PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRIYA MAHONI KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH-BARAT)

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI

Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

YOGYAKARTA NPM :10 02

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN DERMAGA KASIPUTE KAB.BOMBANA)

BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan, manfaat, ruang lingkup permasalahan dan sistematika penulisan.

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI)

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH KOST DUA LANTAI DI KEPUTIH TEGAL TIMUR SURABAYA. I Komang Kerthajaya

ZHAFIRA HADYAN

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-1)

BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian

EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA

TUGAS AKHIR ANALISA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN KAMPUS POLITEKNIK MENGGUNAKAN KONSEP EARNED VALUE. Disusun Oleh: FILASTRI D

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN JADWAL PADA PROYEK GEDUNG WILMAR BUSSINES INSTITUTE MEDAN TUGAS AKHIR

METODE EARNED VALUE PADA JASA KONSTRUKSI

ALEX SATRYA MAULANA ( )

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG

BAB V ANALISIS, HASIL & PEMBAHASAN

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (44-52)

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK

Kata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

TUGAS AKHIR STUDI PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NILAI HASIL. Disusun Oleh: IDAR GEMBIRA DEDEN YAHYA D

BAB IV METODE PENELITIAN

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

Kata kunci : Probabilistic Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK

UTS Manajemen Proyek Rabu, 10 April ,5 jam Closed Book

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DENGAN EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL FAVE KOTABARU YOGYAKARTA

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI

EVALUASI BIAYA DAN KINERJA WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAWAH JEMBATAN AFIAT DESA KANIGORO KECAMATAN PAGELARANKABUPATEN MALANG

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY

Jl. Batu Aji Baru, Batam, Kepulauan Riau ABSTRAK

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

Rini Sriyani Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI

Konsep Earned Value untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

Agus Purnomo. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan

EVALUASI ARUS KAS KONTRAKTOR DENGAN SISTEM ANGSURAN PEMBAYARAN BERDASARKAN PRESTASI KERJA

REGITRA DESKA FEBRI NPM

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV ANALISA DATA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN SIRING SDN 037 PENAJAM. Hamriani Ryka 1, Irna Hendriyani 2

Transkripsi:

PENGEDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRIYA MAHONI KECAMATAN MEUREUBO KABUPATEN ACEH-BARAT) ARTIKEL TEKNIK SIPIL Disusun Oleh ; Faridah NIM : 08C10203009 Bidang : Manajemen Rekayasa Konstruksi (MRK) Jurusan : Teknik Sipil FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR ALUE PEUNYARENG MEULABOH 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan, pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu. Kemungkinan penyimpangan terhadap rencana dalam aspek biaya dan waktu yang digunakan untuk suatu pekerjaan konstruksi harus diukur secara berkelanjutan. Penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan mengindikasikan adanya pengelolaan proyek yang buruk (Ahuja et al, 1994). Bisnis perumahan merupakan usaha yang dilakukan oleh pengembang dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas investasi yang ditanamkan. Oleh karena itu diperlukan adanya analisis biaya dan waktu secara terpadu, dengan menggunakan konsep earned value diharapkan dapat memperlihatkan prestasi suatu pekerjaan, serta membuat prakiraan berupa total biaya dan waktu yang diperlukan sampai proyek tersebut selesai. Proyek perumahan yang ditinjau pada penelitian ini adalah pembangunan perumahan Griya Mahoni yang berada di Jalan Keuramat Ranto Panjang Timur Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh- Barat dengan luas area 650 Ha. Proyek ini di rencanakan berlangsung selama 120 hari atau setara dengan 16 minggu, dan diprediksi akan menghabiskan dana Rp 405.000.000,00 yang dibangun oleh CV. Reveyva Graha Property selaku pihak pengembang bekerja sama dengan Bank BTN dan PT. Pos Indonesia. Pada penelitian ini akan dievaluasi biaya dan waktu perumahan griya mahoni khusus untuk rumah Type 80/140. Untuk lebih jelas mengetahui tentang lokasi proyek dapat dilihat pada Lampiran A.1.1 sampai A.1.3 peta lokasi proyek Halaman 36-37. Berdasarkan latar belakang masalah ini penulis tertarik untuk membahasnya sebagai tugas akhir berupa analisis waktu dan biaya dengan 1

2 mengambil studi pada proyek program pembangunan perumahan untuk mengetahui proyek tersebut berjalan tepat waktu atau tidak, dan proyek tersebut mengalami keuntungan atau kerugian. 1.2 Identifikasi Masalah Pokok masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana menyusun pengendalian waktu dan biaya proyek dengan metode earned value 2. Bagaimana mengukur earned value yaitu pekerjaan sesungguhnya telah dicapai dari rencana kerja rinci sebelumnya, pengukuran melihat kepada dua hal yaitu jadwal dan waktu 3. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Proyek Pembangunan Perumahan Griya Mahoni 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Adapun maksud dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang bagaimana pengendalian biaya dan waktu pada suatu proyek yang kegiatannya kompleks, sehingga memerlukan suatu system pengendalian yang efektif dan sesuai dengan teori-teori pengendalian, seperti teori konsep nilai hasil (earned value consept). sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Untuk mengevaluasi efektifitas pelaksanaan proyek konstruksi terhadap biaya dan waktu. 2. Melalui metode ini, tindakan dini dapat diambil sebelum proyek konstruksi mengalami kegagalan terhadap waktu maupun biaya. 3. Mengetahui berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Proyek Pembangunan Perumahan Griya Mahoni.

3 1.4 Pokok Bahasan dan Batasan Masalah Dengan menggunakan metode konsep nilai hasil yang merupakan suatu metode pengendalian yang efektif yang dapat dipakai untuk mengkaji terjadinya penyimpangan waktu dan biaya sehingga dapat memperkirakan besarnya biaya dan jadwal sampai akhir proyek yang telah direncanakan sesuai kontrak, dengan mengacu pada indikator-indikator BCWS, BCWP, dan ACWP. Melihat ruang lingkup permasalahannya maka kami membatasi pokok masalahnya sebagai berikut : 1. Penelitian perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu dengan metode earned value, ditinjau pada bulan ke-1 dan bulan ke-3 2. Data proyek berupa RAB, biaya aktual dan laporan kemajuan fisik mingguan proyek yang diperoleh dari pihak pemilik proyek. 3. Analisa perhitungan dilakukan dengan menggunakan konsep nilai hasil (earned value consept ) pada schedule dengan batasan waktu dan biaya 4. Analisa perhitungan tersebut berdasarkan 3 indikator yaitu pembiayaan kondisi BCWS (Budget Cost For Work Schedule), BCWP (Budgeted Cost For Work Performed), ACWP (Actual Cost For Work Performed) 1.5 Manfaat Penelitian 1. Memberikan manfaat teoritis, yaitu meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang manajemen konstruksi, khususnya dalam teknik dan metode pengendalian suatu pembangunan. 2. Manajemen proyek dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mendapat hasil seperti yang di harapkan. 3. Memberikan peringatan dini terhadap pelaksanaan setiap pekerjaan yang sesuai kontrak, apabila terjadi hal hal yang tidak ekonomis atau biaya di luar/melebihi anggaran. 4. Mengurangi di efisiensi didalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Definisi Proyek Ervianto (2002), proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. 2.2 Pengendalian Proyek Menurut Adjie (2010), selain melakukan perencanaan yang baik dan matang terhadap resources, perencanaan sistem pengendalian proyek harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya. Hal ini dikarenakan pengendalian proyek adalah suatu tahap dimana dilakukan kontrol terhadap pelaksanaan, apakah pelaksanaan proyek sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Syarat penting untuk mencapai keberhasilan suatu proyek adalah proses pengendalian yang efektif terhadap biaya, dan waktu. 2.3 Metode Analisis Menurut Didik (2013), analisis kinerja pelaksanaan pekerjaan umumnya dilakukan terhadap 3 pusat kontrol, yaitu: paket pekerjaan, cost account, dan overheads. 4

5 1. Paket Pekerjaan (Work Package) Kontrol terhadap work package umumnya dilakukan secara langsung dengan meninjau variasi antara anggaran dengan kenyataan. Ini dimungkinkan karena paket pekerjaan tersebut direncanakan sedemikian rupa sehingga volumenya tidak terlalu besar dan waktunya tidak terlalu panjang seperti sudah diuraikan sebelumnya. Suatu paket pekerjaan adalah suatu satuan pekerjaan yang cukup besar sehingga setiap penyimpangan yang terjadi harus diidentifikasi dengan segera sebelum menjadi berbahaya. Biasanya waktu pelaksanaan paket pekerjaan adalah antara 4 sampai 8 minggu. Dengan waktu yang singkat tersebut maka kemajuan pekerjaan dan analisa biaya dapat dilakukan berdasarkan paket pekerjaan yang telah diselesaikan. Estimasi yang bersifat subjektif dibatasi untuk paket pekerjaan yang sudah dimulai tetapi belum selesai. 2. Cost Account Analisis kinerja pada unit pekerjaan/cost account yang lebih besar dapat dilakukan dengan pendekatan yang sama. Biasanya kemajuan pekerjaan secara total merupakan estimasi subjektif yang digambarkan pada kurva S proyek. Untuk proyek kecil, kinerja biasanya diukur untuk keseluruhan proyek. Jika proyek semakin besar informasi kemajuan proyek secara global dinilai tidak cukup sensitif untuk dapat memberikan reaksi atas setiap deviasi yang terjadi. Untuk itu proyek harus dipecah dan setiap bagian atau tingkatan dari WBS dapat dijadikan cost account terhadap mana kinerja akan dinilai. 3. Overheads Untuk menganalisa biaya harus dibedakan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung seperti tenaga kerja, material dan peralatan dapat dengan mudah dialokasikan pada setiap paket pekerjaan. Sementara itu biaya tidak langsung (overheads) dapat dikategorikan atas dua bagian: Direct overheads yang dapat dialokasikan proporsional terhadap paket pekerjaan, misalnya: overheads unit perancangan. Indirect overheads seperti administrasi kantor pusat, gaji direksi yang tidak dapat didistribusikan ke dalam paket pekerjaan. Overhead ini harus dianalisa tersendiri dan biasanya dibuat linear terhadap waktu.

6 2.4 Konsep Waktu dan Biaya Pratiwi (2012), menjelaskan secara r inci bahwa, dalam suatu dokumen kontrak perjanjian telah ditetapkan waktu pelaksanaan suatu proyek konstruksi yang sangat berpengaruh terhadap nilai pembayaran suatu proyek. Penetapan jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek sangat terkait dengan nilai biaya proyek itu sendiri. Bila biaya atau jadwal tidak terkendali sebagaimana mestinya, maka pemilik akan mengalami kesulitan biaya dalam menyelesaikan proyek. Sehingga pengendalian waktu pelaksanaan konstruksi umumnya bersamaan dengan pengendalian biaya. Secara konsep, umumnya sebelum kegiatan/pekerjaan dilaksanakan maka terlebih dahulu dilakukan perencanaan. Tujuan dari perencanaan adalah melakukan usaha untuk memenuhi persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu dan waktu ditambah dengan terjaminnya faktor keselamatan. Dalam mengerjakan sebuah proyek dibutuhkan sebuah perencanaan yang matang hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan akhir proyek dapat tercapai sesuai dengan waktu dan dana yang telah ditetapkan diawal kegiatan proyek. Untuk itu manajer proyek harus dapat memastikan bahwa seluruh sumber daya yang dialokasikan dalam proyek digunakan dengan cara yang paling efisien ini berarti perencanaan proyek harus dilakukan secara profesional yang didasarkan pada siklus perencanaan proyek. Siklus pengendalian proyek disajikan sebagai urutan langkah untuk memandu proyek untuk penyelesaian yang sukses. Rencana awal adalah titik awal untuk pengendalian proyek karena garis rencana untuk mengelola proyek. Pengendalian siklus proyek memantau kinerja dan membandingkannya dengan rencana awal, juga mengabungkan mekanisme untuk perubahan ruang lingkup. Unsur-unsur dalam siklus perencanaan proyek terdiri dari : Purpose of project (tujuan dari proyek) maksudnya suatu tahapan proyek harus didasarkan pada tujuan dan sasaran proyek sekaligus menyiapkan segala program dan administrasi agar dapat diimplementasikan dengan

