MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Bambang Supriyanto 36

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

ABSTRAK. Kata Kunci: guided inquiry, hasil belajar, kooperatif

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

BAB III METODE PENELITIAN

Yayuk Jatining Rahayu 4

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

1130 ISSN:

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Runtut Prih Utami, M.Pd 1, Fajar Nur Aktorika Dwi Saputri 2

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: model STAD, pembelajaran, IPA

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GAYA

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

PROSIDING ISBN :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 3 BANJARMASIN MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS I.A SDN 9 KABAWO MATERI AJAR SUMBER ENERGI GERAK Wa Ndolawa Guru SD negeri 9 Kabawo Kabupaten Muna Email: wandolawa@gmail.com Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo dengan menggunakan model pembelajaran Contextual teaching and Learning (CTL). Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo tahun ajaran 2013/2014. Desain penelitian ini mengikuti desain penelitian tindakan kelas dengan prosedur penelitian yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus tindakan yang masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer berupa aktivitas dan hasil belajar yang diperoleh dari lembar observasi dan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 67,14 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 47,62. Pada siklus II persentase ketuntasan belajar IPA siswa secara klasikal meningkat menjadi 80,48. Kata Kunci: Hasil belajar IPA, Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap orang. Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, pendidikan dirasakan sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Pendidikan tidak terlepas dari dunia sekolah, yang mana sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dan sekolah menghendaki anak didiknya mempunyai prestasi belajar yang baik. Pendidikan dapat terlaksana melalui kegiatan proses belajar mengajar, dimana guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan, itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan khususnya dalam pembelajaran selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan. Sekolah Dasar sebagai salah satu pusat kegiatan pendidikan merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar yang membelajarkan siswa berbagai macam mata pelajaran, salah satu mata pelajaran yang diajarkan yang memegang peranan cukup penting dalam kehidupan manusia adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada pembelajaran IPA sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. [56] Pelajaran IPA merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Pemecahan masalah adalah sebagai salah satu hal yang penting yang perlu dimiliki siswa. Pembelajaran hendaknya dimulai dengan pengenalan atau pengajuan masalah yang sesuai dengan situasi. Dengan pengajuan masalah kontekstual, maka peserta didik secara bertahap mendapat bimbingan untuk menguasai pelajaran IPA. Berdasarkan hasil rata-rata nilai raport semester ganjil pada mata pelajaran IPA di kelas I SD Negeri 9 Kabawo rata-rata 64,35 menunjukkan siswa belum mencapai KKM, yaitu 65. Rendahnya hasil belajar tersebut terlihat berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur pada siswa kelas satu diperoleh data sebagian siswa tidak tertarik belajar IPA. Hal ini disebabkan pembelajaran yang diterapkan guru adalah pembelajaran konvensional, guru masih mendominasi dalam pembelajaran, sehingga siswa hanya sebagai penerima pengetahuan yang pasif, siswa hanya mendengarkan,mencatat dan mengulangnya, sehingga siswa kurang antusias dan pada akhirnya aktifitas siswa dalam pembelajaran menjadi rendah dan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui penerapan model pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL), hasil belajar IPA pada materi ajar sumber energi gerak siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo

dapat ditingkatkan? sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo pada materi ajar sumber energi gerak melalui penerapan model pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto (2009) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 20 Januari sampai 27 Februari 2014 pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 9 Kabawo dengan subjek penelitian adalah siswasiswi kelas I.A dengan jumlah siswa 21 orang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor siswa yaitu dengan melihat aktivitas (perilaku) dan hasil belajar siswa dalam mempelajari sumber energi gerak dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). 2. Faktor guru yaitu dengan melihat persiapan dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) yang dilakukan guru dalam kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru. Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas : data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi dan jurnal refleksi diri, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar IPA setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). Teknik pengumpulan data yaitu : 1. Data tentang kondisi pelaksanaan model pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) diambil dengan menggunakan lembar observasi meliputi observasi terhadap guru dan siswa. 2. Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan tes meliputi tes siklus I dan tes siklus II. 3. Data tentang refleksi diri diambil dengan menggunakan jurnal refleksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Proses analisis data terdiri atas analisis pada saat dilapangan yaitu pada saat pelaksanaan kegiatan dan analisis data yang sudah terkumpul. Data yang sudah terkumpul berupa hasil observasi, hasil tes siswa,. Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data. Kriteria keberhasilan peningkatan hasil belajar IPA terlihat dari hasil pengamatan telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan rencana dan siswa memperlihatkan hasil yang tinggi dan skor hasil belajar IPA menunjukkan angka yang baik yaitu memenuhi KKM. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo, dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai dengan tahapan intervensi tindakan. Sebelum siswa diberi tindakan pembelajaran, terlebih dahulu diberikan tes awal (pretest). Pretest diberikan dengan tujuan sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi gerak benda. Selanjutnya di akhir setiap siklus siswa diberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I peneliti membuat perencanaan tindakan yang meliputi: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu pada kurikulum. 2) Mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok belajar. 3) Menyediakan media. 4) Lembar soal evaluasi. [57]

