Abstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPETENSI DAN KAPABILITAS TERHADAP KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN KINERJA PERUSAHAAN. I Putu Pratama Adiputra 1 Kastawan Mandala 2

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

Judul : Peran E-commerce Terhadap Penjualan Usaha pada Industri Pakain Jadi di Provinsi Bali Nama : I Gusti Ngurah Adi Setyawan Nim :

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

HALAMAN PENGESAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii KATA PENGANTAR... iv

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. sektor pariwisata sebagai leading sector. Hal ini menyebabkan sektor-sektor yang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. mengurus daerahnya sendiri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil

Abstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi

BAB I PENDAHULUAN. menyempit membuat petani berpikir bekerja dibidang lain yaitu industri dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

dari laut serta karangnya sampai kepada keindahan panorama gunung yang masyarakat lokal sampai kepada tradisi adat istiadat masyarakat Bali.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. kawasan wisata primadona di Bali sudah tidak terkendali lagi hingga melebihi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: budaya organisasi, stress kerja, kepuasan kerja, kinerja pegawai.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

Kata Kunci : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, SAKIP, Good Governance, Kinerja Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan

Abstrak. Kata Kunci: kepemimpinan etis, komitmen organisasional, kepuasan kerja.

ABSTRAK. Kata kunci: keadilan organisasional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, komitmen organisasional

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

Perkembangan Pariwisata Bali

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang bertumpu pada sektor industri. Salah satunya industri kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik. maupun mancanegara adalah Bali, karena Bali memiliki daya tarik

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

Judul : Peran Competitive Advantage dalam Memediasi Pengaruh Positioning

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. Serangan teroris yang terjadi tahun 2002 dan 2005 menimbulkan penurunan angka

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang ditempuh oleh banyak negara di dunia untuk

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

2.1. Gambaran Umum Kampoeng Baron Guest House Sejarah Berdirinya Fasilitas Kampoeng Baron Guest House

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

Transkripsi:

Judul :Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan Pada Pondok Wisata (Villa) Di Kota Denpasar-Bali. Nama : I Putu Pratama Adiputra NIM : 1315251096 Abstrak Kinerja perusahaan merupakan suatu keberhasilan perusahaan didalam memanfaatkan segala sumber daya yang ada di perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Agar perusahaan memiliki kinerja perusahaan yang baik, maka perusahaan harus dapat memperhatikan dan memanfaatkan sumber daya sumber daya yang ada di dalam perusahaan tersebut seperti kompetensi dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan serta dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan tersebut. Dengan begitu perusahaan dapat menciptakan kinerja perusahaan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan kapabilitas terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan pada Pondok Wisata (Villa) di Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan di Pondok Wisata (Villa) di Kota Denpasar-Bali. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 67 manajemen villa yang ada di Kota Denpasar, dengan metode sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif, begitu pula dengan kapabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Sedangkan kompetensi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Tetapi kapabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, begitu pula dengan keunggulan kompetitif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan. Hal ini membuktikan jika sumber daya yang ada di dalam perusahaan seperti kompetensi dan kapabilitas dikelola dengan baik serta memiliki keunggulan kompetitif dapat meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri. Untuk meningkatkan suatu kinerja perusahaan maka perusahaan harus lebih memperhatikan dan mengelola sumber daya yang ada di dalam perusahaan secara efektif dan efisien sera perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar mampu bersaing dengan para pesaing. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan. v

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i ii iii iv v vi viii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 10 1.3 Tujuan Penelitian... 10 1.4 Kegunaan Penelitian... 10 1.5 Sistematika Penulisan... 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Perusahaan... 13 2.2 Keunggulan Kompetitif... 15 2.3 Kompetensi... 17 2.4 Kapabilitas... 22 2.5 Kerangka Pemikiran... 27 2.6 Rumusan Hipotesis... 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 31 3.2 Lokasi Penelitian... 32 3.3 Obyek Penelitian... 32 3.4 Identifikasi Variabel... 32 3.5 Definisi Operasional Variabel... 33 3.6 Jenis dan Sumber Data... 37 3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 38 3.8 Metode Pengumpulan Data... 38 3.9 Metode Pengukuran Data... 39 3,10 Teknik Analisis Data... 40 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Pondok Wisata (Villa) Di Kota Denpasar.. 48 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 49 4.2.1 Karakteristik Responden... 49 4.2.2 Hasil Pengujian Instrumen Data... 51 4.2.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian... 52 4.2.4 Uji Asumsi Klasik... 61 4.2.5 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)... 65 vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 72 5.2 Saran... 73 DAFTAR RUJUKAN... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 78 DAFTAR TABEL vii

