TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Program BK di Sekolah Oleh: Indiati (FKIP UMM)

INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

TEST, PENGUKURAN, ASSESMEN, EVALUASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M. Pd & Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.

KUESIONER PENELITIAN. melakukan pengumpulan data tentang Pengaruh Kompetensi dan independensi Auditor

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING (KUESIONER BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR)

Lampiran 5 Angket Penelitian PENGANTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

LAMPIRAN. Lampiran 1 Skala Uji Coba Self Regulated Learning. Lampiran 2 Skala Penelitian Self Regulated Learning

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

MODUL GURU PEMBELAJAR

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan melalui pencatatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

PEDOMAN ANGKET TERBUKA PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS PASUNDAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

PEDOMAN WAWANCARA Boyd (1978) Aspek Indikator Pertanyaan. 1. Membantu guru. pembimbing dalam. mengembangkan profesinya.

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS PERENCANAAN KARIR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PEDOMAN WAWANCARA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

BAB III METODE PENELITIAN

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

KONSEP DAN STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

KM-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN KOMITE SEKOLAH

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen. Variabel X Sub Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Supervisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGI BIDANG KARIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk

Lampiran 1. Pedoman Kuesioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR PENGHAMBAT OPERASIONALISASI KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) DI SMA NEGERI SE- KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi. i. Daftar Tabel... Daftar Gambar.. Daftar Grafik. BAB I PENDAHULUAN.. 1

BAB I PENDAHULUAN. Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DATA. mengajukan beberapa pertanyaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB I PENDAHULUAN. tanpa terkecuali dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada.

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan yang akan dilaksanakan oleh konselor untuk mencapai tujuan, 1. Tujuan program layanan bimbingan dan konseling

Transkripsi:

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. & Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. Oleh IMAN ROHIMAN 16713251010 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan. Tanpa penilaian, kita tidak mungkin dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Penilaian program bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain bahwa keberhasilan program dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat lewat kegiatan penilaian. Sehubungan dengan penilaian ini, Shertzer dan Stone (1966) mengemukakan pendapatnya: Evaluation consist of making systematic judgements of the relative effectiveness with which goals are attained in relation to special standards. Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan. Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan. Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan siswa dan pihak-pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu siswa memperoleh perubahan perilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik.

Dalam keseluruhan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektivan layanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah: 1. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling. 2. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah. B. Aspek-aspek yang Dievaluasi Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain: 1. Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan; 2. Keterlaksanaan program; 3. Hambatan-hambatan yang dijumpai; 4. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;

5. Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan; 6. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat. Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini. 1. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan. 2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya. 3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan bimbingan. 4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih lanjut. 5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan). 6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan. Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya berbentuk angka atau skor, maka hasil evaluasi bimbingan dan konseling berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi (seperti partisipasi/aktivitas dan pemahaman siswa; kegunaan layanan menurut siswa; perolehan siswa dari layanan; dan minat siswa terhadap layanan lebih lanjut; perkembangan siswa dari waktu ke waktu; perolehan guru pembimbing; komitmen pihak-pihak terkait; serta kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan). Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan

perkembangan dan/atau memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap siswa. C. Langkah-langkah Evaluasi Dalam melaksanakan evaluasi program ditempuh langkah-langkah berikut. 1. Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Karena tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk mengambil keputusan, maka konselor perlu mempersiapkan pertanyaanpertanyaan yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi. Pertanyaan-pertanyaan itu pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok yang dievaluasi yaitu : (1) tingkat keterlaksanaan program (aspek proses), dan (2) tingkat ketercapaian tujuan program (aspek hasil). 2. Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data. Untuk memperoleh data yang diperlukan, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program, maka konselor perlu menyusun instrumen yang relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrumen itu diantaranya inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi. 3. Mengumpulkan dan menganalisis data. Setelah data diperoleh maka data itu dianalisis, yaitu menelaah tentang program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai. 4. Melakukan tindak lanjut (Follow Up). Berdasarkan temuan yang diperoleh, maka dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat meliputi dua kegiatan, yaitu (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat, atau kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan (2) mengembangkan program, dengan cara merubah atau menambah beberapa hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program.

Penilaian di tingkat sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah yang dibantu oleh pembimbing khusus dan personel sekolah lainnya. Di samping itu penilaian kegiatan bimbingan dilakukan juga oleh pejabat yang berwenang (pengawas bimbingan dan konseling) dari instansi yang lebih tinggi (Departemen Pendidikan Nasional Kota atau kabupaten). Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini antara lain siswa, kepala sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, tokoh masyarakat, para pejabat depdikbud, organisasi profesi bimbingan, sekolah lanjutan, dan sebagainya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan alat seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis hasil kerja siswa, dan sebagainya. Penilaian perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program layanan bimbingan. Dengan dilakukan penilaian secara komprehensif, jelas dan cermat maka diperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil seluruh kegiatan bimbingan dan konseling. Data dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk pertanggungjawaban/ akuntabiltas pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Secara skematis evaluasi program bimbingan dan konseling tersebut dapat digambarkan pada bagan 1.

Bagan1. Skema Evaluasi Program Pengawas melakukan pembinaan dan pengawasan dalam bentuk mendorong konselor dan personil layanan bimbingan dan konseling untuk melakukan evaluasi program dan keterlaksanaan program. Minimal evaluasi dilakukan pada akhir tahun ajaran dan menjadi slaah satu dasar pengembangan program untuk tahun ajaran berikutnya. Evaluasi proses sebaiknya dilakukan setiap bulan melalui

forum pertemuan staf (MGBK di sekolah) dan dapat dihadiri oleh unsur pimpinan sekolah. Konselor dapat mengembangkan instrumen yang dapat menjaring umpan balik secara triangulasi yaitu dari siswa sebagai objek dan subjek bimbingan, dari pendidik di sekolah sebagai person yang terlibat dan berinteraksi langsung dengan siswa, pimpinan sekolah terkait dengan ketercapaian tujuan dan dukungan terhadap program sekolah, orang tua terkait dengan perubahan perilaku dan perkembangan siswa. Dokumen pelaksanaan evaluasi menjadi salah satu indikator unjuk kerja konselor.

KISI KISI ANGKET Aspek Persiapan evaluasi layanan Pelaksanaan evaluasi layanan Pelaporan evaluasi layanan Tindak lanjut evaluasi layanan Indikator No Item F UF a. Penetapan aspek yang 1, 18 35, 52 24 dievaluasi. b. Penetapan kriteria keberhasilan 2, 19 36, 53 evaluasi c. Persiapan dan pengembangan 3, 20 37, 54 alat atau instrumen evaluasi. d. Penetapan prosedur evaluasi 4, 21 38, 55 e. Penetapan tim evaluator 5, 22 39, 56 f. Penetapan waktu evaluasi 6, 23 40, 57 a. Evaluasi proses 7, 24 41, 58 12 b. Evaluasi hasil 8, 25 42, 59 c. Analisis hasil evaluasi 9, 26 43, 60 a. Pelaporan hasil evaluasi 10, 27 44, 61 20 b. Peserta didik 11, 28 45, 62 c. Guru mata pelajaran 12, 29 46, 63 d. Orangtua 13, 30 47, 64 e. Administrator sekolah 14, 31 48, 65 a. Penetapan arah tindak lanjut 15, 32 49, 66 12 b. Melaksanakan rencana tindak 16, 33 50, 67 lanjut c. Menggunakan hasil 17, 34 51, 68 pelaksanaan evaluasi Jumlah 34 34 68

A. Petunjuk Pengisian Berikut petunjuk pengisian angket ini yaitu: 1. Isilah identitas Bapak/Ibu pada tempat yang telah disediakan. 2. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan 3. Isilah kolom pilihan yang sesuai dengan hati nurani dan kondisi Bapak/Ibu dengan cara memberi tanda chek ( ) pada setiap kolom yang tersedia untuk salah satu pilihan jawaban yaitu : SL (Selalu) : Jika pernyataan tersebut Selalu dilaksanakan SR (Sering) :Jika pernyataan tersebut Sering dilaksanakan JR (Jarang) :Jika pernyataan tersebut Jarang dilaksanakan TP dilaksanakan Contoh: (Tidak Pernah) : Jika pernyataan tersebut Tidak Pernah NO PERNYATAAN SL SR JR TP 1. Saya melaksanakan evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengetahui kesesuaian antara layanan yang telah dirancang dengan pelaksanaannya. 2. Saya mengetahui keberhasilan layanan bimbingan klasikal, diantaranya dengan melihat jumlah siswa bermasalah yang berkurang. 4. Bapak/Ibu tidak perlu ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Peneliti akan menjamin seluruh kerahasiaan identitas dan jawaban anda. 5. Bila Bapak/Ibu telah selesai mengerjakan, periksalah kembali jangan sampai ada nomor yang dilewati. TERIMA KASIH & SELAMAT MENGERJAKAN

