BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. tersebut adalah keindahan tampilan website,tata letak dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut dilakukan pada beberapa website belanja online yang menjual berbagai

ANALISIS PENGARUH ONLINE SERVICESCAPE TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA NIAT BELI KONSUMEN DI TOKOPEDIA.COM

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler & Amstrong (2012) E-commerce adalah saluran online yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

BAB I PENDAHULUAN. virtual atau bisa disebut sebagai online shopping, dimana penjual dan pembeli tidak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

PERCEIVED WEB SITE ETHICS of ONLINE RETAILERS SEBAGAI PENGGERAK TRUST DAN ATTITUDE SERTA IMPLIKASINYA PADA INTENSI BEHAVIORAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang spesifik pada segmentasi pelanggan yang menggunakan internet yang

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau melakukan browsing melalui internet dengan menggunakan handphone sebelum

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbelanja Online Di Surabaya memakai tiga sumber acuan penelitian. Acuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB I PENDAHULUAN. lebih ringkas. Ini didorong juga karena semakin tinggi mobilisasi masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB I PENDAHULUAN. mengoperasikan telepon genggam dengan spesifikasi yang jauh lebih bagus

BAB Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan memiliki loyalitas pada perusahaan. Dengan terciptanya loyalitas maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN LAZADA INDONESIA METODE PENELITIAN. Disusun oleh: SALMA NABELLA PUTRI

BAB II LANDASAN TEORI. yang melakukan proses penjualan secara online, salah satunya online travel agent.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah konsumen pernah melakukan pembelian secara online di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB I PENDAHULUAN. di bidang informasi pada jaman yang semakin modern ini. Internet. pelosok desa.siapapun dan dimanapun orang-orang dapat memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. jual. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Nofita, 2013) persepsi adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas konsumen merupakan isu yang relatif penting untuk diteliti karena

PENDAHULUAN 1. BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang ini perdagangan dalam dunia bisnis semakin mendunia (global)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahkan lebih ekonomis. Seperti dengan pembelian secara online dapat menghemat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara ke-4 setelah China, India dan Jepang dalam penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni

BAB I PENDAHULUAN. ogranisasi. Peningkatan ledakan pengguna internet telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERIKLANAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Online servicescape Harris dan Goode(2010) menyatakan bahwa Online servicescape merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline yang dirasakan oleh pengunjung situs pada saat mereka menjelajahi atau menerima layanan perusahaan melalui website yang dikunjungi. Servicescape itu sendiri menurut Bitner (1992) merupakan suatu lingkungan fisik yang meliputi fasilitas interior dan eksterior suatu layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen.penelitian yang dilakukan oleh Harris dan Goode(2010) merujuk pada penelitian Bitner (1992) mengenai servicescape yang kemudian disesuaikan ke dalam konteks online. Harris dan Goode (2010) menemukan faktor-faktor dominan yang menjadi standar pengunjung situs dalam mengevaluasi suatu website.faktorfaktor tersebut terdiri dari kenyamanan, keinformatifan, keamanan dalam finansial, produk layanan, desain situs, efisensi serta privasi.berdasarkan hal tersebut, Harris dan Goode (2010) menyajikan online servicescape dalam tiga variabel utama yakni aesthetic appeal, layout and functionality, dan financial security. 8

9 2.1.1. Keindahan Tampilan Menurut Weggeman et al. (2007), Keindahan tampilan merupakan bagian dari strategi pemasaran yang sengaja ditampilkan oleh perusahaan. Lee dan Jeong (2012) mengungkapkan bahwa aesthetic appeal berfungsi untuk memberi kesan positif bagi para pengunjung situs pada saat mereka menjelajahi website. Bitner (1992) pada penelitiannya mengemukakan bahwa ambient condition merupakan suatu lingkungan fisik yang bisa ditangkap serta dirasa oleh panca indra konsumen. Merujuk pada hal tersebut, Harris dan Goode (2010) kemudian menetapkan aesthetic appeal (keindahan tampilan) sebagai variabel dalam online servicescape.aesthetic appeal memiliki beberapa atribut meliputi visual appeal, originality of design, dan entertainment value. 2.1.1.1. Daya Tarik Visual Menurut Jew (2013), daya tarik visual merupakan kualitas visual sebuah desain gambar pada website yang menyenangkan, sederhana, serta terkandung pesan yang jelas serta memiliki daya tarik. Para pengunjung website terkadang lebih tertarik untuk melihat sesuatu yang memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka. 2.1.1.2. Keaslian Desain Warburton (2005) mengemukakan bahwa keaslian desain adalah bagaimana desainer mampu berpikir secara kreatif untuk menghasilkan suatu desain.sebuah desain dikatakan tidak orisinil jika desain tersebut menjiplak atau bercontoh berdasarkan desain yang sudah ada

