Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
BULETIN PSP ISSN: X Volume XIX No. 1 Edisi April 2011 Hal

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

Bentuk baku konstruksi pukat tarik lampara dasar

C E =... 8 FPI =... 9 P

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

Bentuk baku konstruksi pukat tarik cantrang

Bentuk baku konstruksi pukat hela arad

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

KAJIAN TEKNIS PENGOPERASIAN CANTRANG DI PERAIRAN BRONDONG, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR NOVELDESRA SUHERY

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

KERAGAAN DESAIN CANTRANG PADA KAPAL UKURAN < 30 GT DI PANTAI UTARA JAWA TENGAH

Bentuk baku konstruksi pukat hela ikan

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

THE FEASIBILITY ANALYSIS OF SEINE NET THE MOORING AT PORT OF BELAWAN NORTH SUMATRA PROVINCE

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP DOGOL DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) UJUNG BATU JEPARA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

IV. METODE PENELITIAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

OPTIMASI UPAYA PENANGKAPAN UDANG DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM DAN SEKITARNYA JULIANI

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Karakteristik dan Klasifikasi Usaha Perikanan Tangkap

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

ANALISIS FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN ONE DAY FISHING DENGAN ALAT TANGKAP MULTIGEAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TAWANG KABUPATEN KENDAL

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

ANALISIS USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA

IV METODE PENELITIAN

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

BAB III BAHAN DAN METODE

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Bentuk baku konstruksi pukat hela ganda udang (double rigger shrimp trawl)

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FINANSIAL ALAT TANGKAP JARING CUMI DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN MUARA ANGKE JAKARTA UTARA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP CANTRANG 30 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TASIK AGUNG REMBANG

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV)

ANALISIS USAHA JARING INSANG HANYUT (Drift Gill Net) TAMBAT LABUH KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHA PENANGKAPAN RAWAI DAN PENGEMBANGANNYA DI KOTA DUMAI. Suliani 1), Irwandy Syofyan 2), T.Ersti Yulika Sari 2)

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

Income Fisherman Analysis of Fishing Gear Blue Swimming Crab of Bottom Set Gill Net and Trammel Net in Sukoharjo Village District Rembang Regency

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TEKNIS DAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP PAYANG DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) WONOKERTO KABUPATEN PEKALONGAN

Financial Feasibility Analysis of Gillnet Fishing Business in PPI Banyutowo Pati. Habieb Noor Zain, Imam Triarso *),Trisnani Dwi Hapsari

IV. METODE PENELITIAN

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

: Perikanan Tangkap Udang Nomor Sampel Kabupaten / Kota : Kecamatan : Kelurahan / Desa Tanggal Wawancara : Nama Enumerator :..

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

ANALISIS FINANSIAL PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP DRIFT GILLNET DI KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN BANGKA BELITUNG

IV. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

3 METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

4 HASIL. Gambar 8 Kapal saat meninggalkan fishing base.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP CANTRANG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) BULU TUBAN JAWA TIMUR

BAB III MATERI DAN METODE. Kegiatan ini akan dilaksakan mulai Oktober 2016 Januari 2017, di

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN PAYANG JABUR (Boat Seine) DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI ASEMDOYONG KABUPATEN PEMALANG

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penangkapan Ikan Dengan Jaring Insang (Gillnet) di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

3. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

A. Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal

II. BAHAN DAN METODE

Financial Analysis of Klitik Nets (Bottom Gill net) and Nylon Nets (Surface Gill net) in Fish Landing Base (PPI) Tanjungsari Pemalang, Central Java

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

Transkripsi:

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dimulai dengan penyusunan proposal dan penelusuran literatur mengenai objek penelitian cantrang di Pulau Jawa dari bulan Maret 2009. Pelaksanaan pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Mei 2009 di perairan Pantai Utara Jawa dengan fishing base di PPN Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

18 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 5 dan gambar alat penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 5 Alat yang digunakan dalam penelitian No Alat Kegunaan 1 Meteran & jangka sorong Mengukur bagian-bagian alat tangkap 2 Tachometer Mengukur kecepatan rpm mesin 3 Measuring board Mengukur panjang hasil tangkapan 4 Timbangan Menimbang bobot hasil tangkapan 5 Buku identifikasi Mengidentifikasi jenis hasil tangkapan 6 Kamera Dokumentasi 7 Data sheet Dokumentasi tertulis masing-masing data 8 Stopwatch Menghitung waktu masing- masing kegiatan operasi penangkapan 9 GPS Menentukan titik koordinat daerah penangkapan ikan 10 Peta laut Mengidentifikasi lokasi 11 Kuisioner Mengumpulkan data dari responden Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa satu unit penangkapan cantrang dengan spesifikasi sebagai berikut: 1) Kapal penangkap ikan Nama Kapal : KM. Semi Jaya Tanda Selar : LP. 1522 6 Nama Pemilik Jenis Kapal Dimensi Kapal (1) Panjang (LOA) : (2) Lebar kapal (B) : (3) Dalam kapal (D) : : Barli : Kapal Penangkap Ikan 1000 meter 500 meter 125 meter Tempat dan Tahun Pembangunan : Paciran 2005 Volume Kapal (GT) Motor penggerak Bahan Bakar Mesin bantu (gardan) : 600 GT : Yanmar 30 PK (2 buah) & Yanmar 23 PK (1 buah) : Solar : Donfeng 30 PK (Stationery diesel engine)

19 2) Alat tangkap Alat tangkap yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari satu unit pukat tarik cantrang dengan spesifikasi sebagai berikut : (1) Panjang total jaring (b) : 5209 meter (2) Bentuk konstruksi : 2 (dua) seam/panel (3) Tali ris atas : 5130 Plastik (PL) diameter 19 mm : 2 Pelampung diameter @ 20 cm (4) Tali ris bawah : 5130 mixed rope diameter 29 mm : Pemberat 15 kg timah (5) Pemberat : Batu semen. Berat total = 26 kg (6) Jaring (webbing) Sayap atas : PE 380 d/18 d/24 MS 165-190 mm = 2596 m Sayap bawah : PE 380 d/18 d/24 MS 190-165 mm = 2596 m Badan jaring : PE 380d/12-d/18; PA 15 mm MS 134 mm = 2303 m Kantong jaring : PE 380 d/15 MS 30 mm = 360 m (7) Kelengkapan cantrang Pelampung tanda : Gabus (40 x 40 x 30) cm Tali pelampung tanda : PE diameter 7 mm = 15 m Tali selambar : Mixed rope diameter 35 mm = 2 x 1000 m Pelampung mulut jaring : Plastik (PL) diameter 30 cm = 1 buah Danleno : Besi segitiga 2 buah bobot @ 5 Kg. 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan kasus. Survei dilakukan terhadap kondisi perikanan cantrang yang terdapat di PPN Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Metode studi kasus diterapkan pada kajian operasional dan finansial unit penangkapan cantrang KM. Semi Jaya. Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah:

20 1) Pengukuran alat tangkap cantrang yang mencakup semua aspek konstruksi meliputi: desain jaring identifikasi bahan jaring dan tali temali pengukuran mata jaring (mesh size) dan tali temali penghitungan jumlah mata jaring pada setiap kisi serta pengukuran terhadap pemberat dan pelampung. Pengukuran dilakukan pada alat tangkap cantrang yang digunakan oleh nelayan di PPN Brondong. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data spesifikasi teknis dari alat tangkap cantrang yang digunakan nelayan di PPN Brondong Kabupaten Lamongan. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai kontruksi alat tangkap cantrang dilakukan wawancara kepada pengerajin alat tangkap cantrang di sekitar kawasan PPN Brondong. 2) Mengikuti operasi penangkapan ikan dengan cantrang selama satu trip operasi pada tanggal 5 10 Mei 2009 bersama kapal cantrang KM. Semi Jaya yang beroperasi di perairan Pulau Bawean Jawa Timur. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data mengenai kegiatan operasional penangkapan ikan dengan cantrang berupa beberapa aspek seperti: persiapan operasi waktu operasi (setting towing hauling) dan jumlah operasi per trip daerah penangkapan ikan (fishing ground) metode penangkapan ikan tingkat keberhasilan operasi dan aspek-aspek teknis lainnya. Selama trip operasi penangkapan ikan dilakukan pendataan dengan menggunakan alat GPS untuk menentukan posisi dan kecepatan kapal pada berbagai tahapan pengoperasian (setting towing hauling). Selain itu digunakan alat Tachometer untuk mengukur kecepatan rpm gardan untuk mengetahui kecepatan penarikan tali selambar. Untuk menghitung hasil tangkapan pada setiap hauling digunakan alat measuring board sedangkan bobot hasil tangkapan didapatkan dari data penjualan. Untuk mendapatkan dokumentasi dari berbagai aktivitas penagkapan ikan selama trip operasi digunakan kamera foto dan handycam. 3) Wawancara dilakukan dengan metode purposive sampling pada nelayan cantrang di PPN Brondong. Responden yang diwawancarai memiliki latar belakang pekerjaan sebagai nelayan cantrang baik sebagai pemilik nahkoda ABK serta pengerajin alat tangkap cantrang di sekitar kawasan PPN Brondong dengan jumlah responden sebanyak 15 orang. Wawancara mendalam dilakukan kepada nelayan pemilik nahkoda dan ABK KM. Semi

21 Jaya untuk mendapatkan informasi mengenai aspek teknis dan finansial. Untuk memudahkan proses wawancara peneliti melengkapi diri dengan kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai alat tangkap cantrang pengoperasiannya dan usaha perikanan cantrang KM. Semi Jaya di PPN Brondong Kabupaten Lamongan. 4) Data sekunder didapatkan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lamongan dan Tempat Pelelangan Ikan Brondong. 3.4 Pengolahan Data 3.4.1 Analisis hasil tangkapan per upaya penangkapan (CPUE) Perhitungan CPUE (catch per unit effort) bertujuan untuk mengetahui nilai laju tangkap upaya penangkapan ikan berdasarkan atas pembagian total hasil tangkapan (catch) terhadap upaya penangkapan (effort). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Gunawan 2004): Ci f i = hasil tangkapan ke-i (ton) CPUEi = = upaya penangkapan ke-i (trip) Ci f i CPUEi = jumlah hasil tangkapan penangkapan ke-i (ton/trip) 3.4.2 Kecepatan tarik gardan/winch Kecepatan tarik kapstan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus teoritis sebagai berikut (BBPPI 2005): V = kecepatan tarik kapstan (m/menit) = 314 n = putaran kapstan (rpm) d = diameter kapstan (022 m)

22 3.4.3 Pendapatan usaha Analisis pendapatan usaha merupakan selisih pendapatan yang diperoleh dari total penerimaan (total revenue atau TR) dengan total biaya (total cost atau TC) yang dikeluarkan. Keuntungan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus (Kadariah et al. 1999): π TR TC = keuntungan = total penerimaan = total biaya Dengan kriteria TR TC Jika total penerimaan (TR) > total biaya (TC) maka usaha tersebut mengalami keuntungan sehingga dapat dilanjutkan; Jika total penerimaan (TR) < total biaya (TC) maka usaha tersebut mengalami kerugian sehingga usaha tidak dapat dilanjutkan; dan Jika total penerimaan (TR) = total biaya (TC) maka usaha tersebut mengalami impas tidak untung dan tidak rugi. 3.4.4 Kriteria investasi 1) Net Present Value (NPV) Merupakan manfaat bersih tambahan (nilai kini bersih) yang diterima suatu usaha selama umur usaha pada tingkat discount factor tertentu (Kadariah et al. 1999). NPV Bt Ct i t n = nilai bersih sekarang = penerimaan pada periode t = biaya pada periode t = tingkat suku bunga = periode (0123 ) = umur proyek (0123 )

23 Jika: NPV > 0 maka proyek layak untuk dilanjutkan; NPV < 0 maka proyek supaya ditolak artinya ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumber-sumber yang diperlukan proyek; dan NPV = 0 maka proyek tersebut mengembalikan persis sebesar opportunity cost of capital. 2) Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %). IRR merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV proyek = 0 (Kadariah et al. 1999). i = tingkat discount rate yang menyebabkan nilai NPV > 0 i = tingkat discount rate yang menyebabkan nilai NPV < 0 IRR = tingkat pengembalian internal NPV + = NPV saat i NPV - = NPV saat i Indikator IRR Jika IRR > tingkat discount rate yang berlaku maka rencana bisnis layak untuk dilaksanakan; dan Jika IRR > tingkat discount rate yang berlaku maka rencana bisnis tidak layak untuk dilaksanakan. 3) Net Benefit - Cost Ratio (Net B/C) Merupakan manfaat bersih tambahan yang diterima proyek dari setiap satuan biaya yang dikeluarkan (Kadariah et al. 1999).

