LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

TES KEBUGARAN (TEKANAN DARAH)

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

Ilmu Pengetahuan Alam

Aktivitas Jantung dan Aliran Darah Heart Activity and Blood Flow

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL BUKU TEKS

Kamu dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan. Sistem Sirkulasi. membahas.

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Epitel yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : K

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

Sistem Peredaran Darah Manusia

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia

BAB VII SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB V SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Jaringan pada sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini beredar ke seluruh tubuh.

Menghitung Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Disusun oleh : Moh. Amuy Saepudin NIM : Kelas : Biologi 3a. Click here to begin

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

FISIOLOGI MANUSIA. Laporan Praktikum Daya Tahan Tubuh. Muhammad Reza Jaelani

SISTEM CARDIOVASCULAR

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING

BAB I PENDAHULUAN. Dunia atau World Health Organization (WHO) (2014), mendeklarasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kontrol)

BAB 5 SISTEM PEREDARAN DARAH

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O

LEMBAR PENGESAHAN. Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Darah disusun

BAB V PENUTUP. hasil belajar siswa kelas VIII pada materi pokok sistem peredaran darah pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

Peta Konsep. Kata Kunci. golongan darah tekanan darah gangguan peredaran darah transfusi darah peredaran darah. 80 IPA SMP/MTs Kelas VIII

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

SISTEM CARDIO VASCULAR

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH

RANCANGAN PEMBELAJARAN

I. Judul Praktikum : SISTEM TRANSPORT DAN DARAH II. Tujuan : 1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagian Bagian dan Letak Pembuluh-Pembuluh Darah. 2.

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 2 FISIOLOGI KERJA

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (PENENTUAN TEKANAN DARAH, DENYUT NADI, DAN GOLONGAN DARAH) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2014

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60300112034 Kelas : Biologi A Kelmpok : IV (empat) Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima. Samata-Gowa, April 2014 Kordinator Asisten Asisten (Ka bah S.Si) (Ika Dian Rostika) 60300111021 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab (Aisyah Sijid S.Pd, M.Kes)

A. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut ini: 1. Untuk mengetahui penentuan tekanan darah sebelum dan sesudah beraktivitas. 2. Untuk mengetahui jumlah denyut nadi sebelum dan sesudah beraktivitas. 3. Untuk mengetahui cara penentuan golongan darah. B. Dasar Teori Tekanan darah adalah gaya yang darah berikan terhadap dinding pembuluh darah. Selama sistol, gaya pada dinding pembuluh darah yang terbesar; sewaktu diastole, jatuh ke titik terendah. Pengukuran tekanan darah adalah rasio dari kedua tekanan. Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama adalah curah jantung. Tekanan terhadap dinding arteri lebih besar sehingga volume aliran darah meningkat. Faktor kedua yang mempengaruhi tekanan darah resistensi perifer, atau resistensi terhadap aliran darah dalam arteri kecil dari tubuh (arteriol). Resistensi perifer dipengaruhi oleh visikositas (ketebalan) dari sel-sel darah dan jumlah plasma darah. Tekanan darah tinggi, disebut hipertensi, yaitu akibat curah jantung terlalu tinggi atau resistensi perifer terlalu tinggi (Guyton, 2006). Menurut Ganong (2002), faktor yang mempengaruhi denyut nadi : 1. Posisi: lebih cepat jika berdiri dibanding tiduran. 2. Umur: anak lebih cepat dari pada dewasa. 3. Jenis kelamin: pria lebih cepat dari pada wanita. 4. Emosi: mosi kuat akan meningkatkan pulse. Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia (Haerul, 2011).

Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan atas ada tidaknya antigen yang terdapat pada permukaan luar membran sel darah merah (eritrosit). Antigen yang dimaksud dinamakan aglutinogen. Antigen sel darah merah merupakan suatu bagian berupa glikoprotein atau glikolipid yang bersifat genetis. Antigen yang telah dikenali pada sel darah merah yaitu antigen A dan antigen B. Di dalam plasma darah terdapat antibodi yang disebut aglutinin. Aglutinin merupakan antibodi yang bereaksi dengan antigen dan terdapat pada permukaan sel darah merah. Sesuai jenis aglutinogen, ada dua jenis aglutinin yaitu aglutinin α (anti-a) dan aglutinin β (anti-b). Jika kedua aglutinin ini bereaksi dengan antigen, sel darah merah akan menggumpal satu sama lain/mengalami (lisis) (Pearce, 2008). Dalam hal ini, apabila sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A dan serum darahnya membuat aglutinin B, maka orang tersebut mempunyai golongan darah A. Sebaliknya, apabila sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen B dan serum darahnya membuat aglutinin A, maka orang tersebut dikategorikan golongan darah B. Kemudian, apabila sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A dan B, sementara serum darah tidak dapat membuat aglutinin A maupun B, maka orang tersebut mempunyai golongan darah AB. Sebaliknya, bila sel darah merah seseorang tidak meng andung aglutinogen A dan B, sementara serum darahnya dapat membuat aglutinin A dan B, maka orang tersebut mempunyai golongan darah O (Wulan, 2013). C. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut: Hari/tanggal : Senin/12 Mei 2014 Waktu : 08.00-10.00 WITA Tempat : Laboraturium Zoologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa

D. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu blood lancet, kaca preparat, sphygmomanometer, stopwactch dan stetoskop. 2. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu kapas beralkohol, darah, serum anti-a dan B. E. Cara Kerja Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu: 1. Tekanan darah a) Memasang manset sphygmomanometer dibagian lengan objek kemudian memompa sambil mengamati angka yang ditunjukkan pada sphygmomanometer. b) Mencatat hasil pengamatan. c) Melakukan aktivitas (berlari-lari selama beberapa menit) hingga merasa kelelahan kemudian mengulangi prosedur diatas. 2. Denyut nadi radalis a) Menyiapkan stopwatch untuk menghitung denyut nadi radalis. b) Meraba pergelangan tangan untuk mendeteksi bagian yang menimbulkan denyut nadi radalis. c) Menghitung jumlah denyut nadi radalis selama 1 menit dan mencatat hasilnya. d) Melakukan aktivitas (berlari-lari selama beberapa menit) hingga merasa kelelahan lelu mengulangi prosedur diatas. 3. Golongan darah a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b) Mengusap terlebih dahulu jari objek dengan menggunakan kapas beralkohol dan menusuk jari objek dengan menggunakan blood lancet.

c) Meletakkan sampel darah pada kaca preparat dan membagi menjadi 2 bagian. d) Meneteskan serum anti A dan B pada masing-masing bagian sampel darah. e) Memperhatikan aglutinasi yang terjadi. f) Mencatat hasil pengamatan. g) Mengulang prosedur kerja di atas secara bergiliran. F. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut: 1. Tekanan darah Tekanan darah (mmhg) No. Nama Normal (Sebelum beraktivitas) Setelah beraktivitas 1. Mukarramah 110/60 110/90 2. Lasinrang Aditia 130/90 120/90 3. Silvana 110/70 120/60 4. Atirah Mulia 110/70 110/70 5. Rizki Awaliah Zaputri 110/80 120/70 6. Nur Azizah Pratiwi 110/70 120/50 2. Denyut nadi Denyuit Nadi/Menit No. Nama Normal (Sebelum beraktivitas) Setelah Beraktivitas 1. Mukarramah 70 61 2. Lasinrang Aditia 85 108 3. Silvana 75 115 4. Atirah Mulia 115 165 5. Rizki Awaliah Zaputri 80 120 6. Nur Azizah Pratiwi 125 130

3. Golongan darah No. Nama Golongan Darah Aglutinogen (Antigen) Keterangan Aglutinin (Antibodi) 1. Mukarramah O - a dan b 2. Lasinrang Aditia O - a dan b 3. Silvana O - a dan b 4. Atirah Mulia A A b 5. Rizki Awaliah Zaputri A A b 6. Nur Azizah Pratiwi O - a dan b G. Pembahasan 1. Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Ukuran untuk tekanan darah normal dalah 120/80 mmhg. Penentuan tekanan darah dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer. Pengamatan yang dilakukan untuk tekanan darah adalah dengan dua cara yaitu dalam keadaan normal (sebelum beraktivitas) dan setelah beraktivitas. Pada pengamatan ini, hasil yang didapatkan sebelum beraktivitas adalah Mukarramah yaitu 110/60 mmhg, Lasinrang Aditia yaitu 130/90 mmhg, Silvana yaitu 110/70 mmhg, Atirah Mulia yaitu 110/70 mmhg, Rizky Awalia

Zaputri yaitu 110/80 mmhg, dan Nur Azizah Pratiwi yaitu 110/70 mmhg. Pada pengamatan ini dapat dilihat bahwa rendahnya tekanan darah disebabkan oleh denyut jantung yang lambat dapat mengurangi darah yang di pompa oleh jantung. Angka detak jantung untuk seorang dewasa sehat adalah 600 sampai 100 detak per menit. Hal ini berkaitan dengan heart rate, yaitu berapa kali denyut jantung dalam setiap menitnya. Semakin tinggi heart rate maka semakin tinggi tekanan darahnya. Adapun hasil yang didapatkan setelah melakukan aktivitas yang dalam hal ini dengan berlari-lari sebanyak 3 kali putaran adalah Mukarramah yaitu 110/90 mmhg, Lasinrang Aditia yaitu 120/90 mmhg, Silvana yaitu 120/60 mmhg, Atirah Mulia yaitu 110/70 mmhg, Rizky Awalia Zaputri yaitu 120/70 mmhg, dan Nur Azizah Pratiwi yaitu 120/50 mmhg. Pada pengamatan ini dapat dilihat bahwa tekanan darah menjadi lebih tinggi setelah beraktivitas disebabkan karena kurangnya oksigen dalam tubuh setelah beraktivitas sehingga jantung memompa lebih kuat untuk mengalirkan darah kebagian anggota tubuh yang membutuhkan yang menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat. Sedangkan pada Lasinrang aditia menjadi lebih rendah dibanding sebelum beraktivitas disebabkan oleh melemahnya otot jantung yang berakibat darah yang dipompa jantung lebih sedikit, sehingga tekanan daran menurun dan adanya beku darah dari pembuluh vena, dimana bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah kedalam bilik kiri dari paru-paru, dan akibatnya akan mengurangi darah di jantung untuk di pompa. Sementara pada Atirah Mulia tekanan darahnya tetap sama pada saat sebelum dan sesudah beraktivitas mungkin karena tekanan darahnya sudah kembali normal disebabkan lamanya mendapatkan giliran tensi tekanan darah. 2. Denyut Nadi Denyut nadi adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Percobaan ini dilakukan dengan menghitung denyut jantung/nadi radalis pada pergelangan tangan selama 1

menit. Seperti halnya dengan tekanan darah, pengamatan denyut jantung/nadi radalis juga dilakukan sebelum (normal) dan setelah melakukan aktivitas. Denyut nadi seorang dewasa 60-100 kali/menit. Pada pengamatan ini, hasil yang didapatkan sebelum melakukan aktivitas adalah Mukarramah yaitu 70/menit, Lasinrang Aditia yaitu 85/menit, Silvana yaitu 75/menit, Atirah Mulia yaitu 115/menit, Rizky Awalia Zaputri yaitu 80/menit, dan Nur Azizah Pratiwi yaitu 125/menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi yaitu usia, jenis kelamin, aktivitas, status kesehatan, obat-obatan dan kondisi emosional. Seperti pada Atirah Mulia dan Nur Azizah Pratiwi yang denyut nadinya per menit di atas ambang normal karena pada Nur Azizah Pratiwi sebelumnya ketakutan untuk di tes darah sehingga mempengaruhi denyut nadinya sedangkan pada Atirah Mulia dipengaruhi oleh faktor kesehatannya. Adapun setelah melakukan aktivitas dengan berlari-lari sebanyak 3 kali putaran adalah Mukarramah yaitu 61/menit, Lasinrang Aditia yaitu 108/menit, Silvana yaitu 115/menit, Atirah Mulia yaitu 165/menit, Rizky Awalia Zaputri yaitu 120/menit, dan Nur Azizah Pratiwi yaitu 130/menit. Dari hasil pengamatan, kecepatan denyut nadi pada saat istirahat berbeda dengan kecepatan denyut nadi setelah beraktivitas. Hal ini disebabkan karena pada saat beraktivitas terjadi peningkatan metabolisme sel-sel otot, sehingga aliran darah meningkat untuk memindahkan zat-zat makanan dari darah yang dibutuhkan jaringan otot sehingga curah jantung akan meningkat untuk menyuplai kebutuhan zat makanan melalui peningkatan aliran darah. Peningkatan curah jantung akan meningkatkan frekuensi denyut jantung yang akan meningkatkan denyut nadi. Sistem saraf yang bekerja disini adalah sama dengan tekanan darah yaitu sistem saraf simpatik yang berfungsi mempercepat denyut jantung. Untuk terjadinya peningkatan denyut nadi disebabkan selama aktivitas yang dilakukan sehingga terjadi perubahan denyut nadi sebagai respon untuk mengangkat O 2

ke otot yang sedang beraktivitas. Dalam hal ini, jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah ke seluruh tubuh yang mengangkut O 2 yang dibutuhkan oleh otot yang beraktivitas. Hal ini dilakukan dengan pengaturan lokal aliran darah terhadap kebutuhan jaringan. Semakin besar metabolism dalam suatu organ, maka semakin besar pula aliran darahnya. Hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh. 3. Golongan Darah Darah manusia dapat dikelompokkan (digolongkan) berdasarkan atas ada tidaknya antigen yang terdapat pada permukaan luar membran sel darah merah (eritrosit). Penentuan golongan darah dilakukan dengan menggunakan blood lancet. Kemudian mengambil sampel darah dan meletakkan pada masing-masing kaca preparat. Kemudian menetesi dengan anti serum A dan B, dan melihat penggumpalan yang terjadi. Dimana ketika terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi anti serum A, maka orang itu akan bergolongan darah A. Ketika terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi anti serum B, maka orang itu akan bergolongan darah B. Ketika terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi anti serum A dan B, maka orang itu bergolongan darah AB. Dan ketika tidak terjadi penggumpalan pada darah yang ditetesi anti serum A dan B, maka orang itu akan bergolongan darah O. Pada pengamatan ini, setelah sampel darah diambil dari Mukarramah, Lasinrang Aditia, Silvana, Atirah Mulia, Rizky Awalia Zaputri, dan Nur Azizah Pratiwi, kemudian masing-masing sampel darah ditetesi anti serum A yang berwarna biru dan anti serum B berwarna kuning. Hasil yang didaptkan adalah untuk seseorang yang bergolongan darah A adalah Rizky Awaliah Zaputri dan Atira Mulia. Dimana orang yang bergolongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A pada permukaan membrane selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B yang terdapat dalam serum darahnya. Orang yang bergolongan darah A negatif hanya dapat menerima

darah dari orang yang bergolongan darah A-negatif atau O-negatif. Untuk seseorang yang bergolongan darah O adalah Lasinrang Aditia, Mukarramah, Silvana, dan Nur Azizah Pratiwi. Orang yang bergolongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen A dan B, tetapi menghasilkan antibodi terhadap antigen A dan B. Oleh karena itu, orang yang bergolongan darah O dapat mendonorkan darahnya kepada orang yang bergolongan A, B, AB, dan O dan hanya dapat menerima darah dari orang yang bergolongan darah O. H. Kesimpulan Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut ini: 1. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik yang seseorang lakukan. Tekanan darah akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas, dan lebih rendah ketika beristirahat. Pada hasil pengamatan tekanan darah sebelum beraktivitas dalam satuan (mmhg) yaitu Mukarramah yaitu 110/60, Lasinrang Aditia yaitu 130/90, Silvana yaitu 110/70, Atirah Mulia yaitu 110/70, Rizky Awalia Zaputri yaitu 110/80, dan Nur Azizah Pratiwi yaitu 110/70. Sedangkan setelah beraktivitas yaitu Mukarramah yaitu 110/90, Lasinrang Aditia yaitu 120/90, Silvana yaitu 120/60, Atirah Mulia yaitu 110/70, Rizky Awalia Zaputri yaitu 120/70, dan Nur Azizah Pratiwi yaitu 120/50. 2. Ketika seseorang sedang melakukan aktivitas yang memerlukan tenaga lebih maka denyut nadinya akan cepat dan sebaliknya jika seseorang sedang melakukan aktivitas yang tidak memerlukan tenaga lebih maka denyut nadinya akan rendah. Berdasarkan hasil pengamatan yang memliki denyut nadi yang normal yaitu Mukarramah, Lasinrang Aditia, Silvana, dan Rizky Awalia. 3. Pada sampel darah yang ditambahkan zat anti-serum A dan menggumpal, berarti golongan darah A. Pada sampel darah yang ditambahkan zat anti serum- B dan menggumpal maka golongan darah B. Pada sampel darah yang ditambahkan zat anti serum-a dan serum B menggumpal, berarti golongan darah AB. Pada sampel darah yang ditambahkan zat anti serum-a dan serum B tidak menggumpal, berarti golongan darah O. Pada tabel pengamatan

Lasinrang Aditia, Mukarramah, Silvana, dan Nur Azizah Pratiwi memiliki golongan darah O. Rizky Awaliah dan Atira Mulia memiliki golongan darah A dan Tidak ada yang memiliki golongan darah B dan AB pada percobaan ini. DAFTAR PUSTAKA Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, 2002. Guyton, Arthur. Text Book of Medical Physiology. Cina: Elsevier Saunders, 2006. Haerul. 2011. Blog Haerul. Laporan Fisiologi Tekanan Darah. http://haerulrachmat. blogspot.com/2011/05/laporan-fisiologi-tekanan-darah.html (13 Mei 2014). Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia, 2008. Wulan. 2013. Blog Wulan. Laporan Praktikum Biologi Kecepatan.http://wulan tsukiyomi.blogspot.com.2013/01/laporan-pratikum-biologi-kecepatan.html (13 Mei 2014).