Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 2

BAB I P E N D A H U L U A N

Anak panah (arrow), menyatakan sebuah kegiatan/aktivitas (yang memerlukan jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah sumberdaya

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

Pertemuan Ketiga Struktur Organisasi Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen:

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Organisasi Ideal 22/09/2007

MANAJEMEN UMUM. Disampaikan Oleh : SALMANI TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

KOORDINASI MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI EFEKTIF PENGERTIAN KOORDINASI KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

STRUKTUR ORGANISASI. deden08m.com 1

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Fungsi Organisasi dalam Manajemen Proyek

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi


Aspek SDM dan Organisasi 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Proyek PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK 22/09/2007. Beberapa proyek besar sudah dimulai ribuan tahun yll, Ditentukan oleh beberapa kriteria :


Organizational Theory & Design

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

Kata ORGANISASI, mengandung

Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri #6 & 7 MANAJEMEN PROYEK

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

Syarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian manajemen secara umum

PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu ilmu yang dinamakan MANAJEMEN.

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

PENERAPAN SISTEM STRUKTUR ORGANISASI PADA PERUSAHAAN DEVELOPER ( PT GRAHA BUANA CIKARANG, JAKARTA )

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

Owner (Pemilik Proyek)

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

Organizations & Structures

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN ORGANISASI

Tantangan Dasar Desain Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

Bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama (James D.Mooney) Suatu sistem aktivitas kerja sama yg dilakukan oleh dua orang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Pengertian Manajemen Proyek

KOMUNIKASI & PELAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU


Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PELAKSANAAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN PROPOSAL SKRIPSI

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan

1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Profesi Maksud Praktek Profesi Tujuan Praktek Profesi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN TAPANULI SELATAN

Transkripsi:

Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D. Pendahuluan Secara umum, yang dimaksud dengan mengorganisir adalah mengatur sumber daya perusahaan atau proyek dalam suatu gerak yang harmonis untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Sarana untuk mencapai maksud tersebut adalah organisasi. Dalam organisasi ditetapkan pedoman dan petunjuk kegiatan, pembagian tugas, komunikasi, jalur pelaporan, dan tanggung jawab masing-masing individu. Oleh karena tujuan perusahaan/proyek berbeda-beda, maka susunan organisasinya pun akan berbeda, di mana tidak ada struktur organisasi yang dapat digunakan untuk semua jenis kegiatan dengan hasil yang sama. 1

Bentuk Struktur Organisasi Struktur organisasi dimaksudkan untuk mengatur kerja sama, hirarki, wewenang, tugas, dan tanggung jawab masing-masing personil. Terdapat berbagai macam jenis struktur organisasi, tetapi yang paling dikenal ada dua jenis, yaitu organisasi fungsional dan organisasi matriks. Bentruk organisasi lain yang dikenal adalah organisasi yang berorientasi pada produk atau yang berorientasi kepada proyek. Organisasi Fungsional Organisasi fungsional seringkali disebut sebagai organisasi tradisional. Organisasi ini dipecah atau dikelompokkan menjadi unit-unit berdasarkan fungsinya. Struktur organisasi fungsional banyak dijumpai dan berhasil baik di perusahaan atau lembaga yang melaksanakan kegiatan operasional rutin dan relatif stabil. 2

Ciri utama organisasi fungsional adalah memiliki struktur piramida dengan konsep otoritas dan hirarki vertikal dengan sifat-sifat berikut: Prinsip komando tunggal di mana masing-masing personil hanya memiliki satu atasan. Setiap personil mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Arus informasi dan pelaporan bersifat vertikal. Hubungan kerja horizontal diatur dengan prosedur kerja, kebijakan, dan petunjuk pelaksanaan. Mekanisme koordinasi antarunit, bila diperlukan, dilakukan dengan rapat-rapat atau membentuk panitia perwakilan. Kelebihan dari organisasi fungsional antara lain: Memudahkan pengawasan karena setiap personil hanya melapor kepada satu atasan Adanya potensi untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian untuk menjadi spesialis di bidangnya. Konsentrasi perhatian personil terpusat pada sasaran bidang yang bersangkutan. Penggunaan sumber daya yang lebih efisien sebgai akibat pekerjaan yang sejenis dan berulang-ulang. Memudahkan pengendalian kinerja personil serta pengendalian mutu, waktu, dan biaya. 3

Kesulitan yang dihadapi oleh organisasi fungsional antara lain: Cenderung memprioritaskan kinerja dan keluaran dari masing-masing bidang. Hal ini dapat mengurangi perhatian perusahaan terhadap tujuan secara menyeluruh. Tidak ada pihak yang benar-benar bertanggung jawab atas proyek secara keseluruhan. Semakin besar organisasi, semakin panjang prosedur pengambilan keputusan. Sulit mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pekerjaaan yang multidisiplin dan melibatkan banyak pihak di luar organisasi. Kurangnya jalur komunikasi horizontal. Pada organisasi proyek fungsional, lingkup kegiatan proyek diserahkan kepada salah satu departemen dan menjadi bagian atau tambahan dari kegiatan fungsinal yang ada serta dipimpin oleh manajer lini yang telah ada. Organisasi ini banyak dijumpai pada perusahaan yang telah memliki organisasi fungsional untuk mengelola usahanya sehari-hari dan baru kemudian harus menangani kegiatan baru yang berupa proyek. Untuk proyek yang tidak terlalu besar dan jenis kegiatannya masih daat dilakukan oleh salah satu bidang fungsionalnya,penggunaan organisasi ini cukup baik. Struktur organisasi jenis ini kurang efektif untuk menangani proyek besar dan kompleks. 4

Contoh Organisasi Fungsional Organisasi Matriks Di dalam organisasi matriks, selain ada jalur formal vertikal terdapat pula jalur formal horizontal. Dalam struktur organisasi matriks, personil tetap terikat secara administratif kepada departemen fungsional sebagai induk organisasinya, dan juga terikat kepada pimpinan proyek mengenai tugas yang ditanganinya di proyek. Struktur organisasi seperti ini diharapkan dapat memperbaiki kekurangan organisasi fungsional sehingga dapat menyesuaikan dan memberikan tanggapan yang cepat terhadap kegiatan proyek yang dinamis. 5

Kelebihan dari struktur organisasi matrik antara lain adalah: Dengan adanya penanggungjawab khusus, maka kepentingan proyek dapat dijaga, dipelihara, dan dikerjakan secara terus menerus. Memungkinkan penanganan masalah proyek yang timbul dengan cepat. Memungkinkan pemakaian sumber daya secara efisien dan efektif oelh lebih dari satu proyek secara bersamaan. Selain bertugas di dalam proyek, personil masih dapat meingkatkan profesinya dan mengikuti kemajuan teknologi karena tetap terikat kepada induk organisasi fungsionalnya. Kekurangan dari bentuk organisasi matriks antara lain adalah: Dapat menimbulkan konflik antar organisasi maupun personil karena kompleksitas organisasinya. Adanya ketergantungan antara proyek dan organisasi lain pendukung proyek. Seringkali suatu organisasi memiliki tugas-tugas lain di luar proyek yang ditangani. Adanya dua jalur pelaporan bagi anggota tim inti proyek. Pimpinan proyek harus mengkomunikasikan dan melakukan kompromi dengan pimpinan dalam organisasi fungsional yang mungkin memiliki tujuan yang berbeda dengan proyek yang sedang dikerjakan. 6

Contoh Organisasi Matriks Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah organisasi yang dibentuk oleh perusahaan untuk tugas khusus pengelolaan proyek. Pembentukan organisasi proyek harus memperhatikan berbagai faktor yang berkaitan dengan upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan agar manajemen proyek dapat diterapkan dengan baik. Unsur-unsur konsep manajemen proyek yang perlu diterapkan dalam organisasi antara lain adalah: adanya arus horizontal dan vertikal; adanya penanggung jawab tunggal dalam proyek; dan adanya pendekatan sistem dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. 7

