29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari obyek penilitian yang akan diteliti adapun populasi dari penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dilkukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan perbankan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013 2. Perusahaan menyajikan laporan keuangan tahunan untuk periode 31 Desember 2010 2013 3. Perusahaan menyajikan data yang dibutuhkan untuk mengetahui perhitungan-perhitungan yang diperlukan dalam penelitian. 3.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
30 Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah dengan melakukan pendokumentasian. Pendokumentasian dilakukan dengan mencari, mempelajari, mengklasifikasi dan menganalisis data langsung catatan-catatan dan laporan keuangan perusahaan perbankan dari Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang diambil dari Bursaa Efek Indonesia ini terdiri dari laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar dan sesuai dengan kriteria pemilihan sampel. 3.3. Definisi dan Pengukuran Variabel 3.3.1. Variabel Tidak Bebas Dalam mendeteksi digunakan model yang diajukan oleh Beaver dan Engel. Model tersebut menggunakan komponen penyisihan kerugian piutang (allowances for loan losses) dan provisi kerugian pinjaman sebagai komponen pembentuk total akrual dalam perusahaan perbankan. Model ini merupakan model yang paling sesuai dalam mendeteksi praktik di perusahaan perbankan (Rahmawati, 2006). Model tersebut dituliskan sebagai berikut: TA it = NDA it + DA it NDA it = β 0 + β 1 CO it + β 2 LOAN it + β 3 NPA it + β 4 NPA it+1 + ɛ it Dimana: TA it : total accrual (akrual total)
31 DA it : discretionary accrual (akrual kelolaan) CO it : loan charge offs (pinjaman yang dihapus bukukan) LOAN it : loans outstanding ( pinjaman yang beredar) NPA it : non performing assets (aktiva produktif yang bermasalah), terdiri dari aktiva produktif yang berdasarkan tingkat kolektibilitasnya digolongkan menjadi (a) dalam perhatian khusus, (b) kurang lancar, (c) diragukan, dan (d) macet. ΔNPA it+1 : selisih non performing assets t+1 dengan non performing assets t NDA it : non discretionary accrual (akrual non kelolaan) Untuk menentukan akrual total dengan menggunakan model Beaver dan Engel ini maka digunakan total saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP). Dalam penentuan koefisien tersebut semua variabel dideflasi terlebih dahulu dengan nilai buku ekuitas dan cadangan kerugian pinjaman. 3.3.2. Variabel Bebas 3.3.2.1. Komposisi Dewan Komisaris Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang berasal dari luar emiten atau perusahaan publik tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan perusahaan, anggota dewan komisaris, direksi, atau pemegang saham utama perusahaan Komposisi dewan komisaris adalah presentase perbandingan jumlah
32 dewan komisaris independen terhadap jumlah total komisaris yang ada dalam susunan dewan komisaris perusahaan. Komposisi dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dibandingkan dengan total anggota dewan komisaris yang ada di perusahaan. 3.3.2.2. Ukuran Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Anggota dewan komisaris minimal berjumlah tiga orang dan tiap anggota tidak boleh saling memiliki hubungan keluarga. Dalam penelitian ini ukuran dewan komisaris dilihat dari jumlah total anggota dewan komisaris, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan 3.3.2.3. Komite Audit Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris untuk melakukan pengawasan. Indikator komite audit dalam penelitian ini adalah jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan 3.3.2.4. Ukuran Perusahaan
33 Menurut Ferry dan Jones (1979) dalam Ibrahim (2008), ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi. Indikator ukuran perusahaan diukur dengan logaritma nilai aset perusahaan atau dapat dituliskan sebagai Ukuran Perusahaan = Ln (Total Assets) 3.3.2.5. Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Indikator yang digunakan untuk menentukan kepemilikan institusinal yaitu presentase jumlah saham yang dimiliki investor institusional terhadap jumlah total modal saham perusahaan. 3.4. Metode Analisis Data 3.4.1. Analisis Deskriptif Dalam statistik deskriptif ini akan dilakukan teknik statistik yang berhubungan dengan penyajian data statistik dalam bentuk angka. Teknik yang dilakukan adalah analisis deskriptif seperti nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), range, dan standar deviasi. Dalam penelitian ini juga akan dilakukan teknik statistik frekuensi untuk menggambarkan data observasi secara grafis.
34 3.4.2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model persamaan regresi memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik terdiri dari: 3.4.2.1. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011). Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Model regresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia di mana periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi. 3.4.2.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2011). Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. VIF (Variable Inflation Factor) bisa digunakan untuk menguji multikolinearitas, bila VIF > 10 maka variabel tersebut memiliki koloniaritas yang tinggi. 3.4.3. Analisis Regresi Linear
35 Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi berganda penelitian ini sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + ɛ Keterangan: Y : Manajemen laba a : Konstanta yang menunjukan besar nlai Y bila nilai X = 0 X1 : Komposisi dewan komisaris X2 : Ukuran dewan komisaris X3 : Keberadaan komite audit X4 : Ukuran perusahaan X5 : Kepemilikan institusional ɛ : Error (kesalahan) 3.4.4. Uji Hipotesis 3.4.4.1. Uji Koefisien Determinan (R 2 ) Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Lebih lanjut Ghozali (2011:97) menjelaskan kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah setiap tambahan satu variabel
36 independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R², nilai AdjustedR² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahakan kedalam model. 3.4.4.2. Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:99). Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : Jika p-value < α atau probabilitas < tingkat signifikansi (Sig. < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 gagal ditolak. Ini berarti menunjukan bahwa variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika p-value > α atau probabilitas > tingkat signifikansi (Sig. > 0,05), maka H0 gagal ditolak dan H1 ditolak, ini berarti menunjukan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. 3.5 Hipotesis Operasional 3.5.1 Komposisi Dewan Komisaris Komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap
37 H0 1 ; β1 0 : Komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh negatif terhadap HA 1 ; β1<0 : Komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap 3.5.2 Ukuran Dewan Komisaris Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap H0 2 ; β2 0 : Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh positif terhadap HA 2 ; β2<0 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap 3.5.3 Komite Audit Komite audit berpengaruh negatif terhadap H0 3 ; β3 0 : Komite audit tidak berpengaruh negatif terhadap HA 3 ; β3<0 : Komite audit berpengaruh negatif terhadap 3.5.4 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap H0 4 ; β4 0 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap HA 4 ; β4<0 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap 3.5.5 Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap H0 5 ; β5 0 : Kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap
38 HA 5 ; β5<0 : Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap