BAB III ANALISIS KOMPOSISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

BAB III ANALISIS KARYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB V TEKNIK PERMAINAN

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BENTUK MUSIK SONATA DALAM KARYA MUSIK ABORISCO

BAB I PENDAHULUAN. judul yang akan digarap kemudian menentukan bentuk musik dan disesuaikan dengan perjalanan

Teori Musik Dasar komunal Musik Tradisi Musik Classic Jazz Roc Pop Scale Interval Ritme Metrum Tekstur Dynamic Fundamental Komposisi

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

BAB III ANALISIS KARYA

Harmoni II. Kord Pengganti (Substitution Chord) Progresi II V I VI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB III ANALISIS KARYA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU)

Bentuk Penyajian Musik pada Karya The Spirit of Samurai, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Tugas Akhir Jurusan Sendratasik Tahun 2013

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

BAB III ANALISIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB 3 KARYA MUSIK MODERN

Kata Kunci: Musik Sonata, Bentuk Musik Sonata, Viola Solo

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BENTUK MUSIK DAN MAKSUD YANG TERKANDUNG DALAM TIAP BAGIAN MUSIK DALAM KARYA MUSIK LEARNING TO BLOW

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA

Gambar bagian-bagian gitar

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR LAGU STAMBUL BAJU BIRU KARYA HARDIMAN

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN

BAB I PENDAHULUAN. Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, ),48

JUDUL LAGU: NABI YUSUF

ABSTRAK. Kata kunci:karakteristik Melodi, Karya Musik, Cello, ansambel

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK

TINJAUAN ESTETIKA MUSIK PADA KARYA QUINTET FOR TENOR SAXOPHONE AND STRING QUARTET. Abstrak

JURNAL JEGHEH. Gagasan yang menjiwai karya ini adalah telah tentang seorang ibu.

DESKRIPSI KOMPOSISI LAGU MARS KOPDIT RUKUN Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KARYA MUSIK SCHERZO CON BRILLANTE DALAM TINJAUAN PENERAPAN KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

KARYA MUSIK ALAINN DALAM TINJAUAN ARANSEMEN

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN ARANSEMEN MUSIK SEKOLAH

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. Banoe, Pono. Kamus Musik. Yogyakarta, 409 2

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal

FANTASIA DALAM G MAYOR KOMPOSISI UNTUK PIANO EMPAT TANGAN

KONSERTO DALAM G MAYOR UNTUK FLUTE DAN ORKES KAMAR

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN 396.

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengerjakan BAB I sampai BAB III, dapat

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI DAN TEKNIK PERMAINAN SOLO VIOLA

KASIH IBU KOMPOSISI MUSIK PROGRAM UNTUK COMBO JAZZ

Transkripsi:

BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri dari fluit, trumpet, trombon, biola, biola alto, cello dan perkusi. Komposisi ini merupakan musik program sehingga bentuk yang digunakan adalah free form yang mengikuti alur cerita yang ada. A. Life Is Simple Bagian pertama dari komposisi ini menceritakan kelahiran Merry Riana, kehidupan masa kecil serta permasalahan ekonomi yang pernah dialami oleh keluarganya. Komposisi ini menggunakan dua tonalitas yaitu C mayor dan G mayor dengan tanda sukat utama 4/4 dan mengalami perpindahan tanda sukat ke 6/8. Tonalitas C mayor dipilih karena memiliki karakter yang murni dan sederhana. Kemurnian mengacu pada tokoh utama yaitu Merry Riana yang masih anak-anak dan kesederhanaan mengacu kepada kehidupan keluarganya. Tonalitas kedua yaitu G mayor memiliki karakter ramah, tegas dan penuh kedamaian yang sesuai dengan sosok ayah Merry Riana. 1 Bentuk komposisi Life is Simple adalah introduksi A Pengembangan B Coda. 1 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries, http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html, 11 Januari 2016. 23