7 persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu dan waktu yang direncanakan. Project life-cycle (siklus hidup proyek) maksudnya untuk menggambarkan langkah-langkah urutan sejak proses awal hingga proses berakhirnya suatu proyek. Scope of work (lingkup pekerjaan) mendefinisikan pencakupan suatu proyek dan hanya dibatasi pada pemenuhan tujuan yang dinyatakan pada sebuah proyek Work breakdown structure (struktur rincian pekerjaan) adalah salah satu alat manajemen lingkup utama yang digunakan membagi lingkup pekerjaan yang dikelola, direncanakan, ditugaskan, diperkirakan, dan dikendalikan sesuai dengan BOM (Bill Off Material) Organization Breakdown Structure (OBS) adalah struktur rincian organisasi. Critical Path Method (CPM) adalah metode jalur kritis yang menggunakan diagram jaringan untuk menyajikan paket pekerjaan dan kegiatan dalam urutan logis dari pekerjaan yang dikembangkan dengan durasi dan kalender kerja yang diperkirakan dengan perkiraan ketersediaan pengadaan dan sumber daya yang diasumsikan Procurement schedule (jadwal pengadaan) adalah keputusan membuat atau membeli akan menentukan apakah tagihan material termaksud masalah pengadaan atau masalah sumber daya. Resource histogram adalah sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam jadwal barchart diperkirakan dan dibandingkan dengan ketersediaan sumber daya Cash-flow statement adalah laporan arus kas. Yaitu laporan dari keuangan tentang pengeluaran dana, pengadaan dan sumber daya. Project control adalah tahap pengendalian maksudnya tahapan ini untuk memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan berjalan dengan lancar. Earned value (analisa nilai hasil) adalah tahap pengukuran kinerja biaya dan waktu.

8 2.4.1 Pengendalian waktu Didik (2013), menjelaskan p engendalian waktu ditujukan agar waktu pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung seperti yang direncanakan. Dalam suatu pelaksanaan harus sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, karena sangat menentukan keberhasilan dari suatu proyek. Pada umumnya perubahan waktu pelaksanaan akan mempengaruhi anggaran apabila konstruksi proyek masih berlangsung, jelas bahwa penyelesaian aktual harus dibandingkan dengan rencana menyeluruh. 2.4.2 Pengendalian biaya Pratiwi (2012), pengendalian biaya diperlukan untuk menjaga kesesuain antara perencanaan dan pelaksanaan. Pengendalian bertujuan untuk menjamin biaya proyek tidak melampaui rencana anggaran pelaksanaannya. Peluang terbesar untuk menekan biaya akhir proyek adalah pada tahap studi kelayakan dan perencanaan. Hal yang diperlukan untuk mengontrol pengendalian biaya adalah rencana anggaran pelaksanaan yang menyangkut mutu, volume, dan harga satuan pekerjaan yang didapatkan. Informasi yang dibutuhkan kontraktor agar pengendalian tersebut dapat tercapai sasaran yang efisien dan efektif yaitu : Biaya proyek yang digunakan sesuai dengan hasil bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jika terjadi perbedaan (lebih besar atau lebih kecil dari rencana biaya), dimana hal itu terjadi dan siapa yang bertanggung jawab dan apa yang akan dikerjakan. Memperkirakan biaya yang akan datang sesuai rencana atau melebihi rencana. Adalah sangat penting menyadari kecenderungan yang akan terjadi sedini mungkin, tahap atau hal yang akan mempengaruhi biaya. Ketika biaya dengan pasti berbeda, biasa sangat terlambat disadari. Rahasia dari suatu pengendalian yang nyata adalah dapat menentukan kecenderungan kecenderungan yang akan dapat secepat mungkin begitu hal tersebut mulai

9 terjadi dan dapat mengatasinya. Dengan demikian manajemen proyek perlu dapat meramalkan biaya akhir dari bagian proyek atau keseluruhan proyek. Hal yang diperhatikan tentang biaya adalah hubungannya dengan waktu pelaksanaan. Umumnya percepatan pekerjaan dalam penyediaan bahan mengurangi biaya pelaksanaan. Apakah diperlukan pelaksanaan yang lebih cepat dan beberapa besar pengaruhnya terhadap biaya. Manfaat apa yang akan didapat dengan mempercepat waktu, maka manajemen proyek sangat perlu mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang pengaruh ini. Adapun teknik pengendalian yang lebih rinci dilaksanakan langkah langkah sebagai berikut : 1. Menetapkan target atau standar waktu untuk suatu bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dengan kontrol tertentu. 2. Apabila suatu bagian lengkap pekerjaan yang ditargetkan telah dilaksanakan, dibandingkan prestasi aktualnya dengan target. 3. Berikan penilaian, lakukan evakuasi dan tetapkan pengaruh prestasi yang sekarang terhadap prospek penghasilan dimasa mendatang. 4. Jika diperlukan, rencanakan ulang sehingga target semula dapat dicapai atau dapat didekati. 5. Meminta tindak lanjut yang sesuai dari para penanggung jawab langsung atas berbagai kegiatan yang dimaksudkan. 2.5 Konsep Earned Value Konsep earned value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Konsep earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek ( the percent complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya ( budgeted cost), biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost serta apa yang yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned value. Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep earned value,dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang berasal dari perhitungan

10 varian dari biaya dan waktu (Fleming & Koppelman,1994). Berdasarkan kinerja biaya dan waktu ini, seorang manajer proyek dapat mengidentifikasi kinerja keseluruhan proyek maupun paket-paket pekerjaan di dalamnya dan kemudian memprediksi kinerja biaya dan waktu penyelesaian proyek. Hasil dari evaluasi kinerja proyek tersebut dapat digunakan sebagai early warning jika terdapat inefisiensi kinerja dalam penyelesaian proyek sehingga dapat dilakukan kebijakan-kebijakan manajemen dan perubahan metode pelaksanaan agar pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat dicegah. Laporan status penyelesaian proyek. Informasi pengelolaan proyek dari kedua sistem tersebut saling melengkapi, namun dapat menghasilkan informasi yang berbeda mengenai status proyek. Dengan demikian, dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengintegrasikan antara informasi waktu dan biaya. Untuk kepentingan tersebut, konsep earned value dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja yang mengintegrasikan antara aspek biaya dan aspek waktu. Fleming dan Koppelman (1994), menjelaskan konsep earned value dibandingkan manajemen biaya tradisional. Seperti dijelaskan pada Gambar 2.1, manajemen biaya tradisional hanya menyajikan dua dimensi saja yaitu hubungan yang sederhana antara biaya aktual dengan biaya rencana. Dengan manajemen biaya tradisional, status kinerja tidak dapat diketahui. Pada Gambar 2.1 dapat diketahui bahwa biaya aktual memang lebih rendah, namun dalam kenyataannya bahwa biaya aktual yang lebih rendah dari rencana ini tidak menunjukkan bahwa kinerja yang telah dilakukan telah sesuai dengan target rencana. Adanya analisis biaya dan waktu secara terpadu, sehingga diharapkan dapat dengan akurat memperlihatkan prestasi suatu pekerjaan pada saat pelaporan, serta membuat prakiraan berupa total biaya dan waktu yang diperlukan sampai proyek tersebut selesai. Kemudian dari hasil analisis tersebut dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan agar hasil pekerjaan mencapai sasaran. Sebaliknya, konsep earned value memberikan dimensi yang ketiga selain biaya aktual dan biaya rencana. Dimensi yang ketiga ini adalah besarnya pekerjaan secara fisik yang telah diselesaikan atau disebut earned value/percent complete. Adanya dimensi ketiga ini, seorang manajer

