@ SUMBER RADIASI GAMMA

dokumen-dokumen yang mirip
KEDELAI VARIETAS UNGGUL BARU HASIL PEMULIAAN MUTASI RADIASI

KEDELAI VARIETAS UNGGUL BARU HASIL PEMULIAAN MUTASI RADIASI

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

PENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Kedelai termasuk salah satu komoditas yang dibutuhkan, karena protein yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengembangan Kedelai Di Kawasan Hutan Sebagai Sumber Benih

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan seperti tempe, tahu, tauco, kecap dan lain-lain (Ginting, dkk., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

1. PENDAHULUAN. masyarakat dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsumsi protein nabati, utamanya adalah bungkil kedelai (Zakaria, 2010).

PEMULIAAN MUTASI UMUR GENJAH PADA KEDELAIVARIETAS ORBA

BAB 1 PENDAHULUAN. tempe, tahu, tauco, kecap dan lain-lain (Ginting dkk, 2009)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan lahan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kontradiktif dengan luasnya lahan potensial untuk pertanaman kedelai. Indonesia

I. PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia. Salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia.

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETERANGAN TW I

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

Mallika, si Hitam dari Bulaksumur

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai merupakan komoditas tanaman menjadi sumber protein nabati dan

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan substansi pokok dalam kehidupan manusia sehingga

I. PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, usaha kecil mikro, dan menengah adalah usaha

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu tanaman pangan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki laju pertumbuhan

EVALUASI KERAGAMAN KARAKTER FENOTIPE BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L.) DI DAERAH ACEH UTARA

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia tinggi, akan tetapi produksinya sangat rendah (Badan Pusat Statistik,

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Bahkan di

Teknologi Budidaya Kedelai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),

I PENDAHULUAN. [3 Desember 2009] 1 Konsumsi Tempe dan Tahu akan Membuat Massa Lebih Sehat dan Kuat.

LATEKS ALAM IRADIASI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI RUMAH TANGGA BARANG JADI KARET

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr) merupakan salah satu komoditas pangan utama

I. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L.Mer) merupakan salah satu komoditi pangan

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Kedelai dapat dikonsumsi langsung atau dalam bentuk olahan seperti

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa

PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kedelai (Gycine max (L) Merrill) merupakan komoditas pangan utama bagi

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan energi masih menjadi salah satu perhatian besar di

PENDAHULUAN. kedelai dan berbagai bentuk makanan ringan (Damardjati dkk, 2005). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam (Katalog BPS,

BAB I PENDAHULUAN. dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional. olahan seperti: tahu, tempe, tauco, oncom, dan kecap, susu kedelai, dan

DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU

Program Studi Agribisnis, Fakutas Pertanian, Universitas Trunojoyo Telp

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Transkripsi:

KEDELAIVARIETASBARU Kedelai adalah salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai mernpakan bahan pangan sumber protein nabati utarna bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kedelai dapat dikonsumsi langsung dan dapat juga digunakan sebagai bahan baku aroindustri seperti tahu, tempe, tauco, kecap, susu kedelai dan untuk keperluan industri pakan temak. Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, maka kebutuhan kedelai nasional Indonesia akan semakin meningkat. Pada tahun 1998 konsumsi perkapita baru 9 kg/tahun, kini naik menjadi 10 kg/tahun. Sehingga secara nasional dibutuhkan produksi kedelai sebanyak 2 juta ton Iebih setiap tahun. Sedangkan produksi kedelai terns menerns hingga tahun 2007 hanya 0,6 juta ton pertahun. Produksi kedelai tertinggi pemah mencapai 1,86 juta ton pada tahun 1992.