Organisasi Proyek dan Kontrak Terdapat banyak variasi struktur organisasi proyek yang ditimbulkan oleh perbedaan hubungan pihak kontraktual antara pihak-pihak yang terlibat. Secara umum terdapat dua pendekatan, yaitu: 1. Pemisahan Organisasi (separation of organizations) Banyak organisasi yang menyediakan jasa sebagai konsultan dan kontraktor kepada pemilik, dengan organisasi yang berbeda untuk fungsi perancangan dan pembangunan. Struktur organisasi yang termasuk dalam kategori ini adalah: struktur organisasi tradisional yang memisahkan perancangan dan pelaksanaan pembangunan, dan manajemen konstruksi professional. 2. Penggabungan organisasi (integration of organization) Organisasi yang menggabungkan fungsi perancangan dan pelaksanaan pembangunan. Contohnya adalah struktur organisasi pembangun-pemilik (owner- builder) dan proyek putar kunci (turn-key project). Pihak yang terlibat Secara fungsional, ada 3 pihak yang sangat, selalu, dan berperan penting dalam sebuah proyek konstruksi, yaitu : Pemilik Konsultan Kontraktor 8

Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi pada umumnya dibedakan atas : Hubungan Fungsional, yaitu hubungan yang dilaksanakan sehubungan dengan fungsi dari setiap pihak. Hubungan Formal/Kontraktual, yaitu hubungan kerjasama yang dikukuhkan dengan kontrak antara pihak-pihak yang terlibat. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan jenis organisasi (pendekatan manajemen) dalam suatu proyek konstruksi antara lain adalah: Jenis proyek Volume pekerjaan dan ketersediaan sumber daya Kompleksitas proyek Keadaan anggaran belanja (derajat ketepatan yang diijinkan dan kecepatan pengembalian investasinya) Keadaan dan kemampuan pemberi tugas (pemilik proyek) yang berkaitan dengan teknis (knowledgeable / unknowledgeable owner) dan administratif (overloaded owner) Jenis kontrak Sifat proyek : tunggal, berulang sama, jangka panjang 9

Variasi Skema Hubungan antara Pihakpihak yang Terlibat Ada beberapa kemungkinan skema hubungan antara pihak-pihak yang terlibat, antara lain : 1. Tradisional Hubungan kontraktual Hubungan fungsional 2. Dalam kasus ini, sebuah institusi mempunyai kemampuan dan berfungsi sebagai pemilik, konsultan, dan sekaligus kontraktor. Proyek seperti ini disebut dengan proyek Swakelola. 10

3. Pemilik memiliki keahlian sebagai konsultan, sehingga hanya mengadakan hubungan kontrak dengan kontraktor sebagai pelaksana. 4. Pemilik juga berfungsi sebagai kontraktor pelaksana, sehingga hanya mengadakan hubungan kontrak dengan konsultan. 11

5. Hubungan seperti ini terdapat pada Turn-key Project. 6. Struktur organisasi seperti ini terdapat pada proyek yang memisahkan tahap perencanaan dan desain dengan tahap pelaksanaan konstruksi. 12

7. Struktur organisasi seperti ini dilaksanakan pada proyek yang menggunakan Konsultan Manajemen Konstruksi sebagai manajer konstruksi. Jenis-jenis Organisasi Jenis organisasi proyek dapat dikelompokkan menjadi lima jenis organisasi atau pendekatan manajemen, yaitu : Tradisional Swakelola (pembangun pemilik) Proyek putar kunci (turn key project) Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi (construction manager) 13

Tradisional Pemilik Konsultan Kontraktor Utama Ciri-cirinya : Konsultan perencana terpisah Kontraktor utama (umum) tunggal Kerja dengan kemampuan sendiri Banyak melibatkan sub-kontraktor atau dikerjakan sendiri oleh kontraktor utama Jenis kontrak yang diterapkan biasanya : harga tetap (fixed cost), harga satuan (unit price) Swakelola PPemilik Divisi Perencana Divisi Pelaksana Subkontraktor Subkontraktor Kerja dengan kemampuan sendiri Ciri-cirinya : Pemilik proyek bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyek Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri secara fakultatif atau dilaksanakan oleh kontraktor / subkontraktor Jenis kontrak yang ditetapkan biasanya : harga tetap, harga satuan 14

Turn-key Project Pemilik Konsultan Kontraktor Konsultan Kontraktor Utama Subkontraktor Kerja dengan kemampuan sendiri Ciri-ciri dari bentuk organisasi proyek putar kunci dimana konsultankontraktornya berfungsi sebagai perencana dan pelaksana adalah: Suatu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi Ada keterlibatan subkontraktor-subkontraktor spesialis Jenis kontrak yang diterapkan pada bentuk organisasi seperti ini adalah : harga tetap Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek Pemilik Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor Ciri-cirinya : Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perencanaan berbeda dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap pengawasan Jenis kontrak yang diterapkan pada bentuk organisasi seperti ini adalah : harga tetap 15

Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi (construction manager) Pemilik Manajemen Konstruksi Konsultan Perencana Konsultan Perencana Kontraktor Kontraktor Ciri-cirinya : Manajer konstruksi umumnya bertindak sebagai wakil dari pemilik Tim tiga kelompok terdiri dari pemilik, manajer konstruksi, perencana, dan kontraktor Keuntungan-Kerugian Jenis-Jenis Struktur Organisasi Proyek Konstruksi No. Skema Organisasi Keuntungan Kerugian 1 Tradisional Pekerjaan menjadi lebih terkontrol Semua pihak saling berkoordinasi Biaya lebih besar dibandingkan dengan swakelola Skala Proyek Menengah ke atas 2 Swakelola Pemilik memiliki kuasa penuh terhadap seluruh pekerjaan proyek Tidak ada kontrol untuk desain dan pelaksanaan Durasi dan biaya proyek tidak terkontrol Kecil 16

3 Pemilik dapat mendesain dengan leluasa Biaya lebih ringan karena hanya ada 1 kontrak Tidak ada kontrol pada tahap desain Menengah ke bawah 4 Pemilik dapat melaksanakan pekerjaan di lapangan dengan lebih leluasa Biaya lebih ringan karena hanya ada 1 kontrak Durasi dan biaya proyek tidak terkontrol Menengah ke bawah 5 Turn Key Project Pemilik tidak perlu repot Durasi dan biaya proyek terkontrol dengan baik Desain, pelaksanaan dan pengawasan dibawah tanggungjawab konsultan kontraktor 6 Pekerjaan desain dapat menjadi lebih detail Pengawasan pada proyek jauh lebih baik karena ada pihak yang khusus mengawasi jalannya proyek Durasi dan biaya lebih terkontrol Pemilik dapat lebih serius mengawasi pekerjaan desain dan pelaksanaan di lapangan Biaya besar karena ada kontrak berjenjang Pemilik tidak terlibat langsung pada pelaksanaan proyek Koordinasi antar setiap pihak yang terlibat menjadi lebih rumit Tidak ada koordinasi antara pengawas, dan pelaksana, dengan perencana Biaya besar karena ada 3 kontrak Pemilik dilibatkan sebagai perencana dalam pelaksanaan proyek Besar Besar 17

7 Pengawasan pada tahap desain dan pelaksanaan dibawah manajemen kontruksi (wakil pemilik) Koordinasi antara konsultan dan kontraktor hanya kepada manajemen konstruksi (pemilik tidak direpotkan) Durasi dan biaya terkontrol dengan baik dibawah pengawasan manajemen konstruksi Biaya besar karena ada 3 kontrak Pemilik tidak dapat berkoordinasi dengan konsultan dan kontraktor secara langsung di lapangan Jika terjadi kesalahan, membutuhkan banyak waktu untuk mendapatkan keputusan dari pemilik Besar 18