TENAGA KERJA: PERSPEKTIF HUKUM, EKONOMI, DAN SOSIAL
|
|
- Teguh Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Editor: Sali Susiana TENAGA KERJA: PERSPEKTIF HUKUM, EKONOMI, DAN SOSIAL Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika
2 Judul: Tenaga Kerja: Perspektif Hukum, Ekonomi, dan Sosial Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) xii+140 hlm.; 17x24 cm ISBN: Cetakan Pertama, 2013 Penulis: Sahat Aditua Fandhitya Silalahi Iwan Hermawan Tri Rini Puji Lestari Elga Andina Herlina Astri Santi Dwi Kartika Sulis Winurini Edmira Rivani Editor: Sali Susiana Desain Sampul: Fery C. Syifa Tata Letak: Zaki Diterbitkan oleh: Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR Republik Indonesia Gedung Nusantara I Lt. 2 Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat Telp. (021) Fax. (021) Bersama: Azza Grafika, Anggota IKAPI DIY, No. 078/DIY/2012 Kantor Pusat: Jl. Seturan II CT XX/128 Yogyakarta Telp Perwakilan Jabodetabek: Graha Azza Grafika Perumahan Alam Asri B-1 No. 14 Serua Bojongsari Kota Depok Telp Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp ,00 (satu juta rupiah), atau pidanan penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima miliar rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima puluh juta rupiah).
3 PENGANTAR EDITOR Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community) yang akan berlaku mulai 1 Januari Pada saat itu pasar barang, jasa, dan investasi dapat secara bebas bergerak tanpa batasan geografis. Agar dapat bersaing dengan anggota ASEAN lainnya, maka bangsa ini perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, kualitas tenaga kerja Indonesia menjadi salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas ASEAN. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, 47,9% tenaga kerja Indonesia saat ini masih berpendidikan setingkat sekolah dasar (SD), 17,8% berpendidikan SMP, dan 24,5% setingkat SMA. Tenaga kerja yang berpendidikan tinggi jumlahnya baru mencapai 9,8%. Untuk mendapatkan SDM yang kompeten, produktif, dan berdaya saing, tentu diperlukan kerja keras dan komitmen dari semua pihak terkait. Buku ini berisi 8 tulisan mengenai isu-isu yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan yang ditulis dari beragam perspektif sesuai dengan kepakaran penulisnya yang berasal dari tiga bidang yang berada di bawah unit kerja Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI, yaitu Bidang Pengkajian, masing-masing Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Bidang Kesejahteraan Sosial, dan Bidang Hukum. Diawali dengan tulisan mengenai pengupahan dari Sahat Aditua Fandhitya Silalahi yang berjudul Pengupahan di Indonesia: Sejarah dan Perbaikan Kebijakan. Penulis berpendapat bahwa kebijakan upah minimum yang telah diimplementasikan di Indonesia dengan menjadikan dasar penghitungan kebutuhan hidup layak (KHL) sebenarnya telah cukup baik, namun untuk meningkatkan objektivitas KHL dalam penyusunan upah minimum, pihak Pemerintah perlu mengakomodasi pandangan kalangan pengusaha yang mengeluhkan beberapa komponen KHL yang dipandang terlalu berlebihan bagi pekerja lajang. Penekanan sebaiknya bukan pada jumlah, melainkan pada kualitas dan tingkat urgensi kebutuhan akan komponen tersebut. Penulis mengusulkan model pengupahan sektoral untuk mencapai upah yang berkeadilan. Potensi perselisihan antara kalangan pengusaha dan pekerja dapat diatasi jika pihak pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja duduk iii
4 bersama untuk menetapkan tingkat upah sektoral disertai pembahasan,mengenai kriteria kinerja sehingga implementasi upah sektoral dapat berbanding lurus dengan tingkat produktivitas dan keuntungan perusahaan. Jejak Indonesia sebagai sebuah negara agraris masih terlihat dari melimpahnya SDM di sektor pertanian. Ironisnya fenomena industrialisasi di negara ini menyebabkan kontribusi tenaga kerja sektor pertanian cenderung menurun dibandingkan sektor industri dan sektor jasa. Hal ini dianalisis oleh Iwan Hermawan dalam tulisan pada Bab II berjudul Peran Tenaga Kerja Sektor Pertanian terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Perspektif Model Lewis- Ranis-Fei. Penulis menggunakan Model Lewis-Ranis-Fei sebagai kerangka kerja untuk menganalisis peran tenaga kerja sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil analisis antara lain menunjukkan bahwa (1) Penurunan kontribusi sektor pertanian menunjukkan adanya industrialisasi, namun kondisi ini kontradiksi dengan sumber dayanya yang berlimpah, (2) kontribusi tenaga kerja sektor pertanian terhadap angkatan kerja cenderung terus menurun walaupun kontribusi sektor pertanian terhadap