Tabel 3. 1 Bentuk Komposisi Life Is Simple Birama Keterangan 1 18 Introduksi 19 39 Bagian A 40 49 Bridge 50 89 Bagian B 90 94 Coda 1. Introduksi Bagian introduksi menceritakan tentang kelahiran Merry Riana yang dinantikan oleh keluarganya. Dimulai dengan permainan cello dengan nada panjang menggambarkan ketegangan persalinan kemudian disusul dengan biola dua yang menambah sedikit ketegangan dengan menggunakan not seperdelapan. Pada birama 6, biola satu mulai masuk dengan nada yang tinggi untuk menggambarkan tangisan bayi yang baru lahir. Komposisi ini menggunakan tanda sukat 4/4 kemudian pada birama 11 berubah menjadi 6/8 dan kembali lagi ke 4/4 pada birama 18. Perubahan tanda sukat menjadi 6/8 untuk menggambarkan perasaan bahagia atas kehadiran seorang putri. Gambar 3. 1 Introduksi 24

Gambar 3. 2 Perubahan tanda sukat dan ritme 6/8 2. Bagian A Pada komposisi bagian A muncul leitmotif dari Merry Riana yang dimainkan oleh fluit. Leitmotif tersebut terdapat pada birama 19-23. Fluit dipilih karena mampu menggambarkan karakter Merry Riana yang kecil dan lincah. Notasi dibuat melompat-lompat dan dimainkan dengan staccato. Diiringi dengan instrumen gesek yang dimainkan secara pizzicato untuk menambah kelincahan. Progresi akor yang digunakan adalah C G C G C untuk menunjukkan kesederhanaan seorang anak dan keluarga tersebut. Gambar 3. 3 Leitmotif Merry Riana Birama 28/4-34 adalah pengembangan yang terdiri dari dua kalimat yaitu tanya (antiseden) dan jawab (konsekuen) yang dimainkan oleh biola satu. Komposisi ini dimainkan dengan teknik arco untuk menggambarkan Merry Riana yang beranjak remaja. 25

Gambar 3. 4 Antiseden Gambar 3. 5 Konsekuen Birama 35-39 merupakan repetisi dari leitmotif Merry Riana dengan iringan arco untuk menggambarkan Merry Riana pada usia remaja. 3. Bridge Komposisi pada bagian ini merupakan jembatan menuju tonalitas G Mayor. Menggunakan teknik komposisi sekuensi dengan progresi akor C-D- G. Gambar 3. 6 Bridge menuju G mayor 26

4. Bagian B Bagian B menggunakan tonalitas G mayor yang menggambarkan suasana perekonomian keluarga Merry Riana ketika mengalami kebangkrutan. Pada peristiwa ini, ayah sebagai kepala keluarga dan tulang punggung keluarga menjadi tokoh yang penting sehingga komposisi pada bagian ini diawali dengan leitmotif ayah yang dimainkan oleh biola alto. Instrumen biola alto dipilih karena memiliki karakter suara yang cukup berat untuk menggambarkan karakter ayah Merry Riana yang tenang dalam menghadapi persoalan keluarga. Birama 50 57 berisi leitmotif dari ayah Merry Riana. Bagian ini merupakan perkenalan tokoh ayah dengan notasi yang mengalun dan tegas yang digambarkan oleh penggunaan not seperenambelas dan tenuto. Progresi akor yang digunakan yaitu G D 6 4 D G D 6 4 G 6 C Am D G. Penggunaan akor pokok tersebut untuk menggambarkan kesederhanaan keluarga Merry Riana. Bagian tersebut kemudian direpetisi pada birama 58 65 dan muncul leitmotif ibu Merry Riana yang dimainkan oleh biola satu. Gambar 3. 7 Leitmotif ayah Leitmotif dari ibu Merry Riana ini muncul ketika menghadapi permasalahan yang sedang terjadi yaitu masalah ekonomi. Ibu Merry Riana memberikan dukungan kepada suaminya digambarkan dengan leitmotif yang dimainkan bersama dan mengisi leitmotif ayah. Gambar 3. 8 Leitmotif ibu 27

