BAB II KAJIAN TEORI. digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. 1. designed to achieves a particular educational goal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. 2 Defenisi ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Strategi Pembelajaran Increasing the Capacity to Think (ICT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB II KAJIAN TEORIE. Pada uraian ini akan dikemukakan beberapa rumusan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Sri Anitah, belajar adalah proses pengalaman (learning is experiencing), artinya

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai a plan method, or series of ectiviries designed to echieves a

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB II KAJIAN TEORI. perang, akal untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian. Kajian teori ini membuat tentang motivasi belajar, model pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. mendapatkan umpan balik pembelajaran. 1. designed to achieves a particular educational goal. Jadi, strategi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan,

BAB II KAJIAN TEORI. dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Motivasi Belajar. a. Pengertian Motivasi Belajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Kajian tentang kerangka teoretis terdiri dari tinjauan tentang Strategi Cycle

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB II KERANGKA TEORETIS

TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian variasi dalam mengajar. serta berperan secara aktif. 1 Dengan demikian, variasi dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya,

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL ELABORASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, pembuatan, cara mengajar

BAB II KAJIAN TEORI. yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU

II. KERANGKA TEORETIS. kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

BAB I PENDAHULUAN. harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran. 1. proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya

BAB II KAJIAN TEORI. pembangkit tenaga munculnya satu tingkah laku tertentu 8. motivation dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin motivum yang

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan-tujuan dalam pembelajaran tercapai. digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan.

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya. tertentu demi mencapai suatu tujuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB II KAJIAN TEORI. pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode untuk menunjukkan. dan mendorong siswa bekerja bersama secara informal.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

jadikan sebagai indikator aktivitas belajar siswa adalah:

Bimafika, 2016, 8, 10 15

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dibangkitkan, dipertahankan dan selalu dikontrol baik oleh siswa itu sendiri, guru

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB II KAJIAN TEORI. pendorong untuk seseorang melakukan sesuatu. 1. dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). 2 Motif tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUATAKA. tujuan (Mc. Donald dalam Sardiman A.M, 2001:73-74). Menurut Mc. Donald. motivasi mengandung 3 elemen penting, yaitu:

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I TERMINOLOGI PEMBELAJARAN DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

II TINJAUAN PUSTAKA. dan harus ditempuh oleh mahasiswa dengan sungguh-sungguh, keuletan dan. ketabahan. Sudjana (1989 : 5) menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Anak didik dalam dunia pendidikan merupakan subjek utama. Dialah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 1. menemukan dirinya dalam diri orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI TG.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rakhmad, persepsi adalah Pengalaman tentang objek peristiwa atau

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai kebutuhan sangat dirasakan

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem pembelajaran. Strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi pembelajaran tersebut, dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. 1 J. R. David (dalam Wina Sanjaya) mengatakan bahwa dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal.jadi, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2 Menurut Joni yang dikutip oleh Farida Rahim mengatakan bahwa strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.pengupayaan pencapaian tujuan akhir digunakan sebagai acuan 1 Darmansyah, Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2010), hlm. 17. 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran yang Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 126. 9

10 di dalam menata kekuatan serta menutup kelemahan yang kemudian diterjemahkan menjadi program kegiatan merupakan pemikiran strategis. 3 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Di dalam pembelajaran guru harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau metode mengajar. Bila anda akan membimbing murid dalam belajar, maka anda perlu mengenal dan menguasai teknik penyajian. Selain itu, anda perlu memahami karakteristik setiap teknik penyajian. 4 Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran. Pengorganisasian, penyampaian dan pengolaan pembelajaran diarahkan pada berbagai komponen yang disebut sistem pembelajaran. 5 Senada dengan pengertian di atas, Kemp (dalam Wina Sanjaya) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat tersebut Dick dan Carey (dalam Wina Sanjaya) juga 3 Farida Rahim, Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm. 36. 4 Puji Santoso dkk, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hlm. 1.15. 5 Darmansyah, Loc. Cit.,

11 2009), hlm. 5. menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa. 6 Degeng (dalam Made Wena) mengatakan bahwa strategi pembelajaran yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. 7 Menurut Syaiful Bahri, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Oleh karena itu, dapat dikemukakan empat strategi dasar dalam proses belajar-mengajar yaitu sebagai berikut: a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian siswa sebagaimana yang diharapkan. b. Memilih sistem pendekatan belajat-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. d. Menetapkan norma-norma dan batas keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang 6 Wina Sanjaya, Loc. Cit., 7 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

