Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari Nama : Susilawati Imas NIM : 10210 948 Email : - PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP ) SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Susilawati Imas: Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari. Penelitian ini dilakukan berawal dari rendahnya minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca pemahaman. Hal ini mengindikasikan belum optimalnya pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas V di SDN 2 Neglasari. Oleh karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa, mengetahui keefektifan pendekatan CTL ( Contextual Teaching and Learning), dan mengetahui perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan CTL ( Contextual Teaching and Learning). Hasil penelitian diperoleh deskripsi bahwa untuk meningkatkan Pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas V di SDN 2 Neglasari adalah melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Hasilnya adalah: Kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hipotesis yang diusulkan penulis terbukti, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara sebelum Learning dengan sesudah menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Pembelajaran membaca dengan Learning lebih berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran membaca tanpa menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan Contextual Teaching Learning diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 58,22 dan post test sebesar 85,77 dengan hasil kemampuan membaca pemahaman meningkat sebesar 25,77. Hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh dengan harga t hitung 17,105> t tabel 2,02 kepercayaan 95%. Kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada dasarnya semua siswa mampu menjawab pertanyaannya, tetapi dengan diadakannya perlakuan yang berbeda maka didapatkan perbedaan kemampuan membaca pemahaman.perlakuan yang dilakukan penulis Learning. Pada saat penulis menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning, respon siswa cukup baik, mereka semangat melakukan langkah-langkah dalam pendekatan CTL yang dipandu oleh penulis. Penggunaan pendekatan CTL pada pembelajaran membaca pemahaman efektif untuk digunakan. Kata Kunci : Pembelajaran, Membaca Pemahaman, dan CTL (Contextual Teacing And Learning) PENDAHULUAN Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Bahasa pada dasarnya merupakan proses interaktif dan komunikatif yang ditekankan pada 1
aspek-aspek bahasa. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpatisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dan bab 8 mengemukakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan pandangan di atas maka upaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa indonesia melalui implementasi studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Pendekatan contextual teaching and learning (CTL) merupakan salah satu rambu-rambu peningkatan keterampilan berbahasa yang diberikan kepada peserta didik. Proses belajar mengajar yang tidak didukung oleh guru yang tidak bisa mengembangkan pembelajaran secara inovatif maka akan mengakibatkan keadaan kelas menjadi pasif. Hal ini jelas akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (wina sanjaya 2006: 253 ). Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Petama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secra fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan seharihari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian 2
dulupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan materi yang disajikan secara sistematis dengan kenyataan di masyarakat, diharapkan peserta didik mampu menyerap materi tentang berbagai hal, mampu mencari sumber, mengumpulkan, menyaring, dan menyerap pelajaran sebanyak-banyaknya sekaligus dapat berlatih mengenai Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran membaca pemahaman yaitu teks bacaan. Seorang peserta didik akan berhasil dalam belajarnya jika pada dirinya ada keinginan untuk membaca, ini merupakan prinsip utama dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran membaca pemahaman di SDN 2 Neglasari pada dasarnya belum mencapai hasil maksimal, Hal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan para peserta didik dalam menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasannya dalam memahami bacaan. Bertolak dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang: Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL ( Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari. KAJIAN TEORI DAN METODE 1. Kajian Teori Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 dan bab 8 mengemukakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan tersebut akan diperoleh salah satunya adalah dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan CTL ( Contextual Teaching and Learning). Pembelajaran CTL ( Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antaramateri yang diajarkannya dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni konstruktivisme (Constructivisme), bertanya ( Question), menemukan (I nquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan ( Modelling), dan penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assesment). 2. Metode Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data.sebab data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian.maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu mengungkapkan atau menuliskan permasalahan yang aktual serta berusaha memaparkan suatu gejala peristiwa atau kejadian yang terjadi apa adanya. 3
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Menurut Keirl dan Miller dalam Lexy J. Moleong (2002:3) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Tujuan penggunaan metode ini adalah selain untuk mendeskripsikan juga menganalisis Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL ( Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Objek Penelitian Setelah melakukan pengumpulan data melalui penelitian di sekolah, penulis akan melakukan pengolahan data. Data yang telah diolah kemudian di uji taraf signifikannya.hal tersebut penulis lakukan untuk mengetahui berhasil tidaknya penelitian yang telah penulis lakukan. 2. Pengolahan Data Hasil Pre Test dan Post Test Membaca Pemahaman Untuk menganalisis, hasil yang menggunakan pre test dan post test maka penulis menggunakan rumus: - Mencari devisiasi (mean perbedaan pre test dan post test) (Arikunto, 2006:307) - Mencari jumlah kuadrat deviasi dengan menggunakan rumus: (Arikunto,2006:308) - Menentukan perbedaan hasil pre test dan post test dengan menggunakan rumus: ( ) Keterangan: (Arikunto, 2006:306) Md: mean dari perbedaan pre test dan post test xd: deviasi masing-masing subjek (d-md) : jumlah kuadrat deviasi : subjek pada sampel.b: ditentukan dengan N 1. Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: db N-1 ( 1) Melihat nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95% Uji signifikansi koefisien t dengan ketentuan : Jika t hitung< t tabel, maka H 0 diterima atau hipotesis kerja ditolak Jika t hitung> t tabel, maka H 0 diterima atau hipotesis kerja diterima Subjek Tabel Hasil Pre Test dan Post Test Pre Test Post Test Gain (d). (Post test - Pre test) 1. 80 100 20 2. 80 100 20 3. 80 100 20 4. 60 80 20 5. 60 80 20 6. 40 60 20 7. 40 100 60 8. 60 100 40 4
