BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik berupa skripsi, tesis, dan jurnal penelitian antara lain sebagai berikut: Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh Utama dalam Cerpen Tairando Karya Murakami Haruki Sebuah Tinjauan Behavior Skinner. Dalam penelitiannya, Amalia menganalisis perubahan perilaku tokoh utama yang bernama Satsuki dari awal hingga akhir cerita, serta menganalisis hubungan antara tokoh utama dengan tokoh pendukung yang berkaitan erat dengan perilaku yang dilakukan tokoh utama. Teori yang digunakan yaitu teori psikologi behavior B. F. Skinner. Hasil dari penelitian Amalia menunjukkan pembentukan perilaku tokoh utama sangat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Ayah, ibu, dan mantan suami tokoh utama adalah orang-orang yang membentuk perilaku tokoh utama. Sesuai dengan teori behavior B. F. Skinner telah memberikan penguatan-penguatan baik berupa penguatan positif maupun negatif yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku tokoh utama. Hubungan penelitian Amalia dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan teori behaviorisme B. F. Skinner sehingga penelitian Amalia dapat dijadikan acuan untuk penelitian kali ini. Penelitian Amalia membahas perubahan perilaku tokoh utama yang bernama Satsuki dalam cerpen Tairando karya Murakami Haruki. 8
9 Perubahan perilaku Satsuki sangat dipengaruhi oleh orangtuanya, khususnya ayahnya. Perilaku Satsuki ketika dewasa dipengaruhi mantan suaminya dan pertemuan Satsuki dengan pemandu wisata sekaligus supir di Thailand telah mengubah perilaku Satsuki. Penelitian kali ini mengkaji lebih dalam mengenai empat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo. Perubahan perilaku keempat tokoh ibu rumah tangga ini lebih dipengaruhi oleh pengkondisian yang diterima dari keluarga masing-masing tokoh. Arimas (2013) menulis skripsi yang berjudul Analisis Psikologi Tokoh Utama Masako dalam Novel OUT Karya Natsuo Kirino. Dalam penelitiannya, Arimas menganalisis wujud konflik dan psikologi tokoh Masako dalam Novel OUT karya Kirino Natsuo. Teori yang digunakan adalah teori konflik, teori psikoanalisis dan teori kecemasan dari Sigmund Freud dengan metode formal dan metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian Arimas menunjukkan wujud konflik yang dialami tokoh Masako terdiri atas konflik internal dan konflik eksternal. Hal-hal yang mempengaruhi psikologi tokoh dilihat dari teori psikoanalisis Sigmund Freud yaitu kesedihan, rasa cemas dan tidak nyaman, sulit tidur, rasa bersalah dan menyesal. Tokoh Masako berubah menjadi pribadi yang pemarah karena unsur id menguasai sebagian besar energi psikis tokoh Masako sehingga ia sanggup melakukan mutilasi. Penelitian Arimas hanya menganalisis tokoh utama yaitu Masako. Sedangkan penelitian kali ini menganalisis keempat tokoh ibu rumah tangga yaitu Masako, Yayoi, Kuniko, dan Yoshie dalam novel OUT karya Kirino Natsuo. Selain itu, penelitian kali ini juga membahas proses
10 pengkondisian keempat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo berdasarkan teori behavior B. F. Skinner. Muliani (2013) dalam skripsi yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh Utama dalam Roman Claude Gueux Karya Victor Hugo Berdasarkan Teori Behaviorisme B. F. Skinner. Dalam penelitiannya, Muliani menganalis tentang stimulus yang mengawali perilaku tokoh utama Claude Gueux yang kemudian akan dikaitkan dengan perubahan perilaku yang dialami tokoh tersebut dalam roman Claude Gueux Karya Victor Hugo. Teori yang digunakan yaitu teori psikologi sastra, teori psikologi kepribadian, dan teori behaviorisme B. F. Skinner. Hasil dari penelitian Muliani ini menunjukkan perilaku tokoh utama dalam roman Claude Gueux dipengaruhi oleh stimulus-stimulus yang berupa kondisi alam, kondisi keadaan seseorang, dan kondisi psikis. Kondisi alam membuat tokoh Claude Gueux merasa kedinginan sehingga dia mencuri kayu bakar. Kondisi tokoh utama yang tidak memiliki pekerjaan membuatnya kelaparan sehingga harus mencuri roti. Hasil dari penelitian Muliani ini juga menunjukkan bahwa perilaku seseorang tidak dapat dikontrol atau diprediksikan. Penelitian Muliani lebih mengkaji tentang perubahan perilaku tokoh utama yaitu seorang petani miskin yang dipenjara karena kasus pencurian dan mendapat banyak tekanan di dalam penjara. Penelitian kali ini mengkaji lebih dalam perilaku tokoh Masako, Yayoi, Kuniko, dan Yoshie yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan mendapat banyak tekanan dalam rumah tangganya masing-masing. Penelitian Muliani ini digunakan sebagai bahan acuan dalam penggunaan teori behaviorisme B. F. Skinner.
