BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

dokumen-dokumen yang mirip
KIMIA ELEKTROLISIS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

MODUL SEL ELEKTROLISIS

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup akan air tersebut berbeda beda semakin tinggi taraf kehidupan. maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan akan air.

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

Sulistyani, M.Si.

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

1. Bilangan Oksidasi (b.o)

Sel Volta (Bagian I) dan elektroda Cu yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

Handout. Bahan Ajar Korosi

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Elektrokimia. Sel Volta

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KECIL

Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bag. I

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

Persamaan Redoks. Cu(s) + 2Ag + (aq) -> Cu 2+ (aq) + 2Ag(s)

ELEKTROKIMIA Potensial Listrik dan Reaksi Redoks

SOAL Latihan ELEKTROKIMIA dan ELEKTROLISA

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

ELEKTROKIMIA Reaksi Reduksi - Oksidasi

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

2. Logam Mg dapat digunakan sebagai pelindung katodik terhadap logam Fe. SEBAB Logam Mg letaknya disebelah kanan Fe dalam deret volta.

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

MODUL SEL ELEKTROKIMIA

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan cairan dalam tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

Elektron maksimal: 2(3 2 ) = Elektron maksimal: 2(4 2 ) = 32 elektron = elektron terakhir: 2 golongan II A 10 sisa 10

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SEL GALVANI

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN

Review II. 1. Pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada katoda adalah... A. 2H 2

Tinjauan Pustaka. Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya reaksi reduksi-oksidasi. Sel elektrokimia terdiri dari (Achmad, 2001):

Bab IV Hasil dan Pembahasan

FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA

BAB 8. ELEKTROKIMIA 8.1 REAKSI REDUKSI OKSIDASI 8.2 SEL ELEKTROKIMIA 8.3 POTENSIAL SEL, ENERGI BEBAS, DAN KESETIMBANGAN 8.4 PERSAMAAN NERNST 8

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

PAKET UJIAN NASIONAL 14 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB VI PEMBAHASAN. Berdasarkan data hasil penelitian daya bunuh disinfektan uji terhadap. (Salmonella thyphosa dan Staphylococcus aureus) dibandingkan

SILABUS. Kognitif: 1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif. larutan. 2. Menentukan macam-macam sifat

LATIHAN SOAL KIMIA KELAS XII

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. NaOH dalam metanol dengan waktu refluks 1 jam pada suhu 60 C, diperoleh

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Sifat Koligatif Larutan

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN LATIHAN SOAL

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan satu atom O (oksigen) dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

SILABUS DAN PENILAIAN

EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. relevan dan dapat dijadikan bahan telaah oleh peneliti, yaitu :

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Transkripsi:

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencemaran air minum oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya, atau oleh zat kimia, dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengaliran air olahan dari pusat pengolahan kekonsumen. Di beberapa negara yang sedang membangun, termasuk Indonesia sendiri, sungai, danau, kolam (situ), dan kanal sering digunakan untuk berbagai kegunaan, misalnya untuk mandi, mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air menjadi tercemar berat oleh virus, bakteri patogen serta parasit lainnya (Nusa, 2007). Bahaya yang disebabkan oleh cemaran bakteri patogen, virus, dan parasit lainnya dapat berdampak langsung maupun tidak langsung. Bahaya langsung yang mungkin bisa dirasakan adalah terhadap kesehatan manusia dengan mengkonsumsi air yang tercemar dengan kualitas buruk tersebut. Baik secara langsung diminum maupun melalui makanan, serta akibat penggunaan air yang tercemar untuk berbagai kegiatan sehari-hari untuk misalnya mencuci peralatan makan dan lain-lain. Sedangkan bahaya tidak langsung dapat terjadi misalnya akibat mengkonsumsi hasil perikanan, dimana produk-produk tersebut dapat mengakumulasi zat-zat polutan berbahaya. Disinfeksi merupakan memusnahkan mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit. Disinfeksi merupakan benteng manusia terhadap paparan mikroorganisme patogen penyebab penyakit, termasuk didalamnya virus, bakteri patogen, dan protozoa parasit (Bitton, 1994).

6 Desinfektan yang biasa digunakan untuk memusnahkan patogen seperti ozon, khlorin dioksida, dan peroksida. Kegunaanya selain untuk memusnahkan patogen juga berfungsi untuk oksidasi zat organic, besi dan mangan serta untuk mengontrol masalah rasa, warna dan pertumbuhan alga. Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit. Dalam sel volta/galvani, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Sedangkan elektrolisis merupakan reaksi kebalikan dari sel volta/galvani yang potensial selnya negatif atau dengan kata lain, dalam keadaan normal tidak akan terjadi reaksi dan reaksi dapat terjadi bila diinduksi dengan energi listrik dari luar. Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia yang menimbulkan terjadinya reaksi redoks yang tidak spontan dengan adanya energi listrik dari luar. Sel elektrolisis memanfaatkan energi listrik untuk menjalankan reaksi non spontan (ΔG > 0) lingkungan melakukan kerja terhadap sistem. Contohnya adalah elektrolisis lelehan NaCl dengan elektroda platina (Pt). Air (H 2 O), dapat diuraikan dengan menggunakan listrik dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 2H 2 O(l) 2H 2 (g) + O 2 (g) Elektroda yang digunakan pada umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi

7 oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses elektrolisis antara lain : 1. Penggunaan katalisator 2. Luas permukaan tercelup 3. Sifat logam bahan elektroda dan konsentrasi pereaksi Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H 2 O) menjadi oksigen (O 2 ) dan hidrogen gas (H 2 ) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H 2 dan ion hidrokida (OH - ). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O 2 ), melepaskan 4 ion H + serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H + dan OH - mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Gambar 1. Skematik gambaran proses elektro disinfeksi (Delaedt, 2006)

8 Beda potensial yang dihasilkan oleh arus listrik antara anoda dan katoda akan mengionisasi molekul air menjadi ion positif dan ion negatif. Pada katoda terdapat ion postif yang menyerap elektron dan menghasilkan molekul ion H 2, dan ion negatif akan bergerak menuju anoda untuk melepaskan elektron dan menghasilkan molekul ion O 2. Reaksi total elektrolisis air adalah penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen. Desinfeksi merupakan metode untuk membunuh bakteri yang tidak dikehendaki yang ada di dalam air minum, seperti bakteri patogen sebagai penyebab berbagai penyakit. Desinfeksi sendiri dapat diartikan sebagai inaktifasi (membunuh ) mikroorganisme patogen yang terdapat dalam air. Semula proses ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit (patogen), baik dari instalasi pengolahan atau yang masuk melalui jaringan distribusi. Mikroorganisme mikroorganisme tersebut dapat berupa virus (penyebab poliomyelitis), bakteri (penyebab kolera, disentri, demam tifoid dan sebagainya), dan mikroorganisme lain. Dalam perkembangan selanjutnya tujuan proses desinfeksi berkembang untuk oksidasi materi organik dan anorganik (Fe, Mn), destruksi bau dan rasa, kontrol terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Dari tujuan desinfeksi tersebut, maka terdapat beberapa macam desinfeksi yang dapat diterapkan untuk pengamanan dalam air minum antara lain: secara fisik yaitu dengan pemanasan (pendidihan), irradiasi dengan ultraviolet, ion logam dengan menggunakan Cu 2+ dan Ag 2+, alkali dan asam, dan dengan bahan kimia pengoksidasi yaitu bromine, klorine, iodine dan ozon.

9 Hal yang perlu diperhatikan dalam konteks desinfeksi adalah bagaimana mencegah terjadinya pemindahan bibit penyakit ke tubuh manusia melalui air minum dengan memutus rantai antara keduanya dengan desinfeksi. Elektro disinfeksi dapat dipilih menjadi salah satu alternatif dalam pengolahan air minum ataupun air bersih. Penggunaan elektroda yang tepat dan proses yang stabil dan mudah dapat dijadikan alasan bahwa proses elektrodisinfeksi efektif untuk pengolahan air minum. Penggunaan elektroda platina (Pt) dalam proses elektro desinfeksi berfungsi untuk menginaktifkan bakteri yang akan dimusnahkan, dimana hal tersebut diharapkan adanya pembentukan OH dari proses yang berlangsung. OH menjadi kontribusi pertama unntuk efek desinfeksi (Li, 2004). Mekanisme pembentukan OH dalam proses elektrolisis dapat diketahui pada reaksi oksidasi anoda dan reduksi katoda berikut ini: 2H 2 O 4H + + 4e - + O 2 4H 2 O + 4e - 2H 2 + 4OH - Atom hidrogen (H) menjadi salah satu tahap-tahap peralihan dalam pembentukan molekul hidrogen dalam reaksi reduksi katodik. Urutan reaksi dari atom hidrogen: H* + O 2 HO 2 HO 2 + H* H 2 O 2 Dalam reaksinya, di mana elektroda yang terbuat dari logam (M), hidrogen peroksida mengambil bagian dalam menghasilkan reaksi radikal hidroksil: H 2 O 2 + M 2+ M 3+ +. OH + OH - (LaConti, et al, 2003)

10 Beberapa desinfektan yang digunakan dalam proses desinfeksi selain klor diantaranya adalah ozon. Ozon Sering dianggap bahwa efektifitas oksidasi sebanding dengan efisiensi desinfeksi (Hadi, 2010). Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk menghasilkan ozon, salah satunya antara lain dengan cara elektrolisis (Dian, 2014). Ozon merupakan salah satu oksidator yang kuat dibandingkan yang lainnya seperti khlorin (Nusa, 2007). Ozon merupakan gas yang tidak stabil, dalam air sedikit melarut dan akan segera berubah menjadi oksigen pada waktu 30 menit. Mampu mereduksi warna 45 70%, mereduksi bau 70 80% pada sisa ozone 0,15 0,2 ppm, mereduksi Coliform 95% pada sisa ozone 0,1 ppm (Mursid, 1991) dan juga memiliki kemampuan dalam menginaktifasi bakteri patogenik.