Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

Oleh: Agustinus Purwoko ( )

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK BUMN DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA. Oleh SYAPUTRI NOVIYANI

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank. Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

Oleh: ASRI WIYATI B

ANALISIS PERBANDINGAN RASIO RENTABILITAS ROA, NPM, ROE PADA BANK BUMN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

ANALISIS KINERJA KESEHATAN BANK SEBELUM DAN SETELAH ARSITEKTUR PERBANKKAN INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, LDR, ROA TERHADAP KEPUTUSAN BERINVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

ABSTRACT. Key Words : CAMEL Method, CAR, NPL, NPM, ROA, LDR. Universitas Kristen Maranatha

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI UTARA DAN MALUKU UTARA (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

Analisis Tingkat Kesehatan Perbankan Metode Camels (Studi Kasus Pada Bank Milik Pemerintah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode )

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA PERBANDINGAN BANK DEVISA BUMN DAN BANK DEVISA SWASTA PADA TAHUN ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tetap dapat ingin terjaga kelangsungan hidup usahanya.

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan. perusahaan tersebut antara lain mendapat keuntungan yang maksimal, ingin

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL pada 3 (Tiga) Bank Peraih Indonesia Banking Award (IBA) 2016

Transkripsi:

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 237-248 E-ISSN: 2528-0163 237 Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar Hartanti Manajemen Perpajakan; Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta; Jl. Dewi Sartika Raya No. 289, Jakarta Timur. 13630. Telp : 021-8010827/021-8010827; e-mail: hartanti.hti@bsi.ac.id * Korespondensi: e-mail: hartanti.hti@bsi.ac.id Diterima: 10 Agustus 2017; Review: 07 November 2017; Disetujui: 26 November 2017 Hartanti. 2017. Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar. Jurnal Online Insan Akuntan. 2 (2): 237 248. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan Lima Bank dengan Aset terbesar yaitu Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan CIMB Niaga. Untuk mengukur kinerja digunakan rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, LDR dan BOPO. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisa kuantitatif. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian test homogenity of variances dan one way anova. Hasil penelitian dengan pengujian test homogenity of variances menunjukkan bahwa CAR, ROE, NIM, LDR memiliki persamaan yang signifikan antara BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI dan CIMB Niaga. Sedangkan dalam pengujian one way anova menunjukkan bahwa CAR memiliki perbedaan yang signifikan antara BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI dan CIMB Niaga. Kata kunci: CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, LDR, BOPO Abstract: This study aims to compare the financial performance of the Five Banks with the Biggest Asset of Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI and CIMB Niaga. To measure the performance used the ratio of CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, LDR and BOPO. The research method used quantitative analysis method. In this research, we tested homogeneity of variances and one way anova. The results of the test with homogeneity of variances showed that CAR, ROE, NIM, LDR have significant similarities between BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI and CIMB Niaga. While in one way anova test showed that CAR has significant difference between BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI and CIMB Niaga. Keywords: CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, LDR, BOPO 1. Pendahuluan Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian masyarakat. Bank sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan. Bank bermacam-macam jenisnya ada bank yang dikelola pemerintah maupun swasta, bank konvensional maupun bank syariah. Berdasarkan aset yang dimiliki ada lima bank yang mempunyai aset terbesar yaitu Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan CIMB Niaga. Aset kelima Bank tersebut hampir menguasai aset perbankan di Indonesia. Pada laporan keuangan akhir tahun 2016 Bank Copyright@2017. P2M AAK BINA INSANI

