LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP ) OLEH: I KADEK SASTRAWAN Kp

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, temasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotik yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia (Departemen Kesehatan [Depkes], 2008). Jumlah lansia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sustrani, dkk (2009) dalam Putra (2014) mengatakan hipertensi sering

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. (2014), mencatat dalam World Health Statistics Indonesia. meningkatnya tekanan darah sistolik diatas 140 mmhg dan

BAB III RESUME KASUS

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Berdasarkan tinggi rendahnya diastolic maka dapat beberapa gradasi

BAB I PENDAHULUAN. produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit hipertensi.hipertensi atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

Mengetahui Hipertensi secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

BAB I PENDAHULUAN. diastoliknya lebih dari 90 mmhg. ( Smeltzer, Suzzane, 2002 )

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : HIPERTENSI DI BANGSAL ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, baik dari segi case-finding maupun penatalaksanaan. hipertensi tidak mempunya keluhan.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu sistem sosial (Friedman, 2010). Setiap individu

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. pembunuh sejati, tetapi penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kesehatan yang baik merupakan suatu kondisi dimana tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM HIPERTENSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. B DENGAN HIPERTENSI DI RT. 2 RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTAMADYA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak terdeteksi meskipun sudah bertahun-tahun. Hipertensi dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO


BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB III RESUME KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

10 Komplikasi Diabetes dan Obat Alami Diabetes Untuk Melawannya


BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

Suryati, A..2005, Faktor Resiko Hipertensi, Jurnal keperawatan, Universitas Muhammadiah Jakarta, Edisi Maret 2008

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pasal 1 UU RI No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan. Lanjut Usia dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang

Transkripsi:

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR Disusun Oleh Sigit Bangun H P17320308067 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR 2011

Resume Keperawatan Keluarga Bpk.E khususnya Bpk. A dengan Hipertensi di Rt 2/RW 13 Kelurahan Baranang Siang Kec.Bogor Timur A. Kunjungan : ke 1 Tanggal : 20 Juni 2011 1. Pengkajian Nama Kepala Keluarga Bapak E umur 39 tahun dan Ibu D berumur 34 tahun, mereka mempunyai dua orang anak yaitu satu perempuan dan satu lakilaki, di keluarga bapak E terdapat lansia yaitu bapak A umur 69 tahun, beliau orang tua dari ibu D. Keluaga Bapak E beragama Islam, bersuku Sunda. Bapak E bekerja sebagai wiraswasta dan Ibu D bekerja sebagi ibu rumah tangga. Pada saat kunjungan rumah keadaan umum Bapak A baik dengan kesadaran compos mentis, Bapak A mengeluh punya darah tinggi kurang lebih sudah 25 tahun, Bapak A sering berobat ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya dengan keluhan rasa sakit pada kepala dan Pusing Pada saat pengkajian tensi darah Bapak A 150/90 mm/hg, nadi 84 x/menit, suhu tubuh 36,5 0 C. Menurut Bapak A jika penyakitnya kambuh Bapak A selalu meminum obat yang didapatkan dari puskesmas, Bapak A juga mengatakan belum mengetahui dengan jelas tentang penyakit hipertensi dan akibat yang akan timbul jika hipertensi tidak dikontrol.

2. Diagnosa Keperawatan Nyeri kepala pada Bapak A akibat peningkatan tekanan vaskular cerebral berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi 3. Tujuan Setelah pertemuan 1 x 30 menit diharapkan keluarga mampu : - Mengenal tentang penyakit hipertensi - Mengenal gejala penyakit hipertensi - Mengetahui akibat dari hipertensi - Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipertensi 4. Implementasi a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi dan hal-hal yang akan diakibatkan oleh hipertensi - Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap, pada manula yaitu sistolik lebih dari 140 mmhg dan diastolik lebih dari 90 mmhg - Tanda dan gejala hipertensi : sakit kepala, mudah marah, telinga berdengung, mata terasa berat atau pandangan kabur, mudah lelah, susah tidur dan terasa sakit tengkuk. - Penyebab darah tinggi : penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah, kelainan hormon. - Akibat lanjut dari darah tinggi : penebalan dan pengerasan pembuluh darah, penyakit jantung koroner, payah jantung/gagal jantung, sumbatan aliran darah/stroke. b. Mengajarkan keluarga cara merawat anggota keluarga dengan penyakit hipertensi. Dengan cara :

