MARKETING SAVINGS BOND RITEL SERI SBR002

dokumen-dokumen yang mirip
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN)

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

PROSPEK INVESTASI SURAT UTANG NEGARA

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA

SAVINGS BOND RITEL SERI SBR003

SAVINGS BOND RITEL SERI SBR003

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

Saving Bonds Ritel seri SBR002

Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

Surat Berharga Syariah Negara

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008

Sukuk Negara Ritel. Instrumen Investasi berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

DAFTAR ISI DISCLAIMER

ORI OBLIGASI NEGARA RITEL

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara),

DEFINISI DAN SINGKATAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2007

Press Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik

Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 Tahun 2010

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

Sukuk Ritel. Instrumen Investasi Berbasis Syariah yang Aman dan Menguntungkan

Investasi Anda Untuk Indonesia Lebih Sejahtera

XXI. Resume Investasi Obligasi Ritel Indonesia Seri 10danSimulasi Perhitungan ORI 10. PPA Univ. Trisakti

Frequently Asked Questions (FAQ) Sukuk Negara Ritel SR-010

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Project Based Sukuk

No. 17/32/DPSP Jakarta, 13 November SURAT EDARAN

RINGKASAN INFORMASI PRODUK Sukuk Tabungan seri ST001

27 Januari 2011 TAHUN Bond Market Update

Perkembangan Utang Negara (Pinjaman Luar Negeri & Surat Utang Negara), up date 28 Februari 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

KEBIJAKAN PEMBIAYAAN UTANG PEMERINTAH DAN FUNGSI PEMBIAYAAN DALAM APBN

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Obligasi Negara Ritel

Laporan Kinerja Bulanan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

MARKET UPDATE UTANG JUNI 2011

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD, Sukuk Negara

Laporan Kinerja Bulanan

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA (Seri FR) Mata Uang Rupiah

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/1/PADG/2017 TENTANG PELAKSANAAN LELANG SURAT BERHARGA NEGARA DI PASAR PERDANA

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

SERI OBLIGASI NEGARA INDONESIA Mata Uang Rupiah, Sukuk Negara Ritel

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

SUN SEBAGAI INSTRUMEN PEMBIAYAAN DEFISIT APBN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF

KEBIJAKAN KONVERSI PENYALURAN DBH DAN/ ATAU DAU DALAM BENTUK NON TUNAI

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

No.14/ 14 /DASP Jakarta, 18 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Laporan Kinerja Bulanan

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI006 DALAM MATA UANG RUPIAH

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Press Release Review Pasar Obligasi Indonesia November Tren Inflasi Turun, Pasar Obligasi Berlanjut Bullish

Laporan Kinerja Bulanan

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

Kinerja CENTURY PRO FIXED

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

MEMORANDUM INFORMASI OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERI ORI008 DALAM MATA UANG RUPIAH

Edisi Tahun 2013 DIREKTORAT PEMBIAYAAN SYARIAH DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KEMENTERIAN KEUANGAN

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

SERI OBLIGASI USD NEGARA INDONESIA Mata Uang USD

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu kenaikan jumlah nominal utang pemerintah Indonesia (DJPU,

No. 9/4/DPM Jakarta, 16 Maret 2007 SURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

PENGUMUMAN LELANG SURAT UTANG NEGARA

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

BAB IV ANALISIS RESIKO FINANSIAL

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Pasar Obligasi Domestik Bullish, ICBI Catat Rekor Tertinggi Januari 2016: Asing Catatkan Net Inflow

Februari 2017 RESEARCH TEAM

Transkripsi:

MARKETING SAVINGS BOND RITEL SERI SBR002 2016

1. Prospek Perekonomian Indonesia & Strategi Pembiayaan APBN Melalui Utang 2. Savings Bond Ritel (SBR) sebagai Pilihan Investasi 3. Penerbitan SBR002 4. Perbandingan Struktur SBR001 vs SBR002 Budget 2010 Source: Bank Indonesia 2012 2013 Outline

Prospek Perekonomian Indonesia & Strategi Pembiayaan APBN Melalui Utang

Faktor Eksternal Tetap Menjadi Risiko Utama Pertumbuhan Ekonomi perlambatan pertumbuhan ekonomi global mempengaruhi turunnya tingkat permintaan IMF-WEO menurunkan proyeksi ekonomi global tahun 2016 2016 Sumber: IMF GDP Trade Vol. 2017 2015 WEO Jan 16 WEO Apr 16 WEO Jan 16 WEO Apr 16 World 3,1 3,4 3,2 3,6 3,5 US 2,4 2,6 2,4 2,6 2,5 Europe 1,6 1,7 1,5 1,7 1,6 China 6,9 6,3 6,5 6 6,2 India 7,3 7,5 7,5 7,5 7,5 ASEAN-5 4,7 4,8 4,8 5,1 5,1 World 2,8 3,4 3,1 4,1 3,8 RISIKO TAHUN 2016 Gejolak perekonomian Tiongkok memberikan dampak yang relatif besar di kawasan. Lemahnya harga komoditas diproyeksikan masih akan terus terjadi. Membaiknya perekonomian AS membawa risiko normalisasi suku bunga dan menyebabkan kesediaan modal menjadi lebih terbatas Penguatan Dolar AS juga menambah tekanan kepada portofolio pembiayaan, Capital Flow menjadi selektif 4

Strategi Ekonomi Jangka Pendek dan Jangka Panjang untuk mencapai pertumbuhan potensial ekonomi dan mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif Strategi JANGKA PANJANG untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang adil, merata, dan berkelanjutan FLUKTUASI GLOBAL TANTANGAN STRUKTURAL Budget Reforms Optimalisasi Pendapatan Meningkatkan kontribusi investasi pada struktur ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang adil, merata, dan berkelanjutan. 8 7 Pembiayaan Berkelanjutan Strategi JANGKA PENDEK untuk mendorong ekonomi mengatasi tantangan perekonomian global 7.6 7.5 Kualitas Belanja Reformasi Struktural 6.8 6.5 6 Meningkatkan Daya Beli Masyarakat 5.3 5.5 5 Memperbaiki Kualitas Iklim Investasi 4.5 4 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 5

Struktur APBN Besarnya belanja negara ditentukan oleh : 1. Asumsi dasar makro ekonomi. 2. Kebutuhan penyelenggaraan negara. 3. Kebijakan pembangunan. 4. Resiko (bencana alam, dampak krisis global). 5. Kondisi dan kebijakan lainnya. A Pendapatan Negara B (A-B)* SAL Surplus PEMBIAYAAN DALAM DAN LUAR NEG ERI (Sisa Anggaran Lebih) Besarnya pendapatan negara ditentukan oleh : 1. Indikator ekonomi makro pada asumsi dasar makro ekonomi. 2. Kebijakan pendapatan negara. 3. Kebijakan pembangunan ekonomi. 4. Perkembangan pemungutan pendapatan negara secara umum. 5. Kondisi dan kebijakan lainnya. D C Besarnya pembiayaan ditentukan oleh : 1. Asumsi dasar makro ekonomi. 2. Kebijakan pembiayaan. 3. Kondisi dan kebijakan lainnya. *APBN Surplus jika A>B; APBN Defisit jika A<B 6

APBN Tahun 2016 Pembiayaan Non Utang Uraian A. Pendapatan Negara I. Pendapatan Dalam Negeri 1. Penerimaan Perpajakan 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak II. Hibah B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat APBN 2016 1,822.5 2.0 2,095.7 1,546.7 273.8 1,325.6 784.1 2. Belanja Non Kementerian/Negara 541.4 II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 770.2 D. Surplus/(Defisit Anggaran) (%) Persentase Surplus (Defisit) terhadap PDB E. Pembiayaan I. Pembiayaan Dalam Negeri a. Perbankan Dalam Negeri b. Non-Perbankan II. Asumsi Dasar Ekonomi Makro : 1,820.5 1.Belanja Kementerian/Negara C. Keseimbangan Primer (Rp57.70T) (88.2) Pertumbuhan Ekonomi: 5.3% Tingkat Inflasi: 4.7% Nilai tukar: Rp13,900/US$1 Tingkat bunga SPN 3 bulan: 5.5% ICP: USD50/barrel Lifting Minyak Mentah: 830 ribu barel/hari Lifting Gas : 1,155 ribu barel setara minyak per hari 273.2 272.8 Pembiayaan Utang Rp330.88T 330,88 Surat Berharga Negara (Net) 327,22 Penerbitan Redemption & Cash Management Debt Portfolio Management Domestic Loan (Net) 5.5 Withdrawal 267.3 Redemption Surat Berharga Negara 327.2 Pinjaman Dalam Negeri 3.3 Withdrawal 0.4 Redemption Pembiayaan Luar Negeri (Net) Rp273.2T (2.15% PDB) Target Indikatif` (273.2) (2.15%) Defisit APBN Foreign Loans (Net) 555,72 (228,49) (3,00) 3,26 3,71 (0,45) 0,40 69,18 (68,78) 7

Surat Berharga Negara Rencana Pembiayaan Tahun 2016 SBN Domestik APBN 2016 Uraian Target Indikatif (IDR bn) SBN Netto 327,224 Jatuh Tempo 2016 196,999 SBN Cash Management 28,500 Buyback 3,000 Kebutuhan Penerbitan 555,723 Lelang Reguler: Surat Utang Negara (SUN): Surat Berharga Syariah Negara (SUKUK): 9-11 tahun Non-Lelang: SBN Retail: 76% Lelang 66% Non-Lelang 10% International Bond 24% International Bonds Rencana Penerbitan Sukuk, 24% SUN, 76% Penerbitan SBN Valas sebagai komplementer untuk menghindari crowding out di domestic market & menyediakan benchmark bagi corporate issuance, terdiri dari USD,YEN atau EURO. Penerbitan SBN Valas maksimal 30% dari Kebutuhan Penerbitan 23 x AverageTime to Maturity Penerbitan melalui Lelang: Komposisi Domestik 23 x Private Placement Sukuk Retail (Maret), SBR (Mei), Sukuk Tabungan (Agustus), and ORI (Oktober) Based on request Front Loading Issuance untuk Pembiayaan Pre-funding Menerbitkan 73% dari total Kebutuhan Penerbitan pada semester 1 Seri Seri Benchmark 2016 Kupon Jatuh Tempo FR0053 (5Y) 8,250% 15 Juli 2021 FR0056 (10Y) 8,375% 15 September 2026 FR0073 (15Y) 8,750% 15 Mei 2031 FR0072 (20Y) 8,250% 15 Mei 2036 8

Realisasi Penerbitan SBN 2016 (per 28 April 2016) Uraian SBN Netto Jatuh Tempo 2016 Cash Management Buyback Kebutuhan Penerbitan (Gross) Surat Utang Negara SUN Domestik ON SPN Private Placement SUN Retail SUN Valas SUN Valas USD (GMTN) SUN Valas EUR (GMTN) Samurai Bond dalam JPY SBSN SBSN Domestik SBSN Valas (USD) Catatan: - Penerbitan SBN Konversi Penyaluran DAU - Jatuh tempo SBN Konversi Penyaluran DAU Neto Penerbitan SBN Konversi DAU Realisasi s.d. 28 April 2016 Rp triliun 207.42 98.36 1.00 306.78 195.90 147.25 106.10 24.40 16.75 48.64 48.64 110.89 77.48 33.41 Target APBN 2016 Rp triliun 327.22 196.99 28.50 3.00 555.72 0.360 % Realisasi terhadap Target APBN 2016 63.39% 49.93% 3.51% 55.20% 0.360 0.360-0.360 9

Perbandingan Yield dengan Negara Peer s LCY 10 Year Government Bonds Latest Yield YTD Change (BP) MTD Change (BP) HK 1.360-21.9 +8.0 ID 7.630-111.5-3.8 JP -0.100-36.5-7.1 KR 1.812-27.3 +1.7 MY 3.866-32.0 +6.4 PH 4.725 +62.5 +3.5 SG 2.048-55.0 +21.0 TH 1.742 US 1.927-34.2 +15.8 VN 7.000-17.5-1.4 Market Watch as of April 27, 2016 Source: Asian Bonds Online -75.8 +5.5 [in percentage] 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 26 Apr '16 19 Apr '16 28 Mar '16 23 Sep '11 27 Oct '08 13 Sep'05 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 15Y 9 Feb '12 20Y 30Y Source: IDMA, Bloomberg, as of April 26, 2016 10

Posisi Utang Pemerintah Pusat 2011 2012 2013 2014 2015 #) Jan 2016 Feb 2016 Angka dalam Triliun Rupiah Total Utang Pemerintah Pusat a. Pinjaman 1). Pinjaman Luar Negeri Bilateral Multilateral Komersial Suppliers 2). Pinjaman Dalam Negeri b. Surat Berharga Negara Denominasi Valas Denominasi Rupiah Maret 2016 Nominal % 1,808.95 1,977.71 2,375.50 2,608.78 3,098.64 3,180.57 3,149.00 3,236.61 100.0% 621.29 616.61 714.44 677.56 751.92 758.28 749.55 746.02 23.0% 620.28 614.81 712.17 674.33 748.06 754.09 745.36 741.83 22.9% 381.66 359.80 383.53 334.62 337.83 342.81 341.28 340.28 10.5% 212.96 230.23 288.29 292.33 359.97 360.48 355.01 352.12 10.9% 25.15 24.37 40.00 47.15 50.08 50.65 48.93 49.28 1.5% 0.50 0.41 0.35 0.24 0.17 0.14 0.14 0.14 0.0% 1.01 1.80 2.27 3.22 3.86 4.19 4.19 4.19 0.1% 1,187.66 1,361.10 1,661.05 1,931.22 2,346.73 2,422.29 2,399.45 2,490.58 77.0% 195.63 264.91 399.40 456.62 610.63 649.38 629.56 658.59 20.3% 992.03 1,096.19 1,261.65 1,474.60 1,736.09 1,772.91 1,769.89 1,832.00 56.6% #) Angka Sementara 11

Rasio Utang Pemerintah Rasio Utang Terhadap PDB** Perubahan Rasio Utang terhadap PDB di Berbagai Negara Tahun 2005-2015 250 24.5% 200 150 69 23.1% 23.0% 64 69 24.9% 24.7% 30 25 54 54 58 26.8% 20 15 100 50 118 131 2010 2011 141 169 155 136 10 5 0 0 2012 Securities (LHS) 2013 Loans (LHS) 2014 2015* Govt Debt / GDP (%) (RHS) (80.0) Indonesia Philippines Turkey India Thailand Brazil Germany Poland Italy Japan Colombia Malaysia South Africa United States United Kingdom Chile Australia Average Time To Maturity 9.50 (43.3) (39.4) (39.0) (19.3) (1.0) 3% 4% 100% 80% 9.73 9.70 9.60 60% 9.46 9.32 9.28 9.25 9.00 2011 2012 2013 ATM (in years) 2.0 5.3 8.7 70.0 120.0 30.6 31.9 33.0 34.3 52.1 61.6 170.0 113.7 220.0 159.3 270.0 230.3 2014 2015* 3% 3% 3% 3% 3% 3% 2% 3% 9% 8% 29% 31% 53% 57% 56% 2013 2014 2015* 18% 17% 14% 12% 21% 22% 24% 29% 54% 55% 56% 2010 2011 2012 2% 3% 40% 20% 2010 20.0 Posisi Utang Berdasarkan Beberapa Mata Uang Utama 10.00 9.75 (30.0) 0% IDR USD JPY EUR Others *) Angka Sementara ** Menggunakan PDB seri 2011 2015 atas harga berlaku 12

Indikator Risiko Utang 2010-2015 Risiko Tingkat Bunga/ Interest Rate Risks 30.0 25.0 20.0 26.1 20.3 46.2 50.0 25.9 23.2 22.5 18.8 Risiko Nilai Tukar/ Exchange Rate Risks 16.2 15.0 16.0 21.1 21.0 14.8 14.0 45.1 30.0 11.3 10.4 10.0 5.0 0.0 2011 2012 Variable Rate Ratio 2013 2014 Refixing Rate 2015* Profil Jatuh Tempo Utang berdasarkan Mata Uang 2010 11.8 10.7 2011 2012 FX Debt to GDP Ratio 34.6 34.2 2015* 35.3 33.9 33.4 32.4 250 20.8 10.0 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 2036 2038 2040 2042 2044 20462060 IDR-Denominated Other Currencies note: *) Angka sementara; Profil jatuh tempo per akhir tahun 2015 22.7 21.5 21.8 20.0 24 1 23 32 22 22 16 28 28 92 185 88 122 109 109 126 76 108 93 109 76 101 71 79 160 85 45 112 60 28 48 24 53 20 99 17 29 16 42 14 47 14 53 14 98 9 6 28 234 23 23 23 29 81 17 1 80 30.0 200 150 2013 2014 FX Debt to Total Debt Ratio Jatuh Tempo Di bawah 5 tahun / Upcoming Maturities (Next 5 Years) [%] 40.0 300 0 11.7 10.2 0.0 2010 50 43.9 43.4 40.0 20.0 10.0 100 46.7 44.4 8.2 7.1 7.2 8.6 20.1 7.7 21.8 8.5 0.0 2010 2011 In < 1 year 2012 2013 2014 In < 3 year In < 5 year 2015* 13

SAVINGS BOND RITEL (SBR) SEBAGAI PILIHAN INVESTASI

Definisi Obligasi Negara: Surat pengakuan utang Jangka waktu > 12 bulan Dengan kupon atau tanpa kupon Dalam mata uang Rupiah atau Valuta Asing Dijamin oleh negara kupon & pokoknya JENIS INSTRUMEN INVESTASI Reksadana Obligasi Negara untuk Investor Ritel: Di pasar perdana hanya dijual kepada individu atau perorangan WNI, melalui Agen Penjual yang ditunjuk. Ada 2 jenis Dapat diperdagangkan: ORI Tidak dapat diperdagangkan: SBR Saham Obligasi Swasta Deposito Lainnya Sukuk 15

Tujuan Penerbitan Obligasi Negara untuk Investor Ritel Mendukung terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka menengah & panjang Memperluas basis investor di dalam negeri 5 Mewujudkan cita-cita 4 kemandirian dalam pembiayaan pembangunan 1 2 3 Menyediakan alternatif instrumen investasi bagi investor ritel Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik 16

Karakteristik Obligasi Negara untuk Investor Ritel Obligasi Negara untuk Investor Ritel Dapat Diperdagangkan Kupon Tetap Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp3 M Ada Potensi Capital Gain Tidak Dapat Diperdagangkan, Namun Dapat Dicairkan Sebelum Jatuh Tempo* Kupon Mengambang Dengan Batas Kupon Minimal (Floating with Floor) Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp5 M Tidak Ada Potensi Capital Gain *Syarat dan Ketentuan Berlaku 17

Perbandingan SBR dengan Investasi Lain Jaminan Negara SBR ORI (tanpa batasan dan tanpa syarat) (tanpa batasan dan tanpa syarat) Deposito Reksadana Terproteksi (maks. Rp2 miliar dengan syarat) Jatuh tempo Kupon/Bunga Saham Floating with floor, disesuaikan tiap 3 bulan, di atas LPS Rate ) (jumlah tetap, di atas bunga deposito BUMN pada saat penerbitan) (dapat berubah setiap saat) Dividen Potensi capital gain Perdagangan di Pasar Sekunder (namun dapat dicairkan sebelum jatuh tempo) Stand by buyer di Pasar Sekunder 18

Keuntungan SBR dan Risiko Berinvestasi KEUNTUNGAN Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang RISIKO RISIKO GAGAL BAYAR SBR bebas risiko gagal bayar Kupon dibayar tiap bulan Kupon di atas LPS Rate, jaminan kupon minimal (floor) sampai dengan jatuh tempo Early redemption tanpa dikenakan redemption cost oleh Pemerintah. Dapat dijaminkan kepada pihak lain* Turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional *Syarat dan Ketentuan Berlaku RISIKO TINGKAT BUNGA SBR bebas risiko tingkat bunga karena nilai pokok tidak berubah, kuponnya mengambang mengikuti LPS rate dan memiliki floor rate sampai jatuh tempo RISIKO LIKUIDITAS SBR tidak likuid karena tidak diperdagangkan, namun terdapat fasilitas early redemption. Investor diharapkan melakukan diversifikasi 19

Penerbitan SBR002

Ringkasan Struktur SBR002 Penerbit : Pemerintah Republik Indonesia Seri : SBR002 Masa Penawaran : 28 April s.d. 19 Mei 2016 Bentuk Obligasi Obligasi Negara tanpa warkat; Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder; Tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) Jatuh Tempo (Tenor): 20 Mei 2018 (2 tahun, terdapat fasilitas early redemption) Tanggal Penerbitan : 25 Mei 2016 Periode Early Redemption 1-14 Juni 2017 Persyaratan Early Redemption 1. Minimal kepemilikan: Rp10 juta atau 10 unit per Agen Penjual 2. Nilai maksimal: 50% dari total kepemilikan investor di masing-masing Agen Penjual 3. Nominal yang diajukan Rp5 juta dengan kelipatan Rp5 juta Kupon : Kupon mengambang (disesuaikan setiap 3 bulan) dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan referensi kupon adalah LPS Rate Dibayarkan pada tanggal 20 setiap bulan Tingkat Kupon Minimal/spread tetap: 7,50% p.a / 0,25% (25 bps) Nilai Nominal per Unit : Rp1 juta Minimum Pemesanan : Rp5 juta dan kelipatan Rp5 juta Maksimum Pemesanan : Rp5 miliar Agen Penjual : 18 Bank Umum dan 6 Perusahaan Efek yang ditunjuk oleh Pemerintah 21

Timeline SBR002 20 Jun 17 26 Apr 16 Penetapan Kupon dan tingkat spread tetap 20 Jun 16 23 Mei 16 Penjatahan SBR002 Pembayaran Kupon Pertama (Short Coupon) Juni 16 Mei 16 April 16 Masa Penawaran SBR002 (28 Apr-19 Mei) 28 Apr 16 Launching SBR002 25 Mei 16 Setelmen dan Penerbitan SBR002 19 Mei 16 Hari terakhir masa penawaran SBR002 16 Jun 17 Penyerahan Data ke BI Mei 17 J u n i 17 20 Mei 17 Pembayaran Kupon ke-12 Setelmen early redemption & Pembayaran Kupon ke-13 Mei 18 20 Mei 18 (Jatuh Tempo) 1 s.d 14 Juni 17 Masa Pengajuan fasilitas early redemption 22

Kupon SBR002 Tingkat Kupon untuk periode 3 bulan pertama (26 Mei 2016 s.d. tanggal 20 Agustus 2016) dan merupakan tingkat kupon minimal (floor) adalah sebesar 7,50%. Merupakan tingkat Bunga Penjaminan LPS pada saat penetapan spread, 26 April 2016 (7,25%) ditambah spread tetap 25 bps (0,25%) Tingkat Kupon akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo Bulan penyesuaian kupon: Mei, Agustus, November, Februari Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada Tingkat Bunga Penjaminan LPS (untuk Bank Umum) ditambah 25 bps (0,25%) Tanggal penyesuaian kupon yaitu 3 hari kerja sebelum tanggal mulai berlakunya periode kupon Tanggal mulai berlakunya periode kupon: 21 Februari, 21 Mei, 21 Agustus, dan 21 November setiap tahun 23

Simulasi Kupon SBR002 Fixed spread ditetapkan sebesar 25 bps 25 Mei 16 20 Nov 16 20 Aug 16 20 Juni 16 20 Juli 16 20 Sept 16 C= 7,50% p.a Berlaku 26 Mei 16 s.d 20 Aug 16 Kupon pertama/floor: LPS rate + fixed spread 7,25% + 25 bps = 7,50% Menggunakan LPS rate tiga hari kerja sebelum tanggal penyesuaian kupon (16 Aug 16) ditambah fixed spread 6,00% +25 bps = LPS Rate 6,25% Kupon minimum (floor) berlaku = 7,50% C= 7,75% p.a 21 Nov 16 s.d 20 Feb 17 16 Nov 16 (Tanggal Penyesuaian Kupon) Menggunakan LPS rate tiga hari sebelum tanggal penyesuaian kupon (16 Nov 16) ditambah fixed spread 7,50% +25 bps = 7,75% 7,50% 7,25% 16 Aug 16 26 Apr 16 (penetapan kupon perdana) 20 Oct 16 C= 7,50% p.a 21 Aug 16 s.d 20 Nov 16 16 Aug 16 (Tanggal Penyesuaian Kupon) 20 Feb 17 16 Nov 16 6,00% LPS Rate 24

Mekanisme Pembelian Savings Bond Ritel (SBR) - [1] AGEN PENJUAL mendatangi PEMBELI Pembeli menerima salinan formulir pemesanan SBR Di Pasar Perdana, yang dapat membeli SBR adalah Investor Individu (orang per-orangan) yang dibuktikan dengan KTP. Di Pasar Sekunder, SBR tidak diperdagangkan di pasar sekunder 25

Mekanisme Pembelian Savings Bond Ritel (SBR) - [2] 1 Pembelian Minimal Rp5 juta dengan kelipatan 2 Biaya-Biaya Meterai untuk membuka rekening tabungan pada Bank. Meterai untuk membuka rekening surat berharga pada Subregistry yang ditunjuk. Rp5 juta Maksimal Rp5 miliar Transfer dana untuk menampung dana pemesanan. Penyimpanan dan Biaya transfer Kupon/Pokok 4 Kepemilikan Investor akan menerima atau dapat meminta semacam statement of account terhadap rekening surat berharganya di Subregistry. 3 Perpajakan Berlaku peraturan perundangundangan di bidang perpajakan PP No.16 tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 100 tahun 2013 Pajak atas kupon obligasi : PPh final 15% 26

Mekanisme Early Redemption Savings Bond Ritel (SBR) - [1] AGEN PENJUAL (Pasar Perdana) SBR Mendatangi pada saat masa pengajuan fasilitas early redemption (1 s.d 14 Juni 2017) INVESTOR Investor menerima salinan formulir permohonan early redemption Persyaratan Early Redemption: 1. Minimal kepemilikan: Rp10 juta atau 10 unit per Agen Penjual 2. Nilai maksimal: 50% dari total kepemilikan investor di masing-masing Agen Penjual 3. Nominal yang diajukan Rp5 juta dengan kelipatan Rp5 juta 4. Tidak dikenakan biaya pelunasan (redemption cost) oleh Pemerintah 27

Mekanisme Early Redemption Savings Bond Ritel (SBR) - [2] 16 Juni 17 Penyerahan Data ke BI J u n i 17 Juli 17 Mei 17 20 Mei 17 Pembayaran Kupon ke-12 1 s.d 14 Juni 17 20 Jun 17 Setelmen early redemption & Pembayaran Kupon ke-13 Tanggal Pengajuan (Window) Early Redemption SBR melalui Agen Penjual dimulai tanggal 1 Juni 2017 dan ditutup pada tanggal 14 Juni 2017 pukul 09.00 waktu setempat Agen Penjual menyampaikan data investor yang mengajukan fasilitas early redemption paling lambat tanggal 14 Juni 2017 pukul 15.00 WIB 28

Perbandingan Struktur SBR001 dan SBR002

Tidak Dapat Diperdagangkan Tidak Dapat dijaminkan kepada pihak lain SBR002 SBR001 Perbandingan SBR001 vs SBR002 Tidak Dapat Diperdagangkan, namun dapat dicairkan lebih awal (early redemption) Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp5 M Dapat dijaminkan kepada pihak lain Tidak Ada Potensi Capital Gain Pembelian: Min. Rp5 juta, Maks. Rp5 M Tidak Ada Potensi Capital Gain 30

Perbandingan Kupon SBR001 vs Bunga Deposito 1 Bulan SBR001 Kupon Minimal 8,75% (LPS rate saat penerbitan (7,50%) + fixed spread sebesar 125 bps) 10.00 9.50 9.00 8.75 8.50 8.00 7.50 7.00 6.85 6.50 Rata-rata Deposito 1 Bulan Feb-16 Jan-16 Dec-15 Nov-15 Oct-15 Sep-15 Aug-15 Jul-15 Jun-15 May-15 Apr-15 Mar-15 Feb-15 Jan-15 Dec-14 Nov-14 Oct-14 Sep-14 Aug-14 Jul-14 Jun-14 May-14 6.00 Kupon SBR001 Catatan: Suku bunga deposito 1 bulan menggunakan suku bunga rata-rata 131 bank sumber data Bloomberg. 31

Investasi SBR001 vs Deposito: Kupon Minimal 8,75% (LPS rate saat penerbitan (7,50%) + fixed spread sebesar 125 bps) Tanggal penerbitan/ penyesuaian kupon LPS rate saat penetapan/ penyesuaian kupon Kupon SBR001 (LPS rate + spread 125 bps) Kupon per bulan yang diterima (investasi Rp 200 juta) *potong pajak 15% Bunga Deposito per bulan yang diterima (investasi Rp 200 juta) *potong pajak 20% Rata-rata Tingkat Bunga Deposito 1 Bulan V 30 Mei 2014 7,50% 8,75% Rp1.239.640 E Rp924.400 6,93% Rp951.067 7,13% Rp947.867 7,11% Rp988.800 7,42% Rp964.933 7,24% Rp948.133 7,11% 18 Agst 2014 7,75% 9,00% 18 Nov 2014 7,75% 9,00% Rp1.275.000 17 Feb 2015 7,75% 9,00% Rp1.275.000 18 Mei 2015 7,75% 9,00% Rp1.275.000 18 Agst 2015 7,75% 9,00% Rp1.275.000 18 Nov 2015 7,50% 8,75% Rp1.239.640 Rp943.600 7,08% 17 Feb 2016 7,50% 8,75% Rp1.239.640 Rp.927867 6,96% Rp1.275.000 R S U S Catatan: Suku bunga deposito 1 bulan menggunakan suku bunga rata-rata 131 bank sumber data Bloomberg. 32

AKHIR PRESENTASI Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Gedung Frans Seda Lantai 4, Jl. Wahidin Raya No. 1, Jakarta Pusat Kode pos: 10710 Phone: (021) 3810175 Fax. : (021) 3846516 Site : www.djppr.kemenkeu.go.id

Daftar Agen Penjual SUN Ritel Tahun 2016 No Nama Agen Penjual No Nama Agen Penjual BANK 1 Bank ANZ Indonesia 14 Bank Panin 2 Bank Bukopin 15 Bank Permata 3 Bank Central Asia 16 Bank Rakyat Indonesia 4 Bank CIMB Niaga 17 Standard Chartered Bank 5 18 Bank Tabungan Negara 6 Citibank, N.A. Bank Danamon Indonesia 7 Bank DBS Indonesia 8 HSBC 9 Bank Maybank Indonesia PERUSAHAAN SEKURITAS 19 Danareksa Sekuritas 20 Indo Premier Securities 21 Mega Capital Indonesia 10 Bank Mandiri 11 Bank Mega 22 MNC Securities 23 Sucorinvest Central Gani 12 Bank Negara Indonesia 13 Bank OCBC NISP 24 Trimegah Securities 34

Informasi Penyesuaian Tingkat Kupon kepada Investor SBR002 Website DJPPR (http://www.djppr.kemenkeu.go.id) Agen Penjual Lampiran I Memorandum Informasi SBR002 Sub-registry Lampiran II Memorandum Informasi SBR002 35

Simulasi Penghitungan Kupon SBR002 [1] A. Pehitungan Kupon 3 bulan Pertama (Jun-Agst 16) o Kupon Minimal: 7,50 % p.a. (LPS rate 7,25% + spread tetap 25 bps) o Frekuensi Pembayaran Kupon: bulanan o Harga Penerbitan per unit : Rp1.000.000,00 dengan satuan perdagangan minimal Rp5.000.000,00 o Harga di Pasar Perdana: 100% (par) o Fikri, investor di pasar perdana membeli Savings Bond Ritel sebesar Rp 100.000.000,00, maka kupon yang diperoleh tiap bulan untuk 3 (tiga) bulan pertama, kecuali bulan Juni (short coupon, 26 hari) adalah sebagai berikut : Kupon per unit (Rp1.000.000,00): 7,50 1 Rp1.000.000,00 100 12 Rp 6.250 Kupon per Rp100.000.000,00: Rp 6. 250 100 unit Rp 625. 000, 00 Catatan : Belum memperhitungkan pajak 36

Simulasi Penghitungan Kupon SBR002 [2] B. Pehitungan Kupon 3 bulan berikutnya, LPS rate pada tanggal 15 Agustus turun menjadi 6,00%. o Kupon Minimal berlaku yakni: 7,50 % p.a walaupun LPS rate+25 bps =6,25% o Maka kupon SBR002 yang diperoleh Fikri tanggal 20 September, 20 Oktober dan 21 November adalah sebagai berikut : Kupon per Rp100.000.000,00: Kupon per unit (Rp1.000.000,00): 7, 50 1 Rp 1. 000. 000, 00 100 12 Rp 6. 250 Rp 6. 250 100 unit Rp 625. 000, 00 C. Pada bulan November 2016, LPS Rate naik menjadi 7,50% o Kupon untuk periode Des 2016, Jan-Feb 17 : 7,75 % p.a., (LPS rate 7,50% + spread tetap 25 bps) o Maka kupon SBR002 yang diperoleh Fikri tiap bulan untuk periode tersebut adalah: Kupon per unit (Rp1.000.000,00): 7, 75 1 Rp 1. 000. 000, 00 100 12 Rp 6. 458, 33 Rp 6. 458, 00 Catatan : Belum memperhitungkan pajak Kupon per Rp100.000.000,00: Rp 6. 458 100 unit Rp 645. 800, 00 37

Simulasi Penghitungan Kupon SBR002 [3] D. Perhitungan kupon pada periode early redemption, dengan LPS Rate yang berlaku 8,00% o Fikri mengajukan fasilitas early redemption sebesar maksimal yang diperbolehkan y.i Rp50 juta & disetujui o Kupon untuk periode Jun-Agst 17 : 8,25 % p.a., (LPS rate 8,00% + spread tetap 25 bps) o Kupon SBR002 yang diperoleh Fikri untuk bulan Juni adalah: Kupon per unit (Rp1.000.000,00): 8, 25 1 Rp 1. 000. 000, 00 100 12 Rp 6. 875, 00 Kupon per Rp100.000.000,00: Rp 6. 875 100 unit Rp 687. 500, 00 o Kupon yang diterima untuk bulan Juli dan Agustus adalah dengan nominal kepemilikan Rp50 juta: Kupon per unit (Rp1.000.000,00): 8, 25 1 Rp 1. 000. 000, 00 100 12 Rp 6. 875, 00 Kupon per Rp50.000.000,00: Rp 6. 875 50 unit Rp 343. 750, 00 Catatan : Belum memperhitungkan pajak 38

Perkembangan Penerbitan SBR dan ORI [1] 16.00% 30,000 14.00% 25,000 12.00% 12.50% 11.45% 20,000 9.40% 10.00% 9.00% 8.50% 9.50% 9.28% 8.00% 9.35% 7.95% 8.75% 7.30% 8.50% 15,000 6.25% 6.00% 10,000 4.00% 5,000 2.00% 0.00% Nominal (miliar Rp) Kupon ORI001 ORI002 ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 ORI009 SBR001 ORI010 ORI011 ORI012 (09/08/09) (28/03/10) (12/09/11) (12/03/12) (15/09/13) (15/08/12) (15/08/13) (15/10/14) (15/10/15) (20/05/16) (15/10/16) (15/10/17) (15/10/18) 3,283 6,233 9,367 13,455 2,714 8,537 8,000 11,000 12,677 2,391 20,205 21,216 27,438 12.50% 9.28% 9.40% 9.50% 9.35% 7.95% 11.45% 7.30% 6.25% 8.75% 8.50% 8.50% 9.00% - 39

Perkembangan Penerbitan SBR dan ORI [2] [berdasarkan Nominal dan Frekuensi Pemesanan] 30,000 60,000 49,521 25,000 20,000 40,000 38,860 37,724 50,000 35,024 15,000 30,000 25,293 24,433 22,837 10,000 20,000 16,446 17,403 15,372 14,001 13,158 9,944 5,000 Nom (Mil) -LHS Frek-RHS 10,000 ORI001 ORI002 ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 ORI009 ORI010 SBR001 ORI011 ORI012 3,284 17,403 6,233 13,158 9,368 22,837 13,456 37,724 2,715 14,001 8,537 24,433 8,000 16,446 11,000 15,372 12,677 25,293 20,205 38,860 2,391 9,944 21,216 35,024 27,439 49,521 0 40