Birama 66 73 menceritakan masa kebangkrutan sang ayah. Suasana yang ada dalam bagian ini adalah sedih dan prihatin. Progesi akor minor yaitu Em Gm (#5) Em Am 7 Em C F #o /B digunakan untuk mendukung suasana tersebut. Pada bagian ini terdapat kalimat tanya jawab antara ayah dan Merry Riana. Dimainkan secara bergantian antara notasi biola alto dan fluit. Kalimat tanya jawab tersebut menggambarkan keingintahuan Merry Riana terhadap masalah yang sedang dialami. Gambar 3. 9 Dialog antara ayah dan Merry Riana 28

Birama 74 81 merupakan usaha dari ibu untuk memberikan pengertian kepada putrinya. Usaha ibu ditunjukkan pada notasi yang dimainkan oleh biola satu. Notasi tersebut merupakan repetisi dari motif ayah dengan maksud bahwa antara ayah dan ibu memiliki kesatuan dalam mendidik anak. Pada birama 79 81 notasi dari fluit dan biola satu bermain bersama yang menandakan keberhasilan ibu untuk memberi pengertian terhadap masalah yang dialami. Gambar 3. 10 Dialog antara ibu dan Merry Riana 29

Bagian selanjutnya yaitu birama 82-89 merupakan repetisi dari birama 58-65 dengan penambahan fluit. Fluit menggambarkan Merry Riana yang sudah menerima kondisi keluarganya saat itu. Leitmotif Merry Riana dimainkan bersama dengan leitmotif ayah dan ibu untuk menggambarkan keharmonisan keluarga. 5. Coda Coda merupakan penutup dari komposisi Life Is Simple dengan melodi utama dimainkan oleh biola satu. Gambar 3. 11 Melodi utama pada coda Gambar 3. 12 Coda Life Is Simple 30

B. Courage And Persistence Bagian kedua dari komposisi ini adalah Courage And Persistence yang berarti keberanian dan kegigihan. Bagian ini menceritakan kerusuhan Mei 1998 yang membuat keluarga Merry Riana menjadi terpuruk. Tonalitas yang digunakan adalah F minor dengan tanda sukat 4/4, 6/8 dan 3/4. Bentuk dari komposisi ini adalah A B A C. Tonalitas F minor dipilih karena memiliki karakter penderitaan dan rintihan. 2 Tabel 3.2 Bentuk Komposisi Courage And Persistence Birama Keterangan 1 35 Bagian A 36 46 Bagian B 47 73 Bagian A 74 89 Bagian C 1. Bagian A Komposisi bagian A menggambarkan awal mula terjadinya kerusuhan. Dimulai dengan solo perkusi pada bir 1-8 dengan dinamika yang perlahan naik dan ritmis yang semakin kompleks untuk menggambarkan munculnya desasdesus kerusuhan. Gambar 3. 13 Solo perkusi 2 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries, http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html, 11 Januari 2016. 31

Pada birama 9-16 instrumen cello mulai masuk yang disusul oleh biola alto dan biola dua. Teknik komposisi yang digunakan adalah repetisi pada oktaf yang lebih tinggi dengan dinamika yang semakin meningkat untuk menggambarkan desas-desus kerusuhan yang semakin meresahkan. Pada birama selanjutnya terjadi perubahan tanda sukat menjadi 6/8 untuk menggambarkan ketegangan yang mulai pecah. Birama 17-20 adalah jembatan untuk masuk ke suasana yang semakin kacau dengan notasi yang unison dan staccato untuk menegaskan bahwa ketegangan mulai pecah. Gambar 3. 14 Notasi unison dan staccato Biola satu mulai masuk pada birama 21-26 dengan nada kromatis. Pada birama 27-32 instrumen tiup mulai masuk yang dimulai dari trombon dengan dinamika mezzoforte yang semakin naik hingga fortissimo. Notasi dan ritmis yang dimainkan berbeda dengan biola satu untuk menggambarkan semakin terjadinya kekacauan. Teknik komposisi yang digunakan adalah repetisi pada oktaf yang lebih tinggi yang dimainkan oleh instrumen lain yang sesuai dengan range-nya. Pada instrumen gesek dan perkusi terdapat dinamika subito piano untuk menggambarkan pasang surut ketegangan. 32