Mengurangi pemakaian garam dapur Lakukan olahraga ringan Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badanya Perbanyak minum air putih kecuali ada kontra indikasi Mengurangi konsumsi kopi Memperbanyak mengkonsumsi buah yang mengandung kalium tinggi : jeruk, tomat, pisang. 5. Evaluasi S : Bapak A mengatakan hipertensi adalah bila tensinya lebih dari 140/90,hipertensi dapat menyebabkan stroke. O : - Ibu L tampak memperhatikan dan mengikuti penjelasan dari petugas. - Ibu L tampak menjelaskan kembali sebagian yang diterangkan oleh Petugas. - Ibu L dapat menyebutkan pengertian hipertensi dan pentingnya pemeriksaan tekanan darah rutin untuk mencegah stroke. A : Masalah teratasi P : - Anjurkan untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin. -Anjurkan untuk mengingat kembali semua yang telah dijelaskan oleh petugas Perawat : Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya : Mengkaji ulang tentang materi Hipertensi yang telah diberikan sebelumnya. Mengajarkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Menganjurkan keluarga untuk bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan

B. Kunjungan : Ke 2 Tanggal : 22 Juni 2011 1. Pengkajian Hasil dari pemeriksaan tekanan darah Bapak A yaitu 150/90 mmhg, suhu badannya 37 0 C, respiresi 20x/menit dan nadinya 80x/menit. 2. Diagnosa Keperawatan Nyeri kepala pada Ibu T akibat peningkatan tekanan vaskular cerebral berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi. 3. Tujuan Setelah dilakukan pertemuan selama 30 menit diharapkan keluarga mampu memahami tentang penyakit Hipertensi dan bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan akibat lanjut dari hipertensi 4. Implementasi Mengkaji ulang tentang materi Hipertensi yang telah diberikan sebelumnya. Mengkaji ulang cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Menganjurkan kepada klien dan keluarga untuk selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat.

5. Evaluasi S : Bapak A mengatakan sudah mengerti mengenai penyakit Hipertensi dan memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya kekambuhan serta akan memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan akibat lanjut dari hipertensi O : -Keluarga tampak kooperatif, Keluarga tampak bisa menjelaskan kembali sebagian materi yang telah disampaikan sebelumnya -Keluarga mampu meyebutkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi kekambuhan -Keluarga sudah melakukan pemanfaatan fasilitas kesehatan terdekat A : Masalah teratasi P : -Anjurkan untuk mempertahankan pengetahuan yang telah diberikan. -Anjurkan keluarga dan klien untuk mengingat dan melaksanakan materi yang sudah diberikan petugas sejak awal pertemuan. Perawat : Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya : -Mengevaluasi tentang materi tentang hipertensi yang telah diberikan. -Mengevaluasi cara memodifikasi dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang telah diajarkan petugas. -Memberikan materi mengenai komplikasi dari penyakit hipertensi yaitu stroke.

A. Kunjungan : ke 3 Tanggal : 24 Juni 2011 1. Pengkajian Hasil pemeriksaan Bapak A yaitu tekanan darah 140/80 mmhg, suhu tubuhnya 36 0 C, nadinya 80x/menit dan respirasinya 20x/menit. 2. Diagnosa Keperawatan Resiko tinggi terjadinya stroke pada Ibu L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi. 3. Tujuan Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga mampu memahami tentang penyakit stroke yang merupakan komplikasi dari hipertensi. 4. Implementasi Mengkaji ulang tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Memberikan materi tentang stroke yang merupakan komplikasi dari hipertensi. 5. Evaluasi S : Keluarga Bapak E mengatakan sudah mengerti mengenai penyakit Hipertensi dan stroke. O : -Keluarga tampak kooperatif dan keluarga tampak bisa menjelaskan kembali sebagian materi yang telah disampaikan sebelumnya - Keluarga mampu memahami materi yang telah diberikan oleh petugas mengenai stroke A : Masalah teratasi P : -Pertahankan intervensi

-Anjurkan untuk mempertahankan pengetahuan yang telah diberikan.