BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

BAB I PENDAHULUAN. dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir dengan melewati beberapa tahapan (Bahiyatun, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB I PENDAHULUAN. persalinan (WHO, 2008) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Pendidikan. Menurut Suhartono (2007) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

tingkat emosional. Tekanan psikologis setelah melahirkan merupakan gejala

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru

METODE PENELITIAN. normal atau masa sebelum melahirkan (Wong & Perry, 2006). Sedangkan, postpartum blues

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marmi (2012), postpartum adalah masa beberapa jam sesudah

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlunya kesehatan dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator dasar pelayanan kesehatan. terhadap wanita usia produktif adalah Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di Kelurahan Parupuk

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang

BAB I PENDAHULUAN. kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (Bobak, 2010:53). Periode

PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN DEPRESI PADA IBU PASCA PERSALINAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DESA MANDONG TRUCUK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. masa nifas dini (early postpartum) adalah periode kepulihan dimana ibu telah

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa sedih apabila anak yang dimiliki lahir dengan kondisi fisik yang tidak. sempurna atau mengalami hambatan perkembangan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. depresi. Kemunculan depresi ini diperikirakan setelah 1 tahun atau secepatnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Goals (MDGs) dengan indikator menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dari latihan kegel akan diperoleh jika frekuensi latihan berkisar

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial dalam masa transisi menjadi seorang ibu. (Afiyanti, 2003) Minggu-minggu pertama setelah kelahiran bayi,

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesuburan atau infertilitas (Agarwa et al, 2015). Infertil merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). AKI di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, seperti yang dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO masa remaja merupakan masa peralihan dari masa. anak-anak ke masa dewasa. Masa remaja adalah masa perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. sering buang air kecil, dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009). Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima semua

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

HUBUNGAN ANTARA KELANCARAN PENGELUARAN ASI DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH PUSKESMAS TRUCUK II KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1. dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Definisi

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

Devi Kurniasari 1, Yetti Amir Astuti 2 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode setelah melahirkan juga disebut dengan periode postpartum, merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ reproduksi kembali seperti semula (Bobak, 2005). Pada priode ini merupakan masa transisi bagi ibu karena banyak terjadi perubahan, baik secara fisik, psikologis, emosional dan sosial (Baston & Hall, 2013). Perubahan pada pasca persalinan ini merupakan tantangan bagi ibu dan keluarga yang memerlukan proses adaptasi atau penyesuaian yang dapat menimbulkan respon emosi yang berbeda-beda pada setiap ibu (Sinta, 2011). Tidak semua ibu bahagia menjalani perannya, mereka justru merasakan hal yang sebaliknya seperti timbulnya perasaan sedih, cemas, kemurungan, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur dan terkadang tidak peduli dengan bayinya, jika keadaan ini terjadi secara terus menerus dan tidak segera diatasi maka ibu akan jatuh pada keadaan depresi (Bobak 2005). Menurut Jarvis (2011), depresi adalah merupakan gangguan mood, perasaan sedih, kecewa yang menetap dan menjadi sangat buruk yang dapat mengganggu kehidupan. Sedangkan depresi postpartum adalah depresi yang terjadi pada ibu pasca melahirkan yang ditandai dengan kecemasan, serangan panik, kelelahan, perasaan menyalahkan diri dan

merasa tidak mampu mengurus bayinya (Litter, 2010). Depresi postpartum merupakan masalah yang serius dari baby blues yang dapat terjadi lebih dari dua minggu yang menimbulkan dampak yang merugikan baik pada ibu, bayi dan keluarga. Ibu yang mengalami depresi akan beresiko untuk melakukan bunuh diri dan membunuh bayinya, bayi dari ibu yang mengalami depresi postpartum menunjukkan prilaku yang rewel serta memiliki kemampuan intelektual yang rendah dan depresi postpartum juga akan menimbulkan dampak yang merugikan pada keluarga karena tidak adanya keharmonisan dalam keluarga (Soep, 2011). Menurut Beck, C.T (2008) dalam Lynna & Joan, (2013) mengemukakan terdapat banyak faktor resiko ibu mengalami depresi postpartum diantaranya seperti : depresi pada masa kehamilan, ketidaksiapan merawat anak, stress kehidupan, kecemasan pada masa kehamilan, kurangnya dukungan sosial, riwayat depresi sebelumnya, tempramen bayi, maternity blues, harga diri rendah status sosial ekonomi yang rendah, serta kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan. Data dari WHO (2008) mencatat prevalensi gangguan depresi secara umum dalam populasi dunia adalah 3-8 % dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20-50 tahun. WHO juga menyatakan bahwa gangguan depresi ini mengenai sekitar 20% wanita dan 12% laki-laki pada suatu waktu kehidupan (Hutagaol 2010). Sementara prevalensi depresi postpartum di Negara-negara Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85 % dari wanita pasca persalinan (Munawaroh, 2008).

Berdasarkan hasil dari Center For Disiase Control and Prevention (CDC) prevalensi depresi postpartum berkisar antara 11,7%-20,4% pada tahun 2004-2005. Pada tahun 2010 penelitian yang dilakukan oleh Osaka di jepang prevalensi depresi postpartum adalah sebanyak 13,8% (simanjuntak, 2005). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Klainin & Athur (2009) melaporkan di Malaysia tahun 1995 jumlah ibu yang mengalami depresi nifas sebanyak 3,9 % dan pada tahun 2009 jumlah ibu yang mengalami depresi nifas adalah sebanyak 63,3 %. Di Indonesia beberapa penelitian sudah dilakukan tentang depresi postpartum diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Elvira (2007) dalam Nazra (2009), di RS. Hasan Sadikin Bandung mencatat 33% ibu bersalin mengalami depresi dan di RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta mencatat 37,3% ibu mengalami depresi postpartum selanjutnya penelitian yang dilakukan Soep (2009) di RSU dr. Pringadi Medan mencatat 54,55% ibu pasca melahirkan mengalami depresi postpartum. Hingga kini angka kejadian depresi postpartum di Indonesia belum dapat diketahui secara pasti dikarenakan belum adanya lembaga terkait yang melakukan penelitian terhadap kasus ini serta sistem pencatatan dan pelaporan yang belum lengkap. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vijayalakshmi, (2013) mengenai prevalensi depresi postpartum di RS Pundapur terhadap 60 orang ibu nifas ditemukan hubungan yang signifikan antara tingkatan depresi dengan dukungan sosial.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Idel, (2013) tentang faktor yang berhubungan dengan tingkat depresi pada ibu postpartum di RSIA Siti Fatimah Makasar melaporkan hasil penelitiannya dari 32 orang responden terdapat 13 orang ibu mengalami depresi ringan, 14 orang mengalami depresi sedang dan 2 orang mengalami depresi berat dan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial (suami) dan status ekonomi terhadap tingkat depresi ibu postpartum. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh El- hacheem dkk, (2014) di Lebanon yang berjudul identifikasi awal terhadap perempuan dengan resiko depresi postpartum menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale didapatkan dari 228 responden dan 31,1 % ibu mengalami depresi postpartum. Pada periode transisi menjadi ibu banyak hal yang perlu dipersiapkan agar ibu tidak merasa terbebani dengan kelahiran buah hatinya sehingga ibu siap untuk merawat dan membesarkan anak, adanya dukungan yang diberikan oleh keluarga terutama suami akan mengurangi kerisauan, kekecewaan, ketakutan, kepanikan yang mungkin akan timbul setelah melahirkan (Urbayatun,2012) ditambah oleh pendapat yang dinyatakan oleh Andry dalam Idel (2013) yang menyatakan bahwa keadaan ekonomi sangat berhubungan dengan depresi postpartum dimana keluarga harus mempunyai kesiapan secara finansial karena setelah priode pasca melahirkan akan banyak kebutuhan-kebutuhan yang akan dipenuhi. Bila ibu tidak mampu beradaptasi dan melewati fase-fase dengan baik dan

ibu tidak mendapatkan dukungan dari keluarga maka ibu akan mengalami stres berkepanjangan yang menyebabkan ibu menjadi depresi (Litter, 2010). Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2014 didapatkan komulatif kunjungan nifas lengkap sebanyak 15 909 orang dan Puskesmas Lubuk Buaya merupakan Puskesmas yang memiliki kunjungan nifas tertinggi yaitu sebanyak 1970 ibu nifas pada tahun 2014. Selanjutnya pada tahun 2015 jumlah ibu nifas di puskesmas Lubuk Buaya adalah sebanyak1882 ibu nifas dengan jumlah persalinan pada tahun 2015 adalah sebanyak 1902 orang. Hasil pengambilan data awal yang peneliti lakukan di Puskesmas Lubuk Buaya, terdapat 6 Kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya dan didapatkan jumlah ibu bersalin rata- rata 27 orang perbulannya. Hasil observasi langsung terlihat di Puskesmas Lubuk Buaya belum maksimal melakukan pelayanan terhadap psikologis ibu, pelayanan diberikan hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan fisik saja. Pada survey pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 29 November 2015 di Puskesmas Lubuk Buaya didapatkan 3 dari 8 ibu postpartum mengatakan merasa bingung, cemas, kelelahan, kurang tidur, mudah marah serta merasa malas menyusui bayinya serta merasa tidak mampu mengurus anaknya mereka juga mengatakan bahwa mereka kurang mendapatkan perhatian dan bantuan dari suami dikarenakan suami sibuk berkerja dan suami jarang ikut serta menemani ibu untuk

memeriksakan kesehatan ibu dan anak mereka ke Puskesmas atau ke fasilitas kesehatan lainya. Berdasarkan uraian-uraian di atas dan fenomena yang ada maka peneliti tertarik untuk meneliti dan melihat lebih jauh lagi tentang Apakah ada hubungan antara dukungan suami dan status ekonomi dengan kejadian depresi postpartum pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya kota Padang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah penelitian dapat dirumuskan yaitu Apakah ada hubungan antara dukungan suami dan status ekonomi dengan kejadian depresi postpartum pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya hubungan dukungan suami dan status ekonomi dengan kejadian depresi postpartum pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padangtahun 2016. 2. Tujuan khusus a. Diketahui distribusi frekuensi dukungan suami di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2016.

b. Diketahui distribusi frekuensi status ekonomi di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2016. c. Diketahui distribusi frekuensi kejadian depresi postpartum di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2016. d. Diketahui hubungan dukungan suami dengan kejadian depresi postpartum pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2016. e. Diketahui hubungan status ekonomi dengan kejadian depresi postpartum pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2016. D. Manfaat penelitian 1. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan sumber ilmu pengetahuan di bidang keperawatan, khususnya keperawatan maternitas yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran mengenai depresi postpartum. 2. Bagi Institusi Pelayanan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi puskesmas untuk lebih mengkaji lagi aspek psikologis sehingga dapat mendeteksi secara dini agar ibu tidak jatuh kemasalah psikologis yang lebih berat.

3. Bagi Responden Penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi ibu dan suami untuk dapat mengenali gejala yang berkaitan dengan depresi postpartum. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Untuk dapat menambah wawasan dan acuan serta tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dalam bidang maternitas khususnya tentang depresi postpartum.