b. Tahap Pelaksanaan 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 20 Januari 2014 berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan adalah tentang sumber energi gerak. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama lalu mengabsen siswa. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Peneliti menginformasikan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung dianjurkan agar siswa aktif untuk bertanya dan menjawab. Setelah memberitahukan kepada siswa kemudian peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang dan meminta siswa untuk bergabung dalam kelompoknya masing-masing. Tiap kelompok mempunyai kemampuan yang beragam agar siswa yang berkemampuan tinggi dapat membantu siswa yang berkemampuan kurang. Siswa mendiskusikan kegiatan yang terdapat pada LKS. Pada kegiatan ini ada kelompok yang mengerjakan sendiri karena belum terbiasa untuk berdiskusi. Tetapi setelah dijelaskan oleh peneliti siswa tersebut dapat mengerjakannya bersama kelompoknya. Di dalam LKS siswa mendiskusikan sumber energi gerak dengan menggunakan media magnet, batu baterai, pegas, senter, mobil-mobilan dan jam dinding. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan hari Rabu, 22 Januari 2014. Kegiatan diawali dengan berdo a dan mengucapkan salam dengan dipimpin oleh ketua kelas lalu dijawab oleh peneliti, kemudian peneliti mengabsen dan menanyakan kabar siswa. Peneliti mengulang kembali materi sumber energi gerak yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Serta menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya setiap kelompok dibagikan LKS dan media yang telah disediakan. Kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan kegiatan yang ada pada LKS. Dengan menggunakan media magnet, batu baterai, pegas, senter, mobil-mobilan dan jam dinding, siswa secara kelompok diarahkan untuk mendiskusikan sumber energi gerak. 3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Januari 2014. Pada pertemuan ini dilakukan tes siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi sumber energi gerak. Seperti pada kegiatan sebelumnya, kegiatan pembelajaran diawali dengan dipimpin oleh ketua kelas dan dijawab oleh peneliti, kemudian peneliti mengabsen dan menanyakan kabar siswa. Peneliti membagikan soal tes pada setiap siswa. Instrumen tes berisi tentang soal-soal sumber energi gerak untuk mengukur hasil belajar siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo. Pada waktu mengerjakan dan menjawab soal siswa sangat serius dan suasana kelas terlihat tenang, semua siswa mengerjakan sendiri dan mereka percaya diri sendiri. Pada kegiatan siklus I siswa meyelesaikan Lembar Kerja Siswa. Hasil yang diperoleh beragam dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Tes siklus I ini berjalan lancar dan tertib. Pada tahap pelaksanaan siklus I dengan menggunakan CTL, diperoleh hasil belajar siswa. Tindakan pembelajaran pada penelitian ini dilakukan pada siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Sebelum menggunakan pendekatan CTL, proses pembelajaran IPA di kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo masih menggunakan pembelajaran konvensional yang dalam proses pembelajaran di dominasi oleh guru. Hal ini menjadikan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi cepat bosan dan tidak bersemangat, akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2014, 22 Januari 2014 dan 25 Januari 2014 dan begitu juga siklus II juga dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 29 Januari 2014, 1 Februari 2014 dan hari 3 Februari 2014. Pada siklus I, yaitu ada beberapa kendala terlihat pada saat pembelajaran berlangung diantaranya banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, pada saat diskusi kelompok tidak semua siswa aktif yang didominasi oleh siswa yang aktif dan yang pemalu atau pendiam hanya memperhatikan temannya, karena mereka belum terbiasa berdiskusi. Masih ada siswa yang belum dapat bekerja sama dengan baik didalam [58]

