Modul ke: 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi MANAGEMEN PEREKONOMIAN INDONESIA KEBIJAKAN FISKAL DAN APBN -Arfi laili Ibkari (43114120416) -Puji Warastuti (43114120402) -Wiwit Aryani (43114120411) -Dwi Lestari
Kebijakan Fiskal dan APBN Kebijakan Fiskal Pengertian Bentuk Kebijakan Fiskal Dampak Tujuan Pengaruh Kebijakan Fiskal APBN Pengertian Tujuan APBN Fungsi APBN Komponen APBN Proses terlaksananya APBN
Kebijakan Fiskal Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Bentuk Bentuk Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal dapat dibedakan kepada dua golongan : penstabil otomatik (bentuk-bentuk sistem fiskal yang sedang berlaku yang secara otomatik cenderung untuk menimbulkan kestabilan dalam kegiatan ekonomi). kebijakan fiskal diskresioner (langkah-langkah dalam bidang pengeluaran pemerintah dan perpajakan yang secara khusus membuat perubahan ke atas sistem yang ada, yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi).
Bentuk-bentuk Kebijakan Fiskal Jika ditinjau dari sisi teori, ada tiga macam kebijakan anggaran yaitu: a. Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional (functional finance) b. Kebijakan pengelolaan anggaran (the finance budget approach) c. Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget)
Jika dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran, kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : 1. Kebijakan Anggaran Seimbang 2. Kebijakan Anggaran Defisit 3. Kebijakan Anggaran Surplus 4. Kebijakan Anggaran Dinamis
1. Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa. 2. Kebijakan yang menyangkut perpajakan 3. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer.
Dampak kebijakan Fiskal terhadap Keseimbangan Barang dan Jasa Dampak kebijakan fiscal terhadap keseimbangan pasar barang-jasa Kebijakan fiscal dapat menggerakkan perekonomian, karena peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak mempunyai efek multiplier dengan cara menstimulasi tambahan permintaan untuk barang konsumsi rumah tangga. Begitu pula halnya apabila pemerintah melakukan pemotongan pajak sebagai stimulus perekonomian. Pemotongan pajak akan meningkatkan disposable income dan akhirnya mempengaruhi permintaan
Tujuan kebijakan Fiskal 1. Untuk meningkatkan laju investasi 2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial. 3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja. 4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengahketidakstabilan internasional 5. Untuk menanggulangi inflasi 6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan harga, implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam anggran pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut : Untuk meningkatkan laju investasi.
Untuk mendorong investasi optimal secara sosial. Untuk meningkatkan kesempatan kerja. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional Untuk menanggulangi inflasi. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Pengaruh Kebijakan Fiskal terhadap Perekonomian Indonesia Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap yang berurutan, yaitu : 1.Bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan menjadi suatu APBN 2.Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.
APBN Pengertian APBN Menurut UU No. 17 Tahun 2003, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pasal 23 Ayat (1) UUD 1945, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Pasal 23 Ayat (2) UUD 1945, Rancangan Undang Undang Angaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
Tujuan APBN APBN bertujuan untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengendali tingkat inflasi.jumlah penerimaan dan pengeluaran APBN harus digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan masyarakat.
Fungsi APBN Fungsi Otorisasi Fungsi Alokasi Fungsi Perencanaan Fungsi Distribusi Fungsi Stabilisasi Fungsi Pengawasan
Komponen APBN APBN mempunyai dua komponen besar yaitu : 1. Anggaran pendapatan Negara terdiri 2.Anggaran pengeluaran pemerintah Pusat
Komponen APBN Pendapatan Pajak Retribusi Royalti Pengeluaran Pengeluaran Pemeritah Pusat Pengeluaran Pemerintah Daerah Laba BUMN dan Pendapatan Lain (non Pajak)
Proses Terjadinya Pengeluaran APBN 1. Penyusunan APBN 2. Pelaksanaan APBN 3. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
Terima Kasih