Gambar 3. 15 Notasi kromatis pada biola satu Penutup pada bagian ini terdapat pada birama 33-35 dengan dinamika fortissimo untuk semua instrumen dan unison untuk menggambarkan kerusuhan yang sudah benar-benar terjadi. 2. Bagian B Komposisi pada bagian B menggambarkan keluarga Merry Riana dalam masa kerusuhan. Keluarga Merry Riana yang merupakan keturunan Tionghoa digambarkan dengan menggunakan tangga nada pentatonis Cina yang terdiri dari lima nada yaitu do-re-mi-sol-la atau tuts hitam pada piano. Tangga nada pentatonis Cina yang digunakan yaitu F minor yang memiliki karakter feminin yang sesuai dengan tokoh utama wanita. 3 Pada bagian ini juga terjadi perubahan tempo menjadi lambat untuk menunjukkan kesedihan yang dialami Merry Riana. Instrumen fluit pada birama 37-45 memainkan melodi utama. Pada bagian ini, perkusi dimaksudkan untuk menggambarkan suasana kacau yang terjadi di luar rumah sehingga dimainkan dengan dinamika lembut agar tidak menutupi motif utama. Gambar 3. 16 Melodi utama dengan tangga nada pentatonis Cina 3 Arthur Prichard Moor, Oriental Music, The Milton Cross New Encyclopedia of The Great Composers and Their Music. Milton Cross dan David Ewen, ed. (New York: Doubleday Company Inc, 1962), II, 1541. 33

Gambar 3. 17 Perkusi pada bagian B 3. Bagian A Bagian A merupakan repetisi dari bagian A. Bagian ini menceritakan suasana kerusuhan yang semakin kacau dengan permainan ritmis perkusi yang semakin kompleks. Selain perkusi, pada birama 59-70 instrumen gesek memainkan notasi yang berbeda-beda. Biola alto memainkan not dengan tremolo untuk menggambarkan ketakutan. Biola dua dengan not seperenambelas untuk menggambarkan orang-orang yang berlarian. Gambar 3. 18 Notasi yang menggambarkan ketakutan dan orang berlarian Birama 71-73 adalah penutup yang menandakan berakhirnya kerusuhan. Semua instrumen bermain unison dan dinamika fortisissimo agar dapat menunjukkan suasana yang kacau karena terjadi kerusuhan. 34

4. Bagian C Bagian C adalah bagian penutup dari komposisi ini. Terjadi perubahan tanda sukat menjadi 3/4 dan tempo menjadi Andante. Tanda sukat 3/4 yang memiliki karakter untuk terus bergerak dan tanda tempo Andante yang berarti seperti orang berjalan dipilih untuk menggambarkan kegigihan Merry Riana dalam meraih masa depannya. Gambar 3. 19 Perubahan tanda sukat dan tempo Gambar 3.20 Penutup Courage And Persistence 35