A. Identitas Diri 1. Nama : 2. NIP : 3. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan (coret yang tidak sesuai) 4. Pendidikan Terakhir : S-1 BK / non BK (coret yang tidak sesuai) Lainnya : 5. Nama Sekolah : 6. Tanggal Pengisian : B. Pernyataan NO PERNYATAAN SL SR JR TP 1. Saya melaksanakan evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengetahui kesesuaian antara layanan yang telah dirancang dengan pelaksanaannya. 2. Saya mengetahui keberhasilan layanan bimbingan klasikal, diantaranya dengan melihat jumlah siswa bermasalah yang berkurang. 3. Saya menyiapkan instrumen angket untuk melaksanakan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal. 4. Saya melaksanakan evaluasi layanan konseling kelompok berdasarkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 5. Saya melibatkan kepala sekolah sebagai tim evaluator layanan bimbingan dan konseling. 6. Saya melaksanakan evaluasi hasil setelah layanan bimbingan kelompok. 7. Saya melakukan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal dengan cara mengamati partisipasi peserta didik, diantaranya peserta didik mendengarkan materi yang disampaikan, terlibat dalam kegiatan, mengikuti tanya jawab. 8. Saya melaksanakan evaluasi hasil setelah kegiatan layanan bimbingan klasikal. 9. Saya menggunakan teknik analisis data kuantitatif berupa presentase untuk menggambarkan pencapaian tujuan bimbingan klasikal. 10. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti siswa, orangtua, kepala sekolah, dan guru mata pelajaran.

NO PERNYATAAN SL SR JR TP 11. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok kepada semua siswa di kelompok tersebut. 12. Saya menginformasikan hasil evaluasi refferal dari siswa yang bermasalah kepada guru mata pelajaran. 13. Saya menyusun laporan evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada orangtua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan siswa. 14. Saya melaporkan evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah pada akhir semester. 15. Saya melaksanakan layanan alih tangan kasus apabila saya mengalami keterbatasan kemampuan atau keahlian dalam memberikan pertolongan kepada siswa. 16. Saya membuat rencana alih tangan kasus untuk siswa yang memiliki masalah diluar kemampuan saya. 17. Saya memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok untuk memperbaiki layanan selanjutnya. 18. Saya merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. 19. Saya menentukan kriteria keberhasilan evaluasi layanan bimbingan klasikal, diantaranya melihat ketertarikan peserta didik dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah. 20. Saya menggunakan instrumen observasi untuk melaksanakan evaluasi proses. 21. Saya melaksanakan prosedur evaluasi layanan, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut. 22. Saya melibatkan orangtua peserta didik sebagai tim evaluator layanan bimbingan dan konseling. 23. Saya melaksanakan evaluasi proses pada saat layanan bimbingan kelompok berlangsung. 24. Saya menggunakan instrumen observasi untuk melakukan kegiatan evaluasi proses layanan bimbingan kelompok. 25. Saya memantau perkembangan siswa setelah diberikan layanan konseling individu. 26. Saya menganalisis hasil evaluasi bimbingan klasikal untuk mengetahui keberhasilan layanan tersebut. 27. Saya menyusun laporan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling pada akhir semester. NO PERNYATAAN SL SR JR TP 28. Saya menginformasikan hasil layanan bimbingan kelompok kepada siswa untuk membantu pemahaman mereka menjadi lebih baik.

29. Saya menginformasikan kepada guru mata pelajaran, hasil layanan konseling individu terhadap siswa yang dianggap bermasalah oleh guru tersebut. 30. Saya melaporkan hasil evaluasi siswa tertentu kepada orangtua yang bersangkutan. Misalkan, siswa yang bermasalah, mendapat keluhan dari guru mata pelajaran, penurunan prestasi, dan lain sebagainya. 31. Saya melaporkan evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada koordinator BK di sekolah pada akhir bulan. 32. Saya melaksanakan layanan konseling individu untuk siswa yang bermasalah. 33. Saya melaksanakan Home Visit (kunjungan rumah) untuk permasalahan siswa yang belum terselesaikan dengan layanan konseling individu di sekolah. 34. Saya memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengembangkan layanan selanjutnya. 35. Saya melaksanakan evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengetahui keterlaksanaan layanan. 36. Saya menentukan kriteria keberhasilan layanan bimbingan klasikal sesuai keinginan saya. 37. Saya menyiapkan instrumen angket untuk melaksanakan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal. 38. Saya melaksanakan evaluasi layanan konseling kelompok tanpa melihat tujuan yang akan dicapai. 39. Saya melaksanakan evaluasi sendiri tanpa melibatkan tim evaluator, seperti kepala sekolah, orangtua. 40. Saya melaksanakan evaluasi proses setelah layanan bimbingan kelompok. 41. Saya lupa melaksanakan evaluasi proses pada saat layanan bimbingan klasikal berlangsung. 42. Saya melaksanakan evaluasi hasil hanya dalam layanan konseling kelompok. 43. Saya menganalisis hasil data evaluasi layanan bimbingan klasikal dengan cara mendeskripsikan sendiri, tanpa menggunakan teknik analisis data kuantitatif maupun kualitatif. NO PERNYATAAN SL SR JR TP 44. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti siswa, orangtua, kepala sekolah, dan guru mata pelajaran apabila diminta. 45. Saya menginformasikan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang bermasalah saja.

46. Saya menggunakan hasil evaluasi layanan konseling individu hanya untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling. 47. Saya menginformasikan hasil layanan bimbingan dan konseling kepada orangtua hanya apabila siswa bermasalah di sekolah. 48. Saya sibuk, sehingga saya tidak ada waktu untuk melaporkan evaluasi layanan BK kepada kepala sekolah. 49. Saya melaksanakan layanan alih tangan kasus meski saya masih mampu menyelesaikan masalah siswa. 50. Saya membuat rencana alih tangan kasus untuk semua permasalahan siswa. 51. Saya merasa kesulitan memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan kelompok untuk memperbaiki layanan selanjutnya. 52. Saya melaksanakan layanan bimbingan kelompok tanpa merencanakan tujuan layanan. 53. Saya menjadikan ketertarikan peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan klasikal sebagai satu-satunya kriteria keberhasilan evaluasi layanan. 54. Saya menggunakan instrumen tes untuk melaksanakan evaluasi proses. 55. Saya melaksanakan prosedur evaluasi layanan tanpa melalui tahap perencanaan. 56. Saya melibatkan orangtua peserta didik dalam melaksanakan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal. 57. Saya melaksanakan evaluasi proses dan hasil layanan bimbingan kelompok secara bersamaan yaitu pada akhir kegiatan. 58. Saya menggunakan instrumen angket dalam melakukan kegiatan evaluasi proses layanan bimbingan kelompok. 59. Saya lupa menanyakan rencana kegiatan yang akan dilakukan siswa setelah mendapat layanan konseling individu. NO PERNYATAAN SL SR JR TP 60. Saya menganalisis hasil layanan bimbingan klasikal tanpa melihat tujuan mana saja yang telah atau belum tercapai. 61. Saya menyusun laporan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling untuk kepentingan penilaian guru oleh pengawas. 62. Saya menyimpan hasil evaluasi layanan bimbingan klasikal tanpa memanfaatkan untuk kepentingan layanan berikutnya. 63. Saya menginformasikan hasil layanan konseling individu kepada guru mata pelajaran yang dekat dengan saya.

64. Saya melaporkan hasil evaluasi layanan konseling individu kepada orangtua siswa apabila diminta. 65. Saya melaporkan hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling kepada kepada sekolah jika diminta. 66. Saya menyelesaikan permasalahan siswa tanpa merencanakan upaya tindak lanjut. 67. Saya melaksanakan Home Visit (kunjungan rumah) apabila diminta oleh kepala sekolah atau guru mata pelajaran. 68. Saya merasa kesulitan dalam memanfaatkan hasil evaluasi layanan bimbingan klasikal untuk mengembangkan layanan selanjutnya.