SOAL DAN JAWAB ILMU PELAYARAN ASTRONOMI AHLI NAUTIKA TINGGKAT III

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN POSISI SEJATI KAPAL DENGAN PENGAMATAN TERHADAP BENDA-BENDA ANGKASA

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

ILMU PELAYARAN ASTRONOMI. Oleh :

AS Astronomi Bola. Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini Yayan Sugianto Program Studi Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung

: Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

5. BOLA LANGIT 5.1. KONSEP DASAR SEGITIGA BOLA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2

Meridian Greenwich. Bujur

BAB I PENDAHULUAN. beraktifitas pada malam hari. Terdapat perbedaan yang menonjol antara siang

BAB II PENENTUAN POSISI KAPAL DIATAS PETA LAUT

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HISAB IRTIFA HILAL MENURUT ALMANAK NAUTIKA DAN NEWCOMB

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA)

MAKALAH SEGITIGA BOLA. disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Program Studi Pendidikan Fisika. oleh. 1. Dyah Larasati ( )

KUMPULAN SOAL & PEMBAHASAN OSK OSP OSN DLL KOORDINAT BENDA LANGIT (By. Mariano N.)

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

GERAK BUMI DAN BULAN

A. Analisis Fungsi dan Kedudukan Deklinasi Bulan dan Lintang Tempat dalam menghitung Ketinggian Hilal menurut Kitab Sullam an-nayyirain

Sabar Nurohman Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT

BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Self Dryer dengan kolektor terpisah. (sumber : L szl Imre, 2006).

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

GERAK EDAR BUMI & BULAN

METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT DENGAN SEGITIGA SIKU-SIKU DARI BAYANGAN MATAHARI SETIAP SAAT

BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013

Peraga Bintang, Matahari dan Bulan

Draft Marking Scheme. (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 2013)

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi

Bab 3. Teleskop Bamberg

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH Bagian IV : APLIKASI PERHITUNGAN UNTUK PENGGUNAAN SUNDIAL MIZWALA dengan Casio Power Graphic Fx-7400g Plus

ba - bb j Gambar Pembacaan benang jarak pada bak ukur


BAB I SISTEM KOORDINAT

Matematika Astronomi: Bagaimana Matematika Mempelajari Alam 1

NAVIGASI PELAYARAN PANTAI. Jhonny H. Tumiwa dan Yuli Purwanto

SEGITIGA BOLA. Kelompok 7. Saraswati Basuki Putri Nila Muna Intana Hesti Nikmah Safitri Alik Sus Adi

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam

Menjelaskan posisi benda langit pada bola langit. Memilih sistem koordinat yang tepat untuk menjelaskan sebuah situasi. Koordinat itu berada pada

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT

BAB II HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN ARAH KIBLAT

BAB IV UJI KOMPARASI DAN EVALUASI QIBLA LASER SEBAGAI ALAT PENENTU ARAH KIBLAT. A. Konsep Penentuan Arah Kiblat Dengan Qibla Laser Setiap Saat Dengan

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

Bila kita berkehendak mengadakan perbaikan, maka putar 2 (dua) sekrup yang terpasang di tepi bawah rumah cermin kecil itu.

1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial


Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer.

Pertemuan 3. Penentuan posisi titik horizontal dan vertikal

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN

METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN TEODOLIT

Pengukuran dan Pemetaan Hutan : PrinsipAlat Ukur Tanah

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

Gambar 1. Gambar 2. Hukum Pemantulan atau Hukum Snellius

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA

Horizon Lokal Dan Jam Matahari

ROTASI BENDA LANGIT. Chatief Kunjaya. KK Atronomi, ITB. Oleh : TPOA, Kunjaya 2014

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

Soal Babak Penyisihan OMITS 2008

BAB IV ANALISIS. A. Landasan Penyusunan Konversi Kalender Waktu Shalat Antar Wilayah. Dalam Kalender Nahdlatul Ulama Tahun 2016

Tanah Homogen Isotropis

PAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E.

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 2 JUNI 2011 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1432 H

PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH DENGAN fx-7400g PLUS

SISTEM INFORMASI TINGGI DAN POSISI MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI VISUAL BASIC 6.0

1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l B. 2 < p < 3 C.

PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI

PROGRAM APLIKASI FALAKIYAH DENGAN fx-7400g PLUS

BAB IV KELAYAKAN PANTAI PANCUR ALAS PURWO BANYUWANGI SEBAGAI TEMPAT RUKYAH DALAM PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH

MATEMATIKA ASTRONOMI: BAGAIMANA MATEMATIKA MEMPELAJARI ALAM

BAB IV ANALISIS METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT SLAMET HAMBALI. A. Analisis Konsep Pemikiran Slamet Hambali tentang Metode

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI

BAB 1V ANALISIS PENGARUH ATMOSFER TERHADAP VISIBILITAS HILAL DAN KLIMATOLOGI OBSERVATORIUM BOSSCHA DAN AS-SALAM

Can be accessed on:

BAB III LANDASAN TEORI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

D. (1 + 2 ) 27 E. (1 + 2 ) 27

Bumi berotasi. Getak Harian - dari timur ke barat. - periodanya 24 jam. - sejajar ekuator langit.

Doc. Name: XPFIS0201 Version :

BAB VII TATA SURYA. STANDAR KOMPETENSI : Memahami Sistem Tata Surya dan Proses yang terjadidi dalamnya.

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM BENCET KARYA KIAI MISHBACHUL MUNIR MAGELANG

BENTUK BUMI DAN BIDANG REFERENSI

TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL

a. Pedoman dikapal b. Menara suar c. Sudut baringan (relatiop)

Transkripsi:

1 SOAL DAN JAWAB ILMU PELAYARAN ASTRONOMI AHLI NAUTIKA TINGGKAT III 1. Mengikuti lingkaran besar manakah diukurnya, untuk sebuah bintang : a. Tinggi. b. Deklinasi c. Lintang astronomi. a. Tinggi nya diukur mengikuti lingkaran vertical, yaitu setengah lingkaran besar yang menghubungkan titik2 Zenith dan Nadir melalui bintang tsb,mulai dari horizon sampai bintang tsb. b. Deklinasinya, diukur mengikuti lingkaran deklinasi yaitu setengah lingkaran besar,yang menghubungkan kutub2 angkasa utara/selatan melalui bintang tsb. Mulai dari bintang tsb sampai ke equator. c. Lintang astronominya diukur mengikuti lingkaran lintang astronomi yaitu Setengah lingkaran besar yang menghubungkan kutub2 ekliptika dan tegaklurus Terhadap bidang ekliptika,melalui bintang tsb,mulai dari bintang tsb sampai ke Ekliptika.. 2. Apakah yang dimaksud dengan lingkaran ekliptika. Lingkaran ekliptika ialah: Sebuah lingkaran besar dibola langit dimana matahari Beredar dalam gerakan tahunannya,yang memotong lingkaran equator atas sudut 23,5 derajat. 3. Dimanakah letak Batas Tanggal Internasional,dan apakah yang harus ditulis pada Buku harian kapal bila kita melintasinya dalam perjalanan dari barat ke arah timur dan dari timur kearah barat? Letak Batas Tanggal Internasional adalah pada derajah bujur barat 180 derajat dan bujur timur 180 derajat. Terhitung dari Greenwich kearah barat dan kearah timur.yang keduanya selalu mempunyai beda waktu 24 jam.. Kalau melintasi BTI itu dalam perjalanan kearah timur,maka hari dan tanggalnya harus dikurangkan satu hari. Kalau melintasi BTI itu dalam perjalanan kearah barat, maka hari dan tanggalnya Harus ditambahkan satu hari. 4 Berdasarkan rumus apakah daftar azimuth A.B.C. dari DIP itu disusun? Jawab. Daftar ABC disusun berdasarkan : Cotg.,T = ( tg z - tg li ) cos.li sin P tg.p cotg.t sec.li = ( tg.z - tg.li ) sin P tg.p Harga mutlak tg.li disebut suku A. Tg.P Tg.z disebut suku B Sin.P Nilai C=.cotg. T.sec.li.

