalisana dengan metode forecasting. Lalu menganalisis masalah pendistribusian agar biaya minimal dengan Transportasi. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan dengan pemilik perusahaan tersebut, perusahaan kerap kali mengalami kendala dalam hal pendistribusiannya. Yaitu berkurangnya omset dari tahun sebelumnya. Hal ini didukung dengan adanya data omset penjualan tahun 2013 sampai 2015 dan grafik biaya pengiriman pendistribusi barang dari tahun 2013 2015. Gambar 1.1 Grafik Biaya Pengiriman Pendistribusian Tahun 2013-2015 Sumber : PT. Mulia Anugerah Mandiri (2016)

5 Tabel 1.1 Tabel Pemasukan atau Omset Tahun 2013, 2014 dan 2015 Data Pemasukan atau Omset PT. Mulia Anugerah Mandiri Oktober 2013 Rp 32.970.040 Oktober 2014 Rp 71.627.495 November 2013 Rp 32.471.440 November 2014 Rp 52.294.021 Desember 2013 Rp 22.228.934 Desember 2014 Rp 37.163.267 Januari 2014 Rp 23.195.734 Januari 2015 Rp 11.372.474 Februari 2014 Rp 25.880.000 Februari 2015 Rp 15.060.560 Maret 2014 Rp 83.674.617 Maret 2015 Rp 27.166.348 April 2014 Rp 8.732.874 April 2015 Rp 22.229.088 Mei 2014 Rp 96.812.245 Mei 2015 Rp 34.368.925 Juni 2014 Rp 40.191.196 Juni 2015 Rp 40.404.850 July 2014 Rp 43.542.079 Juli 2015 Rp 13.963.148 Agustus 2014 Rp 43.323.769 Agustus 2015 Rp 21.369. 340 September 2014 Rp 27.368.121 September 2015 Rp 5.767.720 Oktober 2015 45.593.354 Sumber : PT. Mulia Anugerah Mandiri, 2015 Mengetahui akan pentingnya pendistribusian yang tepat, maka menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian terhadap saluran distribusi pada PT. Mulia Anugerah Mandiri untuk mencari solusi agar distribusi barang merata dan tepat. Dimana penulis menggunakan metode Forecasting dan transportasi untuk mengolah data dan mencari biaya distribusi untuk periode berikutnya. Dari adanya data-data yang diberikan oleh perusahaan, sangat mendukung permasalahan yang terjadi di perusahaan tersebut. Terutama ditahun 2016 nanti akan masuk perdagangan bebas di Indonesia. Perusahaan harus segera dengan cepat menanggulangi permasalahanpermasalahan yang ada terutama dalam hal pendistribusiannya agar bisa lebih unggul dari pesaing. Dari permasalahan yang ada juga, perusahaan memerlukan solusi untuk dapat menentukan alternatif-alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan mengambil keputusan untuk memilih alternatif mana yang harus dipilih oleh perusahaan untuk melakukan distribusi dengan sistem transportasi yang tertata rapi dan terstruktur.

6 Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian pada PT. Mulia Anugerah Mandiri mengenai cara meminimalkan biaya distribusi sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan pengalokasian pendistribusian barang. Berdasarkan latar belakang inilah, maka penelitian ini memiliki judul Analisa Metode Transportasi untuk Meminimalkan Biaya Distribusi pada PT. Mulia Anugerah Mandiri 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Metode peramalan manakah yang memberikan solusi terbaik bagi PT. Mulia Anugerah Mandiri? 2. Bagaimana perhitungan metode transportasi pada PT. Mulia Anugerah Mandiri agar dapat meminimalkan biaya distribusi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, antara lain sebagai berikut: 1. Mengetahui metode peramalan yang memberikan solusi terbaik bagi PT. Mulia Anugerah Mandiri. 2. Untuk mengetahui perhitungan metode transportasi yang tepat bagi PT. Mulia Anugerah Mandiri agar dapat meminimalkan biaya distribusi. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi perusahaan (PT. Mulia Anugerah Mandiri) a. Dapat mengetahui alokasi pendistribusian barang secara efisien pada tahun 2016 yang didasarkan pada peramalan data yang ada sehingga perusahaan dapat meningkatkan daya saing ketika menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. b. Dapat mengetahui biaya distribusi yang optimal pada tahun 2016 c. Memberikan tambahan informasi mengenai penerapan peramalan dan pengalokasian secara efektif dan efisien.

