INTISARI STUDI EVALUASI PENGELOLAAN PENYIMPANAN OBAT DI UPTD GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KOTAWARINGIN TIMUR

Transkripsi

1 INTISARI STUDI EVALUASI PENGELOLAAN PENYIMPANAN OBAT DI UPTD GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KOTAWARINGIN TIMUR Nurul Huda 1 : Ratih Pratiwi Sari 2, Angga Eka Saputra 3 Obat adalah Salah satu faktor yang penting dalam pelayaan kesehatan masyarakat,maka pengelolannya harus baik dan benar. Salah satu yang berpengaruh adalah Pengelolan penyimpanan obat. UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur satu-satunya melayani kebutuhan obat seluruh puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Timur. oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengelolan penyimpanan obat di UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan penyimpanan obat di UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur sesuai persyaratan atau ketentuan yang berlaku. Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan populasi seluruh ruangan penyimpanan obat dengan sampel penelitian adalah ruangan BUFFER dan PKD. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi langsung. Waktu dan tempat penelitian dilaksanakan di UPTD Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur pada tanggal 4 sampai 11 Desembar Adapun Instrumen penelitian dengan menggunakan teks wawancara dan formulir observasi. Setelah dilakukan pengambilan data, diperoleh kondisi pengelolaan penyimpanan obat di UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur tidak sesuai dengan persyaratan atau ketentuan standar DEPKES RI dan Pedoman Penyimpanan Kementerian RI. Sehingga perlu dilakukan perbaikan. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah luas ruangan penyimpanan, susunan ketinggian, peletakan barang berdasarkan jumlah barang dan jarak peletakan antar kelompok barang yang satu dengan kelompok yang lainnya belum memenuhi ketentuan. KATA KUNCI: Studi Evaluasi, Pengelolan Penyimpanan Obat, Gudang Farmasi. 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 3 Gudang Farmasi

2 ABSTRACT STROGE MANAGEMENT EVALUATION STUDIES OF DRUGS PHARMACEUTICAL WEREHOUSE UPTD HEALTH DEPARTMENT KOTAWARINGIN TIMUR Huda Nurul 1 : Sari Pratiwi Ratih 2, Saputra Eka Angga 3 Drugs are one of crusial factor in public health service, then the management must be good and right. One of the influential factor is drugstore management. Pharmacy Warehouse of Kotawaringin Timur Regency is the one that serve the drugs supply for all of Public Health Service ini Kotawaringin timur Regency, therefore the researcher interested to do research about drugstore management in Pharmacy Warehouse of Kotawaringin Timur Regency. This research is purpose to knowing about drugstores management in Pharmacy Warehouse of Kotawaringin Timur Regency according to rules and regulation that has been fixed. This is a descriptive research, the population is all of drugstores room and the sample is BUFFER and PDT room. Data collected by using interview method and direct observation. Time and place of research has been done in Pharmacy Warehouse of Health Departement Kotawaringin Timur Regency at 4 th till 11 th December Instrument of the research is interview text and observation form. After data has been collected, we got that condition of drugstores management at Pharmacy Warehouse of Kotawaringin Timur Recency not fill the standard regulations and storing manual from Health Minister and need to improving. Things that need to improve is drugstores area, height composition, drugs setup based on drugs amount and distance between one drugs box group to another that not filling the standard regulations yet. Keywords: Evaluation Study, Drugstores Management, Pharmacy Warehouse 1,2 Academy Pharmacy ISFI Banjarmasin 3 Pharmacy Werehouse

3 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Obat dan Perbekalan Kesehatan merupakan salah satu subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2004 yang bertujuan agar tersedia obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu, bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Oleh karena vitalnya obat dalam pelayanan kesehatan, maka pengelolaan yang benar, efisien dan efektif sangat diperlukan. Tujuan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan adalah untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dengan jenis dan jumlah yang cukup, sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat (Depkes RI, 2009). Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi standar mutu pelayanan farmasi yang di tetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Adanya otonomi daerah membuka berbagai peluang terjadi perubahan yang sangat mendasar dimasing- masing Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengelolaan obat. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Kabupaten/Kota memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin 1

4 2 ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat untuk pelayanan kesehatan dasar. Menurut Quick et al.,(1997) dalam Bogadenta (2012), manajemen obat merupakan serangkaian kegiatan kompleks yang mempunyai empat fungsi dasar yang siklusnya saling terkait, yaitu seleksi dan perencanaan, pengadaan, distribusi, penyimpanan serta penggunaan. Penyimpanan dan pemeliharaan merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi dan perlengkapan kesehatan menurut persyaratan yang ditetapkan yaitu dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya, suhunya, kestabilannya, mudah tidaknya meledak / terbakar, tahan / tidaknya terhadap cahaya, disertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. Digudang farmasi obat juga disimpan sesuai sumber anggaran obat atau perbekalan kesehatan tersebut. Sediaan narkotik dan psikotropika di simpan pada lemari khusus. Penyimpanan harus dapat menjamin bahwa obat tetap dalam bentuk sediaan awalnya tanpa mengalami perubahan fisik maupun kimia yang dapat mempengaruhi efek kliniknya saat digunakan. Tata penyimpanan obat dan fungsi Gudang Farmasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan pengelola obat yang memiliki kompetensi kefarmasian dan juga sarana pendukung penyimpanan yang menjamin kualitas dan mutu obat. Gudang perbekalan di bidang farmasi di kabupaten / kota adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam lingkungan Departemen Kesehatan yang selanjutnya disebut Gudang Farmasi. Instalasi Gudang Farmasi Kabupaten

5 3 Kotawaringin Timur merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Dinas Kesehatan. Keberadaan Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur sangatlah berarti karena gudang farmasi ini memudahkan Puskesmas se-kabupaten Kotawaringin Timur untuk memperoleh perbekalan farmasi dan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit di wilayah kerja masing-masing. Penyimpanan obat yang baik ditentukan oleh banyak hal diantaranya luas ruangan penyimpanan / penentuan tempat dan peletakan obat. Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai satu-satunya Instalasi Gudang Farmasi di Kabupaten Kotawaringin Timur yang melayani 20 puskesmas se-kabupaten Kotawaringin Timur sehingga dapat dipastikan jumlah obat dan alat kesehatan yang harus disediakan sangatlah banyak. Obat dan alat kesehatan di Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur berasal dari berbagai sumber yaitu APBN, APBD, ASKES, Program-program Dinas Kesehatan dan obat bantuan kemanusiaan. Masalah yang dihadapi oleh Gudang Farmasi Kabupaten Kotawaringin Timur di antaranya luas ruangan yang tidak memadai untuk jumlah obat dan alat kesehatan yang ada sehingga jumlah tumpukan obat pun melampaui dari batas yang seharusnya. Tata kelola penyimpanan obat di Gudang Farmasi selanjutnya dilakukan sesuai Standar Sarana Penyimpanan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan Depertemen Kesehatan RI dan Pedoman Penyimpanan Persediaan di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.

6 4 Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, maka dilakukan penelitian ini yaitu Studi Evaluasi Pengelolaan Penyimpanan obat di UPTD Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur.