PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau telo jendal adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga euphorbiaceae.

IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT

IbM PENGUSAHA KERUPUK KARAK DI DESA DUKUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MAKANAN SEHAT DAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA

E-DIMAS, 8(2), ISSN (Print) dan ISSN (Online) Available Online at

PENINGKATAN EFISIENSI DAN PENDAMPINGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN KEUANGAN PADA KUBE MANDIRI BERKAH DESA/KECAMATAN LUMBIR, KABUPATEN BANYUMAS

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak

Peningkatan Daya Saing Produk Melalui Kreasi Makanan Berbahan Baku Hasil Pertanian Lokal

IbM KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA ANEKA KERIPIK DAN SALE PISANG DESA WONODADI KULON

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI SAGON BAKAR SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK, PERLUASAN PANGSA PASAR DAN PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA PADA HOME INDUSTRY RENGGINANG ABSTRAK ABSTRACT

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

PERBAIKAN METODE PENCAMPURAN-PEMANASAN ADONAN UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI BAKPIA KEMUSUK

ANALISIS MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN VARIASI SUDUT PISAU TERHADAP KETEBALAN IRISAN

PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA DI DUSUN CANDRAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KRIPIK BONGGOL PISANG

Artikel IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA KERIPIK SINGKONG ANEKA RASA DI KELURAHAN KEBONSARI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

IbM PETERNAK LELE DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO

PENGGUNAAN ALAT PERAJANG BAGI PETANI PENYEWA LAHAN PERUM PERHUTANI GROBOGAN

PENINGKATAN KAPASITAS DAN EFISIENSI PRODUKSI KERIPIK USUS PEPAYA DI KELOMPOK WANITA TANI SARI REJO III, KECAMATAN TUMPANG, KABUPATEN MALANG

PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

PENGEMBANGAN USAHA BATIK MELALUI MESIN PEWARNAAN BATIK DI DESA PILANG KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN. Universitas Sebelas Maret

PELATIHAN KETRAMPILAN DAN PENJUALAN ONLINE HASIL KERAJINAN KAYU BAGI USAHA MIKRO BJ WOOD PROCESSING DAN RAKA JAYA MANDIRI

Teknologi Pengolahan Buah untuk Desa Duyung, Trawas, Mojokerto

ARTIKEL PENGABDIAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Program KERIPIK PISANG ANEKA RASA BERBASIS PEMASARAN KOPERASI SISWA SEKOLAH SEBAGAI BENTUK KERJA SAMA MUTUALISME.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KARYAWAN MELALUI PENGEMASAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN PADA INDUSTRI KERIPIK BUAH-BUAHAN

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober IbM KELOMPOK PRODUSEN SANGKAR BURUNG DESA BANDENGAN, KECAMATAN JEPARA, KABUPATEN JEPARA

PEMBERDAYAAN UKM KRIPIK SINGKONG RASA GADUNG DI DESA PULE KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI ABSTRAK

Analisa Pengaruh Variasi Jarak Mata Pisau Dengan Piringan Terhadap Hasil Irisan Singkong Pada Slicing Machine

PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN PRODUKSI USAHA MIKRO KERIPIK MELALUI PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT

PERAJANG MEKANIK KRIPIK

IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI KREATIF KERUPUK PULI

IPTEK BAGI MASYARAKAT UNTUK PERBAIKAN TEKNOLOGI PASCA PANEN PADI DENGAN DESAIN ALAT PENGAYAK BERAS SEDERHANA

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

I. PENDAHULUAN. et al. (2002), sistem agribisnis adalah rangkaian dari berbagai subsistem mulai

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

KELOMPOK USAHA KACANG BAWANG DAN KACANG OVEN UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

IPTEK BAGI MASYARAKAT INDUSTRI KECIL ROBOT LINE FOLLOWER DI KELURAHAN WEDOMARTANI KABUPATEN SLEMAN

Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30 Kg/jam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Fauzan Masykur. Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PELATIHAN INOVASI DESAIN KESET DESA KARANGREJO KABUPATEN PASURUAN

Analisis Omset Penjualan Keripik Pisang Agung UD. Nikmat Rasa Lumajang Tahun

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAGING TANAMAN LIDAH BUAYA KAPASITAS 100 [KG/JAM]

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

Muhammad Tahwin 1 dan A. Aviv Mahmudi 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI Rembang

USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu komoditi yang banyak di budidayakan oleh

PENINGKATAN EFISIENSI PADA PRODUKSI SAMBAL MELALUI SCALE-UP ALAT PENGGILING BAHAN BAKU

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN KOMPETENSI PENGRAJIN KULIT M ZED PRODUCTION DAN LIS A COLLECTION TEMANGGUNG

PENDAMPINGAN PENERAPAN DIVERSIFIKASI PRODUK GULA KELAPA/MERAH KEMASAN KECIL

ALAT PENGADUK ADONAN WINGKO BABAT KAPASITAS 100 KG UNTUK USAHA PEMBUATAN WINGKO BABAT DI KOTA SEMARANG

BAB V AKSI MEWUJUDKAN KEMBALI HARAPAN MASYARAKAT NELAYAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS MESIN PEMIPIH MELINJO MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK ½ HP DENGAN VARIASI KECEPATAN PUTARAN

Pemberdayaan Usaha Mikro Getuk Lindri di Desa Cagak Agung Kecamatan Cerme. Oleh :

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

LAPORAN HASIL LITBANG

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMBUAT NUGGED SEHAT

PENGEMBANGAN SISTEM KELOMPOK HOME INDUSTRY KRIPIK TEMPE PADA DESA BANGUN JAYA

PEMBERDAYAAN PEMUDA PUTUS SEKOLAH MELALUI KEWIRAUSAHAAN OLAHAN LIMBAH BONGGOL PISANG DI INDRAMAYU

ANALISIS JARAK RUJI PADA MESIN PENGUPAS POLONG KACANG TANAH TERHADAP HASIL KUPASAN

Penerapan Teknologi Tepat Guna Untuk Mengatasi Permasalahan Cuaca di UKM Madiredo Kec. Pujon Kab. Malang

PENERAPAN VALUE ENGINEERING UNTUK MENGHEMAT BIAYA PRODUKSI DAN MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM KRIPIK TEMPE PENDAHULUAN

I b M KELOMPOK PETANI BUAH MAHKOTA DEWA

KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN (PRODUKSI ABON AYAM) DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI DESA KERESEK KECAMATAN CIBATU KABUPATEN GARUT

LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI. Oleh : Asri Laksmi Riani 1), Machmuroch 2)

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

LAPORAN Pengabdian Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENGUSAHA SEPATU DAN TAS KULIT DI MALANG UNTUK TEMBUS PASAR LUAR NEGERI Istutik 1, Bunyamin 211

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG / MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH ( RANGKA & POROS )

INCREASING PRODUCTION EFFICIENCY PROCESS TASTE OF VARIOUS FUNCTIONAL STICK IN BATU

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. lama dan produk yang dihasilkan dibatasi, hasil pertanian kacang tanah dari

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine).

RANCANG BANGUN DAN UJI TEKNIS ALAT PEMOTONG UBI KAYU BENTUK CASSAVA FRIES ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. panen, produksi buah-buahan berlimpah sehingga harga jualnya rendah. Petani tidak dapat menyimpan buah-buahan lebih lama karena umur

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan industri.pengembangan Industri kecil merupakan salah satu jalur

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI

I b M PENJAHIT PAKAIAN PANTAI DI DESA SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. IbM JARINGAN USAHA SE-KOTA BATU GRAS (GUYUB RUKUN AGAWE SENTOSO) DI KOTA BATU

IBM KELOMPOK USAHA PEMBUATAN WINGKO BABAT DI KOTA SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Keberadaan industri gula merah di Kecamatan Bojong yang masih bertahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR Muhammad Muhsin 1), Nanang Suffiadi Ahmad 2) 1), Prodi Teknik Elektro Uniersitas Muhammadiyah Ponorogo 2) Prodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Ponorogo Jl Budi Utomo No 10 Ponorogo Email : mmuhsin69@gmail.com Abstrak Telah dilaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Jati Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar dengan mitra utama home industri keripik pisang. Pelaksanaan program difokuskan pada upaya mengatasi permasalahan mitra yaitu rendahnya kapasitas produksi karena masih dikerjakan secara manual. Selain itu kualitas produk juga masih rendah, diantaranya tidak seragamnya ketebalan keripik yang dihasilkan. Solusi yang diberikan kepada mitra berupa pengadaan mesin perajang yang mampu menghasilkan keripik dengan kapasitas 12 kg/jam dan ketebalan rata-rata 3 mm. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program ini adalah peningkatan kapasitas dan kualitas produk. Selain itu, motivasi berwirausaha dari mitra menjadi meningkat setelah sebelumnya pernah mengalami masa-masa sulit. Kata kunci: kripik pisang, mesin perajang Abstract Has been implemented community service program in Desa Jati Kecamatan Udanawu kabupaten Blitar with the main partner of keripik pisang (banana chips) home industry. Implementation of the program focused on efforts to overcome the problems of the partners is low production capacity because it is still done manually. In addition, the quality of the product is also still low, not uniform thickness of the resulting chips. Solutions provided to partners in the form of a chopper machine capable of producing chips with a capacity of 12 kg / hour and an average thickness of 3 mm. The results obtained from the implementation of this program is the improvement of capacity and product quality. In addition, the entrepreneurship motivation of the partners has increased after previously experiencing difficulttimes. Keywords: banana chips, chopper machine Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS 2017 11

PENDAHULUAN Desa Jati adalah sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar. Di desa ini terdapat banyak warga masyarakat mantan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang pernah bekerja di luar negeri. Para warga masyarakat mantan TKI ini mengambil inisiatif mendirikan industri rumah tangga (home industry) keripik pisang. Usaha ini dimulai sekitar tahun 2000 yang diawali oleh satu keluarga, kemudian berkembang dan merambah pada keluarga-keluarga lain. Pada sekitar tahun 2004 sampai 2006, indsutri rumah tangga kripik pisang sempat berhenti berproduksi karena terkendala bahan bakar. Pada saat itu harga BBM sering mengalami perubahan (naik drastis). Permasalahan ini kemudian diatasi dengan mengganti bahan bakar dari BBM ke kayu bakar. Hal ini sedikti mengurangi biaya produksi, meskipun kadang ditemui kesulitan dalam mendapatkan kayu bakar. Sehingga tidak berlebihan bila ada kekawatiran bahwa suatu saat nanti usaha kripik pisang ini akan terulang berhenti berproduksi atau bahkan gulung tikar karena tidak mampu bersaing. Kondisi semacam ini harus diatasi, agar usaha yang menjadi tumpuan hidup masyarakat pedesaan tersebut dapat terus berjalan dan berkembang. Hingga kini jumlah pengrajin kripik pisang yang ada di desa Jati Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar berjumlah 20 orang yang membentuk kelompok usaha. Terdapat dua kelompok usaha utama, yaitu Kelompok Rasa Mantap dan Rasa Eco. Masing-masing anggota dalam berproduksi biasanya dibantu anggota keluarganya. Anggota kelompok usaha rata-rata memiliki latar belakang pendidikan SMP dengan usia antara 30 sampai 60 tahun. Dilihat dari sisi manajemen, usaha kripik pisang masih dikelola secara sederhana (secara perorangan). Kualitas produk yang dihasilkan berbeda satu sama lain, sehingga mengakibatkan harga jual yang tidak sama. Selain itu proses produksi belum menggunakan mesin produksi yang baik, sehingga produk yang dihasilkan kurang memadai dari sisi kuantitas dan kualitas. Perajangan dengan alat sederhana menghasilkan keripik dengan ketebalan yang berbeda-beda. Selain itu kapasitas produksinya juga relatif rendah. Kondisi produksi kripik pisang di desa Jati Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. Bahan baku umumnya dibeli langsung dari petani pisang di daerah sekitar, ada juga yang berasal dari hasil panen kebun sendiri. 2. Kripik pisang dibuat dengan cara tradisional yaitu dengan cara dirajang secara manual. Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS 2017 12

3. Kapasitas rata-rata produksi perorang 5 kg/hari. 4. Dengan banyaknya produk makanan ringan sekarang ini pemasaran agak mengalami kelesuan. 5. Perlu peningkatan kwalitas untuk mengatasi kelesuan pasar. 6. Wilayah pemasarannya tidak hanya di kabupaten Blitar namun sudah mulai merambah ke kota sekitar Blitar dan Tulung Agung. Program pengabdian masyarakat ini difokuskan pada pembenahan proses produksi, yaitu dengan mekanisasi proses produksinya. Hal ini karena hasil analisis situasi teridentifikasi permasalahan utama yang terkait dengan rendahnya kapasitas produksi dan kwalitas yang perlu ditingkatkan. Poduksi kripik pisang ini dibuat secara tradisional (dirajang manual seperti pada Gambar 1) sehingga yang menjadi kendala aspek kwalitas yang kurang (kripik pisang tidak sama ) dan produktifitas yang kurang efisien dan terbatas. Melihat kondisi tersebut maka upaya untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas diperlukan mesin perajang kripik pisang. Gambar 1. Pembuatan kripik pisang secara manual. METODE Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode sebagai berikut : 1. Observasi ke lokasi mitra, yaitu desa Jati Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar. Observasi dilakukan untuk menganilis situasi dan menemukan permasalahan utama yang akan dicarikan solusinya. 2. Diskusi sesama anggota tim dan tim pengarah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Ponorogo untuk menentukan alternatif solusi yang dipilih untuk mengatasi permasalahan mitra. Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS 2017 13

