LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL NABATI MANISAN MANGGA; SIRSAT NAGA; STRAWBERRY

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB II DATA DAN ANALISA

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

PENGARUH CARA PENGOLAHAN MANISAN NANAS TERHADAP TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain menyediakan

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

Gambar.1. Buah Salak Segar

I. PENDAHULUAN. Pengembangan komoditi perkebunan menempati prioritas yang tinggi dalam

Studi Pembuatan Selai Campuran Dami Nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbí L.)

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan buah-buahan tropis. Salah satu buah

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

KAJIAN PENGAWETAN MANISAN KERING BUAH NENAS (Ananas comosus L. Merr) SELAMA MASA PENYIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

Pebrin Manurung PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT. Modul Pelatihan. Pembuatan Jam. Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

Pengawetan dengan garam, asam dan gula

PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK PASTRY DENGAN ISIAN SELAI SALAK SEBAGAI CINDERA RASA

MANISAN KERING BENGKUANG

TINJAUAN PUSTAKA. daun menyirip. Daun tanaman bengkuang berbulu, memiliki panjang 7-10 cm,

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka. Penelitian, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat Penelitian.

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

OLEH: YULFINA HAYATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN.

LEMBAR PENGESAHAN PEMBUATAN FRUIT LEATHER SIRSAK-ROSELLA HASIL PENELITIAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya kita dapat mempelajari dan bersyukur kepadanya. Kekayaan yang

MANISAN BASAH BENGKUANG

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERLAKUAN VARIASI JENIS GULA TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL PEPAYA (Carica vasconcellea)

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

MANISAN BUAH 1. PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur mulai

3. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

Aneka Olahan. BUAH dan SAYUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Astawan & Andreas, 2008). ataupun buah import yang sudah mulai banyak dikembangkan dan

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

KAJIAN FREKUENSI PENCUCIAN DAN ph LARUTAN PERENDAM TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA MANISAN KULIT JERUK SKRIPSI. Oleh : TRI OETAMININGSIH 0.

RINGKASAN Herlina Gita Astuti.

PENINGKATAN NILAI GUNA BUAH MANGROVE SONNERATIA CASEOLARIS

PENDAHULUAN. proses pengolahannya permen terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :

Transkripsi:

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL NABATI MANISAN MANGGA; SIRSAT NAGA; STRAWBERRY OLEH : KELOMPOK B-3 INGELENA MULIA C. 6103010024 WILLIAM SAPUTRAJAYA G. 6103010032 KRISTIN MARIA G. 6103010047 FELICIA PRISKILA 6103010049 SANDY TANOYO 6103010138 PERIODE JUAL: 19-24 NOVEMBER 2012 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2012

I. TUJUAN PRAKTIKUM Kompetensi dasar : Memahami proses pembuatan manisan buah. Indikator keberhasilan : 1. Mahasiswa dapat melakukan proses pembuatan manisan buah. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan tiap tahapan pembuatan dan peranan setiap bahan yang digunakan dalam pembuatan manisan buah yang berpengaruh terhadap kualitas manisan mangga yang dihasilkan. II. DASAR TEORI Komoditas buah-buahan mempunyai daya simpan yang pendek dan untuk menekan besarnya kerugian maka penangan pasca panen buah harus benar-benar diperhatikan. Selain itu, warna buah juga cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika, misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah mengalami kebusukan. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Melalui proses diversifikasi produk olahan, diharapkan dapat menyelamatkan hasil panen yang berlimpah pada saat panen raya, produk lebih awet dan jangkauan pemasaran lebih luas dengan resiko kerusakan yang lebih kecil (Histifarina dan Agriawati, 2009). Upaya memperpanjang umur simpan buah, dapat dilakukan berbagai macam cara untuk mengawetkannya. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah, dan sirup. Selain itu, dapat juga diolah menjadi bentuk makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, velva, dan sale. Pengawetan buah dalam bentuk makanan dan minuman ini dapat kita jumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia. Ini disebabkan karena Indonesia merupakan Negara tropis yang mampu menghasilkan beraneka ragam buahbuahan, baik yang memiliki umur simpan pendek maupun panjang. Pengawetan buah dalam bentuk makanan yang paling sering kita jumpai ialah produk manisan. Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya yang menggunakan gula, buah dapat

direndam dalam air gula ataupun dipanaskan dalam larutan madu. Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tingi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur dan kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga dapat digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. (Anonimous b, 2011) Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah secara umum, yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering adalah produk olahan yang berasal dari buah-buahan yang pemasakannya menggunakan gula kemudian dikeringkan (Khamidah dan Eliartati, 2011). Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lain. Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti papaya, sirsak, mangga, dan lain-lain. Hasil samping dari proses pembuatan manisan buah ini ialah sirup dari larutan perendamannya. Manisan buah yang baik berwarna kekuning-kuningan, kenyal saat digigit, dan tahan disimpan selama dua minggu sampai satu bulan. Meskipun jenis manisan buah yang umum dipasarkan ada bermacam - macam bentuk dan rasanya, namun sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu: 1. Manisan basah dengan menggunakan gula encer (buah dilarutkan dalam larutan gula). Jenis buah yang biasa digunakan ialah salak, jambu, mangga, dan kedondong. 2. Manisan larutan gula kental menempel pada buah. Manisan jenis ini adalah lobi-lobi dan ceremai.

3. Manisan kering dengan gula utuh (gula tidak larut melainkan menempel pada buah). Buah yang sering digunakan yaitu mangga, kedondong, sirsak, dan pala. 4. Manisan kering dengan asin karena unsure dominan dalam bahan adalah garam. Jenis buah yang biasa digunakan, yaitu jambu biji, mangga, belimbing, dan pala. (Anonimous a, 2011) Produk olahan manisan ini sangat disukai oleh masyarakat karena rasanya yang segar dapat dijadikan sebagai penawar haus saat udara panas dan cocok dinikmati dalam berbagai kesempatan. Produk manisan yang ada, biasanya menggunakan beberapa macam perendaman yang dapat meningkatkan kualitas manisan yang dibuat. Berikut macam perendaman yang sering dilakukan dan fungsi dilakukannya perendaman tersebut. Perendaman dengan larutan CaCl 2 (kapur / tawas). Berfungi memperkokoh jaringan buah sehingga tekstur menjadi keras. Ion Ca bereaksi dengan pektin membentuk Ca-pektat yang menyebabkan sel menjadi keras. Pengaruh kekerasan oleh ion kalsium disebabkan terbentuknya ikatan menyilang antara ion kalsium divalent dengan polimer senyawa pektin yang bermuatan negatif yaitu pada gugus karboksil asam galakturonat. Bila ikatan ini terjadi dalam jumlah besar maka akan terjadi jaringan molekul yang melebar. Perendaman larutan gula. Berfungsi sebagai pemantap flavor dan pengawet. Konsentrasi gula sebagai pengawet berkisar antara 50 60%. Pada konsentrasi ini gula dapat meningkatkan osmosis pada larutan sehingga terjadi plasmolisis pada sel sehingga air keluar yang menyebabkan sel mengering dan mati. Selain itu, konsentrasi gula yang tinggi dapat menurunkan Aw (water activity) dari bahan yang pada akhirnya mempengaruhi aktifitas mikroorganisme.

Perendaman dengan garam. Berfungsi untuk menghilangkan getah dan mengurangi asam / sepat yang berasal dari buah. Perendaman dengan Natrium metabisulfit. Berfungsi mencegah reaksi browning pada bahan. Terutama browning enzimatis pada buah yang mengandung senyawa fenolik, seperti salak, apel, dan pala. Proses sulfitasi juga berfungsi meningkatkan kecerahan, mempertahankan cita rasa dan sebagai pengawet. III. ALAT & BAHAN Alat : 1. Pisau 2. Baskom 3. Telenan 4. Blender 5. Kompor 6. Pengaduk kayu 7. Wajan 8. Loyang 9. Piring 10. Solet 11. Plastik PP 12. Timbangan 13. Cup plastic 14. 15.

16. Bahan 1. Buah mangga gadung 2. Buah Sirsat 3. Buah Naga ungu 4. Buah Strawberry 5. Air Aquades 6. Asam sitrat 7. Gula Pasir 17.

IV. RANCANGAN DAN SKEMA KERJA Rancangan kerja 1 9 kg Buah Sirsat + 3,5 kg Buah Naga Ungu : 4 kg Gula pasir : 500 ml air 2 7 kg Buah Strawberry : 2,5 kg Gula pasir : 500 ml air 3 9 kg Buah mangga : 2,5 kg Gula pasir : 500 ml air 18. 19. Skema Kerja 20. Mangga, 21. Sirsat+ Buah Naga ; Strawberry 22. 23. Pengupasan Pencucian Air + Gula + Asam Sitrat Penghancuran Pemasakan Bubur Buah Mangga Pencampuran Pengentalan Pencetakan Pengeringan Pemotongan Manisan Mangga, Sirsat Buah naga, Strawberry

V. REKAPITULASI DANA ( LAMPIRAN ) 24. VI. PEMBAHASAN 25. Manisan adalah produk makanan ringan yang terbuat dari buah yang diawetkan terutama dengan menggunakan gula (Satuhu S., 1994). Gula selain berfungsi sebagai pemanis, penambah cita rasa, dalam jumlah yang banyak dapat berfungsi sebagai pengawet, dan dapat membentuk terbentuknya gel dan kristalisasi (Winarno, 1992). 26. Penambahan gula harus tepat, karena selain dapat memperbaiki cita rasa, aroma, warna, dan tekstur, juga berpengaruh terhadap kadar air bahan sebelum dan sesudah pengeringan. Semakin banyak jumlah gula yang terdapat didalam produk menghasilkan konsentrasi warna yang lebih baik disebabkan karena saat proses pengolahannya gula bercampur dengan air dan dipanaskan, gula yang mengandung sukrosa akan mengalami proses karamelisasi. Proses karamelisasi inilah yang paling berperan penting dalam pembentukan warna dari manisan mangga yang dihasilakan. 27. Penambahan gula dalam pembuatan manisan kering adalah untuk membentuk body dari manisan. Gula akan mempengaruhi keseimbangan pektin dan air karena gula berfungsi sebagai dehydrating agent yaitu mengurangi air yang menyelimuti pektin. Gugus hidroksil dari molekul gula dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekul dengan molekul air membentuk hidrat yang stabil dan air terperangkap dalam gel. Oleh karena itu, tingginya kosentrasi gula yang digunakan maka menyebabkan kadar air meningkat, karena banyak air yang terperangkap dalam gel. Semakin tinggi kosentrasi gula yang digunakan, maka semakin besar tekanan osmosis sehingga menyebabkan air yang ada dalam manisan lebih banyak tertarik keluar (Salunkhe, 1974). 28.

VII. KESIMPULAN 29. 30.

VIII. DAFTAR PUSTAKA 31. Asean Food Habits Project. 1988. Nutrient Composition of Malaysian Foods. Malaysia: Food Habits Research and Development. 32. Anonimous a. 2011. Manisan dan Pengertiannya. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/53177401/manisan-manisan. [29 Oktober 2012]. 33. Anonimous b. 2011. Potensi Aneka Buah sebagai Manisan Basah dan Manisan Kering. Diakses dari http://binaukm.com/2011/06/potensi-aneka-buah-sebagai-manisan-basahdan-manisan-kering/. [29 Oktober 2012]. 34. BB-Pasca Panen. 2004. Pedoman Teknis Pengolahan Mangga. Bogor: Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Diakses dari http://pascapanen.litbang.deptan.go.id/index.php/id/publikasi/detil/16. [20 Oktober 2012]. 35. Buckle K., Edward G.H., Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan Purnomo H dan Aidono. Jakarta : UI press. 36. Faridah A, 2008. Patiseri Jilid 3. Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. 37. Histifarina, D. dan D. P. Agriawati. 2009. Pengkajian Penerapan Teknologi Pengolahan Manisan Mangga Kering di Kabupaten Indramayu. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 12. No. 2. Hlm. 91-98. 38. Khamidah, A. dan Eliartati. 2011. Pengaruh Cara Pengolahan Manisan Nanas terhadap Tingkat Kesukaan Konsumen. http://jatim.litbang.deptan.go.id/ind/index.php? option=com_phocadownload&view=category&id=11:semnas- 2011&download=166:p50&start=60&Itemid=20 39. Prihatman, K. 2000. Mangga (Mangifera spp.). Jakarta: Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Diakses dari www.ristek.go.id. [29 Oktober 2012]. 40. Satuhu, S. 2003. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta: PT Penebar Swadaya. 41. Salunkhe, O. K. 1974. Storage, Proccessing and Nutritional Quality Fruits and Vagetables. CRC Press. Ohio. 42. Winarno F. G., 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta. 43. Winarno, F.G., 1992. Pangan, Enzim dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 44. Wahono, C.T. 2005. Teknologi Pengolahan Nanas Menjadi Manisan. Pekanbaru: Laporan Akhir BPTP Riau.