10 sebelumnya.sebuah poin penting dalam asliitas adalah terdapat ciri khas yang melekat pada desain. 2.1.1.3. Nilai Hiburan Steven (2012) menyatakan bahwa nilai hiburan merupakan penilaian secara keseluruhan terhadap kualitas hiburan pada website.hiburan merupakan salah satu fitur konten penting dari suatu website yang memasukkan unsur-unsur seperti gambar, kartun, permainan, suara dan klip video. 2.1.2. Tata Letak dan Fungsionalitas Harris dan Goode (2010) dalam jurnalnya menyatakan bahwa tata letak dan fungsionalitasmerupakan suatu variabel yang saling berkaitan.tata letak merujuk kepada penataan website secara visual yang dapat menarik perhatian konsumen, sedangkan Fungsionalitasmerujuk kepada kemudahan yang dirasakan konsumen sebagai pengunjung situs terhadap penataan layout tersebut. 2.1.2.1. Kegunaan Kegunaan sebuah website merupakan ukuran kinerja bagaimana pengguna mendapatkan kemudahan dalam menggunakan website untuk menyelesaikan tujuan yang diinginkan. (Singh, 2002)

11 2.1.2.2. Relevansi Informasi Pengguna internet jarang membaca halaman website secara rinci untuk dapat menemukan informasi yang sebenarnya mereka butuhkan.informasi yang relevan menjadi sangat penting pada suatu website guna memudahkan pengguna untuk menerima informasi yang mereka butuhkan. 2.1.2.3. Kustomisasi Kustiomisasi memperbolehkan pengunjung website untuk mengatur serta mengganti isi website sesuai dengan apa yang mereka inginkan. 2.1.2.4. Interaktivitas Alba et al. (1997) dalam jurnalnya menyatakan bahwa interaktivitas merupakan lingkup di mana penunjung website dapat memodifikasi website secara langsung.dalam interaksi dengan website, konsumen menjadi pengirim maupun penerima pesan.interaktivitas tersebut dirasakan ketika pengguna mempunyai pertanyaan, memperoleh informasi, maupun membuat keputusan pembelian melalui website. 2.1.3. Keamanan Pembayaran Harris dan Goode (2010) mengungkapkan bahwa pentingnya keamanan dalam bertransaksi secara online merujuk pada sejauh mana konsumen merasa proses pembayaran secara online yang mereka lakukan serta kebijakan mengenai sistem transaksi berlangsung aman.

12 2.1.3.1. Kemudahan Dalam Pembayaran Kemudahan dalam pembayaran merupakan kemampuan perusahaan menyediakan jasa pelayanan pembayaran secara elektronik yang memudahkan konsumen guna pembayaran barang yang dibeli secara online, (Chakrabarti, 2004). 2.1.3.2. Keamanan yang Dirasakan Clarke (2001) mengungkapkan bahwa keamanan yang dirasakan merupakan persepsi konsumen tentang keamanan dan kemampuan sebuah website dalam menyelesaikan transaksi. Konsumen sendiri yang akan mengevaluasi kemampuan website perusahaan melindungi informasi mereka. 2.2. Kepercayaan Kepercayaan didefinisikan sebagai suatu bahan dasar dalam terciptanya hubungan jangka panjang antara penjual dengan pembeli. Kepercayaan merupakan suatu peran dasar dari terjalinnya bisnis online, jika konsumen tidak memiliki kepercayaan terhadap situs tersebut maka seiring berlalunya waktu situs tersebut tidak akan diakses oleh konsumen. Menurut Harris dan Goode (2010), Kepercayaan menjadi sebuah pusat dinamika layanan online dan evaluasi individu ketika seseorang akan bertransaksi online, terbukti dengan berdirinya lembaga segel online seperti TRUSTe dan BBBOn-line. Segel tersebut menandakan bahwa perusahaan e-

13 commerce memenuhi standar tertentu terkait privasi informasi konsumen dan kemampuan dalam menangani keluhan konsumen. 2.3. Niat Beli Niat beli merupakan kecendrungan suatu individu untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian.niat beli dibangun sebelum seorang konsumen melakukan pembelian.menurut Kotler dan Keller (2012), niat beli terjadi sebelum seorang individu melakukan transaksi dengan perusahaan. Menurut Howard et al., (1988), niat beli merupakan niat konsumen untuk membeli suatu produk. Niat beli merupakan instruksi yang timbul dari diri pembeli untuk melakukan pembelian terhadap suatu merek.

14 2.4. Penelitian Terdahulu Penelitian ini mengacu pada beberapa variabel, diantaranya Online servicescape(keindahan tampilan; tata letak dan fungsi; dan keamanan pembayaran), kepercayaan, dan niat beli. Tabel 2.1 berikut akan menampilkan beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan variabel-variabel yang akan diteliti tersebut. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu NO Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1. Online Servicescape, Trust, and Purchase Intentions (Harris dan Goode, 2010) Variabel Independen: Variabel Online servicescape: (Keindahan Tampilan; Tata Letak dan Fungsionalitas; dan Keamanan Pembayaran) Variabel Mediasi: Kepercayaan Variabel Dependen: Niat beli - Keindahan tampilan suatu website memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen - Tata letak serta fungsionalitas suatu website memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen - Keamanan pembayaran pada suatu website memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen - Kepercayaan konsumen memiliki pengaruh positif terhadap niat beli konsumen. 2. Online Servicescape dimension as predictors of website trust in the South African domestic airline industry Variabel Independen: Variabel Online servicescape: (Keindahan Tampilan; Tata Letak dan Fungsionalitas; dan Keamanan Pembayaran - Keindahan tampilan suatu website memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen - Tata letak serta fungsionalitas suatu website memiliki

