BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi secara simbolik baik visual maupun auditorik. 1 Pola

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH STIMULASI MEDIA INTERAKTIF TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK 2-3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli mengatakan bahwa periode anak usia bawah tiga tahun (Batita)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan akson dan dendrit, sinaptogenesis, kematian sel, pruning dari sinap,

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap pasangan suami istri karena sebuah kesempurnaan bila seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Narendra, 2004). Pembelajaran pada masa golden age merupakan wahana

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di Indonesia, mencatat populasi kelompok usia anak di. 89,5 juta penduduk termasuk dalam kelompok usia anak.

BAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya pembangunan manusia yang berkualitas, faktor tumbuh

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kesehatan Anak (bagian tumbuh kembang. anak)

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terjadi pada 2-3% anak di seluruh dunia. 4 Angka kejadian ASS di. mengenai topik ini belum begitu banyak dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

Makalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_

BAB I PENDAHULUAN. karena menentukan dasar kehidupan selanjutnya (Susilaningrum, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. menurunnya harga komputer dan software di pasaran, jumlah kepemilikan komputer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. oranglain. Menurut Parke, ada 4 komponen bahasa yaitu :

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

Kata kunci :pengetahuan orang tua perkembangan bahasa anak prasekolah

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

Bab 5. Simpulan, Diskusi dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan anak juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. perkembangan anak secara keseluruhan karena orang tua dapat segera

MEDIA AUDIO VISUAL BERPENGARUH TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B RA ANAK SHOLEH COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta. Kelurahan Tamantirto memiliki luas wilayah 672 Ha yang salah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas. Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Anak dalam perkembangannya dapat berkembang normal atau mengalami

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mencapai tugas perkembangannya. Menerangkan gambar dan tulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komputer sehingga orang tua juga merasa ingin memberikan pembelajaran kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Media ada dimana-mana disekitar kita. Hidup satu hari saja tanpa media ini

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). SDM yang baik dapat diperoleh dengan mengoptimalkan. <3 tahun atau 0-35 bulan atau belum mengalami ulang tahun

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah salah satu ciri khas pada. anak yang pasti terjadi, dimulai dari masa konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan CD Interaktif Dan Digital Storytelling Berbasis Kontekstual Sebagai Media Pembelajaran Matematika

Memahami Perilaku Belajar Anak dan Remaja di Era Digital Ihsana Sabriani Borualogo

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai perilaku yang mulai memudar. dikalangan anak-anak, yakni perilaku peduli pada sesama.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk. spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Kreativitas merupakan suatu dinamika proses yang mengacu kepada halhal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanty Tiarareja, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat banyak ragam bahasa yang membuat perbedaan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang

I. PENDAHULUAN. Dalam bidang pendidikan, perubahan-perubahan ini telah memberikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan bahasa adalah suatu proses perkembangan pada anak yang mencakup aspek reseptif dan ekspresif. Aspek bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat dan apa yang didengar. Bahasa ekspresif adalah kemampuan berkomunikasi secara simbolik baik visual maupun auditorik. 1 Pola perkembangan anak dapat dilihat dari 4 aspek yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial. Dari keempat aspek tersebut kemampuan berbahasa merupakan salah satu indikator perkembangan anak karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, dan melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor, psikologis, emosi, serta lingkungan disekitar anak. 2 Keterlambatan pada awal perkembangan berbahasa dapat mempengaruhi berbagai fungsi kehidupan sehari-hari serta dapat mempengaruhi kehidupan personal sosial yang nantinya akan menimbulkan kesulitan belajar bahkan hambatan dalam bekerja kelak. 1 Oleh karena itu perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat krusial pada perkembangan anak karena merupakan kunci dari komunikasi anak dengan dunia sekitar mereka. 3 Prevalensi keterlambatan bicara pada anak usia prasekolah sangat bervariasi. Studi Cochrane terakhir melaporkan bahwa keterlambatan bicara dan bahasa pada anak usia 2 sampai 4.5 sebesar 5-8%. 4 Angka keterlambatan 1