238 E-ISSN: 2528-0163; 237-248 Mandiri menempati posisi pertama dengan aset sebesar Rp 1.038,7 triliun. Selama lima tahun terakhir (2012-2016) aset bank mandiri mengalami peningkatan yang signifikan, akhir tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 63% dibandingkan tahun 2012. Bank BRI di posisi kedua dengan aset sebesar Rp 1.003,6 triliun. Selama lima tahun terakhir (2012-2016) aset bank BRI juga mengalami peningkatan yang signifikan. Akhir tahun 2016 Aset Bank BRI meningkat sebesar 82% dibandingkan tahun 2012. Menempati posisi ketiga bank BCA dengan aset sebesar Rp 676,7 triliun dan meningkat sebesar 52% dibanding tahun 2012. Diposisi keempat bank BNI dengan Aset sebesar Rp 603 triliun, Aset bank BNI tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 44% dibandingkan tahun 2012. Posisi kelima CIMB Niaga Rp 241,5 triliun, pada tahun 2016 Aset CIMB Niaga mengalami peningkatan sebesar 18%. Berdasarkan Modal Inti (Tier-1) kelima bank papan atas tersebut termasuk kategori BUKU 4 yaitu mempunyai modal inti lebih dari 30 triliun (Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012). Pada tahun 2016 Bank BRI mempunyai modal inti sebesar Rp 136,6 triliun; Modal Inti bank Mandiri Rp130,3triliun; Modal Inti Bank BCA Rp 105,5 triliun; Modal Inti BNI Rp 79,6 triliun dan modal inti bank CIMB Niaga Rp 32,4 triliun. Sedangkan dari sisi laba bersih yang diperoleh dari kelima bank tersebut adalah Bank BRI diposisi pertama dengan memperoleh keuntungan ditahun 2016 Rp26,228 triliun; posisi kedua Bank Mandiri Rp14,650 triliun; posisi ketiga bank BCA Rp20,632 triliun, posisi keempat bank BNI Rp11,410 triliun dan bank CIMB Niaga Rp4,249 triliun. Dari data Laporan Keuangan Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan CIMB Niaga menunjukkan peningkatan kinerja setiap tahunnya. Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat dihitung rasio keuangannya. Rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja keuangan, rasio yang digunakan seperti CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, LDR dan BOPO. Capital Adequancy Ratio (CAR) merupakan perbandingan jumlah modal dengan jumlah Aktiva Tertimbang. [Kasmir, 2013]. Hasil penelitian [Amalia and Herdiningtyas, 2005] menyatakan bahwa rasio CAR mempunyai perbedaan yang signifikan dengan bank bermasalah dan tidak bermasalah dan Rasio CAR mempunyai pengaruh negatif terhadap kondisi bank bermasalah. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan bank sehat atau tidak sehat, bisa dilihat dari tingkat CAR nya, apabila

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 237-248 239 CAR tinggi kinerja keuangan bank sehat karena bank mampu menanggung aktiva yang mengandung resiko. Penelitian [Mewengkang, 2013] menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan CAR bank pemerintah dan umum swasta. Non performing loan (NPL) merupakan kredit yang didalamnya terdapat hambatan yang disebabkan oleh dua unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan pembayaran [Kasmir, 2013]. Hasil penelitian [Amalia and Herdiningtyas, 2005] Rasio NPL mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya positif, jika rasio NPL kecil kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Return On Asset (ROA) kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan atau laba. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut [Siamat, 2005]. Penelitian [Amalia and Herdiningtyas, 2005]menunjukkan bahwa ROA mempunyai perbedaan signifikan dengan bank bermasalah dan tidak bermasalah dan mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya negatif, jika rasio ROA rendah kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Hasil Penelitian [Marwansyah, 2016] Rasio ROA memiliki perbedaan yang signifikan antara rata-rata Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank BRI. Penelitian [Mewengkang, 2013] menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan ROA bank pemerintah dan umum swasta. Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden [Rivai et al., 2013]. Semakin besar ROE suatu bank maka kemampuan untuk membayar deviden kepada para pemegang saham juga akan semakin besar. Penelitian [Satria and Hatta, 2015] menyatakan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham, semakin tinggi ROE, maka harga saham semakin naik. Hasil Penelitian [Marwansyah, 2016] rasio ROE tidak memiliki Perbedaan yang signifikan terhadap Bank BNI, Bank Mandiri dan Bank BRI. Penelitian [Mewengkang, 2013] menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan ROE bank pemerintah dan umum swasta. Net Interest Margin (NIM) merupakan perbandingan antara interest income dikurangi Interest Expenses dibagi dengan Average Interest Earning Assets [Riyadi,

240 E-ISSN: 2528-0163; 237-248 2006]. Penelitian [Eng, 2013]menyatakan bahwa NIM berpengaruh terhadap laba, semakin tinggi NIM kemampuan untuk memperoleh laba semakin besar sehingga sahamnya lebih layak untuk investasi. Penelitian [Amalia and Herdiningtyas, 2005] menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan NIM dengan bank bermasalah dan tidak bermasalah. Menurut [Kasmir, 2013] Loan to deposit ratio (LDR) kemampuan bank dalam membayar kembali hutang kepada nasabah yang menanamkan dananya dengan kredit yang telah diberikan kepada debiturnya. Penelitian [Mewengkang, 2013] menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan LDR bank pemerintah dan umum swasta. Penelitian [Amalia and Herdiningtyas, 2005] menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan LDR dengan bank bermasalah dan tidak bermasalah. Rasio BOPO merupakan perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efesiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin kecil rasio BOPO akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup beban operasional dengan pendapatan operasionalnya. [Rivai et al., 2013]. Penelitian [Amalia and Herdiningtyas, 2005]menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan BOPO dengan bank bermasalah dan tidak bermasalah. Hasil penelitian lain yang mendukung, [Nasser, 2003] menyatakan Rasio CAR, RORA, ROA dan LDR tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank pemerintah dan swasta, sedangkan rasio NPM mempunyai perbedaan yang signifikan antara bank pemerintah dan swasta. [Sahulata, 2015] dengan analisis one way anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT. BRI (Persero) Tbk. PT. Bank Central Asia (Persero) Tbk. dan PT. BNI (Persero) Tbk. Hasil penelitian [Handayani, 2005] menyatakan bahwa Variabel asset quality yang diproksikan dengan RORA, liquidity yang diproksikan dengan CM Ratio, dan liquidity yang diproksikan dengan LDR mempunyai perbedaan kinerja keuangan. Variabel capital adequacy yang diproksikan dengan CAR, management quality yang diproksikan dengan NPM, earning yang diproksikan dengan ROA dan earning yang diproksikan dengan OR tidak terdapat perbedaan kinerja.

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 237-248 241 2. Metode Penelitian Objek dalam Penelitian ini adalah lima bank dengan Aset terbesar menurut Otorisasi Jasa Keuangan (OJK) yaitu BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI dan CIMB Niaga. Data yang digunakan adalah Laporan keuangan tahunan 2012-2016 yang diperoleh dari web site Bursa Efek Indonesia (idx.go.id) dan web site kelima bank tersebut. Metode penelitian menggunakan metode analisa kuantitatif dengan melakukan uji perbandingan Rasio keuangan CAR,NPL, ROA, ROE, NIM, LDR, dan BOPO dari kelima bank dengan aset terbesar. Dalam penelitian ini menggunakan uji levene untuk menguji homogenitas varians dan Uji One way Anova untuk menguji perbedaan antar bank. Pengolahan data menggunakan software IBM SPSS Statistics 21. [Gani and Amalia, 2015] menyatakan bahwa Uji One Way Anova digunakan jika populasi yang dibedakan lebih banyak dari dua sampel, ada beberapa syarat dalam melakukan uji one way anova yakni: 1), Data harus berdistribusi normal, 2) Data harus memiliki varians yang sama (equal), 3) tidak terdapat hubungan antar sampel yang dibedakan (independent). 3. Hasil dan Pembahasan Pengujian normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test hasil sebagai berikut: Tabel 1. Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Rasio Signifikansi Keterangan CAR 0,364 Normal NPL 0,650 Normal ROA 0,678 Normal ROE 0,842 Normal NIM 0,124 Normal LDR 0,957 Normal BOPO 0,583 Normal Sumber: Hasil Pengolahan Data (2017) Berdasarkan tabel 1. Uji normalitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka data penelitian ini berdistribusi normal. Untuk selanjutnya dilakukan pengujian dengan test homogenitas dengan uji levene untuk menentukan rasio kinerja keuangan mempunyai perbedaan atau tidak antar varians.

242 E-ISSN: 2528-0163; 237-248 Tabel 2. Test Homogenity of variances Rasio Signifikansi Keterangan CAR 0,293 Tidak berbeda NPL 0,023 Berbeda ROA 0,003 Berbeda ROE 0,198 Tidak berbeda NIM 0,410 Tidak berbeda LDR 0,873 Tidak berbeda BOPO 0,002 Berbeda Sumber: Hasil pengolahan data (2017) Berdasarkan tabel 2, Tes homogenity of variances dengan uji levene apabila hasilnya tidak berbeda atau sama, maka dapat dilanjutkan dengan uji beda dengan one way anova dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3. Uji one way anova Rasio Signifikansi Keterangan CAR 0,388 Berbeda ROE 0,001 Tidak berbeda NIM 0,000 Tidak berbeda LDR 0,000 Tidak berbeda Sumber: Hasil pengolahan data (2017) Berdasarkan tabel 2, Test homogenitas dan tabel 3, Tabel uji one way anova hasil analisanya sebagai berikut: Perbandingan Rasio CAR ( Capital Adequancy Ratio ) Lima Bank dengan Aset Terbesar Perumusan Hipotesa Homogenitas rasio CAR kelima varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan bahwa: Ho = Rasio keuangan CAR kelima varian tersebut adalah tidak berbeda atau sama Ha = Rasio keuangan CAR kelima varian tersebut adalah berbeda Berdasarkan tabel 2. hasil Test homogenitas dengan uji test levene rasio CAR Lima Bank dengan Aset Terbesar (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 0,293. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,293>0,05)

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 237-248 243 sehingga hasil uji hipotesa Ho diterima, maka rasio CAR dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) adalah sama atau tidak berbeda. Hipotesa dari rata-rata Rasio CAR populasi (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) sebagai berikut: Ho = Rata-rata Rasio CAR pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah sama atau tidak berbeda Ha = Rata-rata Rasio CAR pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah berbeda Berdasarkan tabel 3. hasil uji anova menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 0,388. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,388>0,05) sehingga hasil uji hipotesa ha diterima, maka rasio CAR dari kelima bank (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) terdapat perbedaan kinerja keuangan rasio CAR. Perbandingan rasio NPL (Non Performing Loan) Lima Bank dengan Aset Terbesar Perumusan Hipotesa Homogenitas rasio NPL kelima varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan bahwa: Ho = Rasio keuangan NPL kelima varian tersebut adalah tidak berbeda atau sama Ha = Rasio keuangan NPL kelima varian tersebut adalah berbeda Berdasarkan tabel 2. hasil Test homogenitas dengan test levene rasio NPL Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio NPL (Non Performing Loan) sebesar 0,023. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0,023<0,05) sehingga hasil uji hipotesa ha diterima, maka rasio NPL (Non Performing Loan) dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga ) adalah berbeda. Perbandingan rasio ROA (Return On Asset) Lima Bank dengan Aset Terbesar Perumusan Hipotesa Homogenitas rasio ROA kelima varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan bahwa: Ho = Rasio keuangan ROA kelima varian tersebut adalah tidak berbeda atau sama Ha = Rasio keuangan ROA kelima varian tersebut adalah berbeda Berdasarkan tabel 2 hasil Test homogenitas dengan test levene rasio ROA Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga menunjukkan jika tingkat signifikansi

244 E-ISSN: 2528-0163; 237-248 Rasio ROA (Return On Asset) sebesar 0,003. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0,003<0,05) sehingga hasil uji hipotesa ha diterima, maka rasio ROA (Return On Asset) dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga ) adalah berbeda. Perbandingan rasio ROE (Return On Equity) Lima Bank dengan Aset Terbesar Perumusan Hipotesa Homogenitas rasio ROE kelima varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan bahwa: Ho = Rasio keuangan ROE kelima varian tersebut adalah tidak berbeda atau sama Ha = Rasio keuangan ROE kelima varian tersebut adalah berbeda Berdasarkan tabel 2. hasil Test homogenitas dengan test levene Rasio ROE Lima Bank dengan Aset Terbesar (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio ROE (Return On Equity) sebesar 0,198. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,198>0,05) sehingga hasil uji hipotesa Ho diterima, maka rasio ROE dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) adalah sama atau tidak berbeda. Hipotesa dari rata-rata Rasio ROE populasi (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) sebagai berikut: Ho = Rata-rata Rasio ROE pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah sama atau tidak berbeda Ha = Rata-rata Rasio ROE pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah berbeda Berdasarkan tabel 3, hasil uji anova menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio ROE (Return On Equity) sebesar 0,001. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05) sehingga hasil uji hipotesa Ho diterima, maka rasio ROE dari kelima bank (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) adalah sama atau tidak berbeda. Perbandingan rasio NIM (Net Interest Margin) Lima Bank dengan Aset Terbesar Perumusan Hipotesa Homogenitas rasio NIM kelima varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan bahwa: Ho = Rasio keuangan NIM kelima varian tersebut adalah tidak berbeda atau sama Ha = Rasio keuangan NIM kelima varian tersebut adalah berbeda

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 237-248 245 Berdasarkan tabel 2. hasil Test homogenitas dengan test levene rasio NIM Lima Bank dengan Aset Terbesar (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio NIM (Net Interest Margin) sebesar 0,410. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,410>0,05) sehingga hasil uji hipotesa Ho diterima, maka rasio NIM dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga ) adalah sama atau tidak berbeda. Hipotesa dari rata-rata Rasio NIM populasi (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) sebagai berikut: Ho = Rata-rata Rasio NIM pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah sama atau tidak berbeda Ha = Rata-rata Rasio NIM pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah berbeda Berdasarkan tabel 3, hasil uji anova menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio NIM (Net Interest Margin) sebesar 0,000. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) sehingga hasil uji hipotesa ho diterima, maka rasio NIM dari kelima bank (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) adalah sama atau tidak berbeda. Perbandingan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Lima Bank dengan Aset Terbesar Perumusan Hipotesa Homogenitas rasio LDR kelima varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan bahwa: Ho = Rasio keuangan LDR kelima varian tersebut adalah tidak berbeda atau sama Ha = Rasio keuangan LDR kelima varian tersebut adalah berbeda Berdasarkan tabel 2, hasil Test homogenitas dengan test levene Rasio LDR Lima Bank dengan Aset Terbesar (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga dengan test levene menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio LDR (Loan Deposit Rasio) sebesar 0,783. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,783>0,05) sehingga hasil uji hipotesa Ho diterima, maka Rasio LDR dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga ) adalah sama atau tidak berbeda. Hipotesa dari rata-rata Rasio LDR populasi (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) sebagai berikut:

246 E-ISSN: 2528-0163; 237-248 Ho = Rata-rata Rasio LDR pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah sama atau tidak berbeda Ha = Rata-rata Rasio LDR pada Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga adalah berbeda Berdasarkan tabel 3. hasil uji anova menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio LDR (Loan Deposit Rasio) sebesar 0,000. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) sehingga hasil uji hipotesa ho diterima, maka rasio LDR dari kelima bank (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) adalah sama atau tidak berbeda. Perbandingan rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Lima Bank dengan Aset Terbesar Perumusan Hipotesa Homogenitas rasio BOPO kelima varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) menunjukkan bahwa: Ho = Rasio keuangan BOPO kelima varian tersebut adalah tidak berbeda atau sama Ha = Rasio keuangan BOPO kelima varian tersebut adalah berbeda Berdasarkan tabel 2, hasil Test homogenitas dengan test levene Rasio BOPO Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga menunjukkan jika tingkat signifikansi Rasio BOPO sebesar 0,002. Hal ini berarti tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0,002<0,05) sehingga hasil uji hipotesa Ha diterima, maka Rasio BOPO dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga ) adalah berbeda. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil test homogenity of variances dengan uji levene rasio Kinerja keuangan CAR, ROE, NIM dan LDR dari kelima Varian (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) tidak mempunyai perbedaan dikarenakan tingkat signifikansinya diatas 0,05, sedangkan Rasio kinerja keuangan NPL, ROA dan ROE mempunyai perbedaan dikarenakan tingkat signifikansinya kurang dari 0,05. Berdasarkan uji one way anova Rasio kinerja keuangan CAR kelima bank (Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI dan Bank Cimb Niaga) terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan rasio kinerja keuangan ROE, NIM dan LDR tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Penelitian ini hanya terbatas pada uji perbandingan Kinerja Keuangan dengan Rasio (CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, LDR dan BOPO) Lima bank dengan

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 237-248 247 Aset terbesar, untuk itu penulis menyarankan untuk dilakukan penelitian selanjutnya dengan objek yang lebih luas. Referensi Amalia L spica, Herdiningtyas W. 2005. Analisa Rasio Camel terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan perioda 2000-2002. J. Akunt. Keuang. 7: 131 147. Eng TS. 2013. Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL & CAR Terhadap ROA Bank Internasional Dan Bank NAsional GO Public Periode 2007-2011. Din. Manaj. 1: 153 167. Gani I, Amalia S. 2015. Alat Analisis Data; Aplikasi Statistika untuk Penelitian Bidang Ekonomi & Sosial. Yogyakarta: Andi. 61 p. Handayani P sari. 2005. analisis perbandingan kinerja bank nasional, bank campuran dan bank asing dengan menggunakan rasio keuangan. Kasmir. 2013. Analisis laporan keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. 265 p. Marwansyah S. 2016. Analisis Perbandingan Rasio Rentabilitas ROA,NPM, ROE Pada Bank BUMN Periode 2007-2015. KNIT-2 Nusa Mandiri 2: 235 242. Mewengkang YR. 2013. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Dan Bank Umum Swasta Nasional Yang Tercatat Di BEI. J. EMBA 1: 344 354. Nasser EM. 2003. Perbandingan Kinerja Bank Pemerintah Dan Bank Swasta dengan Rasio CAMEL serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham. Media Ris. Akuntansi, Audit. dan Inf. 3: 217 236. Rivai V, Basri S, Sudarto S, Veithzal AP. 2013. Commercial Bank Manajemen Perbankan Dari Teori Ke praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 480 p. Riyadi S. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 158 p. Sahulata YY. 2015. Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Empat Bank Terbesar di Indonesia Periode 2008 s/d. 2013. J. Ris. Bisnis dan Manaj. 3: 85 96. Satria I, Hatta IH. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham 10 Bank Terkemuka Di Indonesia. J. Akunt. XIX: 179 191. Siamat D. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keem. Jakarta: Badan Penerbit

248 E-ISSN: 2528-0163; 237-248 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.