7 2. Manfaat bagi penulis: a. Sebagai pengalaman dalam mengaplikasikan analisis kuantitatif menggunakan metode forecasting dan transportasi dalam menyelesaikan permasalahan di bidang logistik. b. Membandingkan pengetahuan teori dengan kenyataan yang ada dalam praktek sehari-hari. 3. Manfaat bagi pihak lain: a. Menambah wawasan mengenai pengaplikasian metode forecasting dan transportasi b. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. 1.5 State of The Art Nama Jurnal Journal Of Forecasting AU Journal Tabel 1.2 State of The Art Judul Peneliti Hasil Penelitian Forecasting Sevenpri C,. Dalam hal peramalan For Inventory Haryadi S. permintaan, perusahaan lebih Control (2013) baik menggunakan metode seperti regresi linear. Penelitian ini telah menunjukkan dan karena itu memiliki nilai kesenjangan yang terkecil. Buletin Peramalan Haryadi, S. Hasil penelitian secara manual Ekonomi Penjualan (2014) yang dilakukan dengan 6 metode dengan yang dipelajari yaitu, Naïve Pendekatan Method, Moving Average, Sebelas Weighted Moving Average, Metode Exponential Smoothing, Forecasting Exponential Smooting with secara Trend dan Linear Regression, Manual. Hasil MAD (10,84) dan MSE

8 (164,3824) yang terkecil adalah Linear Regression. Edu Implementasi (Nur, L.F., Hari, Hasil penelitian secara Komputika Pengoptimala W. (2015) signifikan menunjukan bahwa Journal n Biaya hasil perhitungan program Transportasi NWCM membuktikan bahwa dengan North biaya transportasi lebih optimal West Corner daripada biaya yang (NWCM) dan diperhitungkan. Stepping Stone Method (SSM) untuk Distribusi Raskin Perum Bulog Sub Drive Semarang. System and Optimasi Andini, P.M Hasil dari penelitian yang Applications Biaya (2015) dilakukan menunjukan biaya Pendistribusi distribusi yang dikeluarkan an Beras perusahaan sebelum proses pada Rumah optimalisasi sebesar Rp Tiredi 4.500.000,- dan biaya distribusi Menggunaka setelah dihitung dengan North n Model west Corner Method sebesar Rp Transportasi 3.932.000,-. Dengan demikian North West perusahaan dapat menghemat Corner biaya distribusi sebesar Rp Method 568.000,-. International Comparative Kumaraguru, S. Dalam makalah ini, solusi Journal of Study of (2014) optimal yang diperoleh adalah Scientific Various NWCM. Oleh karena itu

9 Research. International Journal of Mathematical Archive. Methods for informasi dan imajinatif Solving manipulasi baris atau kolom dari Transportatio biaya transportasi membuat n Problem. North West Corner cukup ISSN : 2277- efisien. 8179. Vol. 3, No. 09 An Advanced Sujatha, N. Dalam makalah ini, metode Method for (2015) canggih untuk memecahkan Finding an Optimal Solution of Transportatio n Problem. ISSN : 2229-5046. Vol.01, No. 03, P.159-161. Sumber : Penulis (2015) masalah transportasi telah dikembangkan. Metode ini mudah dan sederhana untuk memahami. Solusi optimal diperoleh dengan North West Corner dapat diperoleh dengan mudah oleh metode yang disajikan.

10