Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN. : Kelurahan Pulo Brayan Lama (Kecamatan Medan Timur, Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan Deli)

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara BAB 1

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY M. BARRY BUDI PRIMA BAB I PENDAHULUAN

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:

PERANCANGAN MIXED-USE SHOPPING MALL DAN OFFICE DI KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) BINJAI

DUKUH ATAS COMMUTER CENTER 2019

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

Skripsi Program Studi Teknik Arsitektur

Medan_Electronic_Mall

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB IV: KONSEP Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD)

BAB III METODE PERANCANGAN

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha,

PELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Medan merupakan salah satu kawasan strategis yang terletak di Negara Indonesia dimana wilayah penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional, dengan banyaknya perkebunan sawit di daerah sumatera utara menjadikan daerah sumatera utara sebagai provinsi yang berkembang. Daerah sumatera utara mempunyai kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo, yang selanjutnya disebut Kawasan Perkotaan Mebidangro. Kawasan mebidangro adalah salah satu kesatuan kawasan perkotaan yang terdiri dari Kota Medan sebagai kawasan perkotaan inti, Kota pendukung nya adalah kota Binjai, kota binjai adalah kota yang paling dekat dengan kota medan, kota binjai adalah kota yang merupakan banyak penduduk yang bekerja ke kota medan, kota pendukung lain nya adalah daerah deli serdang, kawasan deli serdang merupakan kawasan yang sangat luas, kawasan deli serdang mengelilingi kota medan yang dimana kawasan deli serdang memiliki pabrik dan penduduk yang banyak, dengan berkembangnya kota medan makan kota pendukung juga akan berkembang pesat. Konsep multiple nuclei akan diterapkan di Kawasan Metropolitan Mebidangro, dengan mengembangkan kotakota satelit di sekitar kota Medan sehingga muncul kota mandiri. Kawasan Kwala Bekala adalah kota mandiri yang terletak pada kecamatan Medan Tuntungan merupakan proyek pengembangan oleh P.T Propernas Nusa Dua yang telah menjadi sebuah rancangan masterplan awal dari kota baru Kwala Bekala. Perancangan masterplan oleh Propernas ini merupakan masterplan percangan proyek yang diberikan (yang telah di buat) dan kemudian di desain kembali oleh Mahasiswa Perancangan Arsitektur VI. Yang tugas dari mahasiswa tersebut adalah mengembangkan kawasan komersial, pendidikan, rumah sakit, dan fasilitas lain nya. bekerja sama dengan propernas untuk membangun 1

kampus II USU yang berada dekat dengan kawasan Kwala Bekala. Sehingga menjadikan kampus II USU ini juga sebagai point menarik untuk pengembangan kawasan Kwala Bekala. Kota baru ini bercirikan mempunyai salah satu point penting yaitu sebuah pasar induk yang berada di kawasan kwala bekala. Pasar tersebut adalah pusat pasar yang di pindah dari Jl.Sutomo. Pusat pasar yang berada di Jl.Sutomo adalah pasar yang sangat penting bagi penduduk kota medan tetapi pasar tersebut tidak tertib dan membuat kerusihan, maka pusat pasar ini di pindahkan ke kwala bekala. Di daerah kwala bekala sangat strategis untuk adanya sebuah pusat pasar di karenakan dekatnya akses ke kwala bekala dari kota berastagi. Kota berastagi adalah kota sebagai pemasok terbesar untuk bahan pangan. Kwala bekala strategis juga karena berada tidak tepat di tengah kota, tetapi berada di pinggiran Kota Medan tetapi mempunyai akses yang sangat baik dengan adanya transportasi umum yang baik. Kawasan Kwala Bekala atau juga Kota Kwala bekala merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam proyek pengembangan kawasan Transit Oriented Develpoment (TOD). Dimana TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti bus, kereta api kota (MRT), Kereta api ringan (LRT) serta di lengkapi adanya jalur pejalan kaki yang baik dan nyaman juga untuk para pengguna sepeda. Pada kawasan TOD mempunya dua titik pusat yang kirakira berjarak 700m-1000m, di kota kwala bekala terdapat dua titik pusat yang dapat menjadikan kota tersebut termasuk kedalam kawasan TOD yaitu adanya pusat pasar berhadapan langsung dengan terminal dan juga adanya Stasiun kreta api kwala bekala yang berjarak kira-kira 700m dari pusat pasar dan terminal tersebut. Dengan demikian perjalanan/trip akan didominasi dengan menggunakan angkutan umum yang terhubungkan langsung dengan tujuan perjalanan, tempat perhentian angkutan umum mempunyai kepadatan yang relatif tinggi dan biasanya dilengkapi dengan fasilitas parkir sepeda, pengguna pejalan kaki juga dapat menikmati dengan adanya beberapa bangunan mixed-use dan juga retail-retail yang terdapat di pinggir pedestrian. Pengembangan TOD sangat maju dan telah menjadi tren dikota-kota 2