C. Dare to Dream Big Komposisi penutup ini memliki arti tantangan untuk bermimpi besar. Dalam komposisi ini menceritakan kehidupan Merry Riana pasca kerusuhan 1998. Tonalitas yang digunakan adalah A minor, A mayor dan Bb mayor. Tanda sukat yang digunakan yaitu 3/4 dan 4/4. Bentuk dari komposisi ini adalah A B C D E. Tabel 3.3 Bentuk Komposisi Dare To Dream Big Birama Keterangan 1 9 Bagian A 10 25 Bagian B 26 31 Bagian C 32 39 Bagian D 40 57 Bagian E 1. Bagian A Bagian A menggunakan tonalitas A minor dengan tanda sukat 3/4. Tonalitas ini dipilih karena memiliki karakter berjuang. 4 Perjuangan Merry Riana dimulai dengan berkuliah di Singapura. Komposisi pada bagian ini menggambarkan kesedihan Merry Riana untuk meninggalkan keluarganya. Tanda sukat 3/4 dipilih karena memiliki karakter untuk terus melangkah sehingga dapat menggambarkan kehidupan Merry Riana yang tetap harus berjalan apapun masalahnya. Gambar 3. 21 Melodi utama bagian A 4 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries, http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html, 11 Januari 2016. 36

Pada akhir bagian A terdapat perpindahan tonalitas menjadi A mayor. Perpindahan tonalitas dari minor menjadi mayor digunakan untuk menandakan kehadiran Alva dalam kehidupan Merry Riana. 2. Bagian B Bagian B dimulai dengan perkenalan tokoh baru yaitu Alva. Terdapat leitmotif Alva pada birama 10-17 yang dimainkan oleh cello. Karakter Alva yang tenang sesuai dengan karakter suara yang dihasilkan oleh cello. Gambar 3. 22 Leitmotif Alva Tjenderasa Pada birama 17(3)-21 muncul leitmotif Merry Riana. Bagian ini menggambarkan pertemuannya dengan Alva. Gambar 3. 23 Leitmotif Merry Riana Pada birama 22-25 kedua leitmotif dimainkan secara bersamaan untuk menggambarkan hubungan mereka yang semakin dekat. Pada akhir bagian ini terdapat akor C#dim7. Akor tersebut sebagai jembatan untuk kisah hidup Merry Riana berikutnya. 3. Bagian C Bagian ini menceritakan kehidupan Merry Riana yang tidak berjalan lancar sesuai dengan harapannya. Selama masa kuliah Merry Riana harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya namun ia pernah tertipu dan harus bekerja lebih giat lagi. Jatuh bangun kehidupan Merry Riana ini 37

digambarkan dengan trombon. Trombon yang memiliki karakter berat digunakan untuk menunjukkan perjuangan yang harus dilewati. Teknik permainan yang digunakan adalah glissando untuk menggambarkan jatuh bangunnya. Gambar 3.24 Notasi glissando pada trombon Pada birama 30-31 terdapat accelerando untuk menggambarkan kondisi yang semakin membaik. Progresi akor yang sebelumnya adalah minor mulai bergerak menjadi mayor untuk menggambarkan suasana bahagia. Gambar 3. 25 Notasi yang menggambarkan kondisi kehidupan Merry Riana yang semakin membaik 38

4. Bagian D Bagian D merupakan perayaan kelulusan bagi Merry Riana. Kebahagiaan tersebut digambarkan dengan permainan trumpet dengan nada tegas. Tidak lama setelah lulus, Merry Riana dan Alva memilih untuk menikah. Pada birama 36-37 terdapat motif yang terinspirasi dari lagu Wedding March karya Mendelssohn. Motif tersebut merupakan jembatan untuk modulasi ke Bb mayor dengan teknik komposisi sekuensi. Gambar 3. 26 Jembatan menuju Bb mayor 5. Bagian E Bagian terakhir pada komposisi ini menceritakan kehidupan berkarir dari Merry Riana. Pada komposisi ini kembali menonjolkan karakteristik Merry Riana yang lincah dan sederhana. Untuk mendukung hal tersebut, pada perkusi digunakan instrumen triangle dan tamborin dengan ritmis yang sederhana. 39

Gambar 3.27 Notasi perkusi Birama 49-57 merupakan penutup dari keseluruhan komposisi. Bagian ini menggambarkan kesuksesan Merry Riana dengan melodi yang terus naik. Gambar 3. 28 Bagian penutup Dare to Dream Big 40