BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB II URAIAN TEORITIS. melakukan penelitian. Penelitian Syahril (2006) dengan judul Peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

Desain dan Struktur Organisasi by Hendry Page 1

Organizational Theory & Design

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

Pengantar Manajemen & Bisnis

BAB II URAIAN TEORITIS. melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. wadah atau tempat manajemen itu akan berperan aktif. Organisasi tanpa

Komponen Struktur Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

Struktur Organisasi. Literatur: Kusdi Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Dosen:

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola perusahaannya dengan baik. Pengelolaan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

struktur organisasi, analisis tentang dasar dan desain organisasi MELISA A

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pendelegasian wewenang

Dasar-dasar. Kuliah ke 9, 10 November 2009 Erry Sukriah, MSE

Desain Struktur Organisasi. Disusun Oleh Lista Kuspriatni

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBAKARAN KOTA SEMARANG Mata Diklat: Pengantar Adm. Perkantoran Guru Diklat:Dra. DWI HARTI, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah Kompetensi menurut Webster s Dictionary mulai muncul pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi

Points (Skor) untuk Setiap Level. 6. Menentukan Nilai Poin Faktor

Organisasi Ideal 22/09/2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata ORGANISASI, mengandung

Strategi & Pola Pertumbuhan Struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI IKA RUHANA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang

Materi 03. Sistem Kantor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan organisasi dapt tercapai dengan efisien.

BAB II URAIAN TEORITIS. Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirtamusi Palembang. Teknik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

Def e i f n i i n s i i s Pe P ng n o g r o g r a g ni n s i asia i n

KONSEP ORGANISASI. Setiadi, M.Kep

BAB II URAIAN TEORITIS. meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala

Aspek SDM dan Organisasi 1

BAB I. saling tergantung dengan melakukan tugas-tugas terspesialisasi dalam suatu. pembagian kerja (Friedson 1976; Durkheim 1984). Friedson (1976:310)

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

By: IDA NURNIDA. School of Communication &

PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

School of Communication & Business Telkom University

BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisiposisi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan oleh Budiasih (2012) dengan judul Struktur Organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

BAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

TUGAS MINGGU DEPAN MERANGKUM 2 BAB BAB 11 BIROKRASI BAB 12 ADHOCRACY

Organizations & Structures

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Oei (2010), ada 3 jenis riset atau penelitian yaitu: penelitian eksploratori,

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber daya penentu tercapainya visi dan misi organisasi. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah (wahana) kegiatan dari orang orang yang bekerja sama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

DEPARTEMENTASI DALAM STRUKTUR ORGANISASI PT DJARUM TBK. Disusun oleh : Mahasiswa S1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir di dalam proses

JENIS-JENIS IJIN USAHA

LOGO TIP FTP - UB

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah

BAB VI PENUTUP. kapasitas (Capacity Building) oleh Eade (1997), maka dapat disimpulkan bahwa Balai Teknik

PERENCANAAN (planning)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II URAIAN TEORITIS. A. Penelitian Terdahulu Evi (2006) melakukan penelitian dengan judul Peran Struktur Organisasi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Organisasi Manajemen sangat berkaitan erat dengan organisasi sebagai suatu tempat manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya manajemen yang baik di dalamnya, akan sulit bagi organisasi tersebut untuk melakukan aktivitasnya dengan baik. Untuk lebih jelas, dalam hal ini beberapa defenisi yang menjadi titik tolak untuk penjelasan uraian-uraian selanjutnya, yakni: 1. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri atas dua orang atau lebih dan yang relatif terus-menerus guna mencapai satu atau serangkaian tujuan bersama (Robbins dan Judge, 2008:5). 2. Organisasi adalah suatu pengaturan orang-orang secara sengaja untuk pencapaian tujuan bersama (Yuli, 2005:2). 3. Organisasi adalah penyusunan dan pengelolaan berbagai aktivitas manusia (baik dengan institusi/lembaga maupun tidak), yang bertujuan menjalankan suatu fungsi atau maksud tertentu (Kusdi, 2009:4). Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat diketahui beberapa elemen dasar yang menjadi ciri suatu organisasi yaitu: 1. Kumpulan orang 2. Pengaturan

3. Pengelolaan 4. Tujuan Bersama Dari ciri tersebut dapat dirumuskan defenisi organisasi yaitu suatu kumpulan orang yang diatur dan dikelola dengan hubungan-hubungan formal dalam rangkaian terstruktur untuk mencapai tujuan bersama secara efektif. 2.1.2 Pengertian Desain Organisasi Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhansumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat melalui suatu desain organisasi. Desain organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Pengertian yang jelas tentang desain organisasi oleh beberapa ahli sebagai berikut: 1. Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai keputusan dan tindakan para manajer (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007:236). 2. Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara total (Griffin, 2004:352). 3. Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspekaspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan bersama (Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11). Beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa desain organisasi merupakan proses memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam

organisasi sehingga menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama. 2.1.3 Proses dalam Desain Organisasi Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007:236) dalam desain organisasi terdapat empat proses yang harus dilakukan, yaitu: 1. Pembagian Kerja Pembagian kerja adalah proses membagi pekerjaan menajdi jabatan-jabatan spesifik untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi. Keuntungan ekonomis dari pembagian pekerjaan menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan historis utama yang mendasari penciptaan organisasi. 2. Departementalisasi Alasan alasan untuk mengelompokkan pekerjaan pekerjaan tergantung pada kebutuhan untuk mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pekerjaan pekerjaan spesialisasi dipisahkan satu sama lain, saling berhubungan dengan keseluruhan tugas, dan pencapaian keseluruhan pekerjaan membutuhkan pencapaian setiap pekerjaan. Tetapi pekerjaan pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan cara dan urutan tertentu, sesuai dengan yang dikehendaki pihak manajemen ketika pekerjaan tersebut disusun. 3. Pendelegasian Wewenang Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah di dalam suatu organisasi. Para manajer akan memutuskan seberapa besar kewenangan yang seharusnya didelegasikan kepada setiap jabatan dan

pemegang jabatan. Pendelegasian wewenang menagcu secara khusus pada kewenangan mengambil keputusan. 4. Rentang Kendali Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Rentang ini merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi. Pertimbangan yang penting dalam menentukan rentang kendali seorang manajer bukanlah jumlah hubungan yang mungkin terjadi, melainkan frekuensi dan intensitas hubungan yang sebenarnya. 2.1.4 Jenis Desain Organisasi Menurut Robbins dan Judge (2008:224) ada tiga desain organisasi yang lazim digunakan, yakni: a. Struktur Sederhana Sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departemantalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil dimana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan-kekuatan dari desain organisasi ini antara lain: 1. Sederhana. 2. Cepat. 3. Fleksibel. 4. Tidak mahal untuk dikelola. 5. Akuntabilitasnya jelas.

Kelemahan-kelemahan dari desain organisasi ini sebagai berikut: 1. Sulit dijalankan dimana pun selain di organisasi kecil 2. formalisasinya rendah dan sentralisasinya tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban informasi di puncak. 3. Berisiko, segalanya bergantung pada satu orang saja. b. Birokrasi Sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kekuatan-kekuatan desain organisasi ini antara lain: 1. Mampu menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien. 2. Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional menghasilkan skala ekonomi. 3. Duplikasi yang minim pada personel dan peralatan. 4. Karyawan yang memiliki kesempatan untuk berbicara dengan bahasa yang sama diantara rekan-rekan sejawat mereka. Kelemahan-kelemahan dalam desain organisasi ini sebagai berikut: 1. Spesialisasi dalam birokrasi bisa menciptakan konflik-konflik sub unit. 2. Tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keselutuhan organisasi.

3. Birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah-masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan. c. Struktur Matriks Sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Kekuatan-kekuatan dari desain organisasi ini antara lain: 1. Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi koordinasi manakala organisasi tersebut memiliki banyak aktivitas yang rumit dan saling bergantung. 2. Matriks memudahkan penempatan para spesialis secara efisien. 3. Matriks mencapai keuntungan skala ekonomi dengan cara menyediakan sumber-sumber daya terbaik maupun cara yang efektif bagi organisasi untuk memastikan penggunaan sumber daya secara efisien. Kelemahan-kelemahan dari desain organisasi ini sebagai berikut: 1. Kebingungan yang diciptakan oleh struktur matriks ini. 2. Kecenderungannya untuk menumbuhkan perjuangan meraih kekuasaan. 3. Stres yang dirasakan para individu. 2.1.5 Efektivitas Kerja Efektivitas kerja merupakan suatu masalah yang kompleks. Pentingnya efektivitas kerja dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi merupakan kunci dari kesuksesan suatu organisasi. Menurut para ahli pengertian efektivitas kerja adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas kerja adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindai ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya (Etzioni dalam Tangkilisan,2005:139). 2. Efektivitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Jadi konsep tingkat efektivitas menunjukkan pada tingkat seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber-sumber yang ada (Argris dalam Tangkilisan, 2005:139). 3. Efektivitas kerja adalah sejauh mana organisasi mencapai berbagai sasaran (jangka pendek) dan tujuan (jangka panjang) yang telah ditetapkan, dimana penetapan sasaran-sasaran dan tujuajn-tujuan itu mencerminkan konstituen strategis, kepentingan subjektif penilai, dan tahap pertumbuhan organisasi (Kusdi, 2009:94). Berdasarkan defenisi yang dikemukakan para ahli dalam uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan perusahaan berjalan sesuai yang direncanakan. Indikator dari efektivitas kerja (Hasibuan, 2003 : 105) yaitu: a. Kuantitas Kerja Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama bekerja. Setiap perusahaan akan selalu berusaha agar efektivitas kerja dari karyawannya dapat ditingkatkan. Oleh Karena itu, suatu

perusahaan selalu berusaha agar setiap karyawannya memiliki moral kerja yang tinggi. b. Kualitas Kerja Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan. c. Pemanfaatan Waktu Pemanfaatan waktu adalah pengggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditetapkan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha secara maksimal salah satunya dengan desain organisasi, sehingga pemanfaatan sumber daya manusia akan lebih berpotensi dan akan lebih mendukung keberhasilan perusahaan. 2.2 Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan Medan. Penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) metode yakni metode deskriptif dan kualitatif. Metode deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan dan mengklasifikasi gambaran umum PT Mandala Airlines Perwakilan Medan. Metode kuantitatif yakni menganalisis data untuk

menarik kesimpulan dengan menggunakan teori dan perbandingan antara data primer dan sekunder. Struktur organisasi yang dijalankan PT Mandala Airlines Perwakilan Medan dapat meningkatkan efektivitas kerja bila dilihat dari tingkat ketepatan waktu penerbangan. Penelitian yang dilakukan oleh Liza adalah penelitian kualitatif. Dewi (2005), melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan. Penelitian menggunakan metode Analisis Regresi Sederhana serta Validitas dan reliabilitas. Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa variabel pembagian kerja berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan bagian produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan sebesar 6,4% dan hipotesis diterima. 2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2008:89). Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka dari variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah desain organisasi sebagai variabel X dan efektivitas kerja sebagai variabel Y. Menurut Griffin (2004:352) desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen srtuktural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara total. Para manajer yang mendesain sebuah organisasi menghadapi keputusan-keputusan yang sulit. Mereka harus

memilih berbagai alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Proses para manajer membuat pilihan-pilihan tersebut merupakan sebuah desain organisasi. Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007:236) terdapat empat proses dalam mendesain sebuah organisasi yaitu: 1. Pembagian Kerja adalah proses membagi pekerjaan menjadi jabatanjabatan spesifik, untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi. 2. Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. 3. Pendelegasian wewenang adalah proses pembagian kewenangan dari atas ke bawah dalam suatu organisasi. 4. Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Menurut Hasibuan (2003:105) efektivitas kerja merupakan suatu keadaan keberhasilan kerja yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Efektivitas kerja dalam suatu perusahaan dapat diukur melalui kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu. Agar dapat menjamin keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja dalam suatu organisasi maka perlunya dilaksanakan desain organisasi yang baik. Menurut Griffin (2004:353) desain organisasi merupakan faktor yang penting dalam mencapai efektivitas kerja. Dengan adanya desain organisasi yang baik yang sesuai dengan tujuan organisasi atau perusahaan akan menghasilkan hasil yang positif terhadap peningkatan efektivitas kerja. Tanpa dilakukannya desain organisasi dalam suatu organisasi atau perusahaan maka efektivitas kerja akan sulit tercapai. Adapun kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Desain Organisasi 1. Pembagian kerja (X1) 2. Departementalisasi ( X2) 3. Pendelegasian wewenang (X3) 4. Rentang kendali (X4) Efektivitas kerja (Y) 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pemanfaatan waktu Gambar 2.1 kerangka Konseptual Griffin(2004), Hasibuan (2003), dan Ivancevich (2007) (data diolah) 2.4 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah Desain Organisasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pada Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan.