BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA MASA KH. ABDUL LATIF MADJID

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. komitmen organisasi dari para anggota dalam upaya meningkatkan kualitas.

BAB V PENUTUP. Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi kehidupannya. Dalam

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB I PENDAHULUAN. itu biaya pendidikan dan biaya konsumsi.

Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor.

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Fokus penelitian ini adalah Peran KH. Munir Abdullah dalam Membimbing Agama Masyarakat Desa Ngroto Kecamatan Gubug

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan. telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

yang berhubungan dengan aturan agama Islam. Hal yang wajib dilakukan secara tertib adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan tiang agama Islam

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN YAYASAN NURUL AMANAH AL MAKKY BASANAH TANAH MERAH BANGKALAN

shalawat ghoiru ma tsuroh. shalawat ma tsuroh adalah yang susunan kalimatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional tertua di Indonesia. Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH DI PONDOK PESANTREN MA HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

BAB IV OBYEK PENELITIAN

BAB II SEJARAH SINGKAT KH. SYAMSUL ARIFIN ABDULLAH SEBAGAI PENGASUH PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM PUGER JEMBER

Presiden Jokowi Berpesan Estafetkan Nilai-nilai Positif bagi Generasi Penerus Senin, 19 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura

BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENGAJARAN BAHASA ARAB MASJID AGUNG SUNAN AMPEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren

SITI HALIMAH

BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON. A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia yang semakin tanpa batas ini, tidak memungkinkan suatu

BAB VI P E N U T U P

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan. Salah satu ciri positif yang dimiliki demokrasi ekonomi yang

BAB IV ANALISIS PERAN KIAI DALAM MEMBINA AHLAK REMAJA MUSLIM PUTUS SEKOLAH. A. Analisis Peran Kiai dalam Membina Ahlak Remaja Muslim Putus

BAB V PENUTUP. SPMAA, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Implementasi Pembelajaran Profetik dalam Pembentukan Karakter

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Demikianlah seterusnya. Hingga Islam masuk ke indonesia pun juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH AISYIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE Wates, 17 April 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 7.1 Kesimpulan. mobilisasi tidak mutlak, mobilisasi lebih dalam hal kampanye dan ideologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

BAB I PENDAHULUAN. adalah adalah suatu bentuk lingkungan masyarakat yang memiliki tatanilai

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT. dalam pesantren, pendidikan sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pemilihan umum dan implikasinya terhadap ketahanan politik wilyah pondok

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMBELI DALAM PELAKSANAAN JUAL BELI VAKSIN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56

BAB III SEJARAH PONDOK PESANTREN TA'SISUT TAQWA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. Kepemimpinan Mudîr dalam Pengelolaan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur an di

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

3.1. Gambaran Umum Padepokan Anggur Ijo Ngaliyan Semarang. sebagai sarana untuk membantu individu yang bermasalah dalam kehidupan

Nurul Hidayah. Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil

PENGELOLAAN KEUANGAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL AMAL BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan

--Raudhatul Muna-- Nama Pondok Pesantren Raudhatul Muna

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren yang dikenal berbasis Entrepreneur. Hal ini bisa dibuktikan dengan

PERAN PONDOK PESANTREN IBAADURRAHMAN DANUKUSUMAN SURAKARTA DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL

SEJARAH PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QURAN ROUDLOTUT THOLIBIN HIDAYATUL QURAN DESA RANDUDONGKAL KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN SABILUN NAJAH SEPUTIH RAMAN LAMPUNG TENGAH

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Figur Kyai dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Secara. 10,629 dengan = 1,649. Jadi > dengan tingkat

SHALAHUDDIIN AL-MUNAWWARAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasan, keaslian (indegeneous) Indonesia (Madjid, 1997: 3). Sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. akhlak, pendidikan dan sebagainya. Lembaga pondok pesantren memiliki

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. di pusat kota. Sementara itu di lahan yang berbatasan dengan Jalan Kepanjen berdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, akan tetapi tujuannya tidak lebih dari membantu atau meningkatkan

BAB V PENUTUP. Pada bab ini akan dikemukakan simpulan dan saran-saran hasil penelitian. darul Istiqamah Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

HUKUM MALPRAKTEK MEDIS

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I

Transkripsi:

74 BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA MASA KH. ABDUL LATIF MADJID Berkaitan dengan pandangan masyarakat mengenai perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid benar-benar dirasakan manfaatnya. Kyai merupakan gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama atau sebuah gelar yang melekat pada seseorang karena status sosial penting, mempunyai kharisma, baik sebagai pemimpin pesantren atau bukan. KH. Abdul Latif Madjid merupakan figur sentral dalam dunia pesantren dan yayasan sekaligus terhadap maju dan mundurnya sebuah pondok pesantren dan yayasan. Beliau juga sangat berperan dalam mengembangkan sholawat wahidiyah hingga sampai ke beberapa kota terutama di Kediri. Berikut adalah beberapa pandangan masyarakat terhadap perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid yang terdiri dari tokoh masyarakat, keluarga serta santri. A. Kalangan Tokoh Masyarakat Masyarakat juga berperan penting akan perkembangan sholawat wahidiyah tanpa adanya masyarakat sholawat wahidiyah juga tidak bisa tersebar ke berbagai kota. Pandangan dari sebagian tokoh masyarakat terhadap perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid diantaranya:

75 1. Drs. R. Dani Budi Pulasto Bapak Dani Budi Pulasto selaku Lurah dari kelurahan Bandar Lor. Perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid ini terbilang istimewa, sebab menurut beliau, tidak semua aliran atau gerakan tasawuf yang ada didunia ini mampu berkembang dan bertahan serta tersebar luas. Pada saat kepemimpinan beliau banyak hal yang sudah dicapai, seperti dalam bentuk fisik sudah membangun beberapa gedung sekolah-sekolah, lab bahasa dan computer. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Dani Budi Pulasto, 45 tahun) sebagai Lurah Kelurahan Bandar Lor Mojoroto Kediri kepada peneliti sebagai berikut: Perkembangan yang saya lihat sekarang itu sangat pesat ya, karena tidak semua gerakan tasawuf bisa bertahan dan berkembang sangat pesat. Yang saya lihat juga banyak hal yang sudah di capai seperti yang ada di Pondok Pesantren Kedunglo sekarang. 95 2. Didit Prihantoro, S. H, M.H Bapak Didit ini merupakan komisaris polisi di polsek Mojoroto. Beliau mengatakan bahwa keberadaan sholawat wahidiyah masih relatif baru sebagai salah satu aliran tasawuf Islam. Perkembangan pada masa KH. Abdul Latif Madjid, Pondok Pesantren Kedunglo dan Yayasan Perjuangan Wahidiyah menjadi sangat fenomenal, baik dari luasnya bidang perjuangan, luas jangkauan wilayah maupun perkembangan jumlah santri. 95 Dani Budi Pulasto, Wawancara, Kediri, 15 Juni 2017.

76 Hal ini terbukti dengan polres Kediri Kota turut ambil bagian dalam pengamanan mujahadah kubro di Pondok Pesantren Kedunglo. Pengamanan selama pelaksanaan mujahadah kubro yang didatangi jamaah wahidiyah se-nusantara akan diback up penuh oleh Polsek Mojoroto Polres Kediri Kota selama pelaksanaan berlangsung. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Didit Prihantoro, 55 tahun) sebagai komisaris polisi di kapolsek Mojoroto Kediri kepada peneliti sebagai berikut: 3. Hanafi Perkembangan yang terjadi di Pondok Pesantren Kedunglo sangat pesat ya, terutama dalam bidang perjuangan hingga banyak pengamal dari berbagai daerah, dan bertambahnya jumlah santri yang mondok di pondok pesantren itu. Ya hal itu terbukti dengan setiap mujahadah kubro polsek Mojoroto polsek Kediri kota selalu ikut andil untuk pengamanan dalam acara tersebut. 96 Bapak Hanafi selaku modin dari Kelurahan Bandar Lor, menurut beliau, perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid berpendapat bahwa Pondok Pesantren Kedunglo Kediri merupakan pondok pesantren yang sudah lama berdiri sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia yang didirikan oleh kakek beliau. Eksistensi sholawat wahidiyah sampai saat ini telah banyak diamalkan oleh masyarakat Bandar Lor, bahkan sudah mencapai seluruh penjuru pelosok tanah air dan bahkan sampai ke luar negeri dan keberadaannya terus mengalami perkembangan. Hal tersebut dapat 96 Didit Prihantoro, Wawancara, Kediri, 15 Juni 2017.

77 dilihat saat pelaksanaan mujahadah kubro berlangsung. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Hanafi, 50 tahun) sebagai modin Kelurahan Bandar Lor kepada peneliti sebagai berikut: B. Kalangan Keluarga Pondok pesantren itu sudah berdiri sejak lama, sudah dari kakek KH. Abdul Latif Madjid. awalnya dulu di daerah Bandar Lor sini handa beberapa orang saja yang mengamalkan. Semenjak pergantian pengasuh ini banyak masyarakat sini yang sudah mengamalkan juga. Bahkan sampai sekarang sudah sampai ke luar negeri juga. 97 Kalangan keluarga juga menjadi sangat penting atas berkembangnya sholawat wahidiyah dan juga pondok pesantren dikarenakan sebagian keluarga terjun langsung memimpin dengan bagiannya masing-masing. Pandangan keluarga tentang perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid diantaranya adalah: 1. Hj. Sholihah Ibu Nyai Hj. Sholihah merupakan istri dari KH. Abdul Latif Madjid. Menurut Ibu Nyai, selain menjadi kyai beliau juga menjadi panutan masyarakat. Hal ini terbukti pada tahun 1989 massa bertambah banyak dari berbagai kalangan dan perkembangan ekspansi ke luar negeri. Setiap tahunnya juga ada pembinaan dan pengiriman Da i ke luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong dan Makau. 97 Hanafi, Wawancara, Kediri, 15 Juni 2017.

78 Perkembangan pesat juga muncul dengan adanya pendidikan wahidiyah intelektual dengan adanya universitas wahidiyah. Dari perkembangan tersebut dapat kita lihat dalam kurun waktu kurang lebih 26 tahun. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Sholihah, 44 tahun) sebagai Istri dari KH. Abdul Latif Madjid kepada peneliti sebagai berikut: Pada tahun 1989 itu massa juga bertambah banyak, terus perkembangan ekspansi ke luar negeri. Baru-baru ini juga ada pembinaan dan pengiriman Da i ke Malaysia, Brunai, Hongkong, dan Makau. Diharapkan dari pembinaan disana nanti bibit-bibit pengamal disana bisa bangkit. Perkembangan juga pesat tentang pendidikan, karena dulu mbah yai juga bercita-cita pendidikan wahidiyah intelektual mudah-mudahan terwujud dengan adanya Universitas Wahidiyah. 98 2. H j. Tutik Indiyah Ning Hj. Tutik Indiyah salah satu adik dari KH. Abdul Latif Madjid, menurut Ning Tutik tentang perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid cukup memiliki hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar Kelurahan Bandar Lor, karena sholawat wahidiyah memiliki tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sholawat wahidiyah dengan cepat mendapat simpati dari masyarakat dan para santri. Sholawat wahidiyah sudah menjadi ciri khas tersendiri dari Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhoroh dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap para santri dan masyarakat sekitar pondok 98 Sholihah, Wawancara, Kediri, 15 Juni 2017.

79 pesantren. Sholawat wahidiyah yang dipimpin oleh KH. Abdul Latif Madjid tersebut membawa berkah tersendiri, beliau juga yang mengarahkan dan membimbing langsung para santri dan masyarakat, setidaknya semakin banyak santri dari berbagai daerah yang menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Tutik Indiyah, 53 tahun) sebagai staf Departemen Pembina Wanita Wahidiyah kepada peneliti sebagai berikut: Sebernanya tujuannya dari awal itu kan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena sholawat wahidiyah sendiri lebih cepat dapat simpati dari masyarakat dan para santri pada saat itu. Sholawat wahidiyah sudah menjadi ciri khas sendiri bagi para santri dan masyarakat sekitar pondok. Bisa dilihat juga sekarang banyak santri yang berdatangan untuk menuntuk ilmu di pondok pesantren ini, karena KH. Abdul Latif Madjid ini membimbing dan mengarahkan langsung para santrinya. 99 3. Abdul Madjid Ali Fikri, M. Hum Agus Abdul Madjid Ali Fikri selaku putra dari KH. Abdul Latif Madjid, menurut Gus Fikri mengenai perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid bahwa beliau merupakan orang yang memiliki sifat santun, sangat bijaksana, dan penuh kesederhanaan namun tetap tegas. Selama masa kepemimpinannya beliau sangat memperhatikan pentingnya pendidikan, ini terlihat ketika beliau sangat memperhatikan pendidikan yang sampai saat ini sudah terwujud dengan adanya perguruan tinggi yang bernama Universitas Wahidiyah. 99 Tutik Indiyah, Wawancara, Kediri, 25 April 2017.

80 Sholawat wahidiyah sendiri memiliki daya tarik yang sangat kuat. Dari waktu ke waktu sholawat wahidiyah berjalan dengan lancar dan tampak menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keagamaan sebagian besar masyarakat Kelurahan Bandar Lor. Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Al- Munadhoroh dapat berkembang pesat dan sejajar dengan organisasiorganisasi lain sampai sekarang terutama dalam hal pendidikan yang dikembangkan oleh KH. Abdul Latif Madjid. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Abdul Madjid Ali Fikri, 29 tahun) sebagai putra dari KH. Abdul Latif Madjid kepada peneliti sebagai berikut: C. Kalangan Santri Yang terpenting dalam kepemimpinan beliau itu sifat santun, bijaksana, sederhana, tegas, dan tetap teguh dalam berjuang. Selama ini beliau sangat memperhatikan pentingnya dalam bidang pendidikan yang sampai saat ini sudah terwujudnya Universitas Wahidiyah. Sekarang pondok pesantren dan Yayasan Perjuangan Wahidiyah dapat berkembang pesat dan sudah sejajar dengan organisasi-organisasi lain, terutama dalam bidang pendidikannya. 100 Santri yang ada di pondok pesantren menjadi bagian dari berkembangnya sholawat wahidiyah tanpa adanya santri, sholawat wahidiyah juga tidak berkembang pesat seperti sekarang ini. Pandangan santri tentang perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid antara lain: 1. Amel Amilia 100 Abdul Madjid Ali Fikri, Wawancara, Kediri, 25 April 2017.

81 Amilia selaku santri dari KH. Abdul Latif Madjid, menurut Amilia tentang perkembangan sholawat wahidiyah pada saat itu berkembang sangat pesat. Mulai dari bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan luasnya jumlah pengamal mulai dalam negeri sampai ke luar negeri. Hal tersebut terbukti dengan adanya ilmu pendidikan yang sudah mendirikan universitas wahidiyah sekaligus fasilitas yang cukup menunjang dalam proses perkuliahan, seperti tersedianya klinik wahidiyah. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Amel Amilia, 19 tahun) sebagai Santri Pondok Pesantren Kedunglo Al- Munadhoroh kepada peneliti sebagai berikut: 2. Binti Nafisatin Yang saya lihat sekarang perkembangan yang menonjol dalam bidang pendidikan, bidang ekonomi dan bidang perjuangan yang sekarang ini sudah mencapai luar negeri. Fasilitas yang cukup menunjang dalam proses perkuliahan, dan beliau juga sudah melengkapi fasilitas itu dengan adanya klinik wahidiyah juga. 101 Binti Nafisatin merupakan santri Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhoroh. Menurut Binti perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid lebih menonjol dalam bidang pendidikan, mulai dari pendidikan Islam dan umum, karena jumlah santri yang setiap tahunnya makin bertambah untuk belajar di Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhoroh. Terlebih lagi telah dibukanya Universitas Wahidiyah yang melengkapi perkembangan dalam bidang pendidikan. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Binti 101 Amel Amilia, Wawancara, Kediri, 15 Juni 2017.

82 Nafisatin, 18 tahun) sebagai santri Pondok Pesantren Kedunglo Al- Munadhoroh kepada peneliti sebagai berikut: 3. Nilna Muna Pendidikan yang kita ajari disini mulai dari pendidikan Islam dan umum, jadi antara pendidikan Islam dan umum kita belajari semuanya. Terlebih lagi sekarang lagi ngetrenya universitas wahidiyah yang sudah membuka beberapa fakultas baru. Jumlah santri juga bertambah banyak, karena sekarang ini bertambahnya asrama pondok untuk putri. 102 Nilna Muna selaku santri dari Pondok Pesantren Kedunglo Al- Munadhoroh. Menurut Nilna perkembangan sholawat wahidiyah pada masa KH. Abdul Latif Madjid sangat berkembang pesat dalam bidang ekonomi. Ekonomi para pengamal juga terangkat dengan adanya koperasi wahidiyah. Hal tersebut terbukti saat mujahadah kubro, saat mujahadah kubro berlangsung diadakannya koperasi wahidiyah yang melibatkan koperasi-koperasi daerah. Hal tersebut sebagaimana penuturan informan (Nilna Muna, 22 tahun) sebagai santri Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhoroh kepada peneliti sebagai berikut: Perkembangan yang lebih menonjol lebih ke bidang ekonomi, karena pengamal lebih terangkat dengan adanya koperasi wahidiyah. Terbukti dengan pelaksanaan mujahadah kubro berlangsung diadakan koperasi wahidiyah yang di ikuti oleh koperasi-koperasi daerah. 103 102 Binti Nafisatin, Wawancara, Kediri, 15 Juni 2017. 103 Nilna Muna, Wawancara, Kediri, 15 Juni 2017.