3. Melakukan sosialisasi kepada mitra tentang pembuatan kripik pisang dengan menggunakan mesin perajang sesuai dengan standar. 4. Pelatihan/sosialisasi peningkatan kualitas dan penggunaan mesin perajang kripik pisang, 5. Uji coba pembuatan kripik pisang menggunakan mesin perajang kripik pisang. 6. Pendampingan proses produksi kripik pisang. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Coba Mesin Perajang Mesin perajang yang digunakan dalam pelaksanaan program ini menggunakan tenaga penggerak berupa mesin diesel, dengan kapasitas produksi 10 kg/jam. Ketebalan kripik yang dihasilkan merata sekitar 3 mm. Hasil pengujian mesin perajang kripik ini untuk beberapa bahan ditunjukkan pada Tabel 1. Proses pengujian mesin ditunjukkan pada Gambar 2. Tabel 1. Hasil uji mesin perajang No Jenis Bahan Durasi Hasil 1. Pisang 5 menit 1 Kg 2. Talas 5 menit 0,5 Kg 3. Ketela 5 menit Hancur Gambar 2. Ujicoba penggunaan mesin perajang pisang oleh kelompok usaha Rasa Mantap Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS 2017 14

Perbandingan antara kapasitas produksi kripik pisang secara manual dengan pruduksi menggunakan mesin dapat dilihat pada Tabel 2. Dari tabel tersebut nampak bahwa terjadi peningkatan kuantitas yang besar setelah digunakan mesin perajang (rasio 1 : 84). Tabel 2. Perbandingan produksi manual dan mesin No Perajang Manual Perajang Mesin Rasio 1 5 Kg/hari 420 Kg/hari 1: 84 Dampak program pada mitra Setelah melaksanakan persiapan peningkatan produksi yang diperkirakan bisa mencapai seperti yang di usulkan yaitu mendekati 60 kg perhari, kelompok usaha pengrajin kripik pisang sangat antusias dalam bekerja. Gambar 3 memperlihatkan produksi kripik pisang menggunakan perajangan mesin. Para pengrajin kripik pisang berencana meningkatkan pelayanan kepada konsumen dengan berbagai rasa dan berbagai produk. Untuk jenis bahan kripik yang sudah berhasil diuji coba yaitu pisang dan talas. Jenis bahan lain tidak menutup kemungkinan untuk diproduksi misal: ketela pohon dan ketela rambat. Meskipun dalam uji coba belum berhasil, tentu dicari penyebabnya untuk diberikan solusinya. Keberadaan mesin perajang mampu mempercepat proses produksi. Perbandingan produksi secara manual dan secara mekanis ditunjukkan pada Tabel 3. Dengan dukungan mesin perajang ini, maka memungkinkan mitra untuk dapat berkreasi dalam variasi produk, yaitu keripik pisang dengan aneka rasa. Varian rasa kripik pisang yang dapat diproduksi diantaranya adalah asin, manis, pedas, natural, dan coklat. Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS 2017 15

Gambar 3. Produksi kripik pisang menggunakan mesin pisang oleh kelompok usaha Rasa Eco Tabel 3. Perhitungan perbandingan produksi satu jam, 7 jam, dan 1 bulan. No Durasi Hasil sebelum menggunakan mesin Perajang Hasil setelah menggunakan mesin perajang 1 1 jam 2 Kg 12 Kg 2 7 jam 14 Kg 84 Kg 3 1 Bulan =7 x 30 hari 14 x 30 = 420 Kg 84 x 30 = 2520 Kg Gambar 4. Memperlihatkan hasil penggorengan produk kripik pisang yang siap dikemas oleh kelompok usaha. Gambar 4. Hasil penggorengan produk kripik pisang. Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS 2017 16

Untuk meningkatkan kualitas produk, dalam program ini juga diperkenalkan kepada mitra tentang manajemen pengemasan produk. Gambar 5 memperlihatkan cara pengemasan produk kripik pisang oleh seorang anggota kelompok usaha. Gambar 5. Cara pengemasan produk kripik pisang. KESIMPULAN Dari hasil pelaksanaan program ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Keberadaan mesin perajang meningkatkan kapasitas produksi kripik dari 2 kg/hari menjadi 12 kg/hari. 2. Kualitas produk menjadi lebih baik, salah satu indikatornya adalah tebal keripik yang seragam (± 3 mm). 3. Dengan adanya program ini motivasi berwirausaha mitra bertambah. DAFTAR PUSTAKA [1] http://www.menjualkerupuk.com/2014/10/cara-membuat-keripik-pisang.html [2] http://bukausaha.com/cara-memulai-usaha-baru-9 [3] http://www.alodokter.com/sehat-tiap-hari-berkat-manfaat-pisang Jurnal Pengabdian Masyarakat ADIMAS 2017 17