PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

dokumen-dokumen yang mirip
Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. I. STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

FISIKA XI SMA 3

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

MAKALAH MOMEN INERSIA

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

SOAL TRY OUT FISIKA 2

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Pak Anang. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh :

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

MEDAN LISTRIK. Oleh Muatan Kontinu. (Kawat Lurus, Cincin, Pelat)

Hukum Newton dan Penerapannya 1

PAPER FISIKA DASAR MODUL 7 MOMEN INERSIA

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Bab 3 (3.1) Universitas Gadjah Mada

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

BAB VI INTEGRAL LIPAT

Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

Bab VI Dinamika Rotasi

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BESARAN VEKTOR B A B B A B

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Tujuan. Pengolahan Data MOMEN INERSIA

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

MODUL 5 BANDUL MATEMATIS DAN FISIS

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 3 Januari Pekan Ke-3, 2005 Nomor Soal: 21-30

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Listrik Statik. Agus Suroso

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

BAB II BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

BAB IV HASIL PENELITIAN

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

INTEGRAL. disebut integral tak tentu dan f(x) disebut integran. = X n+1 + C, a = konstanta

PEMBERIAN UKURAN DIMENSI

Gambar solusi 28

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

RENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

Kelompok : SMK Tingkat : XII ( Duabelas ) Bidang Keahlian : Ti, Kes, Sos Hari/Tanggal : Prog. Keahlian : Ti, Kes, Sos W a k t u : 0

B. 26 September 1996 D. 28 September 1996

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015


Transkripsi:

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya. Pusat massa batang bergerak secara kombinasi antara melingkar terhadap titik pusat, serta bergerak lurus dengan kecepatan konstan ke kanan. Untuk menimbulkan gerakan berputar seperti itu, kita membutuhkan gaya terhadap pusat putaran. Namun setelah tumbukan tidak ada lagi gaya yang bekerja pada batang, sehingga hal seperti ini tidak mungkin akan terjadi dan titik putar yang dapat diambil hanyalah pusat massa.

Gaya normal poros terhadap batang yang menahan benda supaya bergerak terhadap si poros ( gaya ini bekerja sebagai gaya sentripetal pada batang ). Dapat disimpulkan bahwa pada peristiwa ini berputarnya batang terhadap titik lain di batang selain pusat massanya tidak mungkin terjadi, dan satu-satunya kondisi yang mungkin adalah batang berputar terhadap pusat massanya. 1.Konsep pusat massa berkaitan erat dengan titik berat alias pusat gravitasi yang akan kita pelajari nanti. Karenanya sebelum belajar mengenai titik berat dkk, sebaiknya kita ulas konsep pusat massa terlebih dahulu. a. rumus pusat massa pusat massa adalah sebuah titik dimana sifat daripada massa-massa dalam sebuah system dapat digantikan oleh titik ini. Secara persamaan matematika dapat dituliskan sebagai berikut : keterangan : = koordinat umum, dapat diganti dengan x, y, z, atau, dll, tergantung sistem koordinat yang digunakan = koordinat pusat massa di sumbu q = massa-massa di dalam sistem yang akan dicari pusat massanya = koordinat massa-massa sistem yang akan dicari pusat massanya di sumbu q pada distribusi massa yang kontinu, maka sigma berubah menjadi integral

b.contoh soal 1. Tentukan pusat massa yang dibatasi : y=cos 2x, x=π/3, sumbu y dan y=1. Statis momen terhadap sumbu X, Sx = y da....⅓ π Sx = ½ (1 - cos 2x) * (1 - cos 2x) dx... 0 Sx = 0.298259 Statis momen terhadap sumbu Y, titik potong y = cos 2x dengan x = π/3 y = cos (2 * ⅓ π) y = -½ Sy = x da..... 1 Sy = ½ (⅓ π - ½ acos y) * (⅓ π - ½ acos y) dy...-½ Sy = 0.173311 Luas daerahnya adalah L = y dx... ⅓ π L = (1 - cos 2x) dx.. 0 L = 0.614185 koordinat pusat massa, Xc = Sy/L Xc = 0.173311/0.614185

Xc = 0.28218 Yc = Sx/L Yc = 0.298259/0.614185

2. titik berat titik berat benda adalah letak titik potong garis diagonal masing-masing bidang, atau dapat dikatakan sebagai titik tengah bidang benda. Jika benda dua dimensi yang berupa bangunan terintegrasi, maka masing-masing bangun harus dipisah menjadi bangun yang paling sederhana selanjutnya ditentukan garis diagonalnya kemudian tentukan letak titik potong diagonal. Selanjutnya dari titik potong diagonal dimaksud, diukur dari acuan sumbu-x dari posisi yang paling kiri serta acuan sumbu-y dari garis yang paling bawah. Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel berikut:

Sifat - sifat : 1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik beratnya terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri tersebut. 2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda. 3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu ) 4. maka titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut. 5. Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satu garis, 6. maka titik beratnya terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut. C. ALAT DAN BAHAN batu kerikil benang jahit paku kertas karton mistar pensil pelubang kertas gunting jangka D. CARA KERJA Cara kerja 1 1. Siapkan alat dan bahan 2. Buatlah bangun-bangun datar (persegi panjang, lingkaran, segitiga sama sisi, segitiga siku-siku sama kaki, segitiga siku-siku sembarangdan bangun sembarang) menggunakan kertas karton 3. Lubangi setiap bangun dengan pelubang kertas, sebanyak dua lubang 4. Iklatlah batu kerikil menggunakan benang jahit 5. Pasang paku pada dinding atau pintu 6. Masukkan salah satu lubang pada salah satu bidang datar di paku yang telah ditancapkan.

7. Gantungkan benang jahit yang telah diberi kerikil pada paku, usahakan bangun dapat bergerak dengan bebas. 8. Setelah posisi seimbang tandai letak benang pada kartin pada dua tempa dengan menggunakan pensil 9. Lepaskan benang, kemudian ambil kartonnya. 10. Tariklah garis melalui dua tanda yang telah dibuat. 11. Lakukan cara ke 6-10 pada lubang ke dua. 12. Lakukan cara ke 6-11 pada bangun yang lain. Cara kerja 2 1. Siapkan alat dan bahan 2. Buatlah bangun-bangun datar (persegi panjang dilubang, lingkaran dilubang, setengah lingkaran, juring lingkaran ) menggunakan kertas karton. Ukuran sama dengan percobaan 1. 3. Lubangi setiap bangun dengan pelubang kertas, sebanyak dua lubang 4. Iklatlah batu kerikil menggunakan benang jahit 5. Pasang paku pada dinding atau pintu 6. Masukkan salah satu lubang pada salah satu bidang datar di paku yang telah ditancapkan. 7. Gantungkan benang jahit yang telah diberi kerikil pada paku, usahakan bangun dapat bergerak dengan bebas. 8. Setelah posisi seimbang tandai letak benang pada kartin pada dua tempa dengan menggunakan pensil 9. Lepaskan benang, kemudian ambil kartonnya. 10. Tariklah garis melalui dua tanda yang telah dibuat. 11. Lakukan cara ke 6-10 pada lubang ke dua. 12. Lakukan cara ke 6-11 pada bangun yang lain. 13. Bandingkan dengan percobaan 1.

3. contoh soal Contoh soal: Sebuah karton berbentu huruf L dengan ukuran seperti pada gambar di bawah. Tentukan koordinat titik berat karton tersebut!

2. Dua silinder homogen disusun seporos dengan panjang dan massanya masing-masing: l1 = 5 cm ; m1 = 6 kg ; l2 = 10 cm ; m2 = 4 kg. Tentukan letak titik berat sistem silinder tersebut! Jawab: Kita ambil ujung kiri sebagai acuan, maka: x1 = 0.5. l1 = 2.5 cm x2 = l2 + 0.5. l1 = 5 + 5 = 10 cm X = (å mi. xi)/(mi) X = (m1.x1) + (m1.x1)/(m1 + m2) X = (6. 2.5 + 4. 10)/(6 + 4) X = (15 + 40)/(10) = 5.5 cm Jadi titik beratnya terletak 5.5 cm di kanan ujung m1.

TITIK BERAT BEBERAPA BENDA Garis lurus yo = 1/2 AB z = di tengah-tengah AB Busur lingkaran yo = AB/AB. AB = tali busur AB = busur AB R = jari-jari lingkaran Busur setengah lingkaran yo = 2.R/p R = jari-jari lingkaran Juring lingkaran yo = AB/AB.2/3.R AB = tali busur AB = busur AB R = jari-jari lingkaran Setengah lingkaran yo = 4.R/3 p R = jari-jari lingkaran Selimut setengah bola yo = 1/2 R R = jari-jari lingkaran Selimut limas yo = 1/3 t t = tinggi limas Selimut kerucut yo = 1/3 t t = tinggi kerucut Setengah bola yo = 3/8 R

R = jari-jari bola Limas yo = 1/4 t t = tinggi limas Kerucut yo = 1/4 t t = tinggi kerucut Cat. : Dalam menyelesaikan persoalan titik berat benda, terlebih dahulu bendanya dibagi-bagi sesuai dengan bentuk benda khusus yang sudah diketahui letak titik beratnya, kemudian baru diselesaikan dengan rumusan yang ada. 4.keseimbangan benda tegar A. Konsep Benda Tegar Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu gurumuda bahas kembali konsep benda tegar. Tujuannya biar dirimu lebih nyambung dengan penjelasan mengenai titik berat. Dalam ilmu fisika, setiap benda bisa kita anggap sebagai benda tegar (benda kaku). Benda tegar itu cuma bentuk ideal yang membantu kita menggambarkan sebuah benda. Bagaimanapun setiap benda dalam kehidupan kita bisa berubah bentuk (tidak selalu tegar/kaku), jika pada benda tersebut dikenai gaya yang besar. Setiap benda tegar dianggap terdiri dari banyak partikel alias titik. Partikel partikel itu tersebar di seluruh bagian benda. Jarak antara setiap partikel yang tersebar di seluruh bagian benda selalu sama. Untuk membantumu lebih memahami konsep benda tegar, lihat ilustrasi ini. Amati gambar di bawah ini. Ini gambar sebuah benda (contoh). Benda ini bisa kita anggap tersusun dari banyak partikel. Pada gambar, partikel partikel ditandai dengan titik hitam. Seharusnya semua bagian benda itu dipenuhi dengan titik hitam, tapi nanti malah gambarnya jadi hitam semua. Maksudnya adalah menunjukkan partikel-partikel atau titik-titik. Benda ini kita anggap terdiri dari partikel-partikel. Partikel-partikel itu diwakili oleh titik hitam. Tanda panah yang berwarna biru menunjukkan arah gaya gravitasi yang bekerja pada tiap-tiap partikel. Seandainya benda kita bagi menjadi potongan-potongan yang sangat kecil, maka satu potongan kecil itu = satu partikel. Jumlah partikel sangat banyak dan masing-masing partikel itu juga punya massa. Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut : m 1 = partikel 1, m 2 = partikel 2, m 3 = partikel 3, m 4 = partikel 4, m 5 = partikel 5,,

m n = partikel terakhir. Jumlah partikel sangat banyak, lagian kita juga tidak tahu secara pasti ada berapa jumlah partikel. Untuk mempermudah, maka kita cukup menulis titik-titik (.) dan n. Simbol n melambangkan partikel yang terakhir. Gaya gravitasi bekerja pada masing-masing partikel itu. Secara matematis bisa kita tulis sebagai berikut : Gaya gravitasi yang bekerja pada partikel = gaya berat partikel m 1 g = w 1 = gaya gravitasi yang bekerja pada partikel 1 m 2 g = w 2 = gaya gravitasi yang bekerja pada partikel 2 m 3 g = w 3 = gaya gravitasi yang bekerja pada partikel 3 m 4 g = w 4 = gaya gravitasi yang bekerja pada partikel 4 m 5 g = w 5 = gaya gravitasi yang bekerja pada partikel 5 Dan seterusnya. M n g = w n = gaya gravitasi yang bekerja pada partikel terakhir Apabila benda berada pada tempat di mana nilai percepatan gravitasi (g) sama, maka gaya berat untuk setiap partikel bernilai sama. Arah gaya berat setiap partikel juga sejajar menuju ke permukaan bumi. Untuk mudahnya bandingkan dengan gambar di atas. Untuk kasus seperti ini, kita bisa menggantikan gaya berat pada masing-masing partikel dengan sebuah gaya berat tunggal (w = mg) yang bekerja pada titik di mana pusat massa benda berada. Jadi gaya berat ini mewakili semua gaya berat partikel. Titik di mana gaya berat bekerja (dalam hal ini pusat massa benda), di sebut titik berat. Nama lain dari titik berat adalah pusat gravitasi. Keterangan : w = gaya berat = gaya gravitasi yang bekerja pada benda m = massa benda g = percepatan gravitasi Bentuk benda simetris, sehingga pusat massa dengan mudah ditentukan. Pusat massa untuk benda di atas tepat berada di tengah-tengah. Jika bentuk benda tidak simetris atau tidak beraturan, maka pusat massa benda bisa ditentukan menggunakan persamaan (persamaan untuk menentukan pusat massa benda ada di pokok bahasan pusat massa).

Jika benda berada pada tempat yang memiliki nilai percepatan gravitasi (g) yang sama, maka gaya gravitasi bisa dianggap bekerja pada pusat massa benda itu. Untuk kasus seperti ini, titik berat benda berada pada pusat massa benda. Perlu diketahui bahwa penentuan titik berat benda juga perlu memperhatikan syarat-syarat keseimbangan. Untuk kasus di atas, titik berat benda harus terletak pada pusat massa benda, agar syarat 1 terpenuhi Syarat 2 mengatakan bahwa sebuah benda berada dalam keseimbangan statis jika tumlah semua torsi yang bekerja pada benda = 0. Ketika titik berat berada pada pusat massa, lengan gaya = 0. Karena lengan gaya nol, maka tidak ada torsi yang dihasilkan oleh gaya berat (Torsi = gaya x lengan gaya = gaya berat x 0 = 0 ).