HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT AREA BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja dengan mematuhi atau taat pada hukum dan aturan keselamatan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB II METODE PENELITIAN. untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh (Arikunto, 1996: 5).

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat penting bagi sebuah

PENGARUH KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) BAGIAN PELAYANAN TEKNIK AREA PENYALUR JARINGAN BANDUNG

BAB II METODE PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. BINTANG ALAM REJEKI SITE CEM-TANAH MERAH DI SAMARINDA

BAB II METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2005:247) Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

PENGARUH OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS) TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PARAXYLENE PRODUKSI II PERTAMINA RU IV CILACAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

JURNAL PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN JAMINAN K3 TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PABRIK TEMBAKAU PT GELORA DJAJA KERTOSONO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. 1. Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

BAB II METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa. Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Siantar Utara jl.

BAB II METODE PENELITIAN. statistik untuk membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari

BAB II METODE PENELITIAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

2.Pengambilan keputusan sebagai variabel terikat (y), dengan indikator

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav.

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BATIK DI KAMPUNG BATIK KLIWONAN KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang dilakukan ini untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan mendalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) menetapkan bahwa Setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

III. METODE PENELITIAN

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Susu Aneka Rasa Mommy Cow Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara dua variabel atau lebih. dengan alamat Jl. Putri Hijau No.2 A Medan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.

ANALISIS PENGARUH GAJI, UPAH LEMBUR DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DIBIDANG PEMASARAN PADA PT. KAWASAN BERIKAT NUSANTARA

PENGARUH KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SPBU BINTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA (Studi pada Karyawan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

PERSEPSI SISWA TERHADAP KINERJA GURU DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI No. 34/I TERATAI MUARA BULIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHALUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa sekarang perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

KAJIAN DAMPAK PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber Daya Manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam Penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa PT. PLN pada umumnya dan khususnya PT.PLN PERSERO yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS MASALAH Penghitungan Koefisien Korelasi Tahun Untuk menguji hipotesis ini digunakan koefisien korelasi (r) dengan produk

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Metode. Penelitian

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

BAB II METODE PENELITIAN

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

Transkripsi:

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT AREA BOGOR Indri Octaviani 021113129 Abstrak INDRI OCTAVIANI, 0211 13 129, Manajemen, Manajemen Sumber daya Manusia, Hubungan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kinerja Karyawan Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor, Ketua komisi Pembimbing Dr. HARI MUHARAM, SE, MM dan Anggota Komisi pembimbing WAYAN SUDIARSA AK, MM, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor yang beralamat di JL. Pajajaran 233, Bantar Jati, Bogor utara 16153. Penelitian ini menggunakan data Primer, dengan menggunakan Metode Survei dan Kuesioner yang disebarkan kepada 139 Responden yaitu karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis koefesien korelasi product moment, analisis koefesien determinasi, dan uji hipotesis koefesien korelasi, menggunakan Program SPSS 20.Hasil analisis korelasi product moment diperoleh r = 0.267. Artinya, hubungan (korelasi) antara Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor memiliki tingkat hubungan yang lemah.hasil analisis koefesien determinasi diperoleh KD = 7,12 %. Hasil dari analisis tersebut menunjukan bahwa kontribusi variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kinerja Karyawan sebesar 7,12 %. Sedangkan sisanya sebesar 92,88 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Hasil uji hipotesis korelasi diperoleh thitung > ttabel (3,2422 > 1,6560) artinya Ha diterima dan Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kinerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor. Kata Kunci : Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalahmasalah yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan pada waktu bekerja, serta keselamatan dan kesehatan kerja yang berhubungan dengan kinerja karyawan.masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bukan hanya sematamata tanggung jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab semua pihak yaitu pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penyalur listrik. Kegiatan perusahaan ini adalah menyalurkan energi listrik bagi setiap pelanggan khususnya didaerah Bogor. PT PLN (Persero) ini melayani masyarakat yang membutuhkan daya listrik dan melayani keluhan masyarakat terhadap listrik yang disalurkannya. Misalnya terputusnya aliran listrik atau terputusnya kabel listrik yang mengalirkan daya listrik. Dalam kegiatannya, pegawai PT. PLN (Persero) terutama bagian lapangan adalah orang yang paling membutuhkan jaminan keselamatan dan kesehatan, karena kondisi tempat kerja mereka yang berbahaya dan pekerjaan mereka yang beresiko tinggi. Seperti memasang ataupun memperbaiki tiang listrik yang ada di jalan raya, selain beresiko terjatuh dari ketinggian mereka juga beresiko terkena tegangan listrik yang tinggi. Mengatasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja, maka karyawan dianjurkan mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan seperti pada saat bekerja karyawan harus menggunakan alat pelindung seperti helm, masker, sarung tangan dan tali pengaman yang diikat di pinggang jika melakukan pekerjaan diatas tiang listrik, sepatu safety dan alat pelindung diri lainnya. Keselamatan kerja para karyawan PT. PLN (Persero) perlu diperhatikan karena sering terjadi kecelakaan setiap tahunnya. Kecelakaan tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan karyawan. Kerugian bagi perusahaan yaitu menurunnya kinerja karyawan dan bagi karyawan menimbulkan kerugian yang bervariasi seperti cacat ringan, cacat permanen bahkan menyebabkan kematian. Dengan adanya pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja ini, karyawan akan merasa aman, terlindungi dan terjamin keselamatannya, sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya, waktu dan tenaga serta dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Kinerja karyawan PT.PLN (Persero) diketahui masih belum maksimal. Hal ini terlihat dari indikasi masalah sebagai berikut : masih adanya keterlambatan dalam pemeliharaan instalasi listrik, pegawai datang tidak tepat waktu, anggaran biaya pemeliharaan selalu melebihi anggaran yang sudah ditetapkan dan taeget kinerja gangguan trafo masih belum tercapai. Akibat sering terjadinya gangguan penyulang dan trafo yang mengakibatkan pemadaman listrik bergilir akibatnya dapat menurunkan kualitas pelayanan sehingga masyarakat tidak nyaman dan merasa dirugikan. TINJAUAN PUSTAKA tercapai tujuan organisasi atau perusahaan. ( Yani, 2012 : 1 ) Sedangkan menurut Suwatno dan Priansa (2014 : 16) Manajemen SDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan pula sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi organisasi dan pengembangan Manajemen sumber daya manusia bukanlah sesuatu yang baru di lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis yang disebut perusahaan, oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai ilmu mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara efektif dan efesien sehingga