12 selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. 8 Berdasarkan penjelasan tentang strategi pembelajaran yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar sesuai dengan perencanaan dan prosedur, karena strategi pembelajaran merupakan komponen yang sangat penting agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. 2. Strategi Permainan Melempar Angka Strategi permainan melempar angka merupakan suatu alat permainan yang dapat membantu siswa berfikir cepat secara spontan dengan bermain dalam belajar yang menyenangkan yang dapat menunjang tercapainya suatu instruksional dalam pengajaran matematika baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Kita perlu membatasi penggunaan permainan yang hanya sekedar permainan yang membuat orang senang, ketawa, dan sebagainya. Strategi permainan melempar angka itu supaya dipergunakan secara berencana tujuan instruksionalnya jelas, tepat penggunaannya, dan tepat pula waktunya. Dengan demikian strategi permainan melempar angka itu akan merupakan alat yang efektif untuk belajar. Strategi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, seperti: 9 8 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 5-6. 9 Jamal Mirza, Permainan Indoor dan Outdoor Kreatif untuk Melejitkan Kecerdasan Anak (Yogyakarta: Titan, 2010), hlm. 81.

13 a. Kelebihan Strategi Permainan Melempar Angka 1) Murid dapat berlatih hafal fakta dasar melalui permainan melempar angka. 2) Murid dapat berlatih untuk memusatkan pendengarannya, sebab setiap perintah berisi soal hitungan. 3) Murid dapat berlatih untuk fokus, yaitu memperhatikan gerakkan. Mereka belajar untuk memperkirakan kecepatan bola dan jalur lemparannya untuk mengantisipasi arah lemparan dan bagian tubuh mana yang harus dilindungi. 4) Murid yang melempar melatih koordinasi. 5) Dapat membuat pelajaran matematika menjadi sangat menarik sehingga menimbulkan minat dan motivasi murid. 6) Dengan strategi permainan melempar angka murid menjadi aktif berfikir logis dan kritis, sportif sehingga terjadi kepuasan pada dirinya. b. Kekurangan strategi melempar angka 1) Variasi dalam permainan ini sedikit lebih rumit karena melibatkan lebih banyak pemain. 2) Membutuhkan persiapan lebih. 3) Adanya tambahan bahaya dengan melibatkan murid di belakang target. 4) Permainan mungkin akan mengganggu ketenangan kelas-kelas di sekitarnya.

14 5) Disamping itu permainannya pun harus kita buat sendiri, memakan waktu banyak. c. Langkah-langkah strategi permainan melempar angka 1) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. 2) Guru memberikan kertas karton yang bertuliskan angka 0 sampai 9 kepada siswa. 3) Guru menyuruh siswa yang memegang kertas karton untuk berdiri di depan kelas. 4) Guru mencontohkan cara bermain melempar angka. 5) Guru memberikan bola ringan kepada masing-masing siswa. 6) Guru memberikan garis batasan berdiri siswa sebagai pelempar bola. 7) Guru menginstruksikan soal hitungan kepada siswa yang memegang bola agar ia melempar ke angka hasil dari soal hitungan perkalian, pembagian dan sebagainya. 8) Guru memberi pujian kepada pelempar apabila jawabannya benar. 9) Apabila jawaban si pelempar salah maka si pelempar menjadi pemegang kertas karton. 10) Siswa diperbolehkan menggunakan ide mereka untuk menantang pemain lainnya dengan memberikan soal hitungan. 10 10 Jamal Mirza, Loc. Cit.,

15 3. Pengertian Motivasi Belajar Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. 11 Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman, mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald tersebut mengandung tiga elemen penting, yaitu : a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling seseorang. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Menurut Oemar Hamalik, mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. 12 Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu. 13 11 Ibid. hlm. 73. 12 Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 158. 13 Dimyati. Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 80.