No. Tabel Halaman 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Langsung Ke Bali Tahun 2011-2015... 2 1.2 Akomodasi Pondok Wisata (Villa) Di Provinsi Bali Tahun 2015... 4 4.1 Karakteristik Responden... 49 4.2 Hasil Uji Validitas... 51 4.3 Hasil Uji Reliabilitas... 52 4.4 Hasil Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompetensi. 54 4.5 Hasil Jawaban Responden Terhadap Variabel Kapabilitas. 56 4.6 Hasil Jawaban Responden Terhadap Variabel Keunggulan Kompetitif... 58 4.7 Hasil Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Perusahaan... 60 4.8 Hasil Uji Normalitas Persamaan Regresi 1... 61 4.9 Hasil Uji Normalitas Persamaan Regresi 2... 62 4.10 Hasil Uji Multikoleniaritas Persamaan Regresi 1... 63 4.11 Hasil Uji Multikoleniaritas Persamaan Regresi 2... 63 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Regresi 1... 64 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan Regresi 2... 64 4.14 Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 1... 66 4.15 Hasil Analisis Jalur Persamaan Regresi 2... 66 4.16 Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung serta Pengaruh Kompetensi (X 1 ), Kapabilitas (X 2 ), Keunggulan Kompetitif (Y 1 ), dan Kinerja Perusahaan (Y 2 )... 68 DAFTAR GAMBAR viii

No. Gambar Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran... 27 3.1 Model Jalur Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan... 43 4.1 Model Analisis Jalur... 65 4.2 Model Diagram Jalur Akhir... 68 DAFTAR LAMPIRAN ix

No. Lampiran Halaman 1 Kuesioner Penelitian... 78 2 Daftar Pondok Wisata (Villa) Di Kota Denpasar Tahun 2015... 82 3 Hasil Uji Validitas... 85 4 Hasil Uji Reliabilitas... 87 5 Hasil Uji Normalitas (Struktur 1)... 92 6 Hasil Uji Normalitas (Struktur 2)... 94 7 Hasil Uji Multikolinieritas (Struktur 1)... 96 8 Hasil Uji Multikolinieritas (Struktur 2)... 98 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Struktur 1)... 99 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Struktur 2)... 101 11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda (Struktur 1)... 103 12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda (Struktur 2)... 104 13 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 105 x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Industri pariwisata dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, selain itu industri pariwisata juga mampu meningkatkan pendapatan dan perekonomian serta dapat memberikan kontribusi yang besar pada suatu negara. Hal inilah yang mendorong banyak negara tertarik untuk mengembangkan industri pariwisatanya sebagai sektor pembangunan, terutama bagi negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia (Evita,dkk:2009). Sebagai industri terbesar didunia, industri pariwisata mampu meningkatkan perekonomian suatu negara sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Industri pariwisata juga dapat memberikan manfaat bagi pelestarian lingkungan, alam dan budaya. Perkembangan pariwisata dapat ditunjang dengan memanfaatkan pelestarian lingkungan, alam dan budaya. Selain memanfaatkan lingkungan, alam dan budaya, perkembangan pariwisata juga harus didukung oleh semua aspek dan fasilitasfasilitas pendukung pariwisata lainnya seperti: tempat penginapan (sarana akomodasi: misalnya hotel, villa, dan lain-lain), restaurant, travel agent, money changer, alat transportasi, infrastruktur serta obyek pariwisata yang ditawarkan kepada wisatawan, sehingga hal ini dapat meningkatkan sektor perekonomiannya, seperti halnya di Indonesia sendiri (Evita,dkk:2009). 1