besar khususnya di kawasan kota baru yang besar seperti Tokyo di Jepang, Seoul di Korea, Hongkong dan juga Singapura. Pada hakikatnya gaya arsitektur modern diawal perkembangannya adalah merupakan konsep tersendiri. Sejalan dengan penyebarannya di seluruh dunia dan pengaruk kemajuan baik teknologi, budaya yang lebih maka terjadilah pengembangan-pengembangan yang lebih daripada konsep modern seperti lahirnya konsep arsitektur postmodern, maksimalis dan Minimalis. Postmodern adalah konsep arsitektur yang memadukan seni, ilmu pengetahuan, krajinan dan teknologi. Bangunan post modern dipandang lebih plural, dan beranekaragam dari konsep pendahulunya yaitu modern. Beberapa contoh bangunan postmodern tingkat dunia adalah Stadion Nasional Sarang Burung Cina. Atau di Negara kita kadang istilah pos modern juga dipakai untuk istilah konsep arsitektur klasik modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional modern, arsitektur bali modern, dan sebagainya. Atau disebut jugadengan istilah modern kontemporer. Adapun arsitektur minimalis juga merupakan pengembangan dari konsep modern. Sehingga para asritek sering menamakan konsep minimalis sebagai turunan dari arsitektur modern. Untuk memahami arsitektur minimalis kita bisa membandingkan dengan gaya arsitektur lain yaitu arsitektur maksimalis. 3

Berdasarkan hasil perancangan masterplan yang bersumber dari P.T Propernas Nusa Dua, Kota mandiri Kwala Bekala terbagi atas empat kawasan yaitu, kawasan North Precinct, Campus Town, Central Business District (CBD), Eco Town. Gambar. 1.1 Peta Masterplan Kota Mandiri Kwala Bekala Sumber : Buku Tahap III P.T Propenas Nusa Dua Dari keempat kawasan yang terdapat pada peta diatas, North Precinct atau Bekala New Town merupakan pusat percontohan perkotaan yang didalamnya terdapat Kampus II, stasiun kereta api kwala bekala dan terminal kwala bekala menjadi pusat pertumbuhan kawasan di tambah dengan adanya pusat pasar yang berada tepat didepan terminal kwala bekala, maka fungsifungsi komersil sangat di butuhkan pada kawasan kwala bekala tersebut, dengan 4

adanya kota baru dan juga Universitas disekitaran kota maka menjadi penunjuang tumbuhnya grafik perekonomian dan juga penduduk. Maka dari itu pada kawasan kwala bekala perlu di bangun apartment dan rumah susun untuk memenuhi kebutuhan hunian pada kawasan ini. Bangunan apartment dan rumah susun yang dibutuhkan bertema modern dengan kebutuhan ruang yang minimalis dan juga simpel. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan proyek Apartment dan Rumah Susun Kwala bekala ini adalah : 1. Merancang bangunan Apartment dan Rumah susun pada site yang di apit oleh pusat pasar, terminal dan juga hotel. 2. Menerapkan tema yang dipilih yaitu tema Modern Minimalis kedalam bangunan yang dirancang. 3. Merancang akses dari bangunan ke pusat pasar dan juga taman sebagai penghubung ke hotel. 1.3 Masalah Perancangan Beberapa masalah perancangan dari kasus perencanaan proyek Apartment dan Rumah Susun Kwala Bekala antara lain: 1 Bagaimana merancang bangunan apartment dan rumah susun pada site yang diapit oleh pusat pasar, terminal dan juga hotel. 2 Bagaimana menerapkan tema Modern Minimalis kedalam bangunan yang dirancang. 3 Bagaimana merancang akses dari bangunan ke pusat pasar dan juga taman sebagai penghubung ke hotel. 1.4 Pendekatan Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah dalam proses perancangan Apartment dan Rumah Susun Kwala Bekala ini adalah : 5