11 proyek akan dapat lebih memahami seberapa besar kinerja yang dihasilkan dari sejumlah biaya yang telah dikeluarkan (Gambar 2.1). Gambar 2.1 Perbandingan manajemen biaya tradisional dengan konsep earned value Sumber : Soemardi dkk, 2007, dikutip Mandiyo Priyo & Noor Adi Wibowo (2008) Jurnal Ilmiah Semesta Teknika 2.5.1 Analisa indikator-indikator value Ervianto (2004), menjelaskan a da tiga indikator-indikator dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan konsep earned value. Ketiga indikator tersebut adalah: 1. Planned Value (PV) Merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap waktu tertentu. Disebut juga dengan BCWS (Budget Cost of Work Schedule). PV dapat dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang direncanakan untuk pekerjaan dalam periode waktu tertentu. BCWS Bobot Rencana Perminggu x Anggaran Rencana Bobot Rencana Keseluruhan 2. Earned value (EV) Merupakan nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. Disebut juga BCWP (Budget Cost of Work Performed), EV ini dapat dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan.

12 BCWP Bobot Pelaksanaan Perminggu x Anggaran Rencana Bobot Rencana Keseluruhan 3. Actual Cost (AC) Merupakan representasi dari keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu. Atau disebut juga dengan ACWP (Actual Cost of Work Performed), AC tersebut dapat berupa kumulatif hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah biaya pengeluaran dalam waktu tertentu. ACWP Bobot Pelaksanaan Perminggu x Anggaran Pelaksanaan Bobot Rencana Keseluruhan Penggunaan konsep earned value dalam penilaian kinerja proyek dijelaskan dalam gambar yang tertera dibawah ini : Periode saat ini Gambar 2.2 Kurva S earned value Sumber : Soemardi et al, 1997, dikutip : Mandiyo Priyo & Noor Adi Wibowo (2008) Jurnal Ilmiah Semesta Teknika M. Priyo (2008), menjelaskan b eberapa istilah yang terkait dengan penilaian ini dijelaskan sebagai berikut : a. Cost variance (CV) Cost variance merupakan selisih antara nilai yang diperoleh setelah menyelesaikan paket paket pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama pelaksanaan proyek. Cost variance positif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang

13 dikeluarkan untuk mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut. sebaliknya nilai negatif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang sudah dikeluarkan. CV = BCWP - ACWP... (2.1) b. Schedule variance (SV) Schedule variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara BCWS dengan BCWP. Nilai positif menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan proyek yang terlaksana lebih banyak dibanding rencana. Sebaliknya nilai negatif menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. SV = BCWP - BCWS... (2.2) c. Cost performance index (CPI) Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (BCWP) dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (ACWP). BCWP CPI... (2.3) ACWP Nilai CPI ini menunjukkan bobot nilai yang diperoleh (relatif terhadap nilai proyek keseluruhan) terhadap biaya yang dikeluarkan. CPI kurang dari 1 menunjukkan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan. d. Schedule performance index (SPI) Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (BCWP) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (BCWS). Nilai SPI menunjukkan seberapa besar pekerjaan yang mampu diselesaikan (relatif terhadap proyek keseluruhan) terhadap satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan

14 tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan. BCWP SPI...(2.4) BCWS e. Budget estimate to complete (BETC) Bila dianggap kinerja biaya pada pekerjaan tersisa adalah tetap, maka BETC adalah merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa, sehingga BETC adalah anggaran pekerjaan tersisa dibagi dengan indek kinerja biaya. Perkiraan biaya pekerjaan tersisa dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: ( BAC BCWP) BETC... (2.5) CPI f. Budget estimate at completion (BEAC) BEAC adalah jumlah pengeluaran sampai pada saat pelaporan ditambah perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa. Perkiraan biaya total diperlukan untuk mengetahui apakah dana yang tersisa cukup untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa. Rumus untuk menghitung perkiraan biaya total proyek sebagai berikut. BEAC = ACWP + BETC... (2.6) g. Schedule estimate to complete (SETC) Bila dianggap kinerja jadwal pada pekerjaan tersisa tetap, seperti pada saat pelaporan, maka SETC adalah waktu pekerjaan tersisa dibagi indek kinerja jadwal atau seperti ditunjukkan pada persamaan berikut ini. ( SAC tbcwp) SETC... (2.7) SPI h. Schedule estimate at completion (SEAC) SEAC adalah jumlah waktu pelaksanaan pekerjaan sampai pada saat pelaporan ditambah perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa. Hal ini dimaksudkan agar pelaksana dapat memprediksi selesainya pekerjaan, adapun perhitungannnya dapat dilihat pada persamaan berikut ini SEAC = tbcwp + SETC... (2.8)

15 Varians Jadwal BCWP - BCWS Varians biaya BCWP ACWP Keterangan Positif Positif Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadwal dengan biaya lebih kecil dari pada anggaran Nol Positif Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwal dengan biaya lebih rendah dari pada anggaran Positif Nol Pekerjaan terlaksana sesuai anggaran dan selesai lebih cepat dari pada jadwal Nol Nol Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan anggaran Negatif Negatif Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya lebih tinggi dari pada anggaran Nol Negatif Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan menelan biaya diatas anggaran Negatif Positif Pekerjaan selesai terlambat dengan biaya lebih kecil dari anggaran Negatif Nol Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya sesuai anggaran Positif Negatif Pekerjaan selesai lebih cepat dari pada rencana dengan menelan biaya diatas anggaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Didik (2013), metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Metodologi di pengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk melakukan penelitian, sementara perspektif teoritis itu sendiri adalah suatu kerangka penjelasan atau interprestasi yang memungkinkan peneliti memahami data dan menghubungkan data yang rumit dengan peristiwa dan situasi lain. Penyusunan penelitian ini dititik beratkan pada evaluasi penyelesaian pelaksanaan proyek terhadap biaya dan waktu pada program pembangunan perumahan Griya Mahoni di Ranto Panyang Timur Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Metode penelitian ini memuat studi literatur (pemilihan masalah), menentukan sumber data, mengumpulkan data, analisis data, menarik kesimpulan, menyusun laporan. 3.1 Tahapan Metode Penelitian Ada beberapa tahapan metode penelitian yang ditempuh dalam pembuatan program ini. Secara detail, beberapa tahapan yang dimaksud meliputi : 1. Tahap Persiapan Tahap ini merupakan kegiatan awal, yaitu dengan penentuan latar belakang masalah kemudian dilakukan perumusan masalah untuk selanjutnya dilakukan penentuan tujuan dan manfaat dari pelaksanaan tugas akhir serta dilakukan pembatasan masalah yang akan difokuskan dalam penyusunan sistem informasi Pengendalian Proyek. 2. Tahap Kajian Teori Pada tahap ini akan dilakukan kajian teori terhadap masalah yang ada. Kajian dilakukan pada teori pengendalian proyek khususnya pengendalian dengan 16

