BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN. ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi

PERANCANGAN PULSE OXIMETRY DENGAN SISTEM ALARM PRIORITAS SEBAGAI VITAL MONITORING TERHADAP PASIEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN PULSE OXIMETRY DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLLER

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

PULSE OXIMETER PORTABLE DENGAN ATMEGA 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pasien yang mengalami under anesthesia, neonates (bayi baru lahir yang

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENENTUAN STATUS DENYUT NADI MELALUI PENDETEKSIAN JARI TANGAN DAN KELUARAN SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

Sistem Pernapasan - 2

BAB I PENDAHULUAN. pemantauan intensif menggunakan metode seperti pulmonary arterial

2. PERFUSI PARU - PARU

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

Perancangan Dan Realisasi Sistem Monitoring Kadar Oksigen Di Dalam Darah Berbasis Nirkabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Rancang Bangun Oksimeter Digital Berbasis Mikrokontroler ATMega16

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

BAB I PENDAHULUAN. berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk terutama pada malam

ALAT PENGUKUR KADAR OKSIGEN PADA TUBUH MANUSIA Juliza Dofa Elena 1, Syahrul 2

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

RANCANG BANGUN PULSE OXIMETRY DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan

Proof-of-Concept Simulasi Kadar Saturasi Oksigen untuk Evaluasi Pulse Oximeter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Novianto Kurniawan SMF Anestesi RSUD Muntilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Viskositas atau kekentalan (η) sebenarnya merupakan gaya gesekan internal

Ilmu Pengetahuan Alam

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

RANCANG BANGUN PENDETEKSI KADAR HAEMOGLOBIN DALAM DARAH SECARA NON-INVASIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 8535 TUGAS AKHIR

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Viskositas darah didefinisikan sebagai kontribusi faktor reologik darah terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Standar Prosedur Operasional Penggunaan Alat. Sebelum menggunakan alat non-contact thermometer ini ada beberapa hal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

FINGERSTIP PULSE OXYMETER TAMPIL PC (BPM)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang memberikan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Hemoglobin dan Oksigen Dalam Darah dengan Sensor Oximeter Secara Non-Invasive

DAFTAR ISI. Halaman. repository.unisba.ac.id. viii

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PULSE OXIMETRY MENGGUNAKAN ARDUINO SEBAGAI DETEKSI KEJENUHAN OKSIGEN DALAM DARAH

BAB I PENDAHULUAN. sehingga ditetapkan penggunaan kabin bertekanan (cabin pressured) pada pesawat

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

REVIEW PENGEMASAN MATA KULIAH

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BLOOD GAS ANALYZER. Disusun oleh: 1.Fachri Adriansyah 2.Fadhlul Hadi 3.Fahmy Sulthonuddin 4.Fajar Indar POLTEKKES JAKARTA II TEKNIK ELEKTROMEDIK

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin, jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, Laju Endap Darah (LED).

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN KRITIS YANG DILAKUKAN TINDAKAN SUCTION ENDOTRACHEAL TUBE DI ICU RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut 54 tahun untuk wanita dan laki-laki 50,9 tahun. Pada tahun 1985

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR HEMOGLOBIN, KANDUNGAN OKSIGEN DAN KADAR GULA DALAM DARAH PADA MANUSIA SECARA NON- INVASIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Darah memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Kekurangan oksigen dalam darah bisa membuat tubuh mengalami masalah serius. Selain olahraga dan transfusi darah, nutrisi tertentu juga bisa meningkatkan oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply oksigen didalam tubuh adalah saturasi oksigen (SpO2). SpO2 (Saturation of Peripheral Oxygen) atau saturasi Oksigen adalah ukuran seberapa banyak persentase oksigen yang mampu dibawa oleh hemoglobin. Hemoglobin merupakan molekul protein didalam darah yang dapat mengikat oksigen. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply oksigen didalam tubuh adalah Oksigen saturasi (SpO2). Karena oksigen saturasi bisa menunjukkan apakah hemoglobin dapat mengikat oksigen atau tidak. Sehingga kekurangan oksigen yang beresiko pada kerusakan organ-organ penting didalam tubuh dan kematian dapat ditanggulangi. Hubungan antara tekanan parsial oksigen dalam darah (PO2) dan oksigen saturasi dalam darah adalah Semakin tinggi PO2 dalam darah maka semakin tinggi pula SaO2. Nilai PO2 dalam keadaan normal adalah sekitar 90 mm Hg dan oksigen saturasi paling sedikit 95 %. Oleh karena itu, sangat sulit untuk mengukur kadar oksigen yang saturasi dengan hemoglobin dalam darah. Karena oksigen saturasi bisa menunjukkan apakah hemoglobin dapat mengikat oksigen atau tidak. Sehingga kekurangan oksigen yang beresiko pada kerusakan organ-organ penting didalam tubuh dan kematian dapat ditanggulangi.

Yang dimaksud dengan oksigen saturasi adalah persentase dari pada Hemoglobin yang mengikat oksigen dibandingkan dengan jumlah total hemoglobin yang ada di dalam tubuh. Pulse oxymetri merupakan suatu metode noninvasive untuk memonitor persentase hemoglobin yang saturasi dengan oksigen. Metode ini menggunakan perbedaan panjang gelombang dari cahaya merah (660 nm) dan cahaya infra merah (910 nm) yang berasal dari sensor transmisi. Kemudian cahaya merah dan cahaya infra merah tersebut melewati pembuluh balik dan pembuluh kapiler pada jari tangan, dan ditangkap oleh sensor deteksi. Data dari sensor deteksi tersebut dikirim ke mikrokontroller kemudian ditampilkan ke LCD. Di mikrokontroller, data tersebut diolah kemudian diproses untuk mendapatkan data konsentrasi oxyhemoglobin (HbO2), deoxyhemoglobin (RHb), dan oksigen saturasi (SpO2). Pada saat ini, metode pengukuran kadar oksigen yang saturasi dengan hemoglobin adalah dengan metoda invasive. Pada metode ini, sensor untuk mengukur kadar oksigen dimasukkan kedalam tubuh dengan cara melukai jaringan tubuh, sehingga ketidak tenangan karena sakit, dan kemungkinan timbulnya infeksi serta pendarahan merupakan kelemahan dari metode ini. Apalagi pengukuran kadar oksigen secara invasive membutuhkan biaya yang sangat mahal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Saturasi Oksigen Perifer (SpO2) Saturasi oksigen adalah persentase dari pada Hemoglobin yang mengikat oksigen dibandingkan dengan jumlah total hemoglobin yang ada di dalam tubuh. Juga dapat didefinisikan sebagai rasio atau perbandingan antara jumlah oksigen aktual yang terikat oleh hemoglobin terhadap kemampuan total hemoglobin darah mengikat oksigen. Saturasi oksigen adalah ukuran seberapa banyak persentase oksigen yang mampu dibawa oleh hemoglobin. SpO2 (Saturation of Peripheral Oxygen) adalah estimasi dari tingkat kejenuhan oksigen yang biasanya diukur dengan perangkat Pulse Oximetry. Fungsi dari oksigen saturasi arteri (SpO2) digambarkan sebagai perbandingan HbO2 dengan total jumlah Hb arteri yang tersedia untuk melepas oksigen. Ketika diukur menggunakan pulse oximetry, perbandingannya yaitu : SpO2 = HbO2 : [HbO2 + Hb] 2. Nilai Normal Saturasi Oksigen Kisaran normal saturasi oksigen adalah > 95%, walaupun pengukuran yang lebih rendah mungkin normal pada beberapa pasien, misalnya pada pasien PPOK. Implikasi hasil saturasi oksigen yaitu sebagai berikut : - SpO2 > 95% :

o Normal o Tidak membutuhkan tindakan. - SpO2 91%-94% : o Masih dapat diterima tetapi perlu dipertimbangkan o Kaji tempat pemeriksaan dan lakukan penyesuaian jika perlu o Lanjutkan monitor pasien - SpO2 85%- 90% : o Tinggikan kepala dari tempat tidur dan stimulasikan pasien bernafas dengan dalam. o Kaji jalan nafas dan dorong untuk batuk o Berikan oksigen sampai dengan saturasi oksigennya > 90% - SpO2 < 85% : o Berikan oksigen 100% oksigen, posisi pasien memfasilitasi untuk bernafas. Suction jika dibutuhkan. o Siapkan manual ventilasi atau pertolongan intubasi jika kondisi memburuk. 3. Faktor Yang Mempengaruhi Saturasi Oksigen Faktor yang mempengaruhi ketidakakuratan pengukuran saturasi oksigen adalah sebagai berikut: - Perubahan kadar Hb - Sirkulasi yang buruk - Aktivitas (menggigil/ gerakan berlebihan) - Ukuran jari terlalu besar atau terlalu kecil - Akral dingin - Denyut nadi terlalu kecil

- Adanya cat kuku berwarna gelap 4. Pengukuran Saturasi Oksigen (SpO2) Pada saat ini metode pengukuran kadar Saturasi Oksigen (SpO2) adalah dengan metoda invasive. Pada metode ini, sensor untuk mengukur kadar oksigen dimasukkan kedalam tubuh dengan cara melukai jaringan tubuh, sehingga ketidaktenangan karena sakit, dan kemungkinan timbulnya infeksi serta perdarahan merupakan kelemahan dari metode ini. Pulse Oximetry adalah suatu metode noninvasive untuk memonitoring saturasi oksigen (SpO2) dari hemoglobin. Sekarang ini, alat pulse oximetry banyak digunakan ditempat pelayanan kesehatan yang mencakup perawatan intensif, ruang penyembuhan rehabilitasi, dan monitoring pasien anesthesia. Oksimetri nadi atau Pulse Oxymetri merupakan alat non invasif yang mengukur saturasi oksigen darah arteri pasien yang dipasang pada ujung jari, ibu jari, hidung, daun telinga atau dahi dan oksimetri nadi dapat mendeteksi hipoksemia sebelum tanda dan gejala klinis muncul. Alat ini merupakan metode langsung yang dapat dilakukan disisi tempat tidur, bersifat sederhana dan invasive untuk mengukur saturasi oksigen. Pulse Oximetry merupakan pengukuran diferensial berdasarkan metode absorpsi spektofotometri yang menggunakan hukum Beer-Lambert. Probe oksimeter terdiri dari dua diode pemancar cahaya Light Emitting Diode (LED) satu merah dan yang lainnya inframerah yang mentransmisikan cahaya melalui kuku, jaringan, darah vena, darah arteri melalui fotodetektor yang diletakkan di depan LED. Fotodetektor tersebut mengukur jumlah cahaya merah dan infamerah yang diabsorbsi oleh hemoglobin teroksigenasi dan hemoglobin deoksigenasi dalam darah arteri dan dilaporkan sebagai saturasi oksigen. Semakin darah teroksigenasi, semakin banyak

cahaya merah yang dilewatkan dan semakin sedikit cahaya inframerah yang dilewatkan, dengan menghitung cahaya merah dan cahaya infamerah dalam suatu kurun waktu, maka saturasi oksigen dapat dihitung. Ketelitian dan kemampuan pulse oximetry dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek pengukuran mencakup cahaya luar atau lingkungan, hemoglobin abnormal, kecepatan dan irama nadi, dan fungsi cardiac atau jantung. Pulse oximetry tidak dapat memberikan pengukuran yang akurat tentang pernafasan sehat. Misalnya ketika terjadi sumbatan jalan nafas, disana ada suatu penundaan antara hypoxic dan titik dimana alat pulse oximetry mengenali oksigen saturasi yang turun. Sebagai tambahan unsur tertentu seperti karbon monoksida mungkin meningkat di hemoglobin sebagai pengganti oksigen. Bagaimanapun, pulse oximetry tidak akan mendeteksi adanya karbon monoksida karena hemoglobin akan nampak berwarna merah dan akan mempunyai spektrum penyerapan yang sama dengan oksigen saturasi. Alat ini bekerja dengan cara ditempelkan di bagian tertentu di tubuh pasien seperti telinga, jari, atau kaki yang selanjutnya akan mentransmisikan sinar melalui pembuluh darah pasien. Alat ini lalu mengukur perbedaan absorpsi panjang gelombang cahaya yang berbeda. Pulsa Oksimetri merupakan kemajuan di bidang kedokteran, dan banyak digunakan terutama di bidang anestesi dan perawatan intensif. Meski demikian, pulsa oksimetri memiliki sejumlah kekurangan, misalnya teknologi ini tidak bisa menembus jaringan yang lebih dalam, sensitif terhadap cahaya di sekitarnya, dan memiliki keterbatasan terhadap perfusi periferal seperti di jari. Oksimetri jaringan, teknologi yang memungkinkan untuk menembus jaringan yang lebih dalam, tidak bisa memberikan sebuah ukuran absolut mengenai saturasi oksigen darah.

Prosedur Pengukuran menggunakan Pulse Oximetry yaitu : a. Persiapan Alat a. Pulse Oximetry b. Sensor probe c. Pembersih cat kuku b. Persiapan Pasien a. Bersihkan tempat yang akan diukur b. Tentukan tempat yang akan diukur

Gambar Posisi sensor probe pada pulse oximetry c. Pelaksanaan a. Cuci tangan b. Cek sirkulasi perifer c. Cek fungsi alat pulse oximetry d. Bersihkan kuku dari cat kuku atau lepaskan anting-anting bila kita akan mengukur di telinga. e. Bersihkan area pengukuran dengan alkohol f. Pasang sensor probe g. Anjurkan pasien untuk bernafas spontan h. Tekan tombol on pada pulse oximetry i. Dengarkan suara atau tanda dari pulse oximetry j. Observasi gelombang yang ada pada pulse oximetry k. Yakinkan bahwa batas alarm alat sudah sesuai dengan kondisi yang diperlukan. l. Baca dan catat hasil pengukuran m. Bila dilakukan pemantauan terus menerus maka dipindahkan sensor probe tiap 2 jam.

n. Bila dilakukan sesaat, lepaskan probe dan matikan pulse oximetry. o. Cuci tangan. 5. Transpor Oksigen Dalam Darah Pada keadaan normal, kira-kira 97% oksigen yang ditranspor dari paru ke jaringan dibawa kedalam campuran kimiawi dengan hemoglobin dalam sel darah merah. 3 persen sisanya dibawa dalam bentuk terlarut dalam cairan plasma dan sel. Dengan demikian, pada keadaan normal, oksigen dibawa ke jaringan hampir seluruhnya oleh hemoglobin. Hemoglobin (Hb) adalah alat pengangkut utama untuk transportasi oksigen dalam darah. Oksigen juga diangkut (terlarut) dalam plasma, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Hemoglobin terkandung dalam eritrosit (sel darah merah). Dalam kondisi tertentu, oksigen yang terikat pada hemoglobin dilepaskan di jaringan tubuh, dan pada kondisi lainnya, diserap dari jaringan ke dalam darah. Masingmasing hemoglobin mempunyai kapasitas terbatas untuk membawa molekul oksigen. Jumlah kapasitas yang terisi oksigen yang terikat pada hemoglobin pada setiap waktu disebut saturasi oksigen atau kejenuhan oksigen. Diekspresikan dalam presentase, saturasi oksigen merupakan perbandingan dari jumlah oksigen terikat pada hemoglobin, terhadap kapasitas hemoglobin membawa oksigen. Kapasitas membawa oksigen ini ditentukan dengan jumlah hemoglobin yang ada di dalam darah. Jumlah oksigen yang terikat pada hemoglobin pada suatu waktu tergantung kepada sebagian besar tekanan parsial dari oksigen pada hemoglobin terekspos.

6. Hubungan Jumlah Oksigen dengan Tekanan Parsial Jumlah oksigen dengan tekanan parsial oksigen dapat dilihat seperti gambaran kurva disosiasi oksihemoglobin berikut : Kurva diatas menunjukkan bahwa peningkatan progresif pada persentase hemoglobin yang terikat dengan oksigen ketika PO2 meningkat, inilah yang disebut persentase kejenuhan hemoglobin. Kurva disosiasi oksi hemoglobin terdiri dari dua bagian kurva, yaitu bagian curam (PO2 20-60 mmhg) dan bagian mendatar (PO2 > 60 mmhg). Perbedaan dua bagian ini adalah pada bagian kurva curam perubahan kecil pada PO2 menghasilkan perubahan besar pada saturasi oksigen. Sebaliknya, pada bagian kurva yang mendatar, perubahan besar pada PO2 hanya mengasilkan perubahan yang kecil pada saturasi oksigen.

Contohnya, ketika PO2 meningkat 40 mmhg dari 20 mmhg menjadi 60 mmhg, saturasi meningkat dari 35% menjadi 90% (total 55%). Sebaliknya ketika PO2 meningkat 40 mmhg dari 60 mmhg menjadi 100 mmhg, saturasi oksigen meningkat dari 90% menjadi 97% (total 7%). Ternyata prinsip ini juga berlaku ketika PO2 diturunkan.