Pulau Bali merupakan ikon pariwisata di Indonesia dan juga menjadi tujuan wisata dunia. Keindahan sumber daya alam, maupun keaneka ragaman seni dan budaya serta kekhasan dan keunikan tradisi masyarakat Bali, mampu memberikan daya tarik tersendiri kepada wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara (Evita,dkk:2009). Menurut data statistik dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali diketahui bahwa, perkembangan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali 5 tahun terakhir mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Langsung Ke Bali Tahun 2011-2015 Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara (Orang) 2011 2.756.579 Persentase (%) 2012 2.892.019 4,91 2013 3.278.598 13,36 2014 3.766.638 14.88 2015 4.001.835 6,24 Sumber: Data Statistik Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara langsung ke Bali dari tahun 2011-2015 terus mengalami perkembangan. Mulai dari tahun 2011 ke 2012 mengalami perkembangan sebanyak 4,91 persen dan mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke 2013 sebanyak 13,36 persen, begitu pula dari tahun 2013 ke 2014 mengalami peningkatan sebanyak 14,88 persen, tetapi dari tahun 2014 ke 2015 2

mengalami penurunan menjadi 6,24 persen. Penyebab meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali ini tidak lepas karena promosi iklan pariwisata Bali di media teknologi yang kian gencar ke negara-negara lain. Begitu pula dengan pelayanan serta sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Bali sudah baik dan terjamin bagi wisatawan mancanegara. Selain itu, Bali juga dipercaya sebagai tempat pelaksanaan event-event besar. Event besar yang pernah diadakan di Bali yaitu pada tahun 2013, Bali dipercayai sebagai tempat diadakannya pemilihan Miss World 2013 dan adanya konfrensi internasional KTT APEC yang dihadiri seluruh delegasi negara didunia. Tetapi dapat dilihat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mengalami penurunan pertumbuhan pada tahun 2014 ke 2015, hal ini dikarenakan meningkatnya tingkat kriminalitas, kemacetan, serta sudah banyak destinasi tujuan wisata di Indonesia selain Bali yang sudah mengalami perkembangan. Dengan bertumbuh pesatnya Bali sebagai destinasi pariwisata seluruh dunia, maka para pengusaha dan investor di Bali saat ini sedang gencar-gencarnya membangun sarana pendukung pariwisatanya itu seperti sarana penginapan hotel maupun villa. Banyak wisatawan yang menjadikan villa sebagai alternatif penginapan, terutama bagi wisatawan mancanegara lebih memilih villa sebagai tempat peristirahatan daripada menginap di hotel-hotel mewah. Alasan mereka memilih villa adalah selain menyediakan pelayanan dan service lebih secara personal, villa juga memberi tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih 3

untuk terhindar dari ancaman-ancaman teror maupun kriminal yang biasanya menyerang kelompok-kelompok wisatawan tertentu (Evita,dkk:2009). Semakin banyak permintaan terhadap villa sebagai alternatif penginapan, mengakibatkan pertumbuhan pembangunan villa di Bali terus berkembang. Berdasarkan buku direktori dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, pada tahun 2015 terdapat 2.217 pondok wisata (villa) yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Bali. Berikut adalah data akomodasi pondok wisata (villa) di Provinsi Bali tahun 2015. Tabel 1.2 Akomodasi Pondok Wisata (Villa) Di Provinsi Bali Tahun 2015 Kabupaten/Kota Pondok Wisata Persentase (%) (Villa) Denpasar 67 3,02 Badung 441 19,89 Bangli 10 0,45 Buleleng 263 11,86 Gianyar 1077 48,57 Jembrana 21 0,94 Klungkung 15 0,67 Karangasem 224 10,10 Tabanan 99 4,46 Jumlah 2217 Sumber: Direktori Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2016 Melihat fenomena ini, villa yang tersebar di Kabupaten/Kota di Bali harus berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi keinginan dari para wisatawan yang ingin menginap di villa tersebut serta dapat bersaing secara kompetitif dengan para pesaing-pesaingnya. Begitu pula di Kota Denpasar yang tidak luput dari fenomena ini. Berdasarkan data diatas diketahui bahwa di Kota Denpasar terdapat 67 Pondok Wisata (Villa) dengan persentase 3,02 persen dari seluruh villa yang tersebar di Provinsi Bali. 4