2 5. Bila P kurang dari 6 jam ( 90 ) dan li dan zawal senama dimana z lebih kecil Dari lintang,maka : Jawab: Bila P kecil dari 6 jam dimana li dan z senama serta z lebih kecil li maka: - Dari titik terbit sampai lingkaran vertical pertama azimuth adalah negatip. - Pada lingkaran vertical pertama, azimuth = 90derajat. - Dari lingkaran vertical pertama sampai titik rembang atas,azimuth adalah tumpul. Bila dilukiskan : Lihat gambar: Umpama li=30s dan Z = 15 S STU = Cakrawala KI = Katulistiwa angkasa LH = Lingkaran edar harian b.a. SX = azimut b.a. M1 ( lancip ) SR = azimut b.a. M2 ( 90,berada diling- Karan tegak. SY = azimut b.a. M3 ( tumpul ) 6. Jabarkanlah rumus untuk perhitungan titik tinggi. Perhatikan gambar dibawah ini: Segitiga bola ZTP adalah segitiga paralak, dimana sisi2nya adalah : 90-li, 90-z dan 90-th, : maka, cos(90-th)= cos(90-li) cos(90-z) + sin(90-li) sin(90-z) cos P. Sin th = sin li.sin z + cos li.cos z ( 1- sinversus P ) = sin li sin z + cos li cos z cos li cos z cos li cos z sin versus P = cos (li-z) cos li cos z sin versus P. Apabila li dan z tak senama,maka nilai (90-z) berubah menjadi ( 90+ z ). Rumusnya menjadi : sin th = -sin li sin z + cos li cos z cos li cos z sin versus P. = cos ( li+z ) cos li cos z sin versus P Keduanya merupakan rumus umum, seperti dibawah ini : Sin th = cos ( li +/- z ) cos li cos z sin versus P. 7. Bila sudut jam ( P ) = 180, bagaimanakah jadinya rumus tersebut? Jika P = 180, artinya benda angkasa ( b.a.) berembang bawah,maka disini yang di- Dapatkan ialah lintang sejati yang rumusnya adalah 90 + t = li + z, maka li = ( 90+ ts ) z. 8. Bentuk lengkung tinggi dipeta laut dibagi dalam 3 jenis, ialah?

= Lengkung tinggi berupa lengkungan tertutup, simetris terhadap lingkaran bujur yang melalui projeksi bumiawi ( ellips ) Disini kutub yang senama terletak diluar jajar tinggi, z < dari ts dan z + N kurang dari 90 derajat. = Lengkung tinggi berupa lengkungan terbuka, simetris terhadap linhkaran bujur yang melalui projeksi bumiawi. Disini kutub yang senama terletak diluar jajar tinggi, z = ts, serta z + N = 90 derajat. = Lengkung tinggi berupa lengkungan terbuka, yang memotong semua lingkaran bujur dan simetris terhadap lingkaran bujur yang melalui projeksi bumiawi. Disini kutub terletak didalam jajar tinggi, zawal > dari ts serta z + N =lebih besar Dari 90 derajat. 9. Tergantung dari faktor apakah bentuk2 lengkung tinggi tsb? Bentuk lengkung tinggi tergantung dari letak kutub yang senama,apakah ia terletak Diluar jajar tinggi, atau pada jajar tinggi,ataukah didalam jajar tinggi itu. Jika kutub terletak diluar jajar tinggi, lengkung tinggi merupakan lengkung tertutup. Jika kutub (yg senama) terletak pada jajar tinggi,maka lengkung tinggi merupakan Suatu lengkungan terbuka, simetris terhadap lingkaran bujur yg melelui p.b. Jika kutub (yg senama), terletak dalam jajar tinggi,lengkiung tinggi merupakan Bentuk lengkungan terbuka yg memotong semua lingkaran bujur dan simetris Terhadap lingkaran bujur yg melalui p.b. 10 Apakah yg Sdr,ketahui tentang zawal dan jarak puncak ( N ) pada masing2 Bentuk tersebut? = pada bentuk lengkung tinggi tertutup, Z + N = < 90 derajat. = pada bentuk lengkung tinggi terbuka, dimana kutub terletak pada jajar tinggi, maka, Z + N = 90 derajat. = pada jajar tinggi / lengkung tinggi terbuka, dimana kutub terletak didalamnya, maka, Z + N = > 90 derajat. 11 Gambarkan daerah2 azimut pada bola langit,jelaskan dalam gambar daerah2 Benda angkasa yang berazimut tumpul. Perhatikan gambar dibawah ini; STU = cakrawala sejati. KI = katulistiwa angkasa, ZTN = lingkaran tegak pertama, RP = lingkaran 6 jam. Daerah2 : I, II, III, IV dan V adalah daerah2 azimut. Daerah2 III dan V adalah daerah2 b.a. berazimut tumpul. 12 Jabarkan rumus merobah tu O menjadi ts O. Jawab: Ts O = tu O ptlm lsa + 8,8 cos t + 16 + ( ½ gm O 16 )

