Psikologi Bermain Anak Usia Dini
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang-Undang N0. 12 Tahun 1997, bahwa: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau menyebarkan suatu ciptaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa menyebarluaskan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Psikologi Bermain Anak Usia Dini Diana Mutiah
PSIKOLOGI BERMAIN ANAK USIA DINI Edisi Pertama Copyright 2010 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ISBN 978-602-8730-10-5 155.4 13.5 x 20.5 cm xii, 190 hlm Cetakan ke-3, Maret 2015 Cetakan ke-2, Juli 2012 Cetakan ke-1, Maret 2010 Kencana. 2010.0264 Penulis Diana Mutiah Desain Sampul Circlestuff Design Penata Letak Y. Rendy Percetakan Kharisma Putra Utama Divisi Penerbitan K E N C A N A Penerbit PRENADA MEDIA GROUP Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun - Jakarta 13220 Telp: (021) 478-64657 Faks: (021) 475-4134 e-mail: pmg@prenadamedia.com www.prenadamedia.com INDONESIA Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit.
Kata Sambutan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Manusia memiliki sekian banyak predikat, salah satunya disebut sebagai homo ludens. Yaitu makhluk penghuni bumi yang senang bermain. Sejak kecil sampai besar, apa pun asalusul etnis dan bangsanya, pasti mencintai permainan. Oleh karena itu, tak terhitung jenis permainan yang telah diciptakan oleh manusia. Yang paling spektakuler mungkin saja sepak bola, dengan berbagai aspek dan variabel yang terlibat. Buku ini cukup unik, pembahasan utamanya seputar hubungan antara psikologi dan bermain bagi anak-anak usia dini. Bicara tentang ilmu psikologi tentu saja yang menjadi bahasan pokok adalah perilaku manusia. Salah satu perilaku itu adalah bermain. Manusia melakukan aktivitas bermain sepanjang rentang kehidupannya, sehingga tercipta berbagai macam permainan yang unik di setiap kebudayaan di dunia baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Di Indonesia terdapat banyak sekali permainan anak-anak, seperti tepuk pok ame-ame, main kasti, main kelereng, main congklak, main layang-layang, main galasin, dan lain-lain. Begitupun di belahan dunia lain seperti di Meksiko ada tepuk tortilas, di Indian Timur ada bermain sepak bola dan lompat tali. Kegiatan bermain merupakan kegiatan yang dilakukan atas dasar senang dan tanpa melihat hasil akhir. Kegiatan yang dilakukan dengan suka rela, tidak dipaksa atau adanya tekanan pihak-pihak lain. Dengan aktivitas bermain anak menjadi senang, namun di lain pihak anak juga belajar. Ber-
Psikologi Bermain Anak Usia Dini main dan belajar bagi anak-anak khususnya anak usia dini sangat penting karena dengan bermain sambil belajar akan meningkatkan berbagai macam potensinya. Seperti dikemukakan oleh Howard Gardner dengan Multiple Intellegence-nya bahwa kecerdasan manusia bukan hanya tunggal tetapi jamak (banyak), yaitu kecerdasan visual- spasial, music, language, mathematic, kinestetic, interpersonal, intrapersonal, dan natural. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa masa usia dini merupakan masa emas, (golden age) di mana pertumbuhan otak anak usia dini sangat pesat, karena terciptanya bermiliar-miliar sel sel otak. Masa ini juga ditandai dengan kemampuan otak manusia yang begitu luar biasa, bagaikan spons yang siap menyerap apa pun yang dirangsang oleh lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan beragam stimulasi atau rangsangan yang multi channel, beragam variasi rangsangan entah suara (lagu/nada), gambar, bentuk, dan warna. Penelitian Keith Osborn, Benyamin S. Bloom (1993) terkait dengan pertumbuhan otak manusia ditemukan bahwa sejak lahir hingga usia 4 tahun telah terbentuk 50% dari keseluruhan pertumbuhan otak manusia. Kemudian antara usia 4 hingga 8 tahun bertambah 30%. Ini berarti apabila masa emas tidak dimanfaatkan oleh orang tua, guru, ataupun orang dewasa lainnya, maka pertumbuhan otak akan sia-sia karena sel-sel otak yang tidak akan terpakai dan akan mati dengan sendirinya. Namun manakala semakin rimbun sel-sel otak, maka akan semakin baik dan akan semakin cerdas anak tersebut. Kehidupan pada masa anak dengan berbagai pengaruhnya merupakan masa kehidupan yang sangat penting khususnya berkaitan dengan diterimanya rangsangan (stimulasi) dan perlakuan dari lingkungan hidupnya. Kehidupan ini juga disebut sebagai periode kritis ataupun periode sensitif di mana kualitas perangsangan harus diatur sebaik-baiknya, tentunya vi
Daftar Pustaka memerlukan intervensi baik dari guru maupun orang tua. Reber ( 1995), menyebutkan bahwa periode kritis adalah saat di mana individu memperoleh rangsangan, perlakuan, atau pengaruh dari lingkungan pada masa atau saat yang tepat. Apabila saatnya tepat artinya dalam keadaan yang sensitif, keadaan yang siap menerima rangsangan dari luar dan memperolehnya, maka akan terjadi hubungan yang positif dan akan berdampak positif pula. Namun sebaliknya apabila tidak siap, maka tidak akan terjadi hubungan apa pun, atau akan sia-sia. Buku ini memberikan inspirasi bagi para pembaca, khususnya untuk orang tua dan guru-guru PAUD (pendidikan anak usia dini) agar senantiasa terus belajar untuk mengoptimalkan seluruh potensi anak, khususnya anak usia dini agar tercipta generasi yang cerdas, sehat jasmani maupun rohani. Usia emas (golden ages) anak-anak kita hanya sekali, tidak bisa diputar balik. Jangan sampai orangtua lengah dalam menerima amanah dan anugerah Allah untuk mencintai dan mendidik anak-anak kita agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta saya menyampaikan apresiasi kepada penulis, dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta, yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya melalui buku Psikologi Bermaian Anak Usia Dini. Selamat membaca! Ciputat, Juni 2012 Rektor, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat vii