16 Menurut Winkel mengibaratkan motivasi dengan kekuatan mesin kendaraan. Mesin yang berkekuatan tinggi menjamin lajunya kendaraan dengan tenaga mesin yang kuat akan mampu mengatasi rintangan yang ditemukan dijalan, tetapi belum memberi kepastian kendaraan akan sampai pada tujuan yang dikehendaki. Keputusan sangat tergantung dengan sang sopir. Dalam motivasi belajar, sendiri berperan baik sebagai mesin yang kuat atau lemah, maupun sang sopir yang menentukan tujuan. 14 Kesungguhan dalam belajar diperlukan adanya motivasi yang kuat. Tanpa motivasi maka hasil belajar yang baik akan sulit tercapai, karena motivasi itu merupakan penyebab terjadinya suatu proses perubahan energi dalam setiap diri individu. Dari beberapa pengertian motivasi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa motivasi adalah kekuatan atau dorongan mental dalam diri individu yang berupa keinginan dan kemauan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu motivasi merupakan dorongan dari dalam yang dapat menimbulkan kekuatan individu untuk bergerak atau bertingkah laku guna memenuhi kebutuhannya. Motivasi merupakan hal terpenting dan berperan penting dalam setiap kehidupan manusia dalam menentukan keberhasilan seseorang, bahkan dapat mempengaruhi berbagai aspek perilaku dalam kehidupan seseorang. Pemberian motivasi secara tepat dan benar kepada siswa akan 14 Sardiman Am, Op. Cit., hlm. 94.

17 menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. hal ini berarti motivasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk bergerak atau bertingkah laku guna memenuhi kebutuhannya. Di samping itu juga motivasi merupakan daya penggerak untuk dapat menimbulkan gairah semangat belajar, karena setiap siswa memilki karakteristik yang berbedabeda dalam menumbuhkan kualitas dirinya seperti bakat, motivasi, pengetahuan dasar yang dimilkinya, dan sebagainya. Menurut Hudoyono yang dikutip oleh Kusnadi, dkk, mengatakan bahwa cara atau teknik memberikan motivasi adalah sebagai berikut : a. Berikan kepada siswa rasa puas sehingga dia berusaha mencapai keberhasilan selanjutnya. b. Bawalah suasana kelas yang menyenangkan siswa. c. Buatlah siswa merasa ikut ambil bagian dalam program yang disusun. d. Usahakan pengaturan kelas yang bervariasi sehingga rasa bosan berkurang dan perhatian siswa meningkat. e. Timbulkan minat siswa terhadap materi yang dipelajari siswa. f. Berikan komentar pada hasil-hasil yang dicapai. g. Berikan kepada siswa kesempatan berkompetisi. 15 Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi, yaitu: a. Mendorong individu untuk berbuat atau melakukan aktivitas berarti sebagai penggerak atau motor yang melepas energy yang ada di dalam diri individu. hlm. 72. 15 Kusnadi, dkk. Strategi Pembelajaran IPS (Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau, 2008),

18 b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai oleh individu tersebut. c. Menseleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus dilakukan individu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapainya dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan lainnya yang tidak bermanfaat bagi tujuannya. 16 Menurut Winkel yang dikutip oleh Kusnadi, dkk, mengatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa tersebut akan tercapai. Motivasi belajar penting bagi siswa untuk: a. Menyadarkan kedudukan awal belajar, proses, dan hasil akhir. b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya sehingga bisa mengetahui keberhasilan belajar. c. Mengarahkan kegiatan belajar. d. Membesarkan semangat belajar siswa. 17 Menurut Sadirman yang dikutip oleh Kusnadi,dkk, mengatakan bahwa seseorang memiliki motivasi belajar yang tinggi memiliki ciriciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas. 16 S Nasution, Motivasi dalam Pembelajaran (Jakarta: Asamandiri, 1992) hlm. 129. 17 Dimyati. Op. Cit., hlm. 85.

19 b. Ulet menghadapi kesulitan atau tidak mudah putus asa. c. Lebih senang bekerja sendiri. d. Cepat bosan mengerjakan tugas-tugas yang berulang-ulang. e. Dapat mempertahankan pendapat kalau sudah yakin akan sesuatu. f. Percaya diri dan kreatif. g. Senang mencari dan memecahkan soal-soal. 18 Apabila seseorang memiliki ciri-ciri tersebut berarti seseorang itu memiliki motivasi yang kuat, ciri-ciri yang begitu akan sangat berarti dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan ciri-ciri motivasi belajar tersebut dapat dijadikan sebagai indikator pengukuran tingkat motivasi siswa dalam belajar yang terdiri dari: a. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru b. Siswa mengikuti instruksi guru dalam proses pembelajaran c. Siswa percaya diri dan kreatif dalam memberikan dan menjawab soal hitungan d. Siswa mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru e. Siswa mempertahankan pendapat yang diyakini 4. Macam atau Bentuk Motivasi Belajar Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Motivasi dapat dibedakan ke dalam motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi instrinksik merupakan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk 18 Kusnadi. Op. Cit., hlm. 74.

