1
IMPACT DEVELOPMENT OFFICE REGENCY DISTRICT PADANG PARIAMAN OF SOCIAL SHARE COMMUNITY ECONOMIC IN REGION PARIT MALINTANG SUBDISTRICT ENAM LINGKUNG By: Mardiana fransiska*drs.edi suarto**loli setriani** Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatra* Geography Education Lecturers of STKIP PGRI Western Sumatra** ABSTRACT The aims of the research are to get the data, process, analyze and discuss The Impact Development Office Regency District Padang Pariaman of Social Share Community Economic in region Parit Malintang Subdistrict Enam Lingkung seen from: Income, Education, and Social Environment. This research is descriptive. population of the research is all households is the area closest to the construction of a new district head office and visible socio-economic impact on society. The sample of respondents was taken by proportional random sampling of 15% of households the respondent amounted to become 62 families. The results of the research explained that: (1) Development Office Regent District Padang Pariaman positive impact on people's Income in region Parit Malintang, which can be seen from the average number of percentage of 67.04% classified as "Good". (2) Development Office Regent District Padang Pariaman positive impact on people's Education in region Parit Malintang, which can be seen from the average number of its percentage of 72.48% classified as "Good" (3) Development Office Regent District Padang Pariaman positive impact on people's Social Environment in region Parit Malintang which can be seen from the average number percentage of 82.53% classified as "Very Good Key Words: : Income, Education, and Social Environment. 2
DAMPAK PEMBANGUNAN KANTOR BUPATI KABUPATEN PADANG PARIAMAN BAGI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI NAGARI PARIT MALINTANG KECAMATAN ENAM LINGKUNG By: Mardiana fransiska*drs.edi suarto**loli setriani** Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat** ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan membahas tentang Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman Bagi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung dilihat dari: Pendapatan, Pendidikan, dan Lingkungan Sosial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Semua KK yang merupakan wilayah yang terdekat dengan pembangunan kantor bupati yang baru dan terlihat dampak kepada sosial ekonomi masyarakat. Sampel responden diambil berdasarkan proposional random sampling yaitu 15% sehingga responden berjumlah 62 KK. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman berdampak positif bagi pendapatan masyarakat di Nagari Parit Malintang, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 67,04% tergolong Baik. (2) Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman berdampak positif bagi pendidikan Keluarga di Nagari Parit Malintang, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentase nya sebesar 72,48% tergolong Baik. (3) Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman berdampak positif dalam Ligkungan Sosial masyarakat di Nagari Parit Malintang, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 82,53% tergolong Sangat Baik Key Words: : Pendapatan masyarakat, Pendidikan keluarga, dan Lingkungan sosial. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang. Negara yang sedang giat-giatnya membangun, dalam melakukan pembangunan tersebut banyak sekali ditemui masalah terutama masalah penduduk dan kesejahteraannya. Masalah ini semakin kompleks sejak kritis melanda Negara ini, kedamaian jauh dari harapan, kualitas kesejahteraan penduduk sebagai tolak ukur kesejahteraan dan kemakmuran tidak tercapai. Pembangunan di indonesia yang sedang berkembang mengandung dua dimensi, yaitu tujuan dan proses. Tujuan pembangunan sudah pasti kondisi kehidupan yang lebih baik sebagaimana yang diinginkan oleh masyarakat. Sedangkan proses untuk mencapai tujuan itu dinyatakan dalam berbagai strategi 3
pembangunan. Indonesia sejahtera akan dicapai melalui program pembangunan yang tercamtum dalam undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentanng program pembangunan nasional. Sedangkan salah satu misi pembangunan nasional yaitu memelihara dan meningkatkan pembangunan yang bermutu, merata dan terjangkau. Diantaranya pembangunan kesehatan, pembangunan perkotaan dan pembangunan pedesaan (faradona 2013). Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rangkaian upaya pembangunan tersebut memuat kegiatan pembangunan yang berlangsung, dengan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi generasi. Pembanguna nasional yang telah dilaksanakan selama ini telah menunjukkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat, yang meliputi bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), politik, pertahanan dan kemanan, hukum dan aparatur, pembangunan wilayah dan tata ruang, penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup. Disamping banyak kemajuan yang telah dicapai, masih banyak pula tantangan atau masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman adalah bagian Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang telah menentukan bahwa strategi pembangunan yang diambil haruslah selaras antara pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial (pembangunan manusia), karena keduanya tidak bisa dipisahkan, masingmasing saling terkait. Manusia merupakan salah satu dari faktor utama kegiatan perekonomian, maka diperlukan manusia yang berkualitas untuk dapat menjalankan perekonomian. Sesudah ditetapkannya sesuai dengan rencana dan tujuan pembangunan, langkah-langkah dalam pembangunan yang memiliki berkaitan dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia secara perorangan dan penduduk secara keseluruhan telah dilakukan pemerintah malalui beberapa hal yakni: Pembangunan sarana prasarana kesehatan, pendidikan, perumahan dan penyediaan lapangan pekerjaan. Dengan dedikasi dan komitmen yang tinggi, pembangunan setiap tahunnya terus dilakukan dalam upaya untuk selalu berusaha mencapai peningkatan dan perbaikan baik kualitas dan kuantitasnya. (Nasir dalam yulianti, 2013). Pembangunan kantor bupati merupakan integral dari pembangunan nasional, dengan demiikian pembangunan kantor bupati mempunyai peranan yang penting dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Indonesia salah satunya sebagai pusat perkantoran pemerintah dan bisnis. Upaya mendukung pusat pelayanan administrasi pemerintah daerah dan bisnis. Pemerintah mengeluarkan surat keputusan (SK) DPRD No 05/KEP.D/DPRD. 2008 dan SK Bupati Padang Pariaman nomor 02/KEP/BPP/2008 tertanggal 2 Juli 2008, dimana Ibu kota Padang Pariaman di pindahkan dari kota Pariaman ke Parit malintang, yakni Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung. Dilihat dari rencana awal pembangunan kantor bupati yang ada di Nagari Parit Malintang secara landasan hukum sudah dituangkan dalam aturan. Semua bisa dijadikan rujukan pemerintah 4
daerah untuk pengembangan, dalam PP No 79 tahun 2008 dijabarkan oleh peraturan Daerah tentang 9 kawasan Strategis Padang Pariaman yang isi menjelaskan bahwa pembangunan kantor bupati berkonsep melahirkan kota mandiri, menjadi Kota Mandiri Modern, atau Kota Mandiri Parit Malintang, suatu kota yang tidak hanya membangun pusat perkantoran pemerintah, tapi juga harus terbangun pusat Bisnis/perdagangan, pusat pertumbuhan disektor publik, pusat wisata alam kota pemukiman ideal Kota Ramah Lingkungan. Pembangunan Kantor Bupati Padang Pariaman, sejak awal dibangun pada tahun 2008 namun dalam proses pembagunan kantor bupati sudah banyak masalah dan dampak yang ditimbulkan pada kehidupan masyarakat seperti 1. Pembangunan kantor bupati yang berlanjut di atas bukit sering terjadi longsor di sekitar pembagunan kantor bupati ketika terjadi hujan lebat 2. Dalam proses pembangunan kantor bupati sudah banyak sawah dan ladang masyarakat sekitar yang tertimbun oleh tanah yang longsor. 