Produksi rerata kedelai nasional meneapai 1,3 ton per hektar, sedangkan produksi rerata dunia saat ini sudah meneapai 1,9 ton per hektar. Ini merupakan peluang sekaligus sebagai tantangan bagi para petani Indonesia untuk meningkatkan produksi kedelai nasional. Bila pengelolaan penanaman kedelai di Indonesia dilakukan secara baik dan benar, temyata produksinya masih dapat ditingkatkan. Sebagai contoh di Jawa Timur saat dilakukan Lomba Insus Kedelai dapat dieapai produktivitas rerata 2,8 ton per hektar, bahkan ada yang meneapai 4,3 ton per hektar. Menurunnya gairah petani untuk menanam kedelai karena dianggap kurang menguntungkan. Produktivitas kedelai masih rendah, karena anjuran teknologi belum diterapkan secara tepat dan benih kedelai unggul masih terbatas. Demi kepentingan nasional yang multifaset, sudah lama disadari bahwa produksi kedelai dalaill negeri hams dipacu dan dijaga, sehingga tidak tergantung pada impor. Kuneinya adalah penguasaan dan pengembangan teknologi mu1ai dari varietas unggul yang sesuai secara agroklimatik, budidaya, pasea panen, prosesing, dan aspek-aspek pendukung lainnya, seperti pemasaran, prasarana, dan sebagainya. Upaya yang dapat dilakukan adalah terus membina petani yaitu dengan penggunaan bibit unggul yang memiliki umur pendek/genjah serta tahan terhadap hama dan penyakit. Selain itu, hams didukung oleh irigasi yang baik, penggunaan pupuk yang tepat, serta penanganan pasea panen dengan baik. Dalam satu dua dekade terakhir, upaya pengembangan dan penguasaan teknologi beriangsung eukup pesat, khususnya menyangkut varietas unggul dan teknologi budidaya. Pemuliaan Mutasi Kedelai. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai lembaga penelitian sejak tahun 1972 telah melakukan penelitian dalam bidang pertanian dengan teknologi mutasi radiasi untuk mendapatkan varietas baru yang unggul. Pelaksanaan penelitian di BATAN awalnya dimulai dengan mengiradiasi benih padi untuk mendapatkan varietas baru yang unggul dan genjah. Pemuliaan mutasi dengan teknologi radiasi tersebut hingga tahun 2012 telah menghasilkan padi unggul sebanyak 20 varietas. Disamping itu, teknik mutasi radiar;i juga diterapkan pada tanaman palawija khususnya untuk mendapatkan varietas unggul kedelai. Jumlah ketersediaan varietas unggul kedelai di Indonesia hingga sekarang masih terbatas. Oleh karena itu, BATAN dalam peran sertanya memperbanyak varietas unggul terus melaksanakan kegiatan penelitian untukmemecahkan masalah nasional tersebut. Pemuliaan mutasi radiasi kedelai dimulai tahun 1977. Sampai tahun 2010, dengan memanfaatkan teknik mutasi radiasi telah menghasilkan 6 varietas unggul kedelai yaitu varietas MOOa yang dirilis tahun 1987, varietas Tengger dirilis tahun 1991, dan Meratus yang dirilis tahun 1998. Hasil dari kegiatan litbangyasa di bidang kekaeangan ini agak lambat karena penelitian lebih difokuskan pada varietas padi yang merupakan bahan pangan utama dan lebih memerlukan perhatian untuk meneukupi kebutuhan pangan nasional. Pada tahun 2004, BATAN merilis varietas unggul baru kedelai setelah beberapa tahun tidak merilis varietas sejak tahun 1998. Varietas baru ini diberi nama Rajabasa yang merupakan hasil persilangan dari galur mutan No. 214 dengan galur mutan 23-D (dihasilkan dari iradiasi sinar gamma terhadap varietas Guntur). Dibandingkan dengan varietas sebelumnya, varietas Rajabasa memiliki

beberapa keooggulan tertentu, yaitu tingkat produktivitasnya mencapai 2,90-3,90 ton per hektar, sedangkan varietas lainnya hanya berkisar antara 1,4-1,8 ton per bektar. Biji kedelai varietas Rajabasa berwarna kuning mengkilat dan ukuran butir lebih besar serta berat per 1000 butirnya mencapai 150 gr. Namoo sisi kelemahannya adalah umur tanamnya lebih panjang sekitar 6-8 bari dari varietas lain. @ SUMBER RADIASI GAMMA, : RADIASI : I! I! I I! I I II t +,, + ~..~::'. ~ lradiator Gamma Cell-220 untuk mengiradiasi bibit di PATIR - BATAN Proses penyinaran pada pemuliaan tanaman Kemudian taboo 2008 melalui SK Menteri Pertanian No. 1031KpstfSR. 120/7/2008, BATAN kembali merilis varietas ooggul bam kedelai dengan nama Mitani. Varietas ini merupakan basil persilangan dari galur mutan No. 13-D >< 9 dosis 200 Gy yang berasal dari mutan varietas Gootur diiradiasi dosis 150 Gy. Walaupoo produksinya lebih rendah dibanding varietas Rajabasa, yakni hanya mencapai 2,0-3,2 ton per bektar, namoo kandoogan protein varietas Mitani bisa mencapai 42,56%, sedangkan varietas Rajabasahanyamencapai 39,62%. Dari semua varietas kedelai yang dihasilkan BATAN, temyata masih belum dapat memenuhi keinginan petani, karena ukuran bijinya masih terlalu kecil, sehingga tidak dapat bersaing dengan kedelai imporyang berbiji besar. Akhimya taboo 2010 BATAN kembali merilis varietas ooggul bam kedelai dengan SK Menteri Pertanian No.2602IKpts/SR.120/7 /2010 yang diberi nama Mutiara-l. Varietas bam ini merupakan basil iradiasi sinar r 150 Gy pada varietas Muria, dengan ukuran butir super besar dan bobot 100 butirnya mencapai 23,2 gr. Produksi varietas Mutiara-l mencapai 2,4-4, 1 ton per hektar.

