Keyword: Public Satisfication Index, Public Services, Primary Health Care

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS PADURAKSA DAN PUSKESMAS PETARUKAN KAB. PEMALANG

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN KANTOR IMIGRASI KELAS I SAMARINDA

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

SURVEI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI PENGADILAN NEGERI SAMBAS PERIODE SEMESTER II 2016

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

PERBEDAAN HASIL EVALUASI PENGELOLAAN OBAT PUSKESMAS ISO DAN NON ISO KOTA SEMARANG TAHUN 2013

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN DRIVE THRU DI SISTEM MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN BANTUL JURNAL

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG TAHUN 2016


INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNS

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI PASIEN DAN JENIS PEMBIAYAAN DENGAN KEPUASAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PAJANG KOTA SURAKARTA SKRIPSI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN. Abstract

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

PERBANDINGAN KEPUASAN ANTARA PASIEN ASKES DAN PASIEN JAMKESMAS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR.KARIADI SEMARANG

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN PADA UPT PUSKESMAS MUARA TEWEH DI KABUPATEN BARITO UTARA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

BAB III METODE PENELITIAN

METODE SERVQUAL-SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Kedungbanteng, Purwokerto)

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang berbeda, maka survei kepuasan masyarakat dalam rangka pelaksanaan

PENGADILAN NEGERI PRAYA

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Kajian Total Quality Management dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Tuminting Kota Manado

Inti Muatan Undang Undang No. 25/2009 ttg. Pelayanan Publik

KATA PENGANTAR. Gambut, Desember 2015 DIREKTUR, ttd. dr. H. IBG Dharma Putra, MKM Pembina Utama Madya NIP

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

PENGARUH PROSEDUR DAN FASILITAS PELAYANAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PESERTA PROGRAM JAMKESMAS DI PUSKESMAS I CILONGOK

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 2,3

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG TAHUN 2016

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

PEMENUHAN HAK PASIEN ATAS INFORMASI SEBELUM DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS KABUPATEN MAGELANG

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Latar Belakang Tujuan Manfaat Metode Survei. 2

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DOKTER KELUARGA DENGAN KEPUASAN MASYARAKAT DI DESA SUNGAI UNGAR KECAMATAN KUNDUR KABUPATEN KARIMUN

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN PERILAKU PETUGAS KESEHATAN DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD IDI KABUPATEN ACEH TIMUR TESIS

ABSTRACT. Key words: Manufacturing budget, Production Financial Control. Universitas Kristen Maranatha

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management, quality costs. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

PJM UNIVERSITAS BRAWIJAYA Refreshing Auditor AIM Siklus 12 Tanggal 5 Juni 2013

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusunnya

PENDAHULUAN Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam pembangunan diri manusia yang dapat mendukung terciptanya sumber daya manusia (SDM)

EDY PRABOWO SETIAWAN J

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014

ANALISIS DATA SURVEI KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN NEGERI TEGAL PERIODE MARET 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT TEGAL DALAM BERASURANSI Oleh: Gunistiyo dan Subekti ABSTRAK

Indeks Kepuasan Masyarakat di Unit Rawat Jalan Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo

No kementeriannya diatur dalam undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pas

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA TEGAL

PERSEPSI PENGGUNA LAYANAN KESEHATAN PRIMER MENGENAI KUALITAS PELAYANAN PADA PUSKESMAS BADAN LAYANAN UMUM DI KABUPATEN GIANYAR

LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kualitas sistem informasi akademik, kepuasan mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan

Mutu Pelayanan Kesehatan Menurut Persepsi Pasien di Puskesmas Tersertifikasi dan Belum Tersertifikasi ISO 9001:2000 di Kota Pekalongan

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

LAPORAN TENTANG SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DKI JAKARTA, 4-8 SEPTEMBER 2017

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 6. No. 2 (2017)

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan L

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

EVALUASI KINERJA INSTALASI FARMASI DI RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN ATAS PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PERIODE MEI - JULI 2016

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SIBELA KOTA SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGARAHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSU.NATAMA TEBING TINGGI TAHUN 2016 SKRIPSI

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

Gambaran Indeks Kepuasan Masyarakat di Puskesmas Tegal Angus pada Era Jaminan Kesehatan Nasional

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

INTISARI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SE KABUPATEN MURUNG RAYA

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

PERSEPSI TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA KABUPATEN ASAHAN TAHUN Oleh :

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Transkripsi:

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN KOTA SEMARANG TAHUN 2016 Melodi Damai S, Putri Asmita W, Eka Yunila F Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email :melodidamaisoleiman@gmail.com Abstract :Primary health care is one of public care facilities where in charge of operating health care to public which forced to increase performance quality and quality for providing care. Outpatient is one of the services provided by the health centers. Health Care (Certified by ISO) was generally complained about long queing time and care procedure disclosure and also implementation care declaration. The aim of this research was to determine differentiation between public satisfication level among Primary Health Care (Certified by ISO) and (Uncertified by ISO). This research was using descriptive model with public satisfication index. The result of data was number with different test with Mann-Whitney test. The Data showed that public satisfication index number in Primary Health Care was 75,63 and was 73,52 or simply classified in good quality services. There was no significant differences between patient satisfication level, except condition care elements, care procedures, time services, and care declaration. Statistic analysis showed that there was differentiation between satisfication level among four of care elements (p = 0.000). While for cost (p=0.155), specification product of services type (p=0.728), competency and operator behavior (p=1.000), complaint handling, suggestion, and recommendation (p=0.317). primary health care as primary health care where already certified by ISO is categorized into good performance primary health care according to public satisfication level.the recommendation to Primary health care is to improve and increase quality, so that care quality and public satisfication will be enhancement. Keyword: Public Satisfication Index, Public Services, Primary Health Care 95

PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan dengan cita cita bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (1). Demi menjamin kesehatan, diperlukan suatu sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sebagai upaya pemenuhan kebutuhan warga negara untuk tetap hidup sehat (2). merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial (3). Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat.salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya. Tujuan utama dari adanya adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yang relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah (1). Upaya peningkatan kualitas dan mutu dalam penyelenggaraan pelayanan puskesmas salah satunya dapat melalui penerapan standar ISO yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional. yang telah menerapkan standar ISO merupakan puskesmas yang memiliki standar sistem manajemen mutu, dimana sistem manajemen mutu tersebut selalu dinilai apakah dibakukan, dijalankan, dimonitor, dievaluasi dan diperbaiki terusmenerus. Manfaat yang dapat dirasakan puskesmas dengan adanya sertifikasi ISO adalah terciptanya lingkungan kerja yang lebih teratur sehingga berdampak pada peningkatan kepuasan pasien pelayanan puskesmas (4). Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik (baik di pusat maupun di daerah) maka Pemerintah Pusat telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Penyelenggaraan Publik. Peraturan ini selanjutnya menjadi pedoman untuk mengukur kepuasan masyarakat untuk menilai tingkat kualitas pelayanan (5). Data survei kepuasan masyarakat tersebut selanjutnya berfungsi sebagai sarana evaluasi unsur pelayanan sekaligus menjadi pendorong bagi setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publiknya.mengingat urgensi dari survei kepuasan masyarakat tersebut, perlu dilakukan pengukuran untuk jenis-jenis pelayanan publik, baik yang termasuk pelayanan dasar maupun pelayanan administratif. 96

Beberapa penelitian tentang pengaruh ISO kesehatan pernah dilakukan di Indonesia.Penelitian dilakukan di Kota Palu, menggunakan rancangan penelitian deskriptif, hasilnya menyebutkan bahwa terdapat tingkat kepuasan di puskesmas ISO lebih tinggi dibandingkan dengan puskesmas non ISO. Penelitian dilaksanakan di Kota Pekalongan, menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan studi case control, hasilnya menyebutkan penilaian pengunjung mutu layanan, tidak ada perbedaan antara puskesmas ISO dengan yang belum ISO, artinya tidak ada hubungan kepuasan pengunjung dengan puskesmas yang menerapkan ISO. Faktor tingkat ekonomi, pendidikan dan pengetahuan pengunjung, mempengaruhi perbedaan mutu layanan. Penelitian tentang hubungan kepuasan pasien pada puskesmas yang menjalankan SMM ISO di Semarang, sampai saat ini belum pernah dilakukan, tetapi sudah ada penelitian tentang perbedaan hasil evaluasi pengelolaan obat puskesmas ISO dan Non ISO, hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan obat generik di puskesmas non ISO lebih memenuhi standar daripada puskesmas bersertifikasi ISO. Dari data kunjungan pasien ke dari Dinas Kesehatan Kora Semarang, diperoleh bahwa selama empat tahun terakhir kunjungan pasien ke mengalami tren yang menurun, sedangkan sebaga yang belum tersertifikasi ISO mengalami tren kunjungan yang meningkat selama periode empat tahun terakhir. Tabel 1 Data Kunjungan Pasien Jumlah Kunjungan Tahun 2012 37324 20978 2013 79578 17571 2014 37500 61426 2015 38053 81793 Berdasarkan permasalahan di atas, mendukung peneliti mengadakan penelitian tentang perbedaan tingkat kepuasan pasien pada puskesmas ISO dan puskesmas non ISO, di Kota Semarang dinilai dari indikator yang dikeluarkan oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Publik. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.metode yang digunakan adalah metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Sebelumdilakukan penelitian kuesioner telah diuji ketepatan dan keakuratannya dengan uji validitas menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dan telah diuji reliabel dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan Simple Random Sampling.Sampel dalam penelitian ini adalah Pasien Rawat Jalan di dan. Pengumpulan data penelitian dilajukan dengan cara wawancara kepada responden. Penelitian ini menilai Indeks Kepuasan Masyarakat dengan menggunakan nilai rata rata 97