3. Akibat pembangunan kantor bupati di atas bukit sudah terjadi kerusakan lingkungan. 4. Telah menghancurkan hampir 500 ha sawah masyarakat yang mengakibatkan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan sumber kehidupan. 5. sudah hampir 50 milyar dana yang terserap untuk pembangunan kantor bupati padang pariaman. Dalam Pembangunan Kantor Bupati di Nagari Parit Melintang salah satu bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan pembangunan lapang pekerjaan, sarana kesehatan, sarana dan prasarana pendidikan, Indikator yang menunjukkan kemajuan di bidang pendidikan di suatu wilayah diantaranya adalah pendidikan yang ditamatkan penduduknya, angka partisipasi sekolah serta rata-rata lama sekolah. Untuk mendapatkan indikator kearah yang lebih baik, diperlukan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2013, di Kecamatan Enam Lingkung terdapat Sekolah Dasar/Sederajat sebanyak 20 unit dengan jumlah ruang kelas sebanyak 133 lokal. Pada jenjang pendidikan SLTP/Sederajat pada tahun 2013, di Kecamatan Enam Lingkung terdapat 3 unit sekolah dengan kapasitas ruang kelas sebanyak 39 lokal. Sedangkan pada jenjang pendidikan SLTA/Sederajat pada tahun 2013, di Kecamatan Enam Lingkung terdapat 1 unit SMA dan 1 Unit SMK. Dalam Pembangunan Kantor Bupati di Nagari Parit Melintang dapat mempengaruhi sosial ekonomi masyaraka, seperti Perubahan hubungan antar masyarakat, komunikasi, kebudayaan, perilaku, sikap, interaksi sosial masyarakat dan Perubahan mata pencaharian memberikan pengaruh pada nilai sosial budaya masyarakat, karena ketika perubahan memberikan dampak pada aspek lain terutama pada nilai sosial budaya yang ada dalam masyarakat. Hal tersebut mungkin ditandai dengan adanya pergeseran atau perubahan bentuk nilai sosial budaya masyarakat di Nagari Parit Malintang, menurun atau meningkatnya kualitas nilai sosial budaya itu sendiri dan berubahnya fungsi dari nilai sosial budaya tersebut. Setiap masyarakat mengalami perubahan. Perubahan itu tidak berjalan secara tiba-tiba, namun mempunyai kejala atau tahapan-tahapan sebelum mengalami perubahan, setiap desa punya kecenderungan untuk bergerak menuju 5
pola kota. Perubahan dapat terjadi karena direncanakan secara sistematis, namun juga dapat terjadi tanpa terkontrol atau tidak terencana terlebih dahulu. Perubahan lingkungan sosial termasuk suatu fenomena sosial yang berkaitan erat dengan waktu. Pengalaman dan gagasan tentang waktu berasal dari perubahan yang sifatnya realitas. Salah satu bentuk yang terjadi adalah rentetan yang lebih dahulu dan yang kemudian menghubungkan peristiwa dalam satu mata rantai atau proses. Demikian juga yang terjadi di Nagari Parit Malintang, kecamatan Enam Lingkung, kabupaten Padang Pariaman yang merupakan salah satu Nagari yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian pada sektor perdagangan, baik berdagang makanan,buah-buahan,sayur-sayuran, peralatan rumah tangga. Pada mulanya mayoritas masyarakat di Nagari Parit Malintang bermata pencaharian sebagai Petani dan berkebun. Maka penjabaran masalah diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman Bagi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya di paparkan dalam bentuk laporan penelitian, (Arikunto, 2010). Dan menurut Tika (2005) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. populasi penelitian ini adalah seluruh penduduk di Korong Pasa Dama dan Korong Kampung Tangah. Sampel responden diambil berdasarkan proposional random sampling yaitu 15% KK merupakan wilayah yang terdekat dengan pembangunan kantor bupati sehingga responden berjumlah 62 KK. Sesuai dengan jenis data yang hendak dicari dalam penelitian ini, maka instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner. Sedangkan data yang tidak mungkin dikumpulkan dengan kuisioner dilakukan dengan observasi dengan pencatatan langsung pada masyarakat di Korong Pasa Dama dan Korong Kampung Tangah. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik penelitian yang dilakukan adalah wawancara dan observasi. Teknik analisa data yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini secara deskriptif yaitu dengan menggunakan analisis statistik deskriptif berupa formula persentase yang dikemukakan oleh Arikunto, 2010 yang bertujuan untuk melihat kecendrungan indikator masing-masing Variabel dengan rumus sebagi berikut : P = 100 % Selanjutnya dianalisis tingkat pencapaian responden terhadap penyebaran angket yang dilakukan, maka pada bagian deskripsi ini akan tergambar persentase dan kategori pencapaian 6
responden dengan menggunakan rumus skala likert dalam Riduwan (2012). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Wilayah Penelitian (Letak dan Batas Wilayah) Secara Astronomis Kecamatan Enam Lingkung terletak antara 0 0 39 00 LS dan 100 0 20 00 BT, dengan luas wilayah 39,20 km² dan Suhu udara berkisar antara 24,4 C 25,7 curah hujan sebesar 368,4 mm, dengan rata-rata hari hujan sebanyak 19 hari per bulan dan kecepatan angin rata-rata yaitu 2.14 knot/jam. Secara administratif pemerintahan Kecamatan Enam Lingkung berbatasan langsung dengan wilayah sebagai berikut - Sebelah Utara : Kec. VII Koto dan Kec. 2x11 Enam Lingkung - Sebelah Selata : Sintuak Toboh Gadang - Sebelah Barat : Kec. Nan Sabaris - Sebelah Timur : Kec.Lubuk Alung dan Kec. 2x11 Kayutanam Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh gambaran sebagai berikut : Pertama : Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman untuk pendapatan masyarakat di Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung, sangat berdampak positif bagi masyarakat, karena dengan adanya pembangunan kantor bupati Kabupaten Padang Pariaman membuat masyarakat mengalami perubahan pendapatan diantaranya pendapatan tentang pendapatan Sebelum dilakukan pembangunan kantor bupati Padang Pariaman tergolong Cukup (58,76%), tentang pendapatan Sesudah dilakukan pembangunan kantor bupati Padang Pariaman terolong Baik (61,93%), tentang kesenjangan ekonomi keluarga tergolong Baik (70,96%), tentang Pendapatan bertambah tergolong Baik (64,19%), tentang Jumlah pendapatan tambahan tergolong Sangat baik (92,25%), tentang memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk apa penghasilan tersebut tergolong Baik (76,13%), tentang jumlah pengeluran tergolong Baik (65,72%), tentang tingkat kepuasan terhadap pendapatan tergolong Baik (72,17%). Sebagian masyarakat mengalami di Nagari Parit Malintang mengalami dampak perubahan pendapatan yang lebih baik. Dari hasil penelitian dapat dilihat pendapatan masyarakat rata-rata tergolong baik. Hal ini sesuai dengan hardila (2013 : 18) Pendapatan sering dikaitkan dengan kualitas hidup masyarakat atau perorangan dan hal tersebut merupakan indikasi dari tingkat perekonomian suatu masyarakat, hal ini tercermin dari fenomena kemampuan kebutuhan baik yang bersifat pokok maupun yang bersifat sekunder. Cendrung terdapat gejala bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat orang-perorangan maka grafik kebutuhan akan meningakat. Kedua: Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman untuk pendidikan keluarga di Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung, sangat berdampak positif bagi masyarakat, karena dengan adanya pembangunan kantor bupati Kabupaten Padang Pariaman membuat masyarakat mengalami perubahan pemikiran tentang tingkat pendidikan keluarga sangat perlu dan penting diantaranya pendidikan Bapak/Ibuk ikuti tergolong Cukup (51,20%), tentang Tingkat pendidikan formal tertinggi tergolong Baik (64,51%), tentang Anak-anak Bapak/Ibu pernah mendapatkan pendidikan non formal tergolong Baik (69,93%), tentang apakah 7
