Analisa Pengaruh Variasi Jarak Mata Pisau Dengan Piringan Terhadap Hasil Irisan Singkong Pada Slicing Machine
|
|
- Sudomo Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisa Pengaruh Variasi Jarak Mata Pisau Dengan Piringan Terhadap Hasil Irisan Pada Slicing Machine Yoga Punanda Hidayat *, Hendra Saputra*Naufal Abdurrahman Batam Polytechnics Mechanical Engineering study Program Ahmad Yani Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia Abstrak Slicing machine adalah suatu alat yang dibuat untuk mendukung peningkatan hasil pengirisan yang siap dikonsumsi para produsen keripik. Slicing machine ini memiliki dua cara kerja, yang pertama dengan menggunakan pedal kaki (manual system) dan yang kedua dengan sistem otomatis yang menggunakan mesin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak mata pisau dengan piringan terhadap hasil pemotongan, mampu menentukan metode pengirisan yang tepat dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan adanya alat pengiris sehingga dapat memudahkan para pengusaha untuk memproduksi dalam skala kecil maupun skala besar dalam waktu yang singkat dan ukuran yang seragam. Metode yang digunakan dalam proses pengujian pengaruh variasi jarak mata pisau dengan piringan terhadap hasil pemotongan yaitu dengan melakukan pengirisan menggunakan 4 variasi jarak antara mata pisau dengan piringan yang dari tiap variasi jarak tersebut akan dihitung jumlah irisan, waktu pengirisan dan hasil pengirisan (). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa jarak mata pisau terhadap piringan berpengaruh terhadap hasil dari irisan. Nilai jarak mata pisau lebih tebal 1 mm dibanding dengan hasil dari irisan. Kata kunci: Slicing Machine,,, irisan, waktu Abstract Slicing machine is a tool created to support improved outcomes slicing cassava producers are ready to eat chips. Slicing machine has two ways of working, the first using the foot pedal (manual system) and the second with an automated system that uses machine. This study aims to determine the effect of the distance of the blade with a dish on the results of cuts cassava, is able to determine the method of slicing cassava appropriate and providing knowledge to the public in detecting slicer cassava so as to facilitate the entrepreneurs to produce cassava on a small scale and large scale in time short and uniform size. The method used in the process of testing the effect of variation distance blades with disk against cutting results is to do the slicing cassava using four variations of the distance between the blade with a dish of each variation of the distance will be calculated the number of slices of cassava, time slicing cassava and results slicing cassava (thickness ). Results from the study showed that the distance of the blade against the disc affects the outcome of cassava slices. Values distance the blade 1 mm thicker than the results from cassava slices. Keywords : Slicing Machine, Effect of Distance Blade, cassava, sliced, time 1. Pendahuluan Apa yang terjadi di pasar pada saat ini adalah ukuran pada keripik yang tidak seragam, sehingga tidak adanya suatu patokan ukuran yang tetap yang dimiliki oleh keripik, sehingga terkadang konsumen yang mengkonsumsi keripik pada umumnya mengeluh adanya keripik yang tebal dan tipis (tidak seragam). Salah satu metode untuk membuat bentuk seragam, lebih tipis dan mendapat standar kerenyahan untuk keripik tersebut yaitu pada proses pengirisan atau perajangannya. Ada masalah yang timbul dalam mengiris/merajang, yang mana terletak dari cara pengirisan yang menimbulkan beberapa dampak negatif yaitu, tidak mendapatkan keseragaman tebal irisan yang sama. Karna penilaian kualitas pada keripik
2 ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu rasa dan kerenyahan, serta bentuk/tebal irisan yang seragam. [1] Konsep slicing machine ialah untuk membantu memperlancar proses produksi keripik. Alat ini memiliki kinerja dengan mengiris atau merajang menjadi bentuk irisan atau lembaran yang tipis dengan ukuran maupun bentuk yang rapi atau seragam. Cara mengoperasikannya juga sangat mudah jika dibandingkan dengan cara manual yang membutuhkan waktu lama untuk mengiris dalam jumlah yang banyak. [ 2] Pada saat melakukan pengirisan dengan mesin pengiris hanya dapat menggunakan 1 ketentuan jarak antara mata pisau dengan piringan yang menghasilkan irisan dengan ukuran sesuai dengan jarak pada mata pisau dengan piringan yang digunakan. Maka pada penelitian ini akan dilakukan pengirisan dengan menggunakan 4 variasi jarak antara mata pisau dengan piringan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak mata pisau dengan piringan terhadap hasil pemotongan pada slicing machine dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan adanya alat pengiris sehingga dapat membantu memudahkan para pengusaha untuk memproduksi dalam skala kecil maupun skala besar dalam waktu yang singkat dan ukuran yang seragam. mm x 1010 mm. Berat keseluruhan dari sliciing machine sebesar 62 kg. Untuk motor listrik yang digunakan 1 hp, dengan kecepatan putarnya 1400 rpm, tegangannya 110/220 volt. [3]. Waktu pelaksaanan dilakukan di laboratorium CNC Politeknik Negeri Batam pada tanggal 6, 13 Mei dan 24 Juni tahun Alat yang digunakan untuk melakukan pengirisan yaitu Slicing Machine. yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 1 buah yang berdiameter Ø35-Ø50 mm dan panjang nya 200 mm. Tahap penelitian dimulai dengan mengatur jarak tebal antara piringan dengan mata pisau dengan menggunakan ring tebal 1mm sebagai pengganjal sehingga bisa mendapatkan hasil irisan yang seragam. 2. Metodologi Penelitian. Gambar 2 : Tampak depan jarak mata pisau terhadap piringan. Pada gambar 2 diatas merupakan tampak depan penempatan pembuatan jarak antara mata pisau dan piringan. Dimana yang digunakan sebagai pengganjal adalah ring dengan ukuran tebal 1 mm yang dipasang pada bagian belakang pisau pengiris. Gambar 1 : Slicing Machine Pada gambar 1 diatas merupakan foto dari bentuk slicing machine. Dimana pada slicing machine itu sendiri memiliki 2 cara kerja, yang pertama dengan pedal kaki (manual system) dan yang kedua dengan sistem otomatis yang menggunakan mesin. Di slicing machine terdapat 2 mata pisau yang digunakan untuk mengiris. Dimensi dari slicing machine 740 mm x 670 Gambar 3 :Tampak atas jarak mata pisau terhadap piringan. Pada gambar 3 diatas merupakan tampak atas penempatan pembuatan jarak antara mata pisau dan piringan. Dimana yang digunakan sebagai pengganjal adalah ring dengan ukuran tebal 1 mm yang dipasang pada bagian belakang pisau pengiris.