PDB cenderung meningkat. Model pembangunan ekonomi dualistik antara sektor pertanian dan nonpertanian menunjukkan bahwa surplus tenaga kerja sektor pertanian berkurang dan mulai terjadi kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian, namun kondisi ini belum menstimulasi kenaikan upah di sektor pertanian, dan (3) kontribusi tenaga kerja sektor pertanian memiliki nilai tambah terkecil dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Oleh sebab itu agroindustri dapat dijadikan sebagai jembatan untuk menjalankan transisi ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industri/nonpertanian. Krisis ekonomi yang terjadi beberapa waktu lalu membuktikan bahwa sektor informal merupakan sektor yang tahan banting dan relatif paling tidak terpengaruh oleh krisis tersebut. Jumlah tenaga kerja di sektor informal mendominasi total tenaga kerja yang ada di Indonesia dan ke depan cenderung akan terus meningkat jumlahnya. Pentingnya perlindungan kesehatan bagi tenaga kerja sektor ini diangkat oleh Tri Rini Puji Lestari pada Bab III berjudul Perlindungan Kesehatan Kerja bagi Tenaga Kerja Sektor Informal. Dari aspek ekonomi, penyelenggaraan kesehatan kerja yang baik akan memberikan dampak yang sangat menguntungkan, karena dapat meningkatkan produktivitas. Menurut penulis, beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan perlindungan kesehatan kerja pada tenaga kerja sektor informal antara lain: (1) Pengembangan jejaring kesehatan kerja; (2) Peningkatan upaya kesehatan kerja dan pencegahan penyakit; (3) Sistem informasi kesehatan kerja; (4) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM kesehatan kerja berbasis kompetensi; dan (5) Membangun komitmen kesehatan kerja dalam pembangunan kesehatan dan pembangunan Indonesia. iv
5 Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam proses produksi. Orientasi untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya terkadang mengabaikan kondisi pekerja sebagai manusia yang memiliki kebutuhan jasmani dan rohani. Banyak tenaga kerja yang diperlakukan layaknya mesin dan kurang diperhatikan kualitas kesehatannya. Padahal kesehatan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Hal ini diangkat oleh Elga Andina melalui tulisan pada Bab IV berjudul Perlindungan Kesehatan Jiwa Tenaga Kerja dalam RUU tentang Kesehatan Jiwa. Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesehatan Jiwa dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada segenap masyarakat Indonesia dari gangguan kejiwaan, termasuk tenaga kerja. RUU ini diharapkan menjadi pionir dalam pengelolaan segala aspek kehidupan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosialnya. Norma yang diatur dalam RUU Kesehatan Jiwa, diharapkan dapat mendorong perbaikan pengaturan ketenagakerjaan yang selama ini masih berfokus pada kesehatan fisik. Kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia yang belum dapat memenuhi hidupnya secara layak menyebabkan masih banyaknya anak yang menjadi pekerja. Mereka terpaksa bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pentingnya pengawasan terhadap pekerja anak menjadi topik tulisan pada Bab V dengan judul Meningkatkan Pengawasan pada Pekerja Anak di Jermal oleh Herlina Astri. Menurut penulis, munculnya pekerja anak banyak dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kemiskinan, urbanisasi, sosial budaya, pendidikan, perubahan proses produksi serta lemahnya pengawasan dan minimnya lembaga untuk rehabilitasi. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan pekerja anak, namun hasilnya belum optimal. Demikian pula dengan masalah pekerja anak di jermal, sampai saat ini pun belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Padahal bentuk pekerjaan di jermal tergolong dalam jenis pekerjaan terburuk bagi anak. Penghapusan pekerja anak di jermal sangat mendesak untuk dilakukan. Para pekerja anak yang berada di jermal seyogianya dapat dicarikan tempat yang lebih layak, agar terhindar dari praktik eksploitasi. Penghapusan pekerja anak di jermal perlu dijadikan sebagai program yang bersifat urgent dengan pengawasan yang efektif dan efisien. Berkaitan dengan upaya penghapusan anak sebagai pekerja, penulis mengusulkan agar Pemerintah mempunyai target untuk menghapus pekerja anak secara tuntas, melalui suatu kebijakan yang bersifat nasional dengan upaya penghapusan kemiskinan yang telah terstruktur. Terbatasnya lapangan kerja di dalam negeri dan keinginan untuk memperbaiki taraf hidup menyebabkan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja ke luar negeri terus meningkat. Namun demikian, rendahnya v
6 kualitas TKI menyebabkan sebagian besar dari mereka bekerja di sektor informal sehingga rentan terhadap berbagai masalah. Permasalahan yang dihadapi oleh TKI tidak hanya terjadi ketika mereka sedang bekerja di luar negeri, tetapi juga dapat muncul pada saat perekrutan, ketika mereka berada di penampungan sebelum diberangkat ke negara tujuan, dan ketika TKI kembali ke tanah air. Sejauh ini, perlindungan TKI sejak pra-penempatan, selama penempatan dan purna penempatan, belum terlaksana secara optimal. Perlunya perlindungan dari sisi hukum terhadap TKI dibahas dalam Bab VI melalui tulisan berjudul Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan tentang Tanggung Jawab Negara dalam Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang ditulis oleh Shanti Dwi Kartika. Menurut penulis, Undang- Undang tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (UU PPTKILN) sebagai kaidah hukum mempunyai hubungan yang disharmonis dengan peraturan perundang-undangan dalam hierarki yang berlaku di Indonesia baik secara vertikal maupun horizontal. Oleh karena itu perlu diadakan perubahan terhadap UU PPTKILN dengan memperhatikan harmonisasi peraturan perundang-undangan, terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab negara agar tidak terjadi tumpang tindih pengaturan dan kewenangan serta disharmonsi peraturan perundang-undangan. Perubahan tersebut antara lain berkaitan dengan pendelegasian pasal-pasal yang mengatur tentang urusan-urusan wajib yang menjadi kewenangan daerah, pengawasan dan mekanisme pengawasan, dan meningkatkan kewenangan pemerintah daerah dalam perlindungan TKI dengan menghapuskan ketentuan Pasal 23. Tulisan pada bab selanjutnya (Bab VII) masih membahas mengenai TKI, terutama yang terkait dengan TKI perempuan. Tulisan berjudul Pemeriksaan Psikologi dalam Proses Penempatan Pekerja Migran Perempuan Sektor Rumah Tangga dari Sulis Winurini ini menyatakan perlunya pemeriksaan psikologi dalam penempatan pekerja migran perempuan sektor rumah tangga. Mengacu kepada National Academy of Sciences, penulis menyatakan bahwa pemeriksaan psikologi merupakan metode terbaik, teradil, dan terakurat untuk memberi gambaran terkait individu. Pada praktiknya, pemeriksaan psikologi belum dilaksanakan sebagaimana yang diatur dalam UU PPTKILN dan peraturan pelaksananya. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan fungsi penempatan pekerja migran perlu dilakukan pemeriksaan psikologi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya ini tidak hanya akan berimplikasi pada proses penempatan, namun juga pada perlindungan pekerja migran perempuan sektor rumah tangga secara keseluruhan. Buku ini ditutup dengan tulisan mengenai pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja untuk menghadapi persaingan di tingkat regional, yaitu Pasar Bebas ASEAN. Tulisan pada Bab VIII dari Edmira Rivani ini berjudul vi
7 Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean Penulis berpendapat peluang terjadinya migrasi tenaga kerja berpotensi menguntungkan bagi Indonesia, mengingat tingkat pengangguran di negara ini relatif lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainnya. Sayangnya saat ini Indonesia baru mampu menyediakan lebih banyak tenaga kerja untuk sektor informal. Mengingat rendahnya kualitas tenaga kerja Indonesia. Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja ini akan mengakibatkan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan formal dengan tingkat keterjaminan yang relatif lebih baik, terutama ketika bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya. Dengan demikian, harus ada perbaikan mutu atau kualitas dari tenaga kerja Indonesia, supaya mempunyai nilai lebih yang ditawarkan kepada penyedia kerja agar dapat dipertimbangkan di pasar lokal maupun global. Agar tenaga kerja Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi, diperlukan input penunjang tenaga kerja yang meliputi kesehatan, pendidikan, komunikasi, dan teknologi. vii
8
9 DAFTAR ISI Pengantar Editor... iii Daftar Isi... ix BAB I PENGUPAHAN DI INDONESIA: SEJARAH DAN PERBAIKAN KEBIJAKAN oleh: Sahat Aditua Fandhitya Silalahi... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. UPAH DAN SISTEM PENGUPAHAN... 2 C. SEJARAH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI INDONESIA... 4 D. MODEL KEBIJAKAN UPAH... 8 E. PERBAIKAN INDIKATOR KEBUTUHAN HIDUP LAYAK... 9 F. TINJAUAN TERHADAP KEMUNGKINAN KEBIJAKAN UPAH MINIMUM SEKTORAL...12 G. SIMPULAN...14 DAFTAR PUSTAKA...15 BAB II PERAN TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA: PERSPEKTIF MODEL LEWIS-RANIS-FEI oleh: Iwan Hermawan...17 A. PENDAHULUAN...17 B. TINJAUAN TEORI DAN EMPIRIS...21 C. HASIL DAN PEMBAHASAN...27 D. PENUTUP...34 DAFTAR PUSTAKA...35 ix
10 BAB III PERLINDUNGAN KESEHATAN KERJA BAGI TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL oleh: Tri Rini Puji Lestari...37 A. PENDAHULUAN...37 B. KESEHATAN KERJA...39 C. KONDISI KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA SEKTOR INFORMAL...42 D. HARAPAN KE DEPAN...46 E. KESIMPULAN...48 DAFTAR PUSTAKA...49 BAB IV PERLINDUNGAN KESEHATAN JIWA TENAGA KERJA DALAM RUU TENTANG KESEHATAN JIWA oleh: Elga Andina...51 A. PENDAHULUAN...51 B. SUMBER STRES KERJA DI INDONESIA...53 C. PENTINGNYA KESEHATAN JIWA BAGI TENAGA KERJA...56 D. RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KESEHATAN JIWA...57 E. TENAGA KERJA RENTAN GANGGUAN KEJIWAAN...58 F. KELOMPOK TENAGA KERJA YANG RENTAN TERHADAP PERMASALAHAN KEJIWAAN...60 G. UPAYA KESEHATAN JIWA TENAGA KERJA DALAM RUU TENTANG KESEHATAN JIWA...63 H. SUBSTANSI YANG DIATUR DALAM RUU TENTANG KESEHATAN JIWA...64 I. PENUTUP...65 DAFTAR PUSTAKA...66 BAB V MENINGKATKAN PENGAWASAN PADA PEKERJA ANAK DI JERMAL oleh: Herlina Astri...69 A. PENDAHULUAN...69 B. KERANGKA KONSEPTUAL...70 x
11 C. PEMBAHASAN...73 D. PENUTUP...81 DAFTAR PUSTAKA...83 BAB VI HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG TANGGUNG JAWAB NEGARA DALAM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI oleh: Shanti Dwi Kartika...85 A. PENDAHULUAN...85 B. KERANGKA PEMIKIRAN...88 C. ANALISIS...94 D. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA BAB VII PEMERIKSAAN PSIKOLOGI DALAM PROSES PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN SEKTOR RUMAH TANGGA oleh: Sulis Winurini A. PENDAHULUAN B. KERANGKA TEORI C. URGENSI PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS DALAM PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN SEKTOR RUMAH TANGGA D. KOMITMEN PEMERINTAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS CALON PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN SEKTOR RUMAH TANGGA E. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA BAB VIII PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 oleh: Edmira Rivani A. PENDAHULUAN B. TINJAUAN PUSTAKA xi
12 C. PEMBAHASAN D. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA INDEKS xii
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Editor: Sali Susiana KEBIJAKAN PEMERINTAHAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Kebijakan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Perpustakaan
Lebih terperinciPrayudi POSISI BIROKRASI DALAM PERSAINGAN POLITIK PEMILUKADA
Prayudi POSISI BIROKRASI DALAM PERSAINGAN POLITIK PEMILUKADA Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Posisi Birokrasi dalam Persaingan Politik Pemilukada Perpustakaan
Lebih terperinciUjianto Singgih Prayitno KONTEKSTUALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Ujianto Singgih Prayitno KONTEKSTUALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Kontekstualisasi Kearifan Lokal
Lebih terperinciSINKRONISASI DAN HARMONISASI HUKUM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH: STUDI DI PROVINSI BALI
SINKRONISASI DAN HARMONISASI HUKUM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH: STUDI DI PROVINSI BALI Penyunting: Puteri Hikmawati, S.H., M.H. Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika
Lebih terperinciPenyunting: DR. Harsanto Nursadi, S.H., M.Si. PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT SENGKETA TANAH DI INDONESIA
Penyunting: DR. Harsanto Nursadi, S.H., M.Si. PUTUSAN PENGADILAN TERKAIT SENGKETA TANAH DI INDONESIA Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Putusan Pengadilan
Lebih terperinciDinamika Politik Pemekaran Daerah
Dinamika Politik Pemekaran Daerah Penyunting: Indra Pahlevi Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Dinamika Politik Pemekaran Daerah Perpustakaan Nasional: Katalog
Lebih terperinciPOTENSI DAN MASALAH PULAU PERBATASAN: KABUPATEN PULAU MOROTAI DAN KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT
POTENSI DAN MASALAH PULAU PERBATASAN: KABUPATEN PULAU MOROTAI DAN KABUPATEN PULAU RAJA AMPAT Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, M.A. Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan
Lebih terperinciDr.jur Udin Silalahi, SH., LL.M. KAJIAN SEPUTAR PROBLEMATIKA KEUANGAN NEGARA, ASET NEGARA, DAN KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN
Dr.jur Udin Silalahi, SH., LL.M. KAJIAN SEPUTAR PROBLEMATIKA KEUANGAN NEGARA, ASET NEGARA, DAN KEKAYAAN NEGARA YANG DIPISAHKAN Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013
Lebih terperinciPENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi. Sri Nurhayati Qodriyatun
PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi Sri Nurhayati Qodriyatun Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan
Lebih terperinciJudul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal
Diterbitkan Oleh: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI dan DIAN RAKYAT 2016 Judul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Jumlah Halaman Isi: 147
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Kerjasama INDONESIA - AS DI SEKTOR PERTAMBANGAN
Upaya Peningkatan Kerjasama INDONESIA - AS DI SEKTOR PERTAMBANGAN (Studi di PT. Freeport Indonesia dan PT. Newmont Nusa Tenggara) Editor: Humphrey Wangke Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia
Lebih terperinciPENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Penyunting: Dr. Indah Harlina, S.H., M.H. PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Perpustakaan Nasional:
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SOSIAL: WACANA, IMPLEMENTASI DAN PENGALAMAN EMPIRIK. Penyunting: Dr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si
PEMBANGUNAN SOSIAL: WACANA, IMPLEMENTASI DAN PENGALAMAN EMPIRIK Penyunting: Dr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI 2010 1 Pembangunan
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM-MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BATAM (Sebuah Perspektif Intervensi Sosial)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM-MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BATAM (Sebuah Perspektif Intervensi Sosial) Penulis: Hartini Retnaningsih Editor: Yulia Indahri Pusat Pengkajian, Pengolahan Data Dan Informasi
Lebih terperinciTENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN. Penyunting: Sali Susiana
TENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN Penyunting: Sali Susiana Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Lebih terperinciHumphrey Wangke TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP INDONESIA
Humphrey Wangke TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP INDONESIA Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan
Lebih terperinciINTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21
INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, MA Penulis: Lisbet, SIP, MSi Dina Martiany, SH,
Lebih terperinciKEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke
KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA Penyunting Humphrey Wangke Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2011
Lebih terperinciBunga Rampai Model Penyelenggaraan
Bunga Rampai Model Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik Bunga Rampai Model Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik Oleh: Ahmad Budiman Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat
Lebih terperinciFUNGSI LEGISLASI: PEmbENtUkAN dan PELAkSANAAN beberapa UNdANG-UNdANG republik INdoNESIA
FUNGSI LEGISLASI: Pembentukan dan Pelaksanaan Beberapa Undang-Undang Republik Indonesia FUNGSI LEGISLASI: Pembentukan dan Pelaksanaan Beberapa Undang-Undang Republik Indonesia Penyunting: DR. Harsanto
Lebih terperinciEditor: DR. Lili Romli DPR RI PERIODE : Catatan Akhir Masa Bakti
Editor: DR. Lili Romli DPR RI PERIODE 2009 2014: Catatan Akhir Masa Bakti Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: DPR RI Periode 2009-2014: Catatan Akhir Masa Bakti
Lebih terperinciMASALAH NEGARA KEPULAUAN Di ERA GLOBALISASI
MASALAH NEGARA KEPULAUAN Di ERA GLOBALISASI MASALAH NEGARA KEPULAUAN Di ERA GLOBALISASI Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, MA Penulis: Dra. Adirini Pujayanti, M.Si Lisnawati, SSi, M.Si Yuni
Lebih terperinciREPRESENTASI PEREMPUAN DALAM LEMBAGA LEGISLATIF
Sali Susiana REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM LEMBAGA LEGISLATIF Pengantar: Sri Budi Eko Wardani Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Representasi Perempuan dalam
Lebih terperinciPEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM. Penyunting Poltak Partogi Nainggolan
PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM Penyunting Poltak Partogi Nainggolan Pusat Pengkajian dan Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI Tahun 2010 i PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN
Lebih terperinciProf. Dr. Syamsuddin Haris, M.Si. PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Prof. Dr. Syamsuddin Haris, M.Si. PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS DI PAPUA DAN ACEH
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI OTONOMI KHUSUS DI PAPUA DAN ACEH Penyunting: Lili Romli Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Kebijakan dan Implementasi Otonomi Khusus
Lebih terperinciHUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI.
HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI. Judul Buku: Hukum Ekonomi Penulis: Agung Eko Purwana, SE., MSI. Design Cover: Ahans Layout: Sony Sifatira Cetakan Pertama, 2011 ISBN: 978-979-3946-95-5 Penerbit:
Lebih terperinciPOLITIK PEMILUKADA 2010: Sebuah Kajian Terhadap Penyelenggaraan Pemilukada di Dumai dan Indragiri Hulu
POLITIK PEMILUKADA 2010: Sebuah Kajian Terhadap Penyelenggaraan Pemilukada di Dumai dan Indragiri Hulu POLITIK PEMILUKADA 2010: Sebuah Kajian Terhadap Penyelenggaraan Pemilukada di Dumai dan Indragiri
Lebih terperinciDr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dr. Ujianto Singgih Prayitno, M.Si. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Pemberdayaan Masyarakat Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
Lebih terperinciProf. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL
Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL 2016 SINERGI, PEMBIAYAAN, PERAN MASYARAKAT, DAN DAYA SAING DALAM
Lebih terperinciPerluasan Lapangan Kerja
VII Perluasan Lapangan Kerja Perluasan lapangan kerja untuk menciptakan lapangan kerja dalam jumlah dan mutu yang makin meningkat, merupakan sebuah keniscayaan untuk menyerap angkatan kerja baru yang terus
Lebih terperinciSanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 Ayat
Lebih terperinciBENTIK FORAMINIFERA SEBARAN PADA RECENT SEDIMEN
BENTIK FORAMINIFERA SEBARAN PADA RECENT SEDIMEN Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta PASAL 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI [LN 2004/133, TLN 4445]
UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI [LN 2004/133, TLN 4445] BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 102 (1) Dipidana dengan pidana penjara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak, serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, hal ini membuat Indonesia pantas disebut
Lebih terperinciLalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Edisi Revisi, ctk. Duabelas, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 234.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum ketenagakerjaan adalah semua peraturan hukum yang berkaitan dengan tenaga kerja baik sebelum bekerja, selama atau dalam hubungan kerja, dan sesudah hubungan
Lebih terperinciHUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL
HUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 44 PELANGGARAN TENTANG HAK CIPTA (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
Lebih terperinciUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
Lebih terperinciProf.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran
i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Faktor Faktor yang Mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi
Lebih terperinciISU PERDAGANGAN DAN INDUSTRI SEBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS DAERAH DALAM MENGAHADAPI GLOBALISASI DAN LIBERALISASI. Editor: Rusdy Syahra, Ph.
ISU PERDAGANGAN DAN INDUSTRI SEBAGAI KEBIJAKAN STRATEGIS DAERAH DALAM MENGAHADAPI GLOBALISASI DAN LIBERALISASI Editor: Rusdy Syahra, Ph.D Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal
Lebih terperinciPsikologi Bermain Anak Usia Dini. PrenadaMedia Group
Psikologi Bermain Anak Usia Dini Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang-Undang N0. 12 Tahun 1997,
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK KESEJAHTERAAN SOSIAL
EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK KESEJAHTERAAN SOSIAL PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN UPAYA MENUJU KESEJAHTERAAN PEKERJA (Studi di Provinsi Aceh dan Provinsi Nusa Tenggara Barat) Peneliti:
Lebih terperinciProf. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER
Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER 2014 Isu-isu Krusial ADMINISTRASI PUBLIK KONTEMPORER Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved ISBN :...
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
BAB VI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN PROVINSI JAWA TIMUR 014-2019 Pada bagian ini akan dikemukakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu upaya untuk mencapai pertumbuhan kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan
Lebih terperinciPeranan Subsidi terhadap Perekonomian Indonesia. Penyunting: Hariyadi, S.IP, M.P.P
Peranan Subsidi terhadap Perekonomian Indonesia Penyunting: Hariyadi, S.IP, M.P.P Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI 2010 i Peranan Subsidi Terhadap Perekonomian
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Integrasi subsistem dan komponennya
i Sistem Informasi Manajemen Integrasi subsistem dan komponennya Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Sistem Informasi Manajemen:
Lebih terperinciRUMAH DUTA REVOLUSI MENTAL KOTA SEMARANG. Diversi : Alternatif Proses Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku
Diversi : Alternatif Proses Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku Copyright@2017 Hak cipta dilindungi Undang-Undang Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Barangsiapa
Lebih terperinciWenny Hulukati ISBN :
1 PANDUAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SMA 2 UU No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat Hak Cipta pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Dr. Marzuki, M.Ag. Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup
Lebih terperinciRISET SUMBER DAYA MANUSIA. Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya
RISET SUMBER DAYA MANUSIA Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya Edisi REVISI diperbaru i dengan: Employe e s Self Testing
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atau struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional
Lebih terperinciCetakan 1, Januari 2016
DERADIKALISASI NUSANTARA Perang Semesta Berbasis Kearifan Lokal Melawan Radikalisasi dan Terorisme Copyright 2016 by Agus SB All rights reserved Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Desain Isi dan Sampul:
Lebih terperinciMudah Membuat Referensi & Bibliografi
Mudah Membuat Referensi & Bibliografi UU No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan
Lebih terperinciDR. IR. RIFARDI M.Sc. TEKSTUR SEDIMEN Sampling dan Analisis
DR. IR. RIFARDI M.Sc TEKSTUR SEDIMEN Sampling dan Analisis Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta PASAL 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
Lebih terperinciDr. Yansen T.P., M.Si
Revolusi RT Tiga Pilar Gerdema Strategi Revolusioner: Membangun Komunitas Rukun Tetangga yang Maju Sejahtera Dr. Yansen T.P., M.Si Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Lebih terperinciUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA Pasal 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara
Lebih terperinciPenyunting: Dr. Ronny Sautma Hotma Bako, S.H., M.H. KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI LAUT
Penyunting: Dr. Ronny Sautma Hotma Bako, S.H., M.H. KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI LAUT Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR RI dan Azza Grafika 2015 Judul: Kewenangan
Lebih terperinciKAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK BERBAGAI SEKTOR DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI BERDASARKAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL
KAJIAN KEBIJAKAN PUBLIK BERBAGAI SEKTOR DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI BERDASARKAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL Editor: Dr. jur. Udin Silalahi, SH., LL.M Pusat Pengkajian, Pengolahan Data, dan Informasi (P3DI)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keadaan pasar kerja yang dualistik dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dan
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam situasi perburuhan yang sifat dan dinamikanya semakin kompleks, upah masih tetap menjadi persoalan utama di negara berkembang seperti Indonesia. Keadaan pasar kerja
Lebih terperinciDr. Suranto, M.Pd. TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN KONTEMPORER
TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN KONTEMPORER Teori Belajar & Pembelajaran Kontemporer Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha sumber daya manusia yang diarahkan pada tujuan meningkatkan harkat, martabat dan kemampuan manusia.
Lebih terperinciTEORI DAN PRAKTIK PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK TESTING. Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Kons. & Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd.
TEORI DAN PRAKTIK PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK TESTING Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Kons. & Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Universitas
Lebih terperinciProf.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran
i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manajemen
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA DISNAKERTRANSDUK PROV. JAWA TIMUR Untuk mewujudkan agenda dan prioritas pembangunan di Jawa Timur berdasarkan visi, misi
Lebih terperinciV. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA
63 V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA Bab berikut membahas struktur pasar tenaga kerja yang ada di Indonesia. Tampak bahwa sebagian besar tenaga kerja Indonesia terserap di sektor jasa. Sektor jasa
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA PENSIUN SEKTOR KORPORASI
LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK TIM EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA PENSIUN SEKTOR KORPORASI disusun oleh: Asep Ahmad Saefuloh Ahmad Sani Alhusain Sahat Aditua F. Silalahi T. Ade Surya
Lebih terperinciSanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan
Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau
Lebih terperinciFeliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis
Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis Etika Bisnis Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusifbagi Pencipta atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menganggap pengangguran bukan masalah ketenagakerjaan yang serius
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sampai era tahun 1980-an, para analis ketenagakerjaan pada umumnya menganggap pengangguran bukan masalah ketenagakerjaan yang serius (Depnakertrans, 2004a).
Lebih terperinciMENCERMATI PENERBITAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA
MENCERMATI PENERBITAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA Oleh: Arrista Trimaya * Naskah diterima: 30 Januari 2015; disetujui: 12 Februari 2015 Menteri
Lebih terperinciMendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008
Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008 Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang HAK CIPTA 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
Lebih terperinciProfil Pekerjaan yang Layak INDONESIA
Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Ringkasan Selama 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami perubahan sosial dan politik luar biasa yang telah membentuk latar belakang bagi pekerjaan layak di negeri
Lebih terperinciPerbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
6 Perbedaan dengan Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi Bagaimana Ketentuan Mengenai dalam Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi? Undang Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciDOMINASI PENUH MUSLIHAT AKAR KEKERASAN DAN DISKRIMINASI
H A R Y A T M O K O DOMINASI PENUH MUSLIHAT AKAR KEKERASAN DAN DISKRIMINASI Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan
Lebih terperinciCAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak
CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA Abstrak yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan,pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja yang luas. Di
Lebih terperinciPENGANTAR STUDI HUKUM ISLAM
PENGANTAR STUDI HUKUM ISLAM DAN PERMASALAHAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA Dr. Marzuki, M.Ag. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 : 1. Hak Cipta
Lebih terperinciAnalisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang
Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SAKSI PELANGGARAN 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa
Lebih terperinciPEDOMAN PENGUPAHAN. Industri Manufaktur MUNAWIR HARIS
PEDOMAN PENGUPAHAN Industri Manufaktur MUNAWIR HARIS Pedoman Pengupahan Industri Manufaktur Penulis : Munawir Haris Penyunting : Ali Imron Hamid, Ata Khilafia, dan Tim Penyunting Penerbit PPM Tata Letak
Lebih terperinciPUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) Dr.drg. Rosihan Adhani, SSos, MS Sampul dan Tata Letak Isi: Tim Pustaka Banua Cetakan II: Juli 2015 ISBN: 978-602-9857-51-1
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XIII/2015 Pembentukan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, Pengusungan Pasangan Calon oleh Partai Politik, Sanksi Pidana Penyalahgunaan Jabatan dalam Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN
BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 9,5 persen berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Kerja merupakan fitrah manusia yang asasi.