Sehingga villa di Kota Denpasar harus gencar-gencarnya memberikan inovasiinovasi baru dan sesuai dengan keinginan pasar agar menimbulkan daya tarik terhadap konsumen untuk menginap di villa tersebut. Selain bersaing sesama villa di Kota Denpasar, villa juga harus bersaing dengan hotel-hotel berbintang maupun melati yang juga tersebar di Kota Denpasar. Mengingat Kota Denpasar adalah sebagai Ibu Kota Provinsi Bali sekaligus sebagai destinasi tujuan wisata di Bali dengan beberapa kawasan daya tarik wisatanya yaitu Pantai Sanur, Pulau Serangan, Taman Budaya (Art Centre), Monumen Bajra Sandi, Museum Lemayuer, dan Prasasti Blanjong Sanur (sumber: Direktori Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2015). Berdasarkan fenomena tersebut para penyedia akomodasi pariwisata di Kota Denpasar khususnya villa harus bisa meningkatkan daya saingnya dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada di dalam villa tersebut agar dapat bersaing secara kompetitif dengan para pesaingnya serta dapat meningkatkan kinerja villa tersebut. Kinerja (performance) adalah tingkat pencapaian hasil kerja seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi dalam suatu periode waktu tertentu sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi dan dilakukan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika (Arini,2015:10). Secara konseptual, kinerja dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja perseorangan anggota organisasi atau karyawan perusahaan, sedangkan kinerja organisasi 5

merupakan total hasil kerja yang dicapai oleh organisasi. Pada dasarnya kinerja individu dan organisasi sangat terkait satu sama lain. Pencapaian tujuan organisasi tentunya sangat dipengaruhi sumber daya yang terdapat dalam organisasi termasuk anggota yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. Kinerja organisasi atau kinerja perusahaan merupakan indikator tingkat prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajer/pengusaha (Soedjono:2005). Untuk meningkatkan kinerja, maka perusahaan harus memiliki nilai pembeda agar dapat meningkatkan keunggulan bersaing dan dapat mempengaruhi meningkatnya kinerja perusahaan. Keunggulan bersaing atau keunggulan kompetitif (competitive advantages) merupakan sekumpulan faktor yang membedakan perusahaan kecil dari para pesaingnya. Melalui perspektif strategis, kunci bagi kesuksesan bisnis adalah pengembangan keunggulan kompetitif yang unik, yaitu keunggulan yang menciptakan nilai bagi pelanggan dan susah untuk ditiru oleh para pesaing. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif akan menjadi pemimpin dalam pasarnya serta dapat mencapai laba diatas rata-rata (Zimmerer and Scarborough,2008:116). Keunggulan bersaing (competitive advantages) adalah strategi formulasi perusahaan yang dirancang untuk mencapai peluang yang menguntungkan dan tidak dapat ditiru oleh pesaing untuk memaksimumkan laba (Pakaya:2011). Keunggulan bersaing merupakan satu kunci sukses bagi perusahaan atau organisasi yang berada dalam lingkungan yang terus menerus mengalami perubahan secara cepat dalam kurun waktu yang semakin singkat atau berada 6

dalam lingkungan persaingan yang ketat (Utama:2010). Jadi keunggulan bersaing ini dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang ada di perusahaan tersebut. Sumber daya organisasi merupakan dasar untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif (Alimin,et.all:2012). Jadi untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan maka perusahaan harus dapat mengelola sumber daya yang ada di perusahaan. Sumber daya yang unik dan memiliki nilai pembeda sangat menunjang keunggulan bersaing perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus mampu mengelola segala sumber dayanya agar dapat menciptakan keunggulan bersaing, serta dapat mencapai kinerja perusahaan yang unggul. Sumber daya organisasi yang dapat dioptimalkan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif dan kinerja organisasi adalah segala kompetensi yang ada di dalam organisasi. Secara umum, kompetensi lebih menekankan pada perilaku produktif yang harus dimiliki serta diperagakan oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar dapat berprestasi luar biasa (Hutapea dan Nurianna,2008:5). Kompetensi menggambarkan tentang karakteristik pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan pengalaman untuk melakukan suatu pekerjaan atau peran tertentu secara efektif. Pada era globalisasi dewasa ini, kompetensi bukan sekedar pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi merupakan kemampuan khusus yang sangat kompleks. Seperti pekerjaan yang disusun oleh Departemen Tenaga Kerja di berbagai negara, terdapat kompetensi mulai dari kompetensi dokter, guru, tentara, dan polisi sampai kompetensi baby sitter yang tugasnya 7

mengurusi bayi. (Wirawan,2009:10) Selain kompetensi perusahaan juga dapat meningkatkan kemampuan/kapabilitas perusahaan dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kapabilitas organisasi adalah daya respon atau gabungan komponen yang sangat berkaitan erat dengan kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dan atau beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah. Jadi konsep kapabilitas organisasi menunjukan adanya kelenturan dan dinamis dalam kemampuan organisasi. Oleh karena itu, kapabilitas organisasi dapat berbeda satu dengan yang lain, atau antara perusahaan pada industri yang berbeda (Ros.2010). Kapabilitas/kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dilakukan seseorang. Kemampuan juga dapat diartikan sebagai kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor yaitu intelektual dan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berfikir, menalar dan memecahkan masalah. Kemampuan fisik merupakan kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, ketrampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Kemampuan fisik tertentu bermakna penting bagi keberhasilan pekerjaan yang kurang membutuhkan ketrampilan dan lebih standar. Misalnya, pekerjaan-pekerjaan yang menuntut stamina, ketangkasan fisik, kekuatan kaki, atau bakat-bakat serupa yang membutuhkan 8

manajemen untuk mengidentifikasi kemampuan fisik seorang karyawan (Robbins and Timothy.2008:57). Berhasilnya suatu perusahaan untuk meningkatkan kinerja organisasinya dapat dipengaruhi oleh keunggulan bersaing perusahaan. Keunggulan kompetitif suatu perusahaan dapat dipengaruhi juga oleh sumber daya organisasi perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk mengelola sumber dayanya yang nantinya juga berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan. Menurut penelitian sebelumnya terdapat beberapa perbedaan hasil penelitian yaitu dari penelitian yang dilakukan oleh Agha (2012), Nimsith SI, et all (2016), mengemukakan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif serta berpengaruh positif pula dengan kinerja perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Bagus,dkk (2012) mengemukakan bahwa kompetensi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja. Serta menurut penelitian yang dilakukan oleh Sutapa (2009), Wijaya & Suhaji (2012) mengemukakan bahwa kapabilitas berpengaruh positif terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja organisasi. Sedangkan menurut penelitian Tanuwijaya dan Soenhadji (2009), menyatakan bahwa kapabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan uraian diatas serta adanya research gap pada beberapa penelitian sebelumnya, maka peneliti ingin melakukan suatu penelitian tentang Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan. 9

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat diambil adalah: 1) Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap keunggulan kompetitif? 2) Bagaimana pengaruh kapabilitas terhadap keunggulan kompetitif? 3) Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja perusahaan? 4) Bagaimana pengaruh kapabilitas terhadap kinerja perusahaan? 5) Bagaimana pengaruh keunggulan kompetitif terhadap kinerja perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap keunggulan kompetitif. 2) Untuk mengetahui pengaruh kapabilitas terhadap keunggulan kompetitif. 3) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja perusahaan. 4) Untuk mengetahui pengaruh kapabilitas terhadap kinerja perusahaan. 5) Untuk mengetahui pengaruh keunggulan kompetitif terhadap kinerja perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di bidang karya ilmiah khususnya dibidang pemasaran serta dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat yang membutuhkan. 10

1.4.2 Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Pengusaha Pondok Wisata (Villa) di Kota Denpasar mengenai pengaruh kompetensi dan kapabilitas terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan, serta dapat menyusun strategi yang tepat. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdapat 5 (lima) bab yang disusun secara terperinci dan sistematis sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang erat. Bab I : Pendahuluan Menguraikan berbagai hal yang melatar belakangi masalah penelitian, kemudian merumuskan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan disajikan dengan sistematika penelitian. Bab II : Kajian Pustaka Menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang ada sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pembahasan selanjutnya. Bab III : Metode Penelitian Menguraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. 11

Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan atau lokasi penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V : Simpulan dan Saran Menguraikan simpulan mengenai hasil dari pembahasan dan saran yang diberikan sebagai masukan. 12