kelompoknya, karena sebagian besar siswa pasif dan malu untuk mengajukan pertanyaan pada materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah yang diperoleh siswa adalah 50 dan nilai tertinggi 90. Jumlah siswa yang tuntas 10 orang dari 21 orang siswa, dengan nilai rata-rata 67,14. Dari hasil wawancara, berapa siswa mengatakan sangat senang belajar dengan media langsung, karena mereka mendapatkan pengalaman baru saat belajar. Ini berarti pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) yang digunakan sudah efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Tetapi indikator keberhasilan penelitian belum tercapai. Hasil dari pengamatan diketahui bahwa siswa yang belum tuntas belajar karena kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran, karena itu peneliti melanjutkan ke siklus II mencoba untuk memperbaiki pada siklus II. Pada pelaksanaan siklus II, guru mengatur posisi dan kelompok yang berbeda. Karena siswa yang mengobrol ditukar atau di pindahkan. Hasil belajar siklus II diperoleh rata-rata 67,14 dan pada siklus II naik menjadi 80,48. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian sudah tercapai. Penerapan tindakan perbaikan pada siklus II menampakan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya, kekompakan terjalin baik, solidaritas dalam kelompok terjalin baik dan setiap siswa dalam kelompoknya sudah memiliki rasa tanggung jawab kepada kelompoknya, serta memunculkan semangat belajar. Penggunaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada siklus 1 dan siklus II dapat memberikan hasil yang positif dalam kegiatan belajar, yakni dapat dilihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi dikarenakan guru menerapkan model belajar dengan menggunakan pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai proses pembelajaran IPA materi sumber energi gerak dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). Model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa diikuti pula dengan peningkatan aktivitas belajar siswa. Dengan [59] demikian, peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian ini sampai siklus II, karena pada siklus ini hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan penelitian. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber energi gerak siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar IPA siswa tersebut mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 67,14 dengan persentase ketuntasan sebesar 47,62 dan masih ada 11 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dari total 21 orang siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar IPA dengan rata-rata 80,48 dimana seluruh siswa telah memenuhi KKM. Selain itu, hasil dari observasi proses pembelajaran dengan pendekatan CTL menjadikan siswa lebih aktif dan berani untuk bertanya jika ada materi yang belum dimengerti. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas I.A SD Negeri 9 Kabawo setelah diberikan pendekatan CTL. DAFTAR PUSTAKA Alisuf Sabri. 2010. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta: Pedoman ilmu Jaya. Alit Mariana,I.M dan Praginda, W. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA untuk Guru SD. Jakarta: PPPPTK IPA. Arends, R, I. 2004. Learning To Teach Sixth Edition. American, New york: McGraw -Hill. Dalam bahasa Indonsia diterbitkan Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ariyanto F, dkk., Penerapan Cooperative Learning Tipe Stad untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran IPA SDN 01 Sayan. Volume 3, No. I. Dari: http://jumal.untan.ac.id/index. Diakses 21 januari 2013. Bahri Djamarah, S. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Budiamin, A dan Setiawati. 2009. Bimbingan Konseling, Program Peningkatan Kualifikasi

Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah. Jakarta: DirJen Depag RI. Gojali, A. 2006. Pendekatan CTL pada Pembelajaran Konsep Sistim Organ Manusia Berbasis Nilai-nilai Sains untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Positif Siswa. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hajir. 2012. Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Peningkatan Pemahaman IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Wonosari Sadang. Skripsi. Hardini, I dan Puspitasari, D. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Yogyakarta Familia Jihad, A dan Haris, A. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Masitoh dan Laksmi D. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Neni Iska Z. 2008. Bimbingan Dan Konseling: Pengantar Pengembangan Diri Dan Pemecahan Masalah Perserta didik dan Klien. Kizi Broder's. Safitri, E., dkk. 2013. Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA melalui Penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas V SD Negeri 22 UlakKarang Utara Padang. Vol 1, No.2 Dari: http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index. Diakses 23 Januari 2013 Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Siregar, E dan Hartini N. 2010. Teori Belajar Dan PembeIajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Soegiyanti, A. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN Nginden Jangkungan 1/247 Kecamatan Sukolilo Kota. Surabaya. Dari http://ejournal.unesa.ac.idlindex. Diakses 22 Januari 2013. [60] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Supriyadi, dkk. 2012. Modul Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru Rayon Universitas Negeri Jakarta. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.