15 Lanjutan Tabel 2.1 NO Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian (Kuhn et al., 2015) 3. The Effect of Shopping Orientations, Online Trust and Prior Online Purchase Experience toward Customers Online Purchase Intention (Ling et al., 2010) 4. Perceived ethics of online retailer and consumer behavioral intentions (Limbu et al., 2012) Variabel Dependen: Kepercayaan Variabel Independen: Impulse purchase intention, quality orientation, brand orientation, online trust and prior online purchase experience Variabel Dependen: Customer online purchase intention Variabel Independen: Retailer s website ethic Variabel Mediasi: Attitude to website, Trust in the website Variabel Dependen: Purchase intention, Revisite intention pengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen Keamanan pembayaran pada suatu website memiliki pengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen Online Trust memiliki pengaruh positif terhadap Customer online purchase intention Trust in the website berpengaruh positif terhadap purchase intention, dengan trust sebagai mediator

16 2.5 Pengembangan Hipotesis Gambar 2.1 Kerangka penelitian Keindahan Tampilan Daya Tarik Visual Keaslian desain Nilai Hiburan Tata Letak dan Fungsi Kegunaan Relevansi Informasi Kustomisasi Interaktivitas Kepercayaan Niat Beli Keamanan Pembayaran Kemudahan dalam pembayaran Keamanan yang dirasakan Sumber: Harris dan Goode (2010) H1: Keindahan tampilan secara online berpengaruh positif pada kepercayaan konsumen terhadap sebuah website Sebuah tinjauan penelitian menunjukkan berbagai studi yang menyatakan bahwa aspek dari keindahan tampilan suatu website serta desain pada website adalah suatu komponen penting dari online servicescapes(montoya-weiss et al.,

17 2003).Chen dan Chang (2003) menyatakan bahwa pengalaman konsumen dalam melakukan belanja online sangat bergantung pada kepercayaan yang memiliki keterkaitan dengan keindahan tampilan yang ditampilkan secara online oleh perusahaan.fusaro et al. (2002) mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian online sangat tergantung pada hal-hal sederhana serta yang disajikan pada website. H2:Tata letak dan fungsionalitas sebuah web berpengaruh positif pada kepercayaan konsumen terhadap sebuah website Bitner (1992) dalam jurnalnya menyatakan bahwa pengaturan tata letak secara online mengacu pada pengaturan, struktur, dan adaptasi dari website, sementara fungsionalitas mengacu pada sejauh mana barang-barang pada website dapat memfasilitasi tujuan layanan perusahaan.harris dan Goode (2010) dalam jurnalnya mengatakan bahwa sebuah organisasi perlumempertimbangkan penggunaan servicescapes secara online (estetika; tata letak dan fungsi; dan keamanan pembayaran online) yang secara positif dapat berdampak pada kepercayaan konsumen terhadap website.

18 H3: Keamanan sistem pembayaran secara online berpengaruh positif pada kepercayaan konsumen terhadap sebuah website Harris dan Goode (2010) mengungkapkan bahwa keamanan finansial secara online mengacu pada sejauh mana konsumen merasakan proses pembayaran dan mengetahui kebijakan-kebijakan umum pada suatu website. Chen dan Chang (2003) menemukan bahwa kemudahan dalam pembayaran yang dilakukan dan diproses dapat menjadi dimensi utama yang digunakan oleh konsumen untuk dapat mengevaluasi suatu website yang nantinya akan menjadi pertimbangan konsumen untuk memilih percaya atau tidak pada website tersebut. Schiffman et al,(2003) menyatakan bahwa secara teoritis ada hubungan antara pentingnya keamanan yang dirasakan oleh konsumen dengan kepercayaan yang timbul dari konsumen. H4: Kepercayaan konsumen pada sebuah website berpengaruh positif terhadap niat membeli konsumen Penelitian terdahulu menemukan bahwa kepercayaan merupakan prediktor signifikan dari kesediaan pengguna untuk bertransaksi dengan perusahaan online dan secara online memiliki niat untuk membeli (Limbu et al., 2012).Kepercayaan memungkinkan konsumen untuk mengatasi persepsi risiko dan ketidakpastian, hal tersebut sangat mempengaruhi perilaku niat beli konsumen (McKnight et al., 2002). Kepercayaan memainkan peran kunci dalam menciptakan kepuasan dan apa yang diharapkan perusahaan dalam transaksi online (Flavian dan Guinaliu, 2006).Menurut Ling et al. (2010), pembelian online membutuhkan kepercayaan

19 konsumen.harris dan Goode (2004) menemukan hubungan antara pentingnya kepercayaan konsumen dan niat pembelian mereka. Bukti baru-baru empiris telah muncul dalam mendukung hubungan yang kuat antarakonsumen kepercayaan online dan niat untuk membeli (Harris dan Goode, 2004)