3 Langkah pengujian mengatur jarak mata pisau dengan piringan menggunakan ring yang tebalnya 1 mm. Untuk jarak 2 mm menggunakan 1 ring, untuk jarak 3 mm menggunakan 2 ring, untuk jarak 4 mm menggunakan 3 ring, dan untuk yang jarak 5 mm menggunakan 4 ring. Sebelum memulai percobaan siapkan 1 buah yang kurang lebih berdiameter Ø35-Ø50 mm dan panjang nya 200 mm. Lalu kupaslah kulit tersebut. Setelah itu ukur sepanjang 40 mm dan beri tanda pada setiap 40 mm di bagian badan tersebut sebagai batas pengirisan. Adapun cara pengujiannya adalah atur jarak mata pisau sebesar 2 mm, 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Setelah itu, hidupkan slicing machine. Setelah slicing machine hidup, masukan yang telah dikupas tadi kedalam lintasan dan dorong kedalam piringan yang berputar, kemudian hasil dari tersebut akan jatuh ke bucket penampungan melalui luncuran. Hasil dari irisan tersebut akan diukur menggunakan jangka sorong. TABEL I MATA PISAU 2 MM DENGAN 10 MM SAMPEL IRISAN Hasil Irisan Jarak mata pisau 2 mm Rata - rata , , , Jumlah irisan Waktu 9.25 Gambar 4 : Pembagian area pengukuran Gambar 4 menunjukan 3 bagian yang akan diukur dari tiap irisan dimana disana digunakan T1, T2, dan T3. Untuk mencari hasil pemotongan () digunakan rumus (T1+T2+T3)/3. Penentuan T1, T2, dan T3 berdasarkan T1 = 1/2 D ( jari - jari ), dan T2 = T3 = 1/4 D. Pada tabel I dapat dilihat bagaiamana hasil yang didapat dari proses pengirisan dengan sebesar 2 mm. Hasil rata rata dari irisan sebesar 1.02 mm, dengan jumlah irisan sebanyak 39, dan dengan waktu pengirisannya selama 9.25 detik. 3. Hasil Penelitian A. Jarak mata pisau terhadap piringan 2 mm. Gambar 6 : Hasil irisan dengan jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 2 mm. Gambar 6 menunjukkan pengukuran dari hasil pada satu sampel dari pengujian pengirisan dengan sebesar 2 mm. B. Jarak mata pisau terhadap piringan 3 mm. Gambar 5 : Jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 2 mm. Pada gambar 5 menunjukan pengukuran terhadap jarak antara mata pisau terhadap piringan. Jarak mata pisau terhadap piringan yang digunakan dalam percobaan pertama ini adalah sebesar 2 mm. Gambar 7 : Jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 3 mm. Pada gambar 7 menunjukan pengukuran terhadap jarak antara mata pisau terhadap piringan. Jarak mata pisau
4 terhadap piringan yang digunakan dalam percobaan kedua adalah sebesar 3 mm. TABEL II MATA PISAU 3 MM DENGAN 10 MM SAMPEL IRISAN Hasil Irisan Jarak mata pisau 3 mm Rata - rata Jumlah irisan 18 Waktu 6.89 Pada tabel II dapat dilihat bagaimana hasil yang didapat dari proses pengirisan dengan sebesar 3 mm. Hasil rata rata dari irisan sebesar 1.99 mm, dengan jumlah irisan sebanyak 18, dan dengan waktu pengirisannya selama 6.89 detik. TABEL III MATA PISAU 4 MM DENGAN 10 MM SAMPEL IRISAN Hasil Irisan Jarak mata pisau 4 mm Rata - rata Jumlah irisan 13 Waktu 3.37 Pada tabel III dapat dilihat bagaimana hasil yang didapat dari proses pengirisan dengan sebesar 4 mm. Hasil rata rata dari irisan sebesar 2.97 mm, dengan jumlah irisan sebanyak 13, dan dengan waktu pengirisannya selama 3.37 detik. Gambar 8 : Hasil irisan dengan Jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 3 mm. Gambar 8 menunjukkan pengukuran dari hasil pada satu sampel dari pengujian pengirisan dengan sebesar 3 mm. C. Jarak mata pisau terhadap piringan 4 mm. Gambar 10 : Hasil irisan dengan Jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 4 mm. Gambar 10 menunjukkan pengukuran dari hasil pada satu sampel dari pengujian pertama pengirisan dengan menggunakan jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 4 mm. D. Jarak mata pisau terhadap piringan 5 mm. Gambar 9 : Jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 4 mm. Pada gambar 9 menunjukan pengukuran terhadap jarak antara mata pisau terhadap piringan. Jarak mata pisau terhadap piringan yang digunakan dalam percobaan ketiga adalah sebesar 4 mm. Gambar 11 : Jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 5 mm. Pada gambar 11 menunjukan pengukuran terhadap jarak antara mata pisau terhadap piringan. Jarak mata pisau terhadap piringan yang digunakan dalam percobaan keempat adalah sebesar 5 mm.
5 Jumlah irisan Rata - Rata Ketebalan TABEL IV MATA PISAU 5 MM DENGAN 10 MM SAMPEL IRISAN Hasil Irisan Jarak mata pisau 5 mm Rata - rata Jumlah irisan waktu 2.59 Pada tabel IV dapat dilihat bagaimana hasil yang didapat dari proses pengirisan dengan sebesar 5 mm. Hasil rata rata dari irisan sebesar 4.06 mm, dengan jumlah irisan sebanyak 10, dan dengan waktu pengirisannya selama 2.59 detik. Gambar 12 : Hasil irisan dengan Jarak mata pisau terhadap piringan sebesar 5 mm. Gambar 12 menunjukkan pengukuran dari hasil pada satu sampel dari pengujian pengirisan dengan sebesar 5 mm. TABEL V JARAK, RATA RATA KETEBALAN SINGKONG, DAN JUMLAH IRISAN SINGKONG DARI TIAP JARAK Variasi jarak mata pisau Jumlah irisan Pada tabel V terdapat hasil jumlah irisan dan nilai dari rata rata. Dimana dari nilai pada tabel tersebut yang paling optimal adalah pada jarak 3 mm yang mendapatkan hasil rata rata irisan nya sebesar 2 mm Gambar 13 : Grafik rata rata terhadap jarak mata pisau. Pada gambar 13 diatas menunjukkan grafik dari hasil tiap jarak mata pisau terhadap hasil rata rata yang teriris. Pada jarak 2 mm hasil rata ratanya sebesar Pada jarak 3 mm hasil rata ratanya 1.99 mm. Pada jarak 4 mm hasil rata ratanya 2.97 mm. Dan pada jarak 5 mm hasil dari rata ratanya 4.06 mm Rata - rata keseluruhan Gambar 14 : Grafik hasil jumlah irisan terhadap jarak mata pisau. Pada gambar 14 menunujukkan grafik hasil dari pengirisan. Dimana jumlah irisan terbanyak pada jarak 2 mm dan irisan paling sedikit pada jarak 5 mm. Gambar 15 : Hasil pemotongan dengan jarak 2 mm, 3 mm, 4 mm dan 5 mm Variasi Jarak Mata Pisau Jumlah irisan keseluruhan 39 Gambar 15 menunjukkan hasil dari pengirisan dari 4 variasi jarak mata pisau terhadap piringan. Dimana pada jarak 2 mm yang menghasilkan irisan 1 mm terlalu tipis. Jika terlalu tipis hasil irisan gampang retak. Pada jarak mata Variasi Jarak Mata Pisau
6 kg / menit Panjang / jam Panjang / menit pisau terhadap piringan 3mm menghasilkan hasil irisan 2 mm. Untuk jarak mata pisau terhadap piringan 4 mm menghasilkan irisan dengan tebal 3 mm dan untuk jarak mata pisau terhadap piringan 5 mm menghasilkan irisan dengan tebal 4 mm. Hasil dari kedua jarak mata pisau ini sangat tebal. TABEL VI KETERANGAN DARI JARAK, PANJANG SINGKONG, BERAT SINGKONG, WAKTU, DAN BANYAKNYA PERCOBAAN. Panjang (mm/menit) Gambar 16 : Grafik panjang yang teriris per menit. Pada tabel VI menunjukan hasil dari jarak mata pisau, berat,waktu pengirisan dan banyaknya percobaan dalam per menit. Dimana pada proses tersebut waktu yang paling lama dibutuhkan saat pengirisan adalah pada jarak 2 mm sebesar Sedangkan waktu yang paling sedikit dalam proses pengirisan adalah pada jarak 5 mm dengan waktu pengirisan 2.59 detik. TABEL VII PERHITUNGAN KAPASITAS Pada tabel VII menunjukkan hasil dari perhitungan pengirisan dalam waktu permenit dan perjam dengan variasi jarak mata pisau terhadap piringan yang berbeda. Dimana bisa dilihat pada tabel 7 bahwa dari pengirisan dengan jarak mata pisau terhadap piringannya 2 mm adalah yang paling sedikit. Jarak tersebut dapat mengiris sepanjang mm /menit, dalam sejam dapat mengiris sebanyak mm /jam. Sedangkan yang paling besar adalah pada jarak 5 mm. Pada jarak 5 mm ini dapat mengiris sepanjang mm /menit dan dalam sejam dapat mengiris sepanjang mm /jam. Pada gambar 16 menunjukkan grafik hasil dari panjang pengirisan dalam mm/menit. Dimana pada jarak 2 mm dapat mengiris sepanjang mm/menit. Pada jarak 3 mm dapat mengiris sepanjang mm /menit. Pada jarak 4 mm mengiris sepanjang mm /menit, dan pada jarak 5 mm mengiris sepanjang mm /menit. Panjang (mm/jam) , ,568 20,900 55, Gambar 17 : Grafik panjang yang teriris per jam. Pada gambar 17 menunjukkan grafik hasil dari panjang pengirisan dalam mm/jam. Dimana pada jarak 2 mm dapat mengiris sepanjang mm /jam. Pada jarak 3 mm dapat mengiris sepanjang mm/jam. Pada jarak 4 mm dapat dapat mengiris sepanjang mm /jam, dan pada jarak 5 mm dapat mengiris sepanjang mm /jam Berat (kg/menit) Gambar 18 : Grafik Berat pengirisan per menit. Pada gambar 18 menunjukkan grafik hasil dari berat pengirisan dalam kg/menit. Dimana pada jarak 2 mm dapat menghasilkan kg/menit irisan
7 Kg / jam. Pada jarak 3 mm dapat menghasilkan kg/menit. Pada jarak 4 mm dapat menghasilkan kg/menit, dan pada jarak 5 mm dapat menghasilkan kg/menit Berat (kg/jam) Gambar 19 : Grafik hasil pengirisan per jam. Pada gambar 19 menunjukkan grafik hasil dari berat pengirisan dalam kg/jam. Dimana pada jarak 2 mm dapat menghasilkan 31 kg/jam irisan. Pada jarak 3 mm dapat menghasilkan 42 kg/jam. Pada jarak 4 mm dapat menghasilkan 85 kg/ jam, dan pada jarak 5 mm dapat menghasilkan 113 kg/jam. 4 Kesimpulan Hasil dari irisan yang paling tipis terdapat pada jarak mata pisau terhadap piringannya sebesar 2 mm yang menghasilkan dari tiap irisan sebesar 1 mm. Jarak 2 mm tersebut dalam semenit mampu mengiris sepanjang 259,46 mm dengan berat yang teriris kg, dalam sejam jarak ini mampu mengiris sepanjang mm dengan berat yang teriris 31 kg. Hasil dari irisan yang paling tebal terdapat pada jarak mata pisau terhadap piringannya sebesar 5 mm yang menghasilkan dari tiap irisan 4 mm. Pada Jarak 5 mm tersebut dalam semenit mampu mengiris sepanjang mm dengan berat yang teriris kg, dalam sejam jarak ini mampu mengiris sepanjang mm dengan berat yang teriris 113 kg. Dari hasil pengujian, jarak mata pisau dengan piringan sangat berpengaruh terhadap hasil dari irisan. Referensi [1] Budiyanto (2012). Perancangan Mesin Perajang. Proyek Akhir. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. [2] Yuwansyah, Andry. (2015). Menganalisa Mata Pisau Dan Piringan Terhadap Hasil Pemotongan. Jurusan Teknik mesin Politeknik Negeri Batam. [3] Perkasih, Idwan Ganda, dkk (2016). Slicing Machine. Proposal Pembuatan Alat. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam.
Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG
Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: 2355-3553 PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG Sukadi* Novarini** *Dosen Teknik Mesin Politeknik Jambi **Dosen Teknik Mesin
Lebih terperinciRancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30 Kg/jam
Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30 Kg/jam M.Sajuli (1) Ibnu Hajar (2) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei Alam, Bengkalis Riau ibnu@polbeng.ac.id Abstrak Kualitas
Lebih terperinciPENGARUH JENIS MATA POTONG TERHADAP HASIL PEMOTONGAN RUMPUT
PENGARUH JENIS MATA POTONG TERHADAP HASIL PEMOTONGAN RUMPUT Prima Bhakti Sinambela, Nidia Yuniarsih, Ari Wibowo * Batam Polytechnics Mechanical Engineering study Program D lll Jl. Ahmad Yani, Batam Centre,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau telo jendal adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga euphorbiaceae.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Singkong dikenal juga dengan nama cassava, ubi kayu, ketela pohon, telo puhung atau telo jendal adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga euphorbiaceae.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang proses produksi, salah satunya mesin perajang (Slicer Machine).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keripik tempe (Soya Bean Chips) adalah sejenis makanan ringan yang banyak diminati saat ini. Keripik tempe berupa irisan tipis dari tempe yang digoreng di dalam minyak
Lebih terperinciANALISIS MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN VARIASI SUDUT PISAU TERHADAP KETEBALAN IRISAN
18 ANALISIS MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN VARIASI SUDUT PISAU TERHADAP KETEBALAN IRISAN Catur Pramono 1), Endang Mawarsih 2), Hendi Kurniawan 3) 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar
Lebih terperinciAnalisis Permukaan Hasil Potongan Dengan Jarak Pisau Yang Berbeda Menggunakan Plate Shear
Analisis Permukaan Hasil Potongan Dengan Jarak Pisau Yang Berbeda Menggunakan Plate Shear Tobok Frangky*, Cahyo Budi Nugroho S.T., M.Sc, Nugroho Pratomo Ariyanto S. T., M.Sc. Batam Polytechnics Mechanical
Lebih terperinciAnalisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS
Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS Fauzi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Email : fauzi.sby@gmail.com Arya Mahendra
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK
LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh: HENDRAWAN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PROTOTYPE PENGIRIS UMBI
POLITEKNOLOGI VOL. 11 NO. 3, SEPTEMBER 2012 RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENGIRIS UMBI Mochammad Sholeh, Gatra Herlambang Pratama, Hagi Yudha Pratama, Risyky Yudha Apair Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM Yafid Effendi, Fajar Danuriyanto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I,
Lebih terperinciANALISA BENTUK DAN DIMENSI PISAU POTONG STIK SUKUN PADA MESIN PEMOTONG STIK SUKUN
ANALISA BENTUK DAN DIMENSI PISAU POTONG STIK SUKUN PADA MESIN PEMOTONG STIK SUKUN Pujono 1, Ipung Kurniawan 2 1 )Dosen Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Cilacap 2 )Dosen Program Studi Teknik Mesin,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KERIPIK SINGKONG DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK (Perhitungan Biaya Produksi)
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KERIPIK SINGKONG DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK (Perhitungan Biaya Produksi) LAPORAN AKHIR Disusun untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENGIRIS PISANG UNTUK HOME INDUSTRY
PERANCANGAN MESIN PENGIRIS PISANG UNTUK HOME INDUSTRY Sunardi Tjandra dan Agus Sutanto Teknik Manufaktur, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya Email: s_tjandra@ubaya.ac.id ABSTRACT The quality of banana
Lebih terperinciPERAJANG MEKANIK KRIPIK
PERAJANG MEKANIK KRIPIK Sartono Putro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura ABSTRAK Proses pembuatan kripik tempe dengan perajangan manual mempunyai
Lebih terperinciProses pembuatan kripik tempe dengan perajangan manual mempunyai
PERAJANG MEKANIK KRIPIK CRISPY CHIPS MECHANICAL CUTTER Sartono Putro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Proses pembuatan kripik tempe dengan perajangan manual mempunyai banyak
Lebih terperinciMODIFIKASI PISAU DAN UJI JARAK MATA PISAU TERHADAP TEBAL IRISAN PADA ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS
MODIFIKASI PISAU DAN UJI JARAK MATA PISAU TERHADAP TEL IRISAN PADA ALAT PENGIRIS WANG MEKANIS (Modification and effect of Blade Distance on Onion Slice thickness of Mechanical Onion Slicer) Hasimi Rafsanjani
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KERIPIK SINGKONG OTOMATIS LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : REINOL SILITONGA
RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KERIPIK SINGKONG OTOMATIS LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : REINOL SILITONGA 3211301039 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017 RANCANG
Lebih terperinciModifikasi Alat Penyadap Karet (Lateks) Semi Mekanis
1 Wicaksono, et al., Modifikasi Alat Penyadap Karet (Lateks)... TEKNOLOGI PERTANIAN Modifikasi Alat Penyadap Karet (Lateks) Semi Mekanis Modification of Instrument Rubber Tappers (Latex) Mechanical Spring
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANGAN SUDUT POSISI PISAU ROTARI DAN UJI COBA PENGIRISAN SINGKONG DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK TUGAS AKHIR
UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANGAN SUDUT POSISI PISAU ROTARI DAN UJI COBA PENGIRISAN SINGKONG DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MEKANISME PENGGERAK PADA MESIN PRESS SERBUK KAYU
RANCANG BANGUN MEKANISME PENGGERAK PADA MESIN PRESS SERBUK KAYU PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.MD) Program studi DIII Teknik Mesin Disusun Oleh : IDHAR
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH MELALUI PENGEMBANGAN MESIN PENGUPASNYA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH MELALUI PENGEMBANGAN MESIN PENGUPASNYA Hasan Zuhdi 1, Nani Mulyaningsih 2 ABSTRACT Along with the development of technology, it is necessary to create the means or
Lebih terperinciANALISIS MESIN PEMIPIH MELINJO MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK ½ HP DENGAN VARIASI KECEPATAN PUTARAN
Analisis Mesin Pemipih... (M. Rozak Ardiyanto) ANALISIS MESIN PEMIPIH MELINJO MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK ½ HP DENGAN VARIASI KECEPATAN PUTARAN M. Rozak Ardiyanto 1), Xander Salahudin, S.T., M.Eng. 2), Ir.Sri
Lebih terperinciANALISIS JARAK RUJI PADA MESIN PENGUPAS POLONG KACANG TANAH TERHADAP HASIL KUPASAN
ANALISIS JARAK RUJI PADA MESIN PENGUPAS POLONG KACANG TANAH TERHADAP HASIL KUPASAN Xander Salahudin, Sri Widodo, Muhammad Hasan Zuhdi, Danang Henri Wibowo, Rachman Satya Pamungkas, Bagas Dwi Prakoso Jurusan
Lebih terperinciKata kunci: Proses Milling, Variasi Kecepatan Putar dan Kedalaman Makan, Surface Roughness
Uji Kekasaran Permukaan Benda Kerja Pada Baja ST 37 Hasil Proses Milling Akibat Variasi Kecepatan Putar dan Kedalaman Makan Menggunakan Surface Roughness Tester Widson*, Naufal Abdurrahman P, Cahyo Budi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Oleh : Agustinus Iwop Agus Supriyadi Pembimbing Ir. Mahirul Mursid, MSc ABSTRAK Abstrak Tembakau adalah bahan baku utama yang digunakan untuk membuat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Disusun Oleh: BAGAS NURDIYANSYAH
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pembuatan alat yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian bangsa Indonesia yang semakin terpuruk dalam krisis yang berkepanjangan, menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja yang
Lebih terperinciPROSIDING SENTRINOV TAHUN 2017 VOLUME 3 ISSN: RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SINGKONG DAN TANGKAI TALAS
RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SINGKONG DAN TANGKAI TALAS Idiar 1), Erwansyah 2), dan Sugianto 3) 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung Jalan Timah Raya Kawasan Industri
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PENGIRIS BAWANG MERAH DENGAN KAPASITAS 1KG/MENIT UNTUK RUMAH TANGGA SKRIPSI. Diajukan Kepada. Universitas Muhammadiyah Malang
PERANCANGAN MESIN PENGIRIS BAWANG MERAH DENGAN KAPASITAS 1KG/MENIT UNTUK RUMAH TANGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Keripik Pisang Mocca Tahapan-tahapan proses pengolahan keripik pisang mocca di UKM FLAMBOYAN terdiri atas : 1. Penyiapan bahan baku Adapun jenis pisang
Lebih terperinciefektif alat (kg/jam)
Lampiran 1.Data pengamatan hasil penelitian Jumlah Mata Pisau Ulangan Kapasitas efektif alat (kg/jam) Persentase singkong yang tertinggal di alat (%) M1 I 48 3.2 3.2 II 46.95 3.3 4.16 III 42.51 4.26 3
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS UMBI TALAS KAPASITAS 120 KG / JAM
LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS UMBI TALAS KAPASITAS 120 KG / JAM Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Spesialisasi Mesin Produksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENYERUT WORTEL KAPASITAS 15 KG/JAM
RANCANG BANGUN MESIN PENYERUT WORTEL KAPASITAS 15 KG/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengirisan (pisang) Proses pengirisan pisang ini terlebih dahulu dilakukan persiapan bahan, dan mengupas kulitnya. Dan membersihkan dikarenakan pisang memiliki getah. Dikarenakan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS
RANCANG BANGUN AAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS (Design and construction of mechanical onion slicing machine) Anthoni umbantobing 1*, Saipul Bahri Daulay 1, dan Sulastri Panggabean 1 1 Program Studi Keteknikan
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM
PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universtas Nusantara
Lebih terperinciLampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)
38 Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian Jarak Mata Pisau (mm) Ulangan Kapasitas efektif alat (kg/jam) Persentase singkong yang tertinggal di alat (%) A(1)
Lebih terperinciPengaruh Kecepatan Putar Terhadap Kekasaran Permukaan Kayu Medang pada Proses Pembubutan
Pengaruh Kecepatan Putar Terhadap Kekasaran Permukaan Kayu Medang pada Proses Pembubutan Vivien Diawani*, Ihsan Saputra, Nidia Yuniarsih *Batam Polytechnics Mechanical Engineering Study Program Jl. Ahmad
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG LONTONG KERUPUK MENGGUNAKAN TALI SENAR
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) 1 RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG LONTONG KERUPUK MENGGUNAKAN TALI SENAR Eska Hiola 1), Evi Sunarti Antu 2), Yunita Djamalu 2) 1) Mahasiswa Politeknik Gorontalo,
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN POTONG DAN PISAU POTONG PADA MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DAN SAMPAH PLASTIK TERHADAP HASIL CACAHAN
PENGARUH KECEPATAN POTONG DAN PISAU POTONG PADA MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DAN SAMPAH PLASTIK TERHADAP HASIL CACAHAN Oleh : I Gusti Ngurah Raditya Adi Putra Dosen Pembimbing : I.G.P Agus Suryawan ST.
Lebih terperinciMesin Pencacah Cengkeh
Volume 10 No 1, April 2017 Hlm. 59-64 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Mesin Pencacah Cengkeh Ah. Sulhan Fauzi 1, Engga Predianto 2, Fatkur Rhohman 3 1,2,3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PERAJANG BAWANG MERAH KAPASITAS 100 KG/JAM. SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
ArtikelSkripsi PERENCANAAN MESIN PERAJANG BAWANG MERAH KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program
Lebih terperinciANALISA LAJU KEAUSAN KUNINGAN MENGGUNAKAN METODE KONTAK TWO DISK
SKRIPSI ANALISA LAJU KEAUSAN KUNINGAN MENGGUNAKAN METODE KONTAK TWO DISK MUCHAMMAD NUR SUBECHAN NIM. 201254068 DOSEN PEMBIMBING TAUFIQ HIDAYAT, S.T., M.T. ROCHMAD WINARSO, S.T., M.T. TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciPerancangan Desain Pisau Mesin Sampah Organik. David Gracia Hutagalung, Fedia Restu,S.T. Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam
Perancangan Desain Pisau Mesin Sampah Organik David Gracia Hutagalung, Fedia Restu,S.T. Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam e-mail : david.gracia9@yahoo.com Abstrak Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat
Lebih terperinciMesin Pengupas Apel Otomatis
142 Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.I, No.2, Oktober 2013, 142-149 Mesin Pengupas Apel Otomatis Muhammad Randi 1), Jupri Yanda Zaira 2) 1,2 Program Studi Teknik Mekatronika Politeknik Caltex Riau,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama
16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah modifikasi alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan mesin adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu atau sekelompok manusia guna memperoleh suatu alat yang bermanfaat bagi kemajuan manusia dan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MATA PISAU BERGERIGI PADA ALAT PENGIRIS
PENGGUNAAN MATA PISAU BERGERIGI PADA ALAT PENGIRIS SKRIPSI OLEH REMON PURBA PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 PENGGUNAAN MATA PISAU BERGERIGI PADA ALAT
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON
PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON Iik Hikmatul Akbar (1), Yudi Samantha (2), Engkos Koswara (3) Teknik Mesin, Universitas Majalengka email : I.hikmatulakbar@gmail.com ABSTRACT Hydraulic
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciUNJUK KERJA MESIN PENCACAH SAMPAH Juardin 1, Budiman Sudia 2, Al Ichlas Imran, 3
UNJUK KERJA MESIN PENCACAH SAMPAH Juardin 1, Budiman Sudia 2, Al Ichlas Imran, 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo 2 3 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS TEMPE MULTI FUNGSI PADA UKM SANAN - MALANG
RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS TEMPE MULTI FUNGSI PADA UKM SANAN - MALANG Annisa Kesy Garside 1, Sudjatmiko 2 1 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang 2 Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Kualitas produk yang dikan oleh industri skala rumah tangga terkag tidak dapat bersaing produksi sejenis yang dikan dari industri-industri skala besar.
Lebih terperinciKeteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS TEMPE (Design and Construction of Tempeh Slicer) Fauzan Luhfi 1*, Achwil Putra Munir 1, Sulastri Panggabean 1 1) Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIbM KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA ANEKA KERIPIK DAN SALE PISANG DESA WONODADI KULON
Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya Desember 2014, Vol. 01, No. 01, hal 34-40 IbM KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA ANEKA KERIPIK DAN SALE PISANG DESA WONODADI KULON I Made Kastiawan1, Ismail2, Achmad Maqsudi3
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM
Analisis Pengujian Performance Mesin Pencacah Rumput Laut Skala UKM ANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM Tedy Marita D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciSetyo Wahyu Pamungkas Eko Pristiwanto
Setyo Wahyu Pamungkas 2107039013 Eko Pristiwanto 2107039017 Abstrak Home Industri penghasil keripik singkong saat ini masih banyak menggunakan metoda potong yang sederhana, yaitu dengan menggunakan alat
Lebih terperinciPENGARUH PROFIL PIN DAN TEMPERATUR PREHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN MATERIAL AA5052-H32 FRICTION STIR WELDING
PENGARUH PROFIL PIN DAN TEMPERATUR PREHEATING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN MATERIAL AA5052-H32 FRICTION STIR WELDING SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciSIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Dedy Haryanto,
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI
PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI Diajukan kepada untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik Mesin Oleh : HAFIZH ARDHIAN PUTRA
Lebih terperinciMESIN PENGUPAS DAN PEMOTONG KENTANG SEMI OTOMATIS
MESIN PENGUPAS DAN PEMOTONG KENTANG SEMI OTOMATIS Ageng Aldrianto D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik,Universitas Negeri Surabaya Email :Agengaldrianto@yahoo.co.id Arya Mahendra Sakti Jurusan TeknikMesin,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK Oleh : RAHMA GRESYANANTA 2107039001 FABIAN SURYO S 2107039023 Pembimbing Ir. Suhariyanto, MT ABSTRAK Limbah dari plastik merupakan masalah yang dianggap
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT (SISTEM TRANSMISI)
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT (SISTEM TRANSMISI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: BUDDHI PUTRANTA NIM I8613006 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGIRIS SINGKONG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51
Tugas Akhir RANCANG BANGUN SISTEM PENGIRIS SINGKONG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi DIII Instrumentasi dan Elektronika
Lebih terperinciDAYA PADA MESIN PENGADUK SERBUK TIRAM PUTIH OLEH : MUHAMMAD FATHONI ENDRIAWAN
RANCANG BANGUN DAN PERHITUNGAN DAYA PADA MESIN PENGADUK SERBUK KAYU UNTUK MEDIA PENANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH OLEH : MUHAMMAD FATHONI ENDRIAWAN 2107 030 038 DOSEN PEMBIMBING : IR. SUHARIYANTO, M.T AGENDA
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM
PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG - 8 MM Pujono ¹), Handika Prabu Menang ¹) ¹) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr Soetomo,
Lebih terperinciTEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_
BENTUK DAN KECEPATAN PUTARAN POROS BATANG PENYAYAT YANG TEPAT PADA MESIN PENYAYAT DAGING Novarini Teknik Mesin, Politeknik Jambi, Jl. Lingkar Barat II Lrg. Veteran Rt. 04 Kec. Alam Barajo Kota Jambi Email
Lebih terperinciLAMPIRAN II PERHITUNGAN
2.1 Perhitungan Putaran LAMPIRAN II PERHITUNGAN Perhitungan kecepatan untuk mengetahui berapa kemampuan kecepatan alat yang dihasilkan pada proses chips ubi ungu. dibandingkan secara teori dan praktik,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS HARI SUDIRJO Pusat Reaktor Serba Guna BATAN Abstrak RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI
Lebih terperinciPembuatan Mesin Pengiris Tempe. Dengan Kapasitas 60 Irisan/Menit
Pembuatan Mesin Pengiris Tempe Dengan Kapasitas 60 Irisan/Menit PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya Disusun Oleh : Artanto Nugroho 2009-55-001 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERANCANGAN RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN PENGGERAK PEDAL KAKI
1 PERANCANGAN RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN PENGGERAK PEDAL KAKI Andri Valentino/1210017211125 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta, Padang abstract Cassava
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT DAN PEMOTONG DAGING BUAH NANAS SEMI OTOMATIS DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK KAPASITAS 12 BUAH/MENIT
RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT DAN PEMOTONG DAGING BUAH NANAS SEMI OTOMATIS DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK KAPASITAS 12 BUAH/MENIT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR
PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR Muhammad Muhsin 1), Nanang Suffiadi Ahmad 2) 1), Prodi Teknik Elektro Uniersitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain singkong,
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Singkong Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain singkong, ubi kayu atau cassava. Klasifikasi tanaman singkong adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae
Lebih terperinciVariasi Gaya pada Tuas Penekan Mesin Pengupas Serabut Kelapa dan Pengaruhnya terhadap Hasil Pengupasan
Variasi Gaya pada Tuas Penekan Mesin Pengupas Serabut Kelapa dan Pengaruhnya terhadap Hasil Pengupasan Ardi Saputra*, Muhammad Hasan Albana, Nurul Laili Arifin Batam Polytechnics Mechanical Engineering
Lebih terperinciPENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan
PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan Mengingat lahan tebu yang cukup luas kegiatan pencacahan serasah tebu hanya bisa dilakukan dengan sistem mekanisasi. Mesin pencacah
Lebih terperinciMESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI)
MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: JEVON OTNIEL NIM I 8613018 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika
Lebih terperinciPublikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) REDESAIN MESIN PERAJANG SINGKONG SEMI OTOMATIS
Publikasi Online Mahasiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) REDESAIN MESIN PERAJANG SINGKONG SEMI OTOMATIS Nama :Yugo Budi Santoso NBI :421204239 Mahasiswa JurusanTeknik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS TALAS [DESIGN OF TARO SLICING MACHINE]
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol. 6, No. 1: 53-62 RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS TALAS [DESIGN OF TARO SLICING MACHINE] Oleh: Wahyu K. Sugandi 1), Asep Yusuf 1), Ahmad Thoriq 1) 1) Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah
Lebih terperinciPERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM
PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PENEPUNG SINGKONG (SISTEM TRANSMISI )
RANCANG BANGUN MESIN PENEPUNG SINGKONG (SISTEM TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: PURNIAWAN ACHMAD SYUKHAIDI NIM I8612038 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober
Lebih terperinciPEMANFAATAN TOGGLE SEBAGAI PENGGERAK MESIN PERAJANG KERUPUK TANPA ENERGI LISTRIK
PEMANFAATAN TOGGLE SEBAGAI PENGGERAK MESIN PERAJANG KERUPUK TANPA ENERGI LISTRIK Aris Adi Nugroho 1), Mukhamad Syaifudin 2), Rizqi Rizal Fahlevi 3) Achmad Zarkasi Lubis 4), Eko Budi Santoso 5) 1,2,3,4,5
Lebih terperinciJTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43
JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43 PENGARUH JUMLAH MATA SAYAT ENDMILL CUTTER, KEDALAMAN PEMAKANAN DAN KECEPATAN PEMAKANAN (FEEDING) TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA PADA MESIN MILING
Lebih terperinciAsep Wahyu Hermawan S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Pengaruh Kecepatan Putaran Spindle dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kerataan dan Kekasaran Permukaan Alumunium 6061 PENGARUH KECEPATAN PUTARAN SPINDLE DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KERATAAN
Lebih terperinciPengaruh Jeda Waktu Antar Sequence Sambungan T-Joint dengan MIG Robotic Welding terhadap Distorsi pada Mild Steel
Pengaruh Jeda Waktu Antar Sequence Sambungan T-Joint dengan MIG Robotic