memberikan motivasi/semagat tergolong Baik (74,19%), tentang biaya pendidikan satu bulan tergolong Baik (67,33%), tentang sumber biaya pendidikan tergolong Baik (70,16%), tentang perlu mendapatkan pendidikan formal tergolong Sangat baik (88,30%). Dari hasil penelitian dilihat tingkat pendidikan keluarga rata-rata tergolong baik karena pembangunan kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman memberikan dorongan atau motivasi. Hal ini sesuai dengan (Suharto, 2009 : 160) Pendidikan merupakan perangkat penting dalam meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengetahuan, informasi dan teknologi sebagai prasyarat masyarakat modern. Ketiga: Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman untuk Lingkungan Sosial di Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung, sangat berdampak positif bagi masyarakat, karena dengan adanya pembangunan kantor bupati Kabupaten Padang Pariaman membuat masyarakat meningkat keamanan dan tali persudaraan, di antaranya hubungan masyarakat dengan masyarakat lain tergolong Sangat baik (83,06%), tentang komunikasi terjalin baik dengan pegawai kantor bupati Kabupaten Padang Pariaman tergolong Sangat baik (93,95%), tentang pernah berselisih paham dengan masyarakat tergolong Sangat baik (92,74%), tentang dilakukan kerja bakti membersihkan jalan, rumah ibadah dan lingkungan tergolong Sangat baik (92,74%), tentang perubahan budaya masyarakat tergolong Sangat baik (83,06%), tentang sikap toleransi masyarakat tergolong Sangat baik (88,77%), tentang perubahan sikap tingkah laku remaja tergolong Baik (70,96%), tentang partisipasi masyarakat dalam menjaga kearifan lokal seperti Kegiatan kebudayaan dan Penerapan adat istiadat tergolong Sangat baik (91,53%), tentang Usaha partisipasi masyarakat dalam menjaga keamana lingkungan dengan ronda malam tergolong Sangat baik (91,93%), tentang kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada TPS tergolong Ssangat baik (95,16%). Dari hasil penelitian dapat dilihat Lingkungan sosial masyarakat terhadap Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman rata-rata tergolong sangat baik, karena adanya Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman sebagian masyarakat meningkatkan sikap toleransi dan menjaga kebudayaan asli. Dalam hal ini sesuai dengan Menurut Arjana (2013) menyatakan Lingkungan sosial atau lingkungan sosiogeografis dibentuk oleh komponen yang utama yaitu penduduk atau populasi. Populasi dalam suatu lingkaran ditentukan oleh jumlah, natalitas, mortalitas, mobilitas, densitas. Penduduk dalam konteks lingkungan terkait dengan jumlah dan pertumbuhan, budaya, dan teknologi serta perilakunya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan : 1. Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman bagi sosial ekonomi masyarakat sangat berpengaruhi bagi pendapatan masyarakat dimana dapat dilihat dari hasil penelitian pendapatan tentang pendapatan Sebelum dilakukan pembangunan kantor bupati Padang Pariaman tergolong Cukup (58,76%), tentang pendapatan Sesudah dilakukan 8
pembangunan kantor bupati Padang Pariaman terolong Baik (61,93%), tentang kesenjangan ekonomi keluarga tergolong Baik (70,96%), tentang Pendapatan bertambah tergolong Baik (64,19%), tentang Jumlah pendapatan tambahan tergolong Sangat baik (92,25%), tentang memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk apa penghasilan tersebut tergolong Baik (76,13%), tentang jumlah pengeluran tergolong Baik (65,72%), tentang tingkat kepuasan terhadap pendapatan tergolong Baik (72,17%). Sebagian masyarakat mengalami di Nagari Parit Malintang mengalami dampak perubahan pendapatan yang lebih baik. 2. Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman bagi sosial ekonomi masyarakat sangat berpengaruh untuk pendidikan keluarga dimana dapat dilihat dari pendidikan Bapak/Ibuk ikuti tergolong Cukup (51,20%), tentang Tingkat pendidikan formal tertinggi tergolong Baik (64,51%), tentang Anak-anak Bapak/Ibu pernah mendapatkan pendidikan non formal tergolong Baik (69,93%), tentang apakah memberikan motivasi/semagat tergolong Baik (74,19%), tentang biaya pendidikan satu bulan tergolong Baik (67,33%), tentang sumber biaya pendidikan tergolong Baik (70,16%), tentang perlu mendapatkan pendidikan formal tergolong Sangat baik (88,30%). 