1 Studi Literatur. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah. 2 Studi Banding. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet dan sebagainya. 3 Studi Lapangan. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi perancangan. 1.5 Lingkup/Batasan Ruang lingkup yang menjadi batasan dalam kasus proyek ini adalah seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan sarana rumah susun yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, dan pembentukan ruang, dan juga perencanaan fasilitas rumah susun dan edukasi yang disertai fasilitas pendukung yang akan menawarkan perpaduan sekitar site dengan aspek arsitektur modern dalam bentuk edukasi dan hiburan serta teknologi yang diterapkan 6

1.6 Kerangka Berfikir Latar Belakang Pusat pasar yang menjadikan sekitaran site menjadi kawasan yang berkembang. Rumah susun juga sebagai pendukung pusat pasar bagi para penjual/pedagang yang ingin mempunyai tempat tinggal di sekitaran kwala bekala. Sekitaran kwala bekala akan terdapat kampus yang akan menjadi point pendukung site sekitar. Maksud dan Tujuan Mendukung program pemerintah yaitu Pengembangan kawasan transit atau Transit Oriented Devlopment. Menyediakan suatu tempat yang bersifat cultural-rekreatif-edukatif. Menciptakan suatu lingkungan dan bangunan dengan fasilitas yang dapat mendukung aktifitas sekittar yang ada di dalamnya seperti pusat pasar. Masalah Perancangan Belum tersedianya fasilitas rumah susun terpadu serta akomodasi yang memadai dalam satu wilayah. Merancang lingkungan dan bangunan yang dapat mendukung pengembangan pariwisata dan juga perekonomian wilayah setempat. Menerapkan tema yang dipilih serta mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses Judul Kasus Proyek Judul : Rumah Susun Kwala Bekala Tema : Arsitektur Minimalis Modern Final Design Konsep Konsep ruang luar, ruang dalam, massa, tema, struktur, dan utilitas. Pengumpulan Data StudiLiteratur/Data Sekunder Data pusat pasar Studi banding Studi Literatur Survey/Data Primer Peta lokasi Kondisi Tapak Feed Back Analisa Pra Perancangan Analisa Tapak (Fisik) Pendekatan teori arsitektur Pendekatan teori tema yang digunakan Analisa Fungsional (Non Fisik) Analisa Teknologi 7

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan kasus proyek, maksud dan tujuan kasus serta permasalahan yang dihadapi dalam perancangan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dititikberatkan pada pengenalan dan pendalaman tentang kasus proyek yang mengacu pada kebutuhan ruang berdasarkan studi kasus fungsi sejenis dan pengenalan lokasi proyek yang direncanakan. Bab ini juga menjabarkan pengertian tentang tema, beberapa tinjauan teoritis yang mendukung penjabaran tema yang dipilih, dan interpretasi terhadap tema, serta studi kasus dengan tema sejenis. BAB III METODOLOGI Pada bab ini akan diuraikan langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan rancangan bangunan. BAB IV ANALISA PERANCANGAN Bab ini berisikan tentang analisa terhadap fungsi yang meliputi organisasi ruang, kebutuhan ruang, program ruang dan persyaratan teknis dari ruang yang direncanakan serta analisa dan penerapan tema terhadap lingkungan pada site terpilih. BAB V KONSEP PERANCANGAN Pada bab ini diuraikan mengenai hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah dan konsep dasar perancangan tapak dan bangunan. BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pada bab ini akan dilampirkan peta situasi, gambar-gambar hasil rancangan serta foto-foto gambar dan maket. 8

DAFTAR PUSTAKA Bab ini akan menampilkan secara jelas pustaka/studi literatur yang digunakan untuk membantu perancangan. LAMPIRAN Melampirkan hasil survey yang dianggap penting. 9