merupakan suatu upaya perlindungan yang diajukan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat serta semua sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Menurut Dewi Hanggraeni dalam buku nya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2012, 176), Keselamatan dan Kesehatan kerja atau biasa disingkat K3 jika diartikan secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara keilmuan, K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Program Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah suatu sistem yang dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi atau taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja, yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja. (Rijuna Dewi 2006 ) dalam Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi ( volume 7 : 44 ). Dari beberapa definisi diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan yang diajukan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, yang bertujuan untuk mencegah terjadi nya kecelakaan akibat kerja yang dapat mengakibatkan karyawan menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi atau taat pada hukum dan aturan di tempat kerja. Kinerja Karyawan kinerja adalah kuantitas atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok didalam organisasi dalam melaksanakan tugas atau sekelompok didalam organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang berpedoman dengan norma standar operasional prosedur, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan atau organisasi. Syamsir Torang (2011, 74). Menurut Abdullah ( 2013, 331 ) dilihat dari asal katanya, kinerja adalah terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja

atau prestasi kerja. Dan dalam pengertian yang simpel kinerja adalah hasil dari pekerjaan organisasi, yang dikerjakan oleh karyawan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk (manual), arahan yang diberikan oleh pimpinan ( manajer), kompetensi dan kemampuan karyawan mengembangkan nalarnya dalam bekerja. Sedangkan menurut Wirawan ( 2008, 5) kinerja merupakan singkatan dari kinetika energy kerja yang pandangannya dalam bahasa inggris adalah performance. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau profesi dalam waktu tertentu. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja atau performance adalah hasil kerja yang diukur secara kualitas dan kuantitas baik individu atau sekelompok didalam organisasi yang dikerjakan oleh karyawan dengan sebaikbaiknya sesuai dengan prosedur yang ada. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif Korelasional dengan unit analisis berjumlah 213 orang yang dimana akan ditarik sampel dengan menggunakan rumus slovin, sehingga didapat hasil sebesar 139 orang. Data penelitian yang penulis peroleh adalah data primer dan sekunder, di mana data primer penulis dapatkan melalui Penyebaran Kuesioner. Sedangkan data sekunder, penulis dapatkan melalui Studi Pustaka, penulis membaca buku-buku untuk melengkapi landasan teori dari variabel yang akan penulis diteliti, artikel-artikel, dan referensi dari penelitian terdahulu. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis koefisien korelasi. PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada 139 orang karyawan dan dilakukan dengan cara penyebaran kuesione secaa random. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS 20, maka didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,267 dimana nilai tersebut brada pada interval ke-2 yang menyatakan tingkat hubungan yang Lemah. Lalu hasil perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 7,12% yang menyatakan bahwa kontribusi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)terhadap kinerja karyawan sebesar 7,12% sedangkan sisanya sebesar 92,88% dipengaruhi oleh faktor lain diluar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Lalu hasil uji hipotesis menunjukkan, diketahui nilai thitung sebesar 3,2422 dan ttabel sebesar 1,6560, maka thitung > ttabel (3,2422 > 1,6560) artinya tolak Ho dan terima Ha. Jadi

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Kinerja Karyawan pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor. SIMPULAN Hubungan Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3) dengan kinerja karyawan Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bogor berdasarkan hasil perhitungan korelasi, maka diperoleh hasil r = 0,267 Yang menunjukkan hubungan yang Lemah yang berada pada interval 0.20 0.399 dan diperoleh koefisien korelasi determinasi sebesar 7,12% yang menunjukka besarnya hubungan Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3) dengan kinerja karyawan. Sedangkan sisanya 92,88% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu dengan nilai 3,2422 > 1,6560 yang berarti Ho ditolak Ha diterima. Dengan demikian terdapat hubungan yang Lemah dan positif antara Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3) dengan kinerja karyawan. DAFTAR PUSTAKA A.Anwar Prabu Mangkunegara, 2009, Evaluasi Kinerja SDM, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya. Dewi Hanggraeni, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kasmir, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), Jakarta, Rajawali Pers. Suparno Eko Widodo, 2015, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.