Dengan tersedianya berbagai varietas unggul kedelai diharapkan para petani kembali bergairah untuk: menanam palawij a, khususnya kedelai untuk: memenuhi kebutuhan nasional yang saat ini masih jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan produksinya. Dengan memanfaatkan teknik mutasi radiasi, BATAN terus berupaya menciptakan varietas bam untuk: memperkaya keragaman genetik yang memudahkan petani dalam memilih varietas yang disukai. Hasil varietas unggul BATAN ini terus dimasyarakatkan ke berbagai daerah agar hasillitbang ini didayagunakan oleh masyarakat luas. Melalui program kerja sarna yang dijalin BATAN dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, dan perguruan tinggi setempat, hasillitbang tersebut sudah dikenalkan di daerah yang meliputi 23 provinsi di seluruh Indonesia. Uji Coba penallaman varietas kedelai di beberapa daerah Penallaman kedelai varietas Mutiara-l Nusa Tenggara Barat di Narmada. Lombok.

Tanggapan masyarakat terhadap varietas barn hasil mutasi radiasi cukup baik. Melalui pembinaan yang intensif terhadap cara bertani dan penjelasan-penjelasan yang berkaitan dengan penggunaan teknik radiasi dalarn menciptakan varietas unggul, para petani dapat mengerti. Keraguan yang dirasakan masyarakat terhadap darnpak radiasi yang masih ada di dalarn biji kedelai menjadi berkurang. Dengan melihat produktivitasnya yang tinggi para petani mulai menyukai untuk menanam varietas barn tersebut. Melihat animo masyarakat yang meningkat terhadap varietas tersebut, maka BATAN di masa mendatang akan memperiuas keija sarna kemitraan dengan daerah-daerah lain.

_If - VARIETAS rmuri~l, Varietas Kedelai yang di Hasilkan BATAN dengan Teknik Mutasi Radiasi KEDELAI ~_. TENGGER...JLr,"1ERATUS-=:JLRAJABAS~..:JLMITANI-=:JLMUTIAR 1. AsaI kedelai Orba(PsJ/69) Orba (PsJ/71) Orba (PsJ/157) GalurmutanNo.214>< galur F1 persilangangalurmutan lradlaslslnargamma 150Gy mulan 23-D (dariiradiasi No.13-D>< 9 dosls200 Gy padavarielas Muria slnargamma varlelasguntur (darimulanvarielasguntur dosis 150Gy) dllradlasldosis 150Gy) I 2. Doslsradiasl Sinargamma0,4 kgy Sinargamma0,2 kgy Sinargamma0,2 kgy 4. 3. Wamablji Umurtanam Kuningbulallonjong 83-88 hari Kunlngbulat 73 79 hari lonjong Kunlngmengkilat 73-77 hari KuningmengkilatJ 82-85 hari 182 Kuning 90 hari I Kunlngbulat + 82 harl lonjong kuningcerah 5. l"nggl18naman 40 50 em 50-55 em 40 45 em 54em 1:52,6 em 1:46,8em 6. Bobot1000bljl 125gram 111,5gram 90-100gram 150gram 128gram ±232 gram 7. I Kandunganprotein 35-36% 38,52% 39,5% 39,62% 42,56% ± 37,7% 8. Hasil 1,8tonlha 1,0-1,7tonlha ± 1,4tontha 2,05 3,90 tonlha 2,0 3,2 tontha 2,4 4,1 tontha 9. I Katahananhamal Tahanpenyakltkaratdaun Tahanhamalalat putlhdan Tahanpenyakltkaratdaun Tahanpenyakitkaratdaun Tahanpenyakitkarat daun Tahanpenyakltkaratdaun penyakit karatdaun (Phakospora pachirhyzi Syd) dan hamakutu hijau(veldar (Phakospora pachirhyzi Syd) pembawa virus) unggulsk MenteriPertanian unggulsk MenteriPertanian unggulsk MenteriPertanian unggulsk MenteriPertanian unggulsk MenterlPertanian unggulsk MenteriPertanian 10. I Ketarangan No.181KptsfTP.240/1/1987 Dllepassebagalvarletas No.106/KptsfTP.240/311991 Dllepassebagaivarlelas No.899/KptsITP.240/11/1998No.171/KptsILB24013/2004 Dllepassebagaivarielas Dilepassebagalvarietas No.1013/KptslSR.1201712008No.2602/KptslSR.120/7/2010 Dilepassebagaivarietas I Dllepassebagaivarletas ~.t.,. ~.. >II <...2: o. W ~. ~. Pusat Diseminasi Iptek Nuklir Gedung Perasten : JI. Lebak Bulus Raya No. 49, Pasar Jumat, Jakarta 12440 Kolak Pos: 4390, Jakarta 1204~, Indonesia, Telp.: (021) 7659401, 7659402 Fax.: (021) 75913833, Email: pdin@balan.gojd, infonuk@jkt.bozz.com www.balan.go.ld, www.lnfonukllr.com 0..1,. byagw3 RIal