20 belajar. motivasi ekstrinksik merupakan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. 19 Artinya, motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri, seperti berupa minat atau kemauan terhadap sesuatu untuk melakukan tujuan yang akan diperolehnya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya dorongan dari luar, kegiatan dimulai dan dilaksanakan karena adanya dorongan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan tersebut, misalnya termotivasi karena adanya sesuatu yang diperoleh berupa hadiah atau penghargaan dari orang lain. Seseorang yang melakukan proses pembelajaran secara terus menerus tanpa motivasi ekstrinsik yang sangat diperlukannya dalam proses pembelajaran. Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari dalam dirinya merupakan motivasi intrinsik yang diharapkan.oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dan instrinsik sangat diperlukan dalam kegiatan belajar. 20 Di dalam kegiatan pembelajaran peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu: 19 Tohirin. Op. Cit., hlm. 122. 20 Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 149.

21 a. Memberi angka, artinya angka dalam hal tersebut sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar siswa. b. Hadiah, artinya pemberian sesuatu yang berharga sebagai hasil dari suatu pekerjaan siswa yang memuaskan. c. Pujian, artinya apabila ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik maka perlu diberikan pujian. d. Hukuman, artinya sebagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi bagi siswa. e. Hasrat untuk belajar, artinya ada unsure kesengajaan dari diri siswa untuk belajar. 21 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu dikemukakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: a. Cita-cita aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan berjalan, makan, bermain, dapat membaca, bernyanyi dan sebagainya. b. Kemampuan siswa Keinginan anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. 21 Sardiman Am, Op. Cit., hlm. 94.

22 c. Kondisi siswa Kondisi yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar, seseorang siswa yang sedang sakit akan terganggu perhatian belajarnya. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian dan kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa g. Guru adalah seseorang pendidik profesional dan bergaul setiap hari dengan siswa, itensitas pergaulan tersebut mempengaruhi dalam perkembangan jiwa siswa. 22 6. Hubungan Strategi Permainan Melempar Angka dengan Motivasi Belajar Apabila guru dan siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran strategi melempar angka maka akan terlihat bahwa strategi permainan melempar angka ada hubungannya dengan motivasi belajar siswa. Strategi permainan melempar angka merupakan strategi yang mengajarkan kepada siswa untuk menjawab soal hitungan 22 Dimyati, Op. Cit., hlm. 98.

23 dengan spontan dan benar secara mandiri dan dapat memunculkan ide tersendiri kepada setiap pemain dengan bermain yang menyenangkan. Didalam pelaksanaannya, pembelajaran yang menyenangkan tidak akan terlepas daripada teori motivasi. Sebab pembelajaran yang menyenangkan bertujuan untuk menumbuhkan motivasi dalam diri peserta didik. 23 Paul Ginnis yang mengemukakan bahwa games atau permainan secara efektif mengubah dinamika kelas dan menciptakan kemauan untuk belajar dan bersikap. 24 Menurut Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dengan mengalami itu siswa mempergunakan panca indranya. 25 Keterlibatan indra dan fikiran dalam pembelajaran adalah suatu konsep yang mutlak digambarkan dalam Al- Quran surat Yunus ayat 101 yang berbunyi: Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". Sedangkan motivasi adalah tenaga pendorong ataupun penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. 26 23 Fahreena. Wordpress.com/2010/10/22/pembelajaran yang menyenangkan dalam al- Quran. 24 Ginnis Paul, Trik dan Taktik Mengajar, (Jakarta: PT. Macanan Jaya Cermerlang, 2008) hlm. 214. 25 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 231. 9. 26 Handoko, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku (Yogyakarta: Kanisius, 2002), hlm.

24 Dengan diterapkannya strategi melempar angka siswa terdorong untuk lebih cepat dalam menjawab soal hitungan yang diberikan oleh guru, siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide mereka tersendiri dalam menjawab setiap soal hitungan dan siswa akan dapat lebih mudah dalam mengerjakan tugas. Aktivitas yang dilakukan siswa saat pembelajaran seperti langkah dalam strategi melempar angka menggambarkan bahwa strategi permainan melempar angka berhubungan dengan motivasi belajar. B. Penelitian yang Relevan Setelah penulis baca dan pelajari dari beberapa karya ilmiah sebelumnya, ada beberapa karya ilmiah lain yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu Penelitian yang dilakukan oleh saudari Debby Putria Dewi pada tahun 2012dengan judul Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Melempar Angka Pada Siswa Kelompok Bermain di KB Islam Makarima Kartasura. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui permainan melempar angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini terbukti pada hasil unjuk kerja siklus I dari 10 siswa sebanyak 5 siswa atau 50% mencapai nilai tuntas, pada siklus ke II dari 10 siswa sebanyak 9 siswa atau 90% mencapai nilai tuntas. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa permainan melempar angka dapat dikatakan berhasil. Penelitian yang dilakukan oleh saudari Debby Putria Dewi ini relevan dengan penelitian yang penulis lakukan. Persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama melakukan penelitian menggunakan permainan