2 berbahasa di Indonesia belum banyak diteliti secara luas. Data yang didapatkan berdasarkan penelitian di Rehabilitasi Medik RSCM tahun 2006 yaitu dari 1125 kunjungan terdapat 10,13% anak didiagnosis gangguan perkembangan bahasa. Data penelitian mengenai perkembangan bahasa di Semarang terakhir dilaporkan pada tahun 2007. Penelitian di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang memaparkan hasil yang cukup signifikan mengenai gangguan perkembangan bahasa dan bicara. Dari 436 kunjungan baru di tahun 2007, 22,9% dari jumlah tersebut mengalami gangguan keterlambatan bahasa. 4 Pada tahun 2003, penelitian di Jawa Barat memberikan hasil bahwa 30% anak mengalami gangguan perkembangan dan 80% di antaranya disebabkan oleh kurangnya pemberian stimulasi. 5 Di era digital saat ini, ada banyak jenis stimulasi yang bisa digunakan untuk memicu perkembangan bahasa anak, salah satunya adalah media interaktif. Berdasarkan penelitian, media interaktif memegang peranan yang cukup penting dalam proses pemberian stimulasi karena media ini dapat memperlancar pemahaman serta memperkuat ingatan anak. Media interaktif merupakan salah satu jenis media yang banyak digunakan, media tersebut bukan hanya memberikan informasi atau pendidikan tentang suatu hal namun mengemasnya dengan unsur yang menghibur. Unsur gambar, suara, animasi, dan video ditampilkan didalamnya agar suasana menjadi lebih interaktif dan tidak membosankan bagi anak. 6 Penelitian yang dilakukan oleh Moses di Amerika pada tahun 2013 menjelaskan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berbahasa anak sesudah

3 pemberian stimulasi audiovisual berupa video edukatif. 7 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Harjanti yang memaparkan hasil bahwa kemampuan berbahasa anak mengalami peningkatan dari 47,6 % menjadi 82,6 % setelah pemberian stimulasi audiovisual. 8 Jenis media yang digunakan sangat berpengaruh pada hasil yang diperolah, hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Viazias Mayza Shafira di beberapa kelompok bermain di Semarang. Penelitian tersebut memaparkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan gambar berseri (stimulus visual) terhadap kemampuan berbahasa anak. 9 Maka dari itu, dalam penelitian ini jenis media yang dipilih adalah CD Interaktif dan DVD Edukatif yang merupakan salah satu jenis stimulasi audiovisual. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh stimulasi media interaktif terhadap perkembangan bahasa anak usia 2 sampai dengan 3 tahun di Semarang, karena di era digital saat ini, angka penggunaan media oleh anak mencapai 80% dan kemajuan teknologi sudah seharusnya dimanfaatkan dalam proses perkembangan bahasa anak. Dalam penelitian ini pemilihan umur subjek didasari oleh penggunaan instrument penelitian capute scale yang hanya bisa mengukur kemampuan bahasa yang spesifik pada anak usia dibawah 3 tahun. Range usia subjek berusia 2 sampai 3 tahun dipilih peneliti karena pada usia tersebut kemampuan bahasa seorang anak sedang berkembang dengan pesat dan menurut anjuran American Academy of Pediatric penggunaan media berdampak positif jika digunakan pada anak usia lebih dari 2 tahun sedangkan penggunaan

4 media oleh anak dibawah usia dua tahun dapat membuat anak memiliki gangguan emosi, komunikasi dan sosialisasi. Peneliti memilih untuk melakukan penelitian di daerah semarang karena penelitian tentang hal terkait belum pernah dilakukan di Semarang padahal jumlah populasi anak usia dini (0-4 tahun) di semarang merupakan jumlah populasi anak yang tertinggi dibanding usia lainnya. 10 1.2 Permasalahan penelitian Permasalahan mengenai perkembangan bahasa masih sangat jarang di teliti padahal gangguan perkembangan bahasa menempati angka yang cukup besar dibandingkan gangguan perkembangan yang lainnya dan perkembangan bahasa merupakan indaktor dari seluruh perkembangan anak. Penyebab gangguan perkembangan yang utama adalah kurangnya stimulasi, dan di era digital ini sudah seharusnya kita memanfaatkan media-media yang berkembang di masyarkat sebagai salah satu cara untuk pemberian stimulasi. Penelitian mengenai gangguan perkembangan di Semarang masih sangat jarang dilakukan, data terakhir dilaporkan pada tahun 2007. Dari uraian di atas maka peneliti merumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat pengaruh stimulasi media interaktif terhadap perkembangan bahasa anak usia 2 sampai 3 tahun di PAUD Setulus Hati Kecamatan Tembalang dan PAUD Tadika Puri Kecamatan Banyumanik Kota Semarang?