= tu O ptlm lsa + paralak tinggi + ½ gm O. = tu O + Suku daftar V + koreksi tanggal. 13 Unsur2 manakah yg termasuk dalam koreksi tinggi mata dan koreksi tgl? Jawab: Unsur yg termasuk dalam koreksi tinggi mata adalah = - ptlm lsa + paralak tinggi + 16. Unsur koreksi tanggal = + ( ½ g.m O 16 ). 14 Kenapa koreksi tinggi mata pada pengukuran O umumnya bertanda ( + ) Sedangkan untuk bintang adalah ( - ) Koreksi tinggi mata O, Koreksi tinggi mata * PTLM = - ( kecil ) PTLM = - ( negatip ) LSA = - ( kecil ) LSA = - ( negatip ) Paralak tgl = + ( besar ) Paralak tgl = 0 ( nol ) ½ g.m.o = + ( besar ) ½ g.m.* = 0 ( nol ) Jumlah = + ( positip ) Jumlah = - ( negatip ). Jadi koreksi tinggi mata O, umumnya bertanda + ( positip ) dan * = - ( negatip ) 15 Apakah yg dimaksud dengan LHA ( local hour angle ) sebuah benda angkasa LHA sebuah benda angkasa adalah sebagian busur dari katulistiwa angkasa, Dihitung dari derajah atas, kearah Barat, sampai titik potong lingkaran Zawal Benda angkasa itu di katulistiwa p. Bagaimanakah cara mendapatkan nilai sudut jam ( P ) untuk O dan * Untuk O (matahari) Untuk * ( bintang ) GHA O =........ GHA Aries =........ Incr =....... +. Incr =....... +. GHA O =....... GHA Aries =......... Bujur T/B =....... + / - SHA * =.......+ L.H.A. O =......... GHA * =........ P =......... T / B Bujur T / B.=........+ / - LHA * =......... Jika LHA < 180, maka P = 180-LHA ( bersebutan BARAT ) Jika LHA > 180, maka P = LHA 180 ( bersebutan TIMUR ) dan seterusnya 0 sampai 180, 180 sampai 360, 360 sampai 540, 540 sampai 720, dan seterusnya B T B T q. Sehubungan dengan pertanyaan diatas, kapankah nilai P bersebutan TIMUR? Sudut jam ( P ) bersebutan Timur ( T ), jika besarnya LHA antara 180 sampai 360 dmana P = 360 LHA. Sudut jam timur + sudut jam barat = 24 jam = 360. sudut jam TIMUR itu,adalah waktu atau busur yang masih harus dilalui b.a. sebelum berembang atasnya.

Bersambung ke no. 18 18. Diketahui : zawal bintang = 50.00 Selatan tinggi sejatinya. = 50.00 GHA bintang = 050.00 Diminta : a. Lukiskan lengkungan tinggi dipeta laut. b. Titik paling Utara dan Selatan dari lengkung itu. c. Taruhlah titik X pada lengkungan itu,dibujur Barat dan lintangnya 50.00 Selatan. d. Lukiskan arah azimut bintang dititik X itu. Perhatikan gambar! Menurut ketentuan,maka letak projeksi bumiawi(li dan bj) adalah sama dan senama Dengan zawal dan GHA b.a.tsb. Maka,p.b.terletak pada lintang 50.00 S dan Bujur 50.00 B. Diketahui ts = 50.00, maka jarak puncak ( N ) = 90-50 = 40. Jadi jelasnya bahwa : Z + N = 50 + 40 = 90, maka bentuk lengkungan tinggi, Adalah lengkung terbuka ( kutub terletak pada jajar tinggi ) yang menyinggung Kutub pada dua buah lingkaran bujur yang berbeda 90 dengan p.b. Lukisan lengkung tinggi; b. Titik U dan S adalah titik paling Utara dan Selatan pada lengkung tinggi diatas. c. Titik X dibujur Barat dengan lintang 50.00 S. d. XT = arah azimut bintang pada titik X tersebut. 19. Apakah jajar tinggi itu? Jajar tinggi adalah lingkaran kecil dibumi, dimana projeksi bumiawi (pb) sebagai titik pusatnya, dan N ( 90-ts ) sebagai jari2nya. Atau lingkaran kecil dibumi, tempat penilik2 berada yg pada saat yg sama,mengukur tinggi benda angkasa yg sama,dengan tinggi yang sama pula 20 Mengikuti lingkaran besar manakah diukurnya : a.tinggi dp sebuah bintang? b.deklinasi dp sebuah bintang? dan c.lintang astronomi sebuah bintang? a.tinggi dp sebuah bintang,diukur melalui lingkaran vertical yaitu setengah

Lingkaran besar yg menghubungkan Zenith dan Nadir melalui bintang tsb dan dihitung dari bintang tsb sampai ke horizon. b.deklinasi dp sebuah bintang diukur mengikuti lingkaran deklinasi yaitu setengah lingkaran besar yg menghubungkan kutub2 angkasa yg memalui bintang tsb, mulai dari bintang tsb sampai ke bidang equator. c.lintang astronomi dp sebuah bintang diukur mengikuti lingkaran lintang astronomi yaitu setengah lingkaran besar yg menghubungkan kutub2 ekliptika dan tegaklurus terhadap bidang ekliptika melalui bintang tsb,mulai dari bintang tsb ke ekliptika. 21 Apakah lingkaran ekliptika tersebut? Lingkaran ekliptika ialah sebuah lingkaran besar dobola langit, dimana matahari beredar dalam gerakan tahunannya yang memotong lingkaran equator atas sudut 23,5.derajat. 22 Apakah yg menyebabkan titik ARIES bergeser ke barat tiap tahunnya sejauh 50,26. Titik Aries bergeser setiap tahunnya 50,26 kerah barat adalah akibat dari presesi yaitu oleh karena garis potong bidang equator dengan bidang ekliptika berubah kedudukannya sejauh 50,26 ke arah yg berlawanan dengan putaran bumi pada porosnya, atau kalau dilihat dari bumi kearah yg berlawanan dengan gerakan matahari sepanjang ekliptika. 23. Sebutkan empat macam musim didaerah beriklim sedang. Belahan bumi UTARA Belahan bumi SELATAN. Musim panas (Summer) mulai 21 Juni Musim dingin ( Winter ) Musim gugur ( Autumn ) mulai 21 Sept. Musim semi ( Spring ) Musim dingin ( Winter ) mulai 21 Des Musim panas ( Summer ) Musim semi ( Spring ) 21 Mart Musim gugur ( Autumn ) 24. Apakah yang dimaksud dengan GHA, LHA, dan SHA? Difinisi GHA = Greenwich Hour Angle ialah sebagian busur katulistiwa angkasa Dihitung dari derajah Greenwich kearah Barat sampai titik potong Lingkaran zawal b.a. itu dikatulistiwa angkasa. Difinisi LHA = Local Hour Angle ialah sebagian busur katulistiwa angkasa,di- Hitung dari derajah atas sipenilik,kearah Barat, sampai titik potong Lingkaran zawal b.a. dikatulistiwa angkasa. Difinisi SHA = Siderial Hour Angle, ialah sebagian busur katulistiwa angkasa Dihitung dari derajah ARIES kearah Barat,sampai titik potong Lingkaran zawal b.a. dikatulistiwa angkasa. 25 Mengapa nilai SHA untuk O tidak tercantum dalam Nautical Almanac? Nilai SHA dari O tidak tercantum dalam N.A. oleh sebab LHA O tidak tergantung Dari letak titik Aries. Lain halnya dengan bintang, LHA nya tergantung dari letak titik Aries. sebab : LHA bintang = GHA Aries + SHA * + / -( bujur timur / bujur barat ).

LHA O = GHA O + / - ( bujur timur / bujur barat Untuk bintang nilai GHA nya tidak dicantumkan, di N.A. maka dengan cara GHA Aries + SHA * = GHA * 26 Apakah yang dimaksud dengan projeksi bumiawi ( p.b. )sebuah benda angkasa Dan jelaskan cara menentukan lintang dan bujurnya. Difinisi projeksi bumiawi ialah : Titik potong dipermukaan bumi dengan garis lurus Yang menghubungkan titik pusat bumi dengan titik pusat benda angkasa Lintangnya : adalah sama dan senama dengan Zawal benda angkasa tsb. Bujurnya : adalah sama dan senama dengan GHA benda angkasa tsb. Umpama : Zawal = 20 S dan GHA = 50 Maka letak projeksi bumiawi adalah : lintang = 20 S dan bujurnya 50 B. Jika GHA > 180, maka bujurnya adalah bujur Timur ( 360 GHA ). 27 Apakah selalu garis tinggi yg dilukis dapat dianggap sebagai pengganti se- Bagian busur lengkungan tinggi? Garis tinggi adalah pengganti dari sebagian busur lengkungan tinggi, didekat tempat duga yg merupakan garis lurus. Namun hal ini ada pembatasannya,artinya hal ini tidak selalu demikian, sebab untuk tinggi benda angkasa yg terlalu besar ( lebih 85 ) anggapan bahwa gairs tinggi sebagai pengganti busur lengkung tinggi, tidak berlaku lagi Maka untuk memakai garis tinggi sebagai pengganti dp lengkung tinggi ialah : a. tinggi benda angkasa jangan lebih dari 85. b. panjang garis tinggi adalah sedemikian rupa, suoaya penyimpangan terhadap lengkungan tinggi adalah kurang dari satu mil. 28 Tulislah ketentuan2 yang terdapat dibawah daftar VI : 1. a. Jika li dan z senama : nilai P kurang dari 6 jam, ( 90 )derajat maka : ambillah C = A B ( T=Az ) adalah tumpul. Atau C = B -- A ( T=Az ) adalah lancip. b. Jika lintang dan zawal senama : nilai P lebih dari 6jam, ( > 90 derajat ) maka : ambillah C = A + B ( T = Az ) adalah lancip. 2. Jika lintang dan zawal tak senama, ambillah C = A + B ( T = Az ) adalah tumpul. 29 Bagaimanakah caranya menentukan azimut O waktu terbit / terbenam, bila anda berada di katulistiwa? Rumus umum untuk O terbit / terbenam : Cos T O = + / - Sin.Z sec.li. Dikatulistiwa semua lintang adalah nol derajat dan rumus menjadi : Cos T = + /- sin Z sec.li = + / - sin.z sec.0 = + / - sin Z x 1 = = / - sin.z = + / - sin Z = cos ( 90- Z ) maka :

T ( Az ) = 90 + / - Z Tanda + dan pd rumus ini tergangtung dari li dan z tak senama atau senama. Jika lintang dan zawal senama maka T ( Az ) = 90 z dan T ( Az ) adalah lancip. Jika lintang dan zawal tka senama, maka T ( Az ) = 90 + z dan T (Az) adalah tumpul 30. Berapakah nilai paralak datar O, dan bagaimanakah cara mendapatkan Nilai itu? Nilai paralak datar O (po) = 8,8 dan ini didapat dari, lihat lukisan : Sudut P adalah paralak tinggi, dan sudut (po) adalah paralak datar. Sin.(po) = r / d dimana r adalah jari2 bumi dan d adalah jarak matahari ke bumi. Jadi sin (po) = r /d = 6378 / 150.000.000 = 8,8 ( po ). 31. Buktikan bahwa paralak tinggi ( p ) = paralak datar ( po ) x Cos tinggi. Lihat gambar di no.30. diatas : r = jari2 bumi = 6378000 meter d = jarak matahari bumi = 150.000.000 km. r : d = sin.p : sin.< PMB1 = sin p : sin.( 90 + t ) r : d = sin p : cos. t. maka sin p = r / d cos t = sin ( po ) cos.t. karena paralak adalah sudut paling kecil, maka dapat ditulis : sin p = p / r dan sin po = po / r, dimana r adalah radial = 206265. Sin p = sin po cos t = po cos t = 8,8 cos tinggi. 32. Jelaskan tentang menentukan pemotongan dua buah garis tinggi secara Perhitungan jika kedua penilikan dilakukan dalam waktu yang tidak bersamaan. = titik yang dihitung ( titik tinggi ) daripada agt yg pertama, harus digeserkan. = titik yang dihitung dan digeserkan itu dipakai sebagai tempat duga untuk perhitungan pada penilikan kedua. ( lihat lukisan )

TD 1 = tempat duga dari hasil penilikan kedua. ( hasil dari titik pertama yang dihitung dan digeserkan ) p2 adalah selisih tinggi dari penilikan kedua. T1 T2 = selisih azimut yang bernilai lancip. S adalah titik potong kedua garis tinggi. Sin ( T1 T2 ) = p.2 / H1.S H1.S = p2 / sin ( T1 T2 ) = p 2. cos ( T1 T2 ) Dengan daftar I dari DIP, nilai H2,S dapat dicari dengan haluan dan jauh. dimana Hi.S = jauh, p2 = simpang dan ( T1 T2 ) = Haluan sejati. Dimana akhirnya : H1. S = jauh, Agt = Haluan dan S adalah tempat tiba serta H 1. = titik tolak. Titik potong kedua garis tinggi tsb dapat dihitung. 33. Bagaimanakah menentukan azimut b.a. pada saat berrembang atas? Azimut b.a. pada saat berembang atasadalah keadaan istimewa, dimana berlaku sbb = Azimut b.a. = 000 jika ia berembang disisi puncak ( Z ),dimana kutub yg senama berada. = Azimut b.a. = 180 jika ia berenbang disisi puncak( Z ), dimana katulistiwa berada. = Azimut b.a. = tak dapat ditentukan, jika ia berembang tepat dititik puncak ( Z ). 34. Mengapa semua b.a. yang diukur, harus diperbaiki, sehingga menjadi tinggi Sejati? Jelaskan dengan lukisan! = Adanya lengkungan sinar astronomi : Yaitu sudut antara b.a. yg sebetulnya / sebenarnya dengan sudut yg disebabkan oleh pembiasan cahaya yg melewati pepadatan udara yg tidak sama. Faktor ini selalu negatip ( - ). = Adanya penundukan tepi langit maya : Yaitu sudut antara cakrawala setempat dengan tepi langit maya,yg disebabkan Suhu dan kepadatan udara diatas permukaan laut. Faktor ini selalu negatip ( - ) = Adanya faktor paralak: Yaitu sudut yg dibentuk oleh arah b.a sebenarnya,mata sipenilik dan pusat bumi Seharusnya pengukuran / perhitungan dilaksanakan dari pusat bumi, namun Kenyataannya penilik berada diatas permukaan bumi. Faktor ini bertanda positip ( + ) kecuali bagi bintang = nol. = Adanya setengah garis menengah b.a.: Umumnya pengukuran b. a diambil bagian atas atau bawah,dan tidak mungkin kita mengambilnya dari titik pusatnya. Besarnya nilai ½ g.m. ini tergantung dari besarnya b.a. dan jaraknya dari bumi. Untuk bintang dan sayarat nilai ini = o (nol) BERSAMBUNG KE No. 35.