17 menggunakan analisa nilai hasil, teori organisasi proyek beserta teori yang digunakan dalam perancangan sistem informasi. 3. Tahap Pengumpulan Data Tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data data pendukung yang dibutuhkan dalam analisa nilai hasil serta yang digunakan dalam proses perancangan sistem informasi. Adapun data pendukung yang dibutuhkan adalah berupa data proyek seperti network planning, kurva S rencana dan realisasi, harga pekerjaan, serta biaya aktual (ACWP). 4. Tahap Analisa Data Pada tahap ini akan dilakukan analisa data data pendukung yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya. Analisa yang dilakukan berupa analisa earned value seperti schedule variance (SV), cost variance (CV), estimation completion date (ECD), estimate at completion (EAC). 5. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini akan dilakukan perencanaan sistem serta penyusunan script program sistem informasi. Perencanaan serta penyusunan program tersebut tentunya didasarkan pada hasil analisa data yang telah dilakukan sebelumnya. 6. Tahap Evaluasi Pada tahap ini akan dilakukan evaluasi pada hasil perancangan sistem informasi. Terutama berkaitan pada masalah pengendalian proyek dengan menggunakan analisa nilai hasil. 7. Tahap Pembahasan Pada tahap ini akan dibahas tentang hasil analisa pada bab sebelumnya beserta hasilnya pada sistem informasi. 8. Tahap Akhir Pada tahap akhir perancangan sistem informasi akan dibahas tentang simpulan, keterbatasan serta saran yang diperlukan untuk pengembangan program selanjutnya. Secara sistematis metodologi penelitian disajikan secara visual dalam bentuk diagram alir yang dapat dilihat pada flow chart diagram alir penelitian pada Lampiran A.3.1 Halaman 35.

18 3.2 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah data primer yang diperoleh dengan studi literatur dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pemilik proyek. Pengambilan data untuk keperluan tugas akhir ini dilakukan pada tanggal 18 April 2013 dan tanggal 16 september 2013. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang terdiri dari gambar bestek, rekapitulasi realisasi fisik dan keuangan, rencana anggaran pelaksanaan, rekapitulasi pekerjaan, daftar analisa harga satuan, rencana anggaran biaya (RAB), rencana aliran dana (cash flow), time schedule dan progres fisik. Untuk lebih jelasnya mengenai data-data proyek ini dapat dilihat pada Lampiran A dan Lampiran B halaman 40-62. 3.2.1 Data data proyek Data-data yang diperlukan sebagai dasar penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kurva S (Rencana dan Realisasi) 2. Harga Pekerjaan / Anggaran 3. Biaya yang telah dikeluarkan sebenarnya oleh kontraktor (Biaya Aktual / ACWP) 3.2.2 Analisa data Pengolahan data dilakukan dengan metode konsep nilai hasil untuk menganalisa penyimpangan, produktifitas kinerja, prakiraan waktu dan Biaya akhir penyelesaian proyek. Analisa biaya dan waktu anggaran Nilai BCWS perminggu dapat diperoleh berdasarkan bobot mingguan yang ada pada kurva S (Time Schedule), dengan nilai BCWP perminggu diperoleh berdasarkan data jadwal pelaksanaan kemajuan. Sedangkan Nilai ACWP diperoleh berdasarkan asumsi dari hasil analisis anggaran biaya pekerjaan

19 realisasi (BCWP) dengan penam bahan atau pengurangan bobot prestasi terhadap BCWP karena sulit untuk mendapatkan nilai biaya nyata dari proyek yang bersangkutan. Analisa pengolahan indikator ini dilakukan secara kumulatif dan mingguan. Analisa variansi jadwal, Biaya dan Anggaran (SV), (CV) dan (BV) Analisa penyimpangan ini mengacu pada konsep nilai hasil dengan indikatornya, yaitu: BCWS, ACWP, dan BCWS. Menganalisis variansnya dilakukan secara kumulatif dan mingguan. Setelah diperoleh nilai ketiga indikator tersebut, maka selanjutnya menghitung analisis variansi sesuai dengan rumus yang telah ada. Analisa Kinerja proyek (SPI) dan (CPI) Analisa ini juga mengacu pada konsep nilai hasil dengan indikatornya, yaitu : BCWS, BCWP dan ACWP. Untuk mendapatkan nilai SPI setiap periode dilakukan dengan cara perbandingan antara nilai BCWP terhadap nilai BCWS sedangkan untuk mendapatkan nilai CPI setiap periode dilakukan dengan cara perbandingan antara nilai BCWP terhadap nilai ACWP. Semakin besar perbedaannya dari angka 1 maka semakin besar penyimpanganya dari perencanaan dasar atau anggaran. Analisa ini dilakukan secara kumulatif dan mingguan yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik hubungan waktu dan indeks kinerja mingguan dan kumulatif. Analisa Prakiraan Waktu dan Biaya Akhir Proyek Analisa prakiraan biaya atau jadwal amat bermanfaat karena memberikan peringatan dini mengenai hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang, bila kecenderungan yang ada pada saat pelaporan tidak mengalami perubahan. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya yang diperoleh sampai tanggal pelaporan (nilai kumulatif), maka dapat ditentukan nilai prakiraan waktu dan biayanya, dengan cara menghitung terlebih dahulu penyimpangan dan indeks kinerja sesuai rumus yang ada. Dari hasil analisis prakiraan waktu dan biaya tersebut dapat diketahui kapan proyek tersebut selesai dengan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek hingga penyerahan pada pihak pertama atau owner.

20 3.3 Data Umum Proyek Proyek pembangunan perumahan ini dibangun untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan yang layak huni. Proyek Pembangunan perumahan ini berada di Jln. Keuramat Ranto Panyang Timur Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. 3.3.1 Data umum Adapun data umum proyek ini adalah : Nama proyek : Pembangunan Perumahan Rakyat Griya Mahoni Biaya proyek : Rp 480.000.000,00 (Empat ratus delapan puluh juta rupiah) Lokasi Proyek : Jln. Keuramat Kec. Ranto Panyang Timur Kab. Aceh Barat Pemilik Proyek : Fuadri, S.Si, M.Si Konsultan Perencana : CV. Jifata Engineering Konsultan Konsultan Pengawas : CV. Reveyva Graha Property Kontraktor Pelaksana : CV. Reveyva Graha Property 3.3.2 Ruang lingkup pekerjaan Pada proyek pembangunan perumahan Griya Mahoni ini ruang lingkup pekerjaan meliputi : 1. Pekerjaan persiapan 2. Pekerjaan tanah dan pondasi 3. Pekerjaan beton bertulang 4. Pekerjaan dinding dan plesteran 5. Pekerjaan atap dan plafond 6. Pekerjaan kusen 7. Pekerjaan pengunci dan penggantung

21 8. Pekerjaan instalasi listrik 9. Pekerjaan sanitasi dan air 10. Pekerjaan lantai 11. Pekerjaaan finishing 3.3.3 Uraian pekerjaan & bobot pekerjaan Pembangunan proyek ini dilaksanakan selama masa kontrak yaitu 4 bulan dengan uraian sebagai berikut : Tabel 3.1 Bobot pekerjaan Uraian Pekerjaan Bobot Rencana (%) Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Tanah dan Pondasi Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan Dinding dan Plesteran Pekerjaan Atap dan Plafond Pekerjaan Kusen Pekerjaan Kunci dan Penggantung Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan Sanitasi dan Air Pekerjaan Lantai Pekerjaan Finishing 0,32 10,15 20,37 20,87 21,81 6,70 0,85 1,79 1,53 7,72 7,82

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan definisi manajemen proyek, perencanaan menempati urutan pertama dari fungsi-fungsi lain seperti mengorganisir, memimpin dan mengendalikan. Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Ini berarti memilih dan menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa datang yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini fungsi pengendalian bermaksud untuk memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan tersebut mengarah ketujuan yang telah ditetapkan. Terlihat disini adanya hubungan antara fungsi pengendalian dan perencanaan. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perhitungan dengan metode konsep nilai hasil untuk pengendalian pelaksanaan proyek dengan mengambil studi kasus pada proyek pembangunan perumahan griya mahoni tipe 80/140 untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran A.4.1 Gambar Denah Perumahan Griya Mahoni Type 80/140 dan A.4.2 Gambar Tampak Perumahan Griya Mahoni Type 80/140 Halaman 38-39. Perumahan ini berada didaerah Ranto Panyang Timur Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Dari hasil analisis ketiga indikator metode earned value yang diperoleh pada saat evaluasi pada bulan ke-1 dan ke-3 maka dapat diperoleh varian biaya dan varian waktu serta indeksnya sehingga dari varian-varian dan indeks yang telah diperoleh dapat dianalisis untuk mengetahui perkiraan biaya pada akhir proyek, waktu penyelesaian proyek dan kinerja kegiatan yang sedang berlangsung. 4.1 Analisa Data Untuk mendapatkan hasil dari analisa berdasarkan metode earned value tiga hal yang menjadi indikator dari metode ini harus diketahui terlebih dahulu. Dibawah ini akan dijabarkan contoh dari perhitungan elemen tersebut. 22

23 4.1.1 BCWS (Budget Cost For Work Schedule) Analisa anggaran yang direncanakan untuk kegiatan yang dilaksanakan. Seperti jumlah anggaran untuk menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan jadwal (BCWS). BCWS Bobot Rencana Perminggu x Anggaran Rencana Bobot Rencana Keseluruhan Contoh perhitungan: Bobot rencana perminggu : 0,30 Anggaran rencana : Rp 405.000.000 0,30 x 405.000.000 1.215.000 100 Bobot rencana perminggu dan bobot rencana keseluruhan dapat dilihat pada kurva S time schedule proyek pada Lampiran A Halaman 40. Sedangkan anggaran rencana berdasar dari RAB (rencana anggaran biaya) pada Lampiran B Halaman 42-43. Untuk perhitungan BCWS selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran C Halaman 63-66. 4.1.2 BCWP (Budgeted Cost For Work Perfomed) Analisa Jumlah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan dilapangan (BCWP). Nilai BCWP perminggu diperoleh berdasarkan jadwal pelaksanaan kemajuan pekerjaan dihitung sebagai berikut : BCWP Bobot Pelaksanaan Perminggu x Anggaran Rencana Bobot Rencana Keseluruhan Contoh perhitungan: Bobot pelaksanaan perminggu : 0,15 Anggaran rencana : Rp 405.000.000 0,15 x 405.000.000 607.500 100

24 Bobot pelaksanaan dan bobot rencana keseluruhan dapat dilihat pada kurva S realisasi time schedule proyek pada Lampiran A Halaman 40. Sedangkan anggaran rencana berdasar dari RAB ( Rencana Anggaran Biaya) pada Lampiran B Halaman 42-43. Untuk perhitungan BCWP selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran C Halaman 66-69. 4.1.3 ACWP (Actual Cost For Work Perfomed) ACWP adalah Analisa jumlah biaya actual yang dikeluarkan sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan. Nilai ACWP perminggu dapat diperoleh berdasarkan bobot mingguan Time schedule sedangkan anggaran dapat dihitung sebagian berikut : ACWP Bobot Pelaksanaan Perminggu x Anggaran Pelaksanaan Bobot Rencana Keseluruhan Contoh perhitungan: Bobot pelaksanaan perminggu : 0,15 Anggaran rencana : Rp 404.300.052,2 0,15 x 404.300.052,2 606.450,0783 100 Bobot pelaksanaan dan bobot rencana keseluruhan dapat dilihat pada kurva S realisasi time schedule proyek pada Lampiran A Halaman 40. Sedangkan realisasi anggaran berdasar progress fisik pada Lampiran B Halaman 47-48. Untuk perhitungan ACWP selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran C Halaman 69-71. Tabel 4.I merupakan rekapitulasi hasil tiga elemen dasar BCWS, BCWP, dan ACWP yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan metode earned value. Untuk lebih jelas tentang cara perhitungan dapat dilihat pada Lampiran C Halaman 63-71. Berdasarkan dari hasil perhitungan ketiga elemen dasar seperti yang di tunjukan pada tabel 4.1 dibawah ini kemudian dilakukan analisa varian jadwalbiaya, indeks kinerja, perkiraan biaya dan waktu penyelesaian proyek dengan