5 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum Mengetahui pengaruh stimulasi media interaktif terhadap perkembangan bahasa anak usia 2 sampai 3 tahun di PAUD Setulus Hati Kecamatan Tembalang dan PAUD Tadika Puri Kecamatan Banyumanik Kota Semarang pada tahun 2016. 1.3.2 Tujuan khusus 1) Mengetahui gambaran perkembangan bahasa anak sebelum pemberian stimulasi media interaktif 2) Mengetahui gambaran perkembangan bahasa anak setelah pemberian stimulasi media interaktif 3) Menganalisis peningkatan perkembangan bahasa anak sebelum dan sesudah pemberian stimulasi media interaktif 4) Menganalisis hubungan antara status gizi terhadap peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan sesudah pemberian intervensi media interaktif 5) Menganalisis hubungan antara jenis kelamin terhadap peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan sesudah pemberian intervensi media interaktif 6) Menganalisis hubungan antara pendapatan keluarga terhadap peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan sesudah pemberian intervensi media interaktif

6 7) Menganalisis hubungan antara pendidikan ibu terhadap peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan sesudah pemberian intervensi media interaktif 8) Menganalisis hubungan antara stimulasi keluarga terhadap peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan sesudah pemberian intervensi media interaktif 9) Menganalisis hubungan antara pengasuhan anak terhadap peningkatan perkembangan bahasa sebelum dan sesudah pemberian intervensi media interaktif 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bidang Keilmuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang pengaruh pemberian stimulasi media interaktif terhadap kemampuan bahasa anak. 1.4.2 Bidang Pelayanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi Instansi Pemerintahan pada bidng kesehatan serta pendidikan mengenai pentingnya stimulasi dini untuk perkembangan anak serta memberikan gambaran tentang pengaruh pemberian stimulasi media interaktif terhadap perkembangan bahasa anak.

7 1.4.3 Bidang Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat membrikan informasi pada masyarakat mengenai pentingnya tumbuh kembang anak serta pengaruh stimulasi dini terhadap perkembangan bahasa pada anak. 1.4.4 Bidang Penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penelitian 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, namun sudah ada beberapa penelitian yang serupa sebagai berikut: Tabel 1. Keaslian penelitian Pengarang Judul Metodologi Hasil Kawuryan Fajar, Pengaruh Eksperimental Ada perbedaan Raharjo Trubus Stimulasi Visual Variabel bebas: signifikan terhadap 2012 11 Untuk Stimulasi visual kemampuan membaca Meningkatkan Variabel terikat: anak sebelum dan Kemampuan Kemampuan sesudah diberi Membaca Pada membaca stimulasi visual Anak Disleksia dengan p<0.05 Ariyanti Pengaruh Alat Eksperimental Ada perbedaan skor 2014 12 Permainan Variabel bebas: subjek pada post test

8 Edukatif Alat Permainan dimaka kelompok Berbasis Media Edukatif berbasis control (tanpa Dalam Media intervensi pemberian Meningkatkan Variabel terikat: alat permainan Kemampuan Kemampuan edukatif) adalah 3,5 Berhitung pada berhitung dan skor subjek pada Anak Kelas 2 di kelompok eksperimen SDN Wonotirto sebesar 7.5 Bulu Temanggung DB Golos, AM Developing Eksperimental Terdapat peningkatan Moses preschool deaf Variabel bebas: kemampuan berbahasa 2013 7 children s Media edukatif anak sesudah language and (Video games pemberian stimulasi literacy learning edukatif dan kedua media edukatif. from an Video edukatif) Namun kenaikan skor educational media dalam bentuk media series Variabel terikat: video edukatif lebih Kemampuan signifikan bahasa anak dibandingkan video games. C Fitzpatrick A Decrease Eksperimental Terdapat perubahan 2014 13 Screen-violence Variabel bebas: perilaku anak menjadi

9 media diet Games dan Video lebih prososial setelah Intervention edukasi pemberian intervensi Improves Variabel terikat: berupa perubahan Preschool Perilaku anak penggunaan media Children s dari televisi dan Behaviour gadget menjadi video dan games interaktif Dimitri A, Modifiying Eksperimental Penggantian media 2013 14 media content yang ditonton oleh for preschool Variabel bebas: anak menjadi tontonan children DVD Sesame edukasi interaktif, street seperti : sesame street. Hasil dari penelitian Variabel terikat: menunjukkan bahwa Tingkat Agresi 565 anak mengalami perubahan skor agresi lebih baik, yaitu ada peningkatan 2.11 poin. Penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini, varibel bebasnya adalah pemberian stimulasi media interaktif, sedangkan variabel terikatnya adalah perkembangan bahasa. Dalam penelitian ini

10 juga digunakan insturmen yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu digunakannya instrumentasi kuisioner Caput Scales untuk menilai perkembangan bahasa reseptif dan ekspresif anak usia 0 sampai 3 tahun.