9. 60 80 20 10. 60 100 40 11. 60 80 20 12. 60 80 20 13. 60 80 20 14. 60 80 20 15. 60 80 20 16. 60 80 20 17. 80 100 20 18. 60 80 20 19. 40 80 60 20. 60 80 20 21. 60 80 20 22. 60 80 20 23. 40 80 60 24. 60 80 20 25. 40 60 20 26. 60 80 20 27. 60 80 20 28. 60 100 40 29. 60 100 40 30. 60 80 20 31. 60 100 40 32. 60 80 20 33. 60 80 20 34. 60 80 20 35. 60 80 20 36. 60 100 40 37. 60 100 40 38. 60 80 20 39. 60 80 20 40. 60 80 20 41. 80 100 20 42. 60 100 40 43. 60 80 20 44. 60 100 40 45. 60 80 40 N 45 2700 58,222 1. Mean deviasi 3860 85,777 25,778 1160 Tes signifikansi untuk data di atas adalah dengan menggunakan rumus. 2. Koefisien t 25,778 ( 1) ( ) 34.400,, 34.400 29.902,22 4.497,778,.,.,,, 3. Mencari derajat kebebasan db N 1 Nilai 45 1 44 17,105 (17,105) dikonsultasikan dengan tabel nilai t, d.b. 45-144, taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95%, karena db 44, maka harga t tabel terhitung (17,105) > t tabel (2,02). 3. Pengujian Hipotesis 2,02 dengan demikian Dari hasil perhitungan tes keterampilan membaca diketahui t hitung adalah 17,105 dan t tabel 2,02. Kedua harga t tersebut kemudian dibandingkan untuk menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: 5
a. Jika t hitung < t tabel, maka hipotesis nol diterima atau hipotesis kerja ditolak. b. Jika thitung > t tabel, maka hipotesis nol ditolak atau hipotesis kerja diterima. Hal ini berarti bahwa 17,105> 2,02 atau t hitung > t tabel. Jadi, dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja yang berbunyi Ada perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas V SDN 2 Neglasari tahun pelajaran 2011/2012 sesudah Learning(CTL). Dinyatakan diterima atau terbukti. 4. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah proses pengolahan data dilakukan, penulis membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas V SDN 2 Neglasari dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning(CTL). Seperti yang telah penulis lakukan pada pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan Learning berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini terlihat dari hipotesis yang diusulkan penulis terbukti, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning dengan sesudah menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Pembelajaran membaca dengan Learning lebih berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran membaca tanpa menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan Contextual Teaching Learning diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 58,22 dan post test sebesar 85,77 dengan hasil kemampuan membaca pemahaman meningkat sebesar 25,77. Hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh dengan harga t hitung 17,105> t tabel 2,02 kepercayaan 95%. Kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada dasarnya semua siswa mampu menjawab pertanyaannya, tetapi dengan diadakannya perlakuan yang berbeda maka didapatkan perbedaan kemampuan membaca pemahaman.perlakuan yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning. Pada saat penulis menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning, respon siswa cukup baik, mereka semangat melakukan langkah-langkah dalam pendekatan CTL yang dipandu oleh penulis. Penggunaan pendekatan CTL pada pembelajaran membaca pemahaman efektif untuk digunakan. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi pada bab IV dapat disimpulkan bahwa pada tahap membaca pemahaman tanpa menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan membaca pemahaman dengan menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat disimpulkan: 1. Kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan Learning berjalan sesuai dengan harapan. 6
Hal ini terlihat dari hipotesis yang diusulkan penulis terbukti, yaitu ada perbedaan yang signifikan antara sebelum menggunakan Learning dengan sesudah menggunakan Learning. 2. Pembelajaran membaca dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning lebih berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran membaca tanpa menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data kemampuan membaca pemahaman dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning diperoleh skor rata-rata pre test sebesar 58,22 dan post test sebesar 85,77 dengan hasil kemampuan membaca pemahaman meningkat sebesar 25,77. Hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh dengan harga t hitung 17,105> t tabel 2,02 kepercayaan 95%. 3. Kemampuan siswa dalam membaca pemahaman pada dasarnya semua siswa mampu menjawab pertanyaannya, tetapi dengan diadakannya perlakuan yang berbeda maka didapatkan perbedaan kemampuan membaca pemahaman.perlakuan yang dilakukan penulis menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning. 4. Pada saat penulis menggunakan Learning, respon siswa cukup baik, mereka semangat melakukan langkah-langkah dalam pendekatan CTL yang dipandu oleh penulis. Penggunaan pendekatan CTL pada pembelajaran membaca pemahaman efektif untuk digunakan. DAFTAR PUSTAKA - Aminuddin. (2010). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Algensindo. - Arikunto. Suharsimi. (200 6). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. - Bogdan dan Taylor. (1993). Kulitatif Dasardasar Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional. - Elaine B. Johnson. Kontextual Teaching and Learning Kontextual Teaching and Learning. Tersedia: http://kafeilmu.com/2011/05/definisipembelajaran-kontekstualctl.html#ixzz1cz74hsyl. [05 Desember 2010]. - Http://Fauzanprince.Blog.Com/2009/02/13/ Definisi-Dan-Tujuan-Menulis/ - Http://www.wikimu.com/News/DisplayNews. aspx?id18374 - Nana Syaodih Sukmadinata. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. - Nazir. Moh. Ph. D(2003). Metode Penelitian (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. - Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses. - Rusyana (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponogoro. - Surakhmad. (1994). Metodologi Research Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito. - Tarigan, H. G. (1986). Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 7