25 menggunakan rumus-rumus yang dibahas pada Bab II Tinjauan Kepustakaan. Berikut ini merupakan hasil perhitungan ketiga indikator earned value yang didapatkan dari hasil perhitungan. Tabel 4.1 Rekapitulasi BCWS, BCWP dan ACWP Perminggu (dalam Rupiah) Minggu BCWS BCWP ACWP Ke 1 Rp 1.215.000 Rp 607.500 Rp 606.450,0783 2 Rp 3.159.000 Rp 2.551.500 Rp 2.547.090,0783 3 Rp7.816.500 Rp 7.209.000 Rp 7.196.540 4 Rp 25. 798.500 Rp 25.191.000 Rp 25.147.462 5 Rp 42.160.500 Rp 41.593.500 Rp 41.521.614 6 Rp 55.849.500 Rp 55.282.500 Rp 55.186.955 7 Rp 65.488.500 Rp 64.962.000 Rp 64.849.726 8 Rp 92. 785.500 Rp 92.299.500 Rp 92.139.979 9 Rp 118.948.500 Rp 118.503.000 Rp 118.298194 10 Rp 175.620.500 Rp 176.256.000 Rp 175951381 11 Rp 184.449.500 Rp 185.166.000 Rp 184.845.982 12 Rp 253.097.000 Rp 253.894.500 Rp 253.455.700 13 Rp 281.123.000 Rp 282.001.500 Rp 281.514.123 14 Rp 319.760.000 Rp 320.679.000 Rp 320.124.777 15 Rp 368.562.500 Rp 369.562.500 Rp 368.923.793 16 Rp 403.959.500 Rp 405.000.000 Rp 404.300.047 4.2 Analisa Varians 1. CV (Cost Variance) Nilai cost variance (CV) setiap periode dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : CV = BCWP ACWP

26 Jadi untuk pekerjaan pada bulan pertama : BCWP = 25.191.000 ACWP = 25.147.462 CV = 25.191.000 25.147.463,15 = 43.538 Cost variance positif menunjukkan bahwa nilai paket-paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut 2. SV (Schedule Variance) Shedule variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara BCWS dan BCWP. Rumus untuk mencari SV adalah : SV = BCWP BCWS Jadi untuk perhitungan pada bulan pertama 2013 : BCWP = 25.191.000 BCWS = 25.798.500 SV = 25.191.000 25.798.500 = - 607.500 Nilai negatif menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. 3. CPI (Cost Perfomance Index) Diketahui : Untuk mendapatkan nilai CPI digunakan rumus : BCWP CPI ACWP BCWP = 25.191.000 ACWP = 25.147.462 25.191.000 CPI 1,00173 25.147.462 Nilai CPI yang menunjukkan angka 1 menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. CPI kurang dari 1

27 menunjukkan kinerja yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan ACWP lebih besar dibanding dengan nilai yang didapat. Nilai 1 pada perhitungan diatas berarti biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan anggaran yang direncanakan. 4. SPI (Schedule Perfomance Index ) Untuk mendapatkan nilai SPI digunakan rumus : BCWP SPI = BCWS Nilai SPI bulan pertama dapat diperoleh sebagai berikut : BCWP = 25.191.000 BCWS = 25.798.500 25.191.000 SPI = 0, 976 25.798.500 SPI < 1 menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena pekerjaan tidak selesai sesuai yang direncanakan. 5. BETC (Budgeted Estimate To Complete ) BETC merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa. Sehingga BETC adalah anggaran pekerjaan tersisa dibagi dengan index kinerja biaya. Perkiraan biaya pekerjaan tersisa dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : ( BAC BCWP) BETC CPI Diketahui : BAC = Rp 405.000.000 BCWP = Rp 25.191.000 CPI = 1,00173 (405.000.000 25.191.000) BETC 379.153.065,2 1,00173

28 6. Budgeted Estimate At Completion (BEAC) BEAC adalah jumlah pengeluaran sampai pada saat peleporan ditambah perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa. Rumus untuk menghitung perkiraan total biaya proyek sebagai berikut : BEAC = ACWP + BETC Diketahui : ACWP = 25.147.462 BETC = 379.153.065,2 BEAC = 25.147.462 + 379.153.065,2 = 404.300.527,2 7. Schedule Estimate To Complete (SETC) Diketahui : SETC ditunjukkan pada persamaan berikut ini : Total waktu Waktu yang telah dilalui = 120 hari = 30 hari (SAC tbcwp) SETC SPI (120 30) SETC 92,21311 0,976 8. Schedule Estimate At Completion (SEAC) Adalah jumlah waktu pelaksanaan pekerjaan sampai pada saat pelaporan ditambah perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa. Waktu yang telah dilalui = 30 SETC = 92,21311 SEAC = tbcwp + SETC SEAC =30 + 92,21311 = 122,213 hari

29 Mengenai metode perhitungan yang dilakukan pada bulan ke-3 identifikasi varian ini dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran C perhitungan varians earned value yang tertera dihalaman 72-76. Sedangkan hasil perhitungan ditunjukkan dalam tabel 4.2. Grafik visualisasi kondisi proyek hasil analisis BCWS, BCWP dan ACWP pada bulan ke-1 dan ke-3 tertera dalam gambar 1 sampai dengan 3. Tabel 4.2 Evaluasi Kondisi Proyek Pada Akhir Bulan Ke-1 dan Ke-3 No Kelompok Analisa Evaluasi Bulan Ke-1 Evaluasi Bulan Ke-3 1 ACWP Rp 25.147.463,25 Rp 253.455.700 2 BCWP Rp25.191.000 Rp 253.894.500 3 BCWS Rp 25.798.500 Rp 253.097.000 4 CV Rp 43.536,85 Rp 438.800 5 SV Rp 607.500 Rp 797.500 6 CPI 1,00173 1,00173 7 SPI 0,976 1,00315 8 BETC Rp 379.153.065,2 Rp 150.631.012 9 BEAC Rp 404.300.527,2 Rp 404.086.712 10 SETC 92,21311 hari 29,90 hari 11 SEAC 122,21311 hari 120 hari Anggaran Biaya proyek (Rp) Rp450,000,000 Rp400,000,000 Rp350,000,000 Rp300,000,000 Rp250,000,000 Rp200,000,000 Rp150,000,000 Rp100,000,000 Rp50,000,000 Rp0 Waktu Gambar 4.1 Grafik Visualisasi Earned Value 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 BCWS BCWP ACWP

30 Anggaran Biaya Proyek (Rp) Rp450,000,000 Rp400,000,000 Rp350,000,000 Rp300,000,000 Rp250,000,000 Rp200,000,000 Rp150,000,000 Rp100,000,000 Rp50,000,000 Rp0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Gambar 4.2 Grafik Earned Value Bulan Ke-1 BCWS BCWP ACWP Minggu Anggaran Biaya Proyek (Rp) Rp450,000,000 Rp400,000,000 Rp350,000,000 Rp300,000,000 Rp250,000,000 Rp200,000,000 Rp150,000,000 Rp100,000,000 Rp50,000,000 Rp0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Gambar 4.3 Grafik Earned Value Bulan Ke-3 BCWS BCWP ACWP Minggu 4.3 Pembahasan Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 2 dan 3 dapat diberikan pembahasan sebagai berikut. a. Interprestasi schedule variance (SV) dan cost variance (CV) Schedule variance (SV) pada bulan ke-1 didapatkan hasil schedule variance yang bernilai negatif yang menunjukan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. Sedangkan pada bulan ke-3 didapatkan hasil

31 positif yang menunjukkan bahwa paket-paket pekerjaan yang terlaksana lebih banyak dibanding dengan rencana. Cost Variance (varian biaya) pada bulan pertama didapatiftkan nilai positif yaitu: CV = Rp 45.536,85 dan bulan ke-3 CV = Rp 438.800 menunjukkan bahwa nilai nilai pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan paket paket pekerjaan tersebut. Atau dengan kata lain biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari anggaran b. Interprestasi shedule perfomance index (SPI) dan cost perfomance index (CPI) Nilai SPI 1 = 0,976 nilai SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa pekerjaan yang terlaksana tidak sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan SPI 3 = 1,00315 menunjukkan buruk telah berjalan sesuai rencana. CPI-1= 1,00173dan CPI 3= 1,00173 yang bernilai lebih besar dari 1 menunjukkan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari anggaran. c. Perkiraan biaya dan waktu penyelesaian proyek Perkiraan biaya dan waktu penyelesaian proyek pada evaluasi bulan ke-1 BEAC = Rp 404.300.527,2 lebih kecil dari biaya total anggaran Rp 405.000.000 pada evaluasi pada bulan ke 3 didapatkan bahwa biaya pada akhir proyek yaitu sebesar Rp 404.086.712 dari total anggaran proyek. Dari aspek waktu, nilai perkiraan waktu total proyek pada bulan pertama diperoleh SEAC = 122 hari. Sedangkan pada bulan ke-3 SEAC = 120 hari dari waktu yang direncanakan 120 hari ini menunjukkan bahwa proyek telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data pada proyek pembangunan perumahan Griya Mahoni, Jln. Keuramat Ranto Panyang Timur Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat, Dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan CV (cost Variance) pada bulan ke-1 dan bulan ke-3 menunjukkan angka positif, hal ini berarti biaya untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari rencana. Schedule Variance (SV) pada bulan ke-1 menunjukkan nilai negative (-) artinya pelaksanaan proyek terlambat dari jadwal yang direncanakan dan bulan ke-3 bernilai positif menunjukkan bahwa paket pekerjaan diperoleh lebih besar dibanding biaya yang dikeluarkan. 2. Nilai CPI bulan ke-1= 1,00173 dan bulan ke-3= 1,00173 yang menunjukkan bahwa biaya proyek sesuai dengan yang telah direncanakan. SPI 1 = 0,976 dan SPI 3 =1,00315 nilai SPI kurang dari satu menunjukkan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan diharapkan karena tidak mampu mencapai target yang sudah direncanakan. Sedangkan SPI = 1 menunjukkan bahwa proyek telah mencapai target. 3. Pada evaluasi Nilai BETC pada bulan ke-1= Rp 379.153.065,2 dan bulan ke-3 = Rp 150.631.012,311 yang menunjukkan sisa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Nilai BEAC bulan ke-1 sebesar = Rp 404.300.527,2 dan bulan ke-3= Rp 404.086.712 merupakan perkiraan biaya akhir proyek. Dari aspek waktu, nilai perkiraan total waktu proyek (SEAC) bulan ke-1=122 hari dan bulan ke-3= 120 hari dari total waktu rencana 120 hari. Ini berarti kinerja proyek sudah berjalan dengan baik karena selesai tepat waktu sesuai dengan rencana awal. 32

33 5.2 Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini antara lain : 1. Untuk mendapatkan hasil analisa kinerja yang lebih akurat, maka diperlukan waktu peninjauan yang lebih lengkap yaitu peninjauan dari awal proyek sampai proyek selesai. 2. Perlu dilakukan studi lanjut tentang metode yang digunakan untuk melakukan tindakan pengendalian proyek. 3. Sistem analisis waktu dan biaya merupakan suatu alat yang yang dapat membantu pelaksanaan dilapangan. Dan untuk mengelola proyek tersebut sebaiknya dipercayakan kepada orang yang memiliki cukup pengetahuan dalam menggunakan sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Arumningsih, D 2012, Sistem Pengendalian Dengan Metode Earned Value. Viewed 22 April 2013, Avaliable from internet <http//garuda. Kemendiknas. go. Id/jurnal/proses. Ahuja, H., Dozki, S.P, Abourizk S.M (1994), Project Management Techniques in Planning and Controlling Construction Project. Viewed 22 April 2013 Avaliable from internet <http http://irikakuliah. Blogspot. Com/2011/090/metode-nilai-hasil-earned value. Ervianto, W. I., ( 2004), Pengendalian Proyek. Viewed 22 April 2013, Avaliable From Internet < http://irikakuliah. Blogspot. Com/2011/05/metode-nilaihasil-earned value. Html Ervianto, W. I., (2002), Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta. Fleming & Koppelman (1994), Earned Value. Viewed 22 April 2013, Avaliable From Internet <http ://digilib.itb.ac.id S1-Final Project Civil Engineering Pranowo D 2013, Pengendalian Proyek Dengan Metode Earned Value. Viewed 22 April 2013, Avaliable From Internet < http // eprint unika. Ac.id/835 Pratiwi 2012, Pengendalian Biaya Dan Waktu Puskesmas Tabaringan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Priyo M 2008, Jurnal Semesta Teknika, Viewed 22 April 2013, avaliable from Php/semesta teknika/article/view/1639/321 Soemardi W 2013, Konsep Earned Value Untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi, Viewed 22 April 2013, Avaliable from internet < internet < http //ml. Scribd. Com/doc/95322651/makalah earned- value Wahyujati A 2010, Earned Value Analysis. Viewed 22 April 2013, Avaliable From Internet < http // eprint unika.co.id 34