11 Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan diketahui bahwa penelitian kali ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian kali ini memaparkan proses pengkondisian keempat tokoh ibu rumah tangga dalam novel OUT karya Kirino Natsuo kemudian dilanjutkan dengan menganalisis wujud konflik keempat tokoh ibu rumah tangga yaitu Masako, Yayoi, Kuniko, dan Yoshie. Penelitian sebelumnya digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian kali ini. 2.2 Konsep Berikut ini ada beberapa konsep yang digunakan dalam meneliti novel OUT karya Kirino Natsuo yaitu sebagai berikut: 2.2.1 Perilaku Menurut Skinner (dalam Feist, 2013:166) perilaku manusia yang berupa entitas biologis dan fisik, bukanlah suatu gagasan yang tidak jelas atau hasil dari keinginan bebas. Perilaku manusia ditentukan oleh beberapa variabel yang dapat diidentifikasi dan mengikuti suatu prinsip hukum yang memiliki batasan jelas, yang berpotensi untuk dapat diketahui. Perilaku yang terlihat tidak jelas atau tidak terduga, atau ditentukan secara individual, berada di luar kapasitas ilmuan untuk memprediksi ataupun mengontrol. Akan tetapi, secara hipotesis, kondisi ketika hal tersebut terjadi dapat ditemukan, mengizinkan untuk prediksi dan kontrol serta deskripsi. Skinner memberikan banyak waktunya untuk menemukan kondisikondisi tersebut, menggunakan suatu prosedur yang disebut pengkondisian operan.
12 2.2.2 Konflik Konflik mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar dan perang. Dasar dari konflik berbeda-beda. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu; 1. Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat di dalam konflik. 2. Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap, maupun gagasan. 3. Terdapat interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosiemosi tertentu yang sering dihubungkan, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkungan yang luas yakni masyarakat (Wahyu, 1986:60) 2.3 Kerangka Teori Teori sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diangkat dan sekaligus sebagai acuan untuk mengarahkan sebuah penelitian. Berdasarkan dengan analisis yang dilakukan, digunakan beberapa teori untuk membedah masalah yang terdapat dalam objek penelitian.
13 2.3.1 Teori Psikologi Sastra Psikologi sastra merupakan kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya. Begitu pula pembaca, dalam menanggapi karya tak akan lepas dari kejiwaan masing-masing. Psikologi sastra pun mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan (Endraswara, 2008:96). Menurut Roekhan (dalam Endraswara, 2008:97-98), psikologi sastra akan dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu: 1. Pendekatan tekstual dengan mengkaji aspek-aspek psikologi tokoh dalam karya sastra. 2. Pendekatan reseptif-pragmatis dengan mengkaji aspek psikologis pembaca. 3. Pendekatan ekspresif dengan mengkaji aspek psikologis sang penulis. Berdasarkan pendekatan tersebut, penelitian ini memfokuskan pada butir pertama yaitu pendekatan tekstual yang mengkaji aspek-aspek psikologi tokoh dalam karya sastra. Pendekatan tersebut digunakan untuk menganalisis perilaku empat tokoh ibu rumah tangga yaitu Masako, Yayoi, Yoshie, dan Kuniko dalam novel OUT karya Kirino Natsuo. 2.3.2 Teori Behaviorisme Teori yang digunakan adalah teori behaviorisme B. F. Skinner. Skinner (dalam Feist, 2013:163) adalah seorang psikolog yang terkenal dalam bidang behaviorisme. Sebagai seorang behavioris, ia menekankan bahwa perilaku seseorang dapat berubah jika lingkungannya diubah. Kebiasaan terbentuk melalui
14 hubungan stimulus-respon. Stimulus adalah penyebab terjadinya suatu perilaku seseorang, sedangkan respon adalah hasil yang diterima dari stimulus. Teori Skinner berawal dari teori kondisioning klasik Pavlov. Perbedaan mendasar antara teori Skinner dengan Pavlov terletak pada subjeknya. Skinner menggunakan individu sebagai subjek yang berpengaruh besar dalam terbentuknya suatu perilaku, sedangkan Pavlov menyatakan bahwa perilaku individu dikendalikan oleh eksperimen. Menurut Skinner (dalam Feist, 2013:166) di dalam teori behaviorisme terdapat istilah pengkondisian. Pengkondisian adalah suatu proses belajar yang diperoleh dari rangsangan stimulus, baik itu berasal dari diri-sendiri atau pun dari lingkungan yang kemudian menghasilkan sebuah respon. Skinner membagi proses pengkondisian menjadi dua bentuk pengkondisian yaitu pengkondisian klasik dan pengkondisian operan. Pengkondisian klasik merupakan suatu perilaku seseorang yang tidak dikondisikan. Perilaku refleks termasuk contoh yang paling sederhana. Pengkondisian operan merupakan perilaku yang terjadi karena faktor lingkungan. Dalam pengkondisian operan terdapat istilah penguatan yang dibagi menjadi penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif yaitu penguatan yang dapat menyebabkan suatu respon yang menyenangkan kemudian penguatan akan meningkatkan kemungkinan dari perilaku yang sama untuk terjadi lagi, sedangkan penguatan negatif yaitu penguatan yang dapat menyebabkan suatu respon yang tidak menyenangkan dan akan menjadi suatu kondisi yang dihindari. Teori behaviorisme ini digunakan untuk mengetahui proses pengkondisian yang dialami empat tokoh ibu rumah tangga yaitu Masako, Yayoi, Yoshie, dan
15 Kuniko dalam novel OUT karya Kirino Natsuo berdasarkan stimulus yang diterima. 2.3.3 Teori Konflik Konflik adalah kejadian yang sangat penting dalam sebuah cerita fiksi karena merupakan unsur dalam pengembangan plot. Penelitian ini menggunakan teori konflik dari Stanton. Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2013:124) membagi konflik menjadi dua macam yaitu: 1. Konflik internal (internal conflict) atau yang disebut juga dengan konflik kejiwaan merupakan konflik yang terjadi di dalam hati, jiwa seorang tokoh cerita. Jadi konflik internal merupakan konflik yang dialami manusia dengan dirinya sendiri. Konflik jiwa dialami setelah ada pertentangan atau gangguan batin seorang tokoh. Konflik batin yang terus menerus terjadi menyebabkan pribadi, watak, dan pemikiran yang menyimpang. Biasanya konflik jiwa lahir dari hubungan antar jiwa atau tokoh. 2. Konflik eksternal (external conflict) adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, mungkin dengan lingkungan alam atau lingkungan manusia itu sendiri. Teori konflik dari Stanton ini digunakan untuk mengetahui wujud konflik yang dialami empat tokoh ibu rumah tangga yaitu Masako, Yayoi, Yoshie, dan Kuniko dalam novel OUT karya Kirino Natsuo.