INTISARI GAMBARAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI PUSKESMAS BUNTOK Sidiq Arifatulah 1 ; Erna Prihandiwati 1 ; Lisa Nuryanti 2 Pemberian informasi obat didefinisikan sebagai kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkiniolehapoteker kepada pasien, masyarakat. Penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemanfaatan dan ketepatan penggunaan suatu obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian informasi obat di Puskesmas Buntok. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggambarkan bagaimana pelayanan informasi obat kepada pasien. Populasi dari penelitian ini berjumlah 7679 pasien yang mengacu pada pasien yang menerima obat pada bulan Februari April 2017 dengan dirata- ratakan untuk satu bulannya dan diperoleh sampel berjumlah 348 sampel. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi, dimana peneliti melakukan pengamatan langsung pada saat pelayanan informasi obat yang dilakukan langsung oleh Tenaga Kefarmasian kepada pasien. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Buntok tentang pemberian informasi obat kepada pasien, dapat disimpulkan bahwa informasi obat antibiotik yang diberikan meliputi waktu penggunaan obat (100%), cara penggunaan obat (100%), lama penggunaan obat (33,75%), hal-hal yang mungkin timbul dalam hal ini adalah cara penyimpanan obat (100%), efek samping obat (10,78%), efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi obat (100%) sedangkan hal-hal yang mungkin timbul tekait dengan interaksi obat dan kontrain dikasitida kada dijelaskan (0%). Kata Kunci :Pemberian Informasi Obat, Puskesmas 1,2 AkademiFarmasi ISFI Banjarmasin 3 Puskesmas Buntok
ABSTRACK DESCRIPTION OF DRUG INFORMATION IN BUNTOK PUBLIC HEALTH CENTER Sidiq Arifatulah 1 ; Erna Prihandiwati 2 ; Lisa Nuryanti 3 Drug information services are defined as activities of providing and providing information, independent, accurate, comprehensive, current recommendations by pharmacists to patients, the public. The provision of correct, objective and comprehensive drug information will be very supportive in providing the best health services to the community so as to increase the usefulness and accuracy of the use of a drug. This study aims to find out the description of information at Buntok Public Health Center. This research is descriptive by describing how the information service of drug to patient. The popu- lation of this study amounted to 7679 patients referring to patients receiving the drug in February-April 2017 with a mean for one month and a sample of 348 samples. The instrument used in this research is the observation sheet, where the researcher conducted direct observation at the time of information service of amoxisillin antibiotic drug done directly by Pharmaceutical Worker to the patient. Based on the results of the research that has been done at Buntok Public Health Center on the provision of antibiotic drug information of amoxicillin to the patient, it can be concluded that the antibiotic drug information given includes time of drug use (100%), drug use (100%), long drug use (33,75%), matters that may arise in this case are the method of drug storage (100%), drug side effects (10,78%), the effect after Consume drugs (100%) whereas the things that may arise about drug interactions and contraindications are not explained (0%). Keywords : Provision of Drug Information, Public Health Center 1,2 Academy of Pharmacy ISFI Banjarmasin, 3 BuntokPublic Health Center
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat (PerMenKes, 2016).Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan
mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care) (PerMenKes, 2016). Pemberian Informasi Obat (PIO) adalah bagian dari pelayanan farmasi, meliputi pemilihan, pengguanaan, penetapan obat, serta cara pemberian obat yang tepat dan kepatuhan penderita (Siregar, 2006). Obat merupakan komponen yang penting pada pelayanan kesehatan karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan untuk menghilangkan gejala dari suatu penyakit, mencegah penyakit, serta dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaanya yang tidak tepat. Oleh sebab itu, penyediaan informasi obat yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemanfaatan dan ketepatan penggunaan suatu obat (Zaini, 2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aditya Lela Novitasari dengan judul Evaluasi Pelayanan Informasi Obat Pada Pasien Di Instalasi Farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, menyatakan bahwa Pemberian Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi obat, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komrehensif yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lainnya. Kegiatan pemberian informasi obat berupa penyediaan dan pemberian obat yang bersifat aktif atau pasif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker pemberian informasi obat memberikan informasi dengan tidak menunggu
pertanyaan melainkan secara aktif memberikan informasi obat, misalnya penerbitan bulletin, brosur, leaflet, seminar dan sebagainya. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker pemberian informasi obat memberikan informasi sebagai jawaban atas pertanyaan yang diterima. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah yang selalu disampaikan oleh Apoteker atau Asisten apoteker berupa nama obat, indikasi, terapi yang diterima dan aturan pakai. Sedangkan untuk lama penggunaan obat, dosis, cara pemberian, bentuk sediaan, interaksi obat, kondisi penyimpanan dan efek samping obat hanya disampaikan untuk obat obat tertentu saja(aditya Lela Novitasari, 2016). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Pelayanan Kefaramasian Di Puskesmas Buntok memiliki 1 Apoteker dan 3 Asisten Apoteker serta 1 Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS), kriteria pelayanan kefarmasian sudah hampir memenuhi persyaratan hanya saja terdapat sedikit kekurangan yaitu pada penjelasan penyimpanan obat hanya obat obat tertentu saja yang diberikan kepada pasien serta terlalu cepatnya pemberian informasi hingga tidak semua pasien mengerti informasi yang diberikan karena jumlah pasien yang banyak +100 orang per hari dan jumlah tenaga di Apotek sedikit yaitu sebanyak 5 orang. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Gambaran Pemberian Informasi Obat di Puskesmas Buntok.