3. Dampak Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman bagi sosial ekonomi masyarakat sangat berpengaruh untuk Lingkungan sosial dimana dapat dilihat dari yaittu hubungan masyarakat dengan masyarakat lain tergolong Sangat baik (83,06%), tentang komunikasi terjalin baik dengan pegawai kantor bupati Kabupaten Padang Pariaman tergolong Sangat baik (93,95%), tentang pernah berselisih paham dengan masyarakat tergolong Sangat baik (92,74%), tentang dilakukan kerja bakti membersihkan jalan, rumah ibadah dan lingkungan tergolong Sangat baik (92,74%), tentang perubahan budaya masyarakat tergolong Sangat baik (83,06%), tentang sikap toleransi masyarakat tergolong Sangat baik (88,77%), tentang perubahan sikap tingkah laku remaja tergolong Baik (70,96%), tentang partisipasi masyarakat dalam menjaga kearifan lokal seperti Kegiatan kebudayaan dan Penerapan adat istiadat tergolong Sangat baik (91,53%), tentang Usaha partisipasi masyarakat dalam menjaga keamana lingkungan dengan ronda malam tergolong Sangat baik (91,93%), tentang kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada TPS tergolong Ssangat baik (95,16%). Saran Berdasarkan data yang diperoleh maka saran dari penulis adalah sebagai berikut: 1. Dengan cukup baiknya tingkat pendapatan, pendidikan keluarga, dan lingkungan sosial masyarakat dalam pembangunan kantor bupai kabupaten Padang Pariaman diharapkan kepada masyarakat agar bisa berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk mensukseskan program pemerintah dalam melahirkan kota mandiri, 9
menjadi Kota Mandiri Modern, atau Kota Mandiri Parit Malintang, suatu kota yang tidak hanya membangun pusat perkantoran pemerintah, tapi juga harus terbangun pusat Bisnis/perdagangan, pusat pertumbuhan disektor publik, pusat wisata alam kota pemukiman ideal Kota Ramah Lingkungan. 2. Diharapakan kepada pihak pemerintahan, khususnya Nagari Parit Malintang beserta jajaran baik itu korong dan kepala keluarga mampu bekerja sama dengan instansi dan pihak-pihak lainnya untuk selalu mengawasi pelaksanaan Pembangunan kantor bupati Padang Pariaman ini agar pelaksanaa program berjalan dengan semestinya dan tujuan yang di inginkan dari program tersebut tercapai. 3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menindaklanjuti penelitian ini sehingga hasil penelitian ini lebih baik lagi dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Badan Pusat Statistik (BPS) kecematan Enam Lingkung Daniiati, Nova. (2013). persepsi masyarakat tentang pembagunan PLTU teluk sirih dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di kecamatan bugus teluk kabung kota padang Skripsi Tidak Diterbitkan.Padang : Program Studi Pendidikan Geografi. Husein, Harun M.(1992). Berbagai Aspek Hukum Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Jakarta :Bumi Aksara Ihsan, Fuad. (2005). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta Kantor Wali Nagari Parit Malintang Nagari Parit Malintang 2015 Markisa, Yuni. (2014). persepsi masyarakat tentang pembagunan dijorong siraho dan jorong sungai kapur nagari lubuk karak kecamatan IX koto kabupaten Dharmasraya Skripsi Tidak Diterbitkan.Padang : Program Studi Pendidikan Geografi. Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta Saputri, Harni Eka. (2014). Studi ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah pembagunan kota terpadu mandiri berdasarkan mata pencarian di nagari lubuk bunta kecamatan silaut kabupaten pesisir selatan Skripsi Tidak Diterbitkan.Padang : Program Studi Pendidikan Geografi. Siahaan, N.H.T. (2007). Hutan, Lingkungan dan Paradigma Pembagunan. Jakarta:Pancuran Alam Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara Walgito, Bima (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta : Andi Yogyakarta 10