tertimbang masing masing unsur pelayanan dan analisis perbedaan dilakukan memakai uji Mann- Whitney. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum capaian kinerja pada kedua masuk dalam kategori baik, namun demikian, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu memperhatikan waktu pelayanan. Dari hasil uji statistik menggunakan Mann-Whitney dapat diketahui terdapat perbedaan kepuasan masyarakat di kedua puskesmas pada 4 unsur pelayanan, yaitu persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan dan maklumat pelayanan. a) Persyaratan Tabel 2 Hasil Pengukuran Kepuasan Persyaratan kategori puas. persyaratan pelayanan di dan. b) Prosedur Tabel 3 Hasil Pengukuran Kepuasan Prosedur 26 52 50 100 Tidak 24 48 0 0 Me : 12 bahwa 48% responden di masuk dalam kategori tidak puas, sedangkan di 100% responden masuk dalam 0.000 (<0.05) sehingga secara 42 84 23 46 bahwa ada perbedaan tingkat Tidak 8 16 27 54 kepuasan masyarakat prosedur pelayanan di Me: 13 dan. bahwa 54% pasien c) Waktu masuk dalam Tabel 4 Hasil Pengukuran kategori tidak puas Kepuasan Waktu persyaratan pelayanan di puskesmas sedangkan di hanya 8% responden yang masuk dalam kategori tidak puas. Tidak 0.000 (<0.05) sehingga secara bahwa ada perbedaan tingkat kepuasan masyarakat 46 92 17 34 4 8 33 66 Me : 11 98

bahwa 66% responden di masuk dalam kategori tidak puas, sedangkan di 8% responden masuk dalam kategori tidak puas. 0.000 (<0.05) sehingga secara bahwa ada perbedaan tingkat kepuasan masyarakat waktu pelayanan di dan. e) Produk Spesifikasi Jenis Tabel 6 Hasil Pengukuran Kepuasan Produk Spesifikasi Jenis 45 90 46 92 Tidak 5 10 4 8 Me : 9 bahwa 10% responden dikategorikan tidak puas sedangankan di sebesar 8% responden yang dikategorikan tidak puas. d) Biaya / Taif Tabel 5 Hasil Pengukuran Kepuasan Biaya/Tarif 0.728 (>0.05) sehingga secara f % f bahwa % tidak ada perbedaan 48 96 50 100 Tidak 2 4 0 0 produk spesifikasi jenis pelayanan di dan Me : 9. f) Kompetensi Pelaksana bahwa 100% responden di Tabel 7 Hasil Pengukuran Kepuasan masuk dalam kategori puas, Kompetensi Pelaksana sedangkan di 96% responden masuk dalam kategori puas. 0.115 (>0.05) sehingga secara Tidak bahwa tidak ada perbedaan biaya/tarif pelayanan di dan. 47 94 47 94 3 6 3 6 Me : 24 bahwa 94% pasien baik di 99

maupun merasa puas kompetensi pelaksana pelayanan di puskesmas. 1.000 (>0.05) sehingga secara bahwa tidak ada perbedaan kompetensi pelaksana pelayanan di dan. g) Perilaku Pelaksana Tabel 8 Hasil Pengukuran Kepuasan Perilaku Pelaksana h) Maklumat Tabel 9 Hasil Pengukuran Kepuasan Maklumat 49 98 23 46 Tidak 1 2 27 54 Me : 3 bahwa sebagian besar responden yaitu sebesar 54% untuk variabel maklumat pelayanan dapat dikategorikan tidak puas sedangkan di hanya 2% responden yang 50 100 50 100 dikategorikan tidak puas.. Tidak 0 0 0 0 0.000 (<0.05) sehingga secara Me : 24 bahwa ada perbedaan tingkat kepuasan masyarakat bahwa 100% pasien baik di maklumat pelayanan di maupun dan. merasa puas perilaku pelaksana pelayanan di i) Penanganan Pengaduan, puskesmas. Saran, dan Masukan Tabel 10 Hasil Pengukuran Kepuasan 1.000 (>0.05) sehingga secara Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan bahwa tidak ada perbedaan perilaku pelaksana pelayanan di dan. Tidak 49 98 50 100 1 2 0 0 Me : 3 100

bahwa 98% pasien puas penanganan pengaduan, saran, dan masukan di puskesmas. Sedangkan persentase kepuasan pasien penanganan pengaduan, saran, dan masukan adalah 100%. 0.317 (>0.05) sehingga secara bahwa tidak ada perbedaan penanganan pengaduan, sraan, dan masukan di dan. KESIMPULAN 1. Indeks Kepuasan Masyarakat di adalah 75.63 yang berarti masuk ke dalam kategori pelayanan publik yang Baik. 2. Indeks Kepuasan Masyarakat di adalah 73.52 yang berarti masuk ke dalam kategori pelayanan publik yang Baik. 3. Tingkat kepuasan pasien pelayanan publik dari unsur persyaratan pelayanan lebih rendah yaitu 46% sedangkan pasien yaitu 84%. Berdasarkan hasil uji beda secara statistik menunjukkan adanya perbedaan dari unsur persyaratan pelayanan antara pasien dan dengan p value sebesar 0.000. 4. Tingkat kepuasan pasien pelayanan publik dari unsur prosedur pelayanan lebih rendah yaitu 52% sedangkan pasien yaitu 100%. Berdasarkan hasil uji beda secara statistik menunjukkan adanya perbedaan dari unsur prosedur pelayanan antara pasien dan dengan p value sebesar 0.000. 5. Tingkat kepuasan pasien pelayanan publik dari unsur waktu pelayanan lebih rendah yaitu 34% sedangkan pasien yaitu 92%. Berdasarkan hasil uji beda secara statistik menunjukkan adanya perbedaan dari unsur waktu pelayanan antara pasien dan dengan p value sebesar 0.000. 6. Tingkat kepuasan pasien pelayanan publik dari unsur maklumat pelayanan lebih rendah yaitu 46% sedangkan pasien yaitu 98%. Berdasarkan hasil uji beda secara statistik menunjukkan adanya perbedaan dari unsur maklumat pelayanan antara pasien dan dengan p value sebesar 0.000. SARAN a. 1. Manajemen seharusnya menempel alur 101

pelayanan di salah satu sudut loket pendaftaran atau sudut lain untuk memudahkan pasien dalam mendapatkan pelayanan. 2. Beberapa sumber daya manusia yang memang sudah cukup berumur hendaknya ditempatkan pada posisi yang tidak banyak mengeluarkan fisik dan tenaga yang berlebihan. 3. Perubahan model alur pelayanan dimana rekam medis sebaiknya dipersiapkan segera setelah pengunjung memyelesaikan pendaftaran, agar lebih efisien. b. 1. Manajemen sebaiknya membuat petunjuk bagi pengunjung agar memahami tata cara dan syarat pendaftaran, sehingga tidak perlu berulang kali memberi penjelasan kepada pengunjung yang belum memahami. 2. Pembuatan daftar waktu pelayanan untuk setiap layanan sebagai salah satu standar pelayanan, pemeberian informasi untuk pengunjung karena bisa menjadi salah satu sarana pasien untuk bisa menilai kinerja puskesmas. 3. Meningkatkan kemampuan petugas administrasi agar bisa menyeimbangkan waktu pelayanan teknis dan administrasi agar tidak sampai terjadi antrean yang cukup panjang. 4. Petugas harus meningkatkan pelayanan serta meningkatkan keramahan sebagai wujud pelaksanaan maklumat pelayanan. DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Kesehatan RI. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Undang Republik Indones. 2009;1 48. 2. Kementerian Kesehatan RI. Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional. 2012; 3. Negara Kesatuan Republik indonesia. Undang - Undang Dasar 1945. Vol. 1. 1945. 4. Suardi R. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 : Penerapannya untuk Mencapai TQM. Jakarta: Penerbit PPM; 2004. 12-46 p. 5. Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara RI. Permenpan 16 Tahun 2014 tentang Pedoman survei kepuasan masyarakat penyelenggaraan pelayanan publik. 2014. 102

103