25 melempar angka pada mata pelajaran Matematika. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada penelitian Debby Putria Dewi membahas tentang peningkatan kemampuan berhitung melalui permainan melempar angka, sedangkan penulis meneliti tentang penerapan strategi permainan melempar angka untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SDN 3 Pekanbaru. C. Indikator Keberhasilan a. Indikator Kinerja Adapun indikator kinerja yang mengacu pada aktifitas guru dan siswa adalah sebagai berikut: 1) Guru menjelaskan dan mencontohkan permainan melempar angka. 2) Guru mnjelaskan materi pelajaran 3) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. 4) Guru memberikan kertas karton yang bertuliskan angka 0 sampai 9 kepada siswa, masing-masing satu kertas karton sebagai pemegang untuk melindungi badannya dari si pelempar bola dan. 5) Guru menyuruh siswa berdiri didepan kelas sebagai pemegang kertas karton menghadap si pelempar bola. 6) Guru memberikanbola ringan kepada siswa dan menentukan garis batasan berdiri pelempar bola menghadap pemegang kertas karton. 7) Guru menyuruh siswa melempar bola ke angka hasil soal hitunganpekalian dan pembagian dua angka.

26 8) Guru menyuruh siswa untuk bertukar tempat sebagai pemegang kertas karton apabila jawabannya salah. 9) Guru menyuruh siswa untuk mengeluarkan idenya dalam bermain melempar angka dalam memecahkan soal hitungan. 10) Guru memberikan tugas soal hitungan baik lisan maupun tertulis. b. Indikator Aktivitas Siswa 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang permainan melempar angka. 2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. 3) Siswa membentuk kelompok dengan cepat dan teratur. 4) Siswa memegang kertas karton yang telah bertuliskan angka 0 sampai 9 dan berdiri menghadap pelempar bola dengan cepat dan teratur sesuai dengan urutan angka. 5) Siswa memegang bola ringan dan berdiri sesuai batas garis yang ditentukan menghadap pemegang kertas karton 6) Siswa mendengarkan perintah soal hitungan dan menjawab hasil soal hitungan yang diberikan guru 7) Siswa melemparkan bola ringan ke arah angka hasil dari soal hitungan yang diberikan oleh guru. 8) Siswa bertukar tempat sebagai pemegang kertas karton apabila jawabannya salah. 9) Siswa memberikan soal hitungan kepada pelempar bola untuk menjawab hasilnya.

27 10) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. c. Indikator Motivasi Siswa Berdasarkan kerangka teoritis, maka untuk mengukur motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang menjadi indikator penelitian ini adalah: a. Tekun menghadapi tugas. b. Ulet menghadapi kesulitan atau tidak mudah putus asa. c. Lebih senang bekerja sendiri. d. Cepat bosan mengerjakan tugas-tugas yang berulang-ulang. e. Dapat mempertahankan pendapat kalau sudah yakin akan sesuatu. f. Percaya diri dan kreatif. g. Senang mencari dan memecahkan soal-soal. 27 Apabila seseorang memilki ciri-ciri tersebut berarti seseorang itu memiliki motivasi yang kuat, ciri-ciri yang begitu akan sangat berarti dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan ciri-ciri motivasi belajar tersebut dapat dijadikan sebagai indikator pengukuran tingkat motivasi siswa dalam belajar yang terdiri dari: a. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. b. Siswa mengikuti instruksi guru dalam proses pembelajaran. c. Siswa percaya diri dan kreatif dalam memberikan dan menjawab soal hitungan. d. Siswa mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru. 27 Kusnadi. Op. Cit., hlm. 74.

28 e. Siswa mempertahankan pendapat yang diyakini. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penerapan strategi permainan melempar angka siswa mempunyai motivasi tinggi dalam belajar mencapai 75% terletak pada interval 61% - 80%.