24 dengan kriteria: Jika Net B/C 1 maka NPV>0 artinya proyek layak untuk dilanjutkan; dan Jika Net B/C< 1 maka proyek supaya ditolak artinya proyek tidak layak untuk dilanjutkan. 4) Payback period (periode pengembalian) Jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal (Kadariah et al. 1999). PP = payback period 3.5 Analisis Data 3.5.1 Analisis konstruksi Analisis data desain konstruksi cantrang dilakukan dengan metode analisis deskriptif dan analisis perbandingan antara hasil pengukuran terhadap konstruksi cantrang di PPN Brondong dengan standar bentuk baku pukat tarik cantrang SNI 01-7236 - 2006. Kriteria perbandingan meliputi: 1) Perbandingan konstruksi secara memanjang Perbandingan konstruksi secara memanjang yaitu perbandingan bagianbagian pukat mulai dari bagian sayap hingga bagian kantong. Unsur-unsur perbandingan konstruksi secara memanjang ini ditunjukkan pada Tabel 6; Tabel 6 Unsur perbandingan konstruksi cantrang secara memanjang Unsur perbandingan memanjang Keterangan unsur Standar SNI l/m Perbandingan tali ris atas dengan tali ris bawah 0890-1035 l/b Perbandingan tali ris atas dengan panjang total jaring 0935-1090 m/b Perbandingan tali ris bawah dengan panjang total jaring 0970-1130 a/b Perbandingan panjang mulut jaring dengan panjang total jaring 1095-1275 c/b Perbandingan panjang sayap atas dengan panjang total jaring 0535-0625 d/b Perbandingan panjang sayap bawah dengan panjang total jaring 0535-0625 Sqr/b Perbandingan medan jaring dengan panjang total jaring - e/b Perbandingan panjang badan jaring dengan panjang total jaring 0340-0395 f/b Perbandingan panjang kantong dengan panjang total jaring 0050-0060

25 2) Perbadingan secara melintang Perbandingan konstruksi secara melintang yaitu perbandingan bagian-bagian pukat kearah horizontal (lebar) mulai dari bagian sayap hingga bagian kantong terhadap setengah. Unsur-unsur perbandingan konstruksi secara melintang ini ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7 Unsur perbandingan konstruksi cantrang secara melintang Unsur perbandingan melintang g2/h g1/h h2/h h1/h i/h i1/h j/h j1/h Keterangan unsur Perbandingan lebar ujung depan sayap atas dengan setengah Perbandingan lebar ujung belakang sayap atas dengan setengah Perbandingan lebar ujung depan sayap bawah dengan setengah Perbandingan lebar ujung belakang sayap bawah dengan setengah Perbandingan lebar ujung depan badan dengan setengah Perbandingan lebar ujung belakang badan dengan setengah Perbandingan lebar ujung depan kantong dengan setengah Perbandingan lebar ujung belakang kantong dengan setengah Standar SNI 0535-0625 0935-0840 0535-0625 0725-0840 1 0160-0185 0070-0080 0070-0080 Hasil analisis perbandingan konstruksi ini disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Grafik yang digunakan didapatkan melalui pengolahan data dengan Microsoft Excel 2007. Tampilan grafik yang digunakan adalah Chart Radar. 3.5.2 Analisis teknis operasional Analisis teknis operasional mencakup kajian mengenai metode operasional mekanisme pembagian tugas ABK dan daerah penangkapan ikan. Analisis operasional ini menggunakan analisis deskriptif. 3.5.3 Analisis finansial Analisis finansial dilakukan terhadap usaha perikanan cantrang KM. Semi Jaya. Analisis finansial ini dilakukan pada beberapa kriteria seperti pendapatan usaha dan kriteria investasi dengan metode perhitungan seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Analisis ini digunakan untuk menilai kelayakan usaha yang dijalankan oleh nelayan cantrang tersebut.