Lebih terperinciMEMAHAMI BEBERAPA POINT PENTING YANG DIATUR DALAM RPP PENGUPAHAN
MEMAHAMI BEBERAPA POINT PENTING YANG DIATUR DALAM RPP PENGUPAHAN JAKARTA, 20 OKTOBER 2015 DPN APINDO Pentingnya Pengupahan diatur dalam Peraturan Pemerintah Selama ini pengaturan terkait penetapan upah
Lebih terperinciSegala sesuatu yang harus diketahui tentang. Home. schooling INDAH HANACO
I Love Homeschooling Segala sesuatu yang harus diketahui tentang Home schooling INDAH HANACO I Love Homeschooling Segala sesuatu yang harus diketahui tentang Homeschooling Undang-undang Republik Indonesia
Lebih terperinciProf.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran
i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Mengenal Sistem Informasi Manajemen Bandung: Lingga jaya,
Lebih terperinciEdisi Revisi. pemahaman individu Teknik Nontes
Edisi Revisi pemahaman individu Teknik Nontes Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang- Undang No.
Lebih terperinciPERDAGANGAN ORANG (TRAFFICKING) TERUTAMA PEREMPUAN & ANAK DI KALIMANTAN BARAT
PERDAGANGAN ORANG (TRAFFICKING) TERUTAMA PEREMPUAN & ANAK DI KALIMANTAN BARAT BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, ANAK, MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI KALIMANTAN BARAT JL. SULTAN ABDURRACHMAN NO.
Lebih terperinciProf.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran
i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Pengantar Metodologi Penelitian Bandung: Lingga jaya, 2017,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama pemerintah dari masa ke masa. Permasalahan ini menjadi penting mengingat erat kaitannya dengan
Lebih terperinciDAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Formatted: Left: 3,25 cm, Top: 1,59 cm, Bottom: 1,43 cm, Width: 35,56 cm, Height:
Lebih terperinci101 Ide. Multifungsi. Ruang Luar Kaya Manfaat. Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan
101 Ide Multifungsi IKUTI! LOMBA DESAIN RUMAH Total Hadiah 45 juta Simak Infonya di Halaman 37 Ruang Luar Kaya Manfaat Rahasia di Balik Dinding: Manfaatkan dan Optimalkan Sesuai Kebutuhan Pojok Tersembunyi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat), tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara hukum sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara Indonesia
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 51/PUU-XIII/2015 Pembentukan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, Pengusungan Pasangan Calon oleh Partai Politik, Sanksi Pidana Penyalahgunaan Jabatan dalam Penyelenggaraan
Lebih terperinciEKONOMI MIKRO (Pendekatan Matematis dan Grafis) Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
EKONOMI MIKRO (Pendekatan Matematis dan Grafis) Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S. yulihariyati@ymail.com 2007 i EKONOMI MIKRO Diterbitkan oleh : CSS Fax. 0331-489771 Hak Cipta @ 2007 Cover/Layout: Mas Adi Kurniawan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENANGANAN MASALAH PILKADA ANDI APRASING,SH.MH
IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN MASALAH PILKADA ANDI APRASING,SH.MH i Sanksi Pelanggaran Hak Cipta Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta
Lebih terperinciSri Subanti TEORI PELUANG SEBELAS MARET UNIVERSITY PRESS. iii
TEORI PELUANG i Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta 1. Barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimensi masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih serius dengan penyebab
Lebih terperinciKerangka Analisis untuk Mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan Kewajiban Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia untuk di Indonesia
Tujuan 8: Mempromosikan keberlajutan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan yang produktif dan menyeluruh, serta perkerja layak bagi semua Hak untuk Bekerja sebagai Hak Asasi Manusia
Lebih terperinciKELOMPOK, ORGANISASI & KEPEMIMPINAN
KELOMPOK, ORGANISASI & KEPEMIMPINAN Oleh: Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., MSi SETIA AGRI i KELOMPOK, ORGANISASI & KEPEMIMPINAN PENULIS: Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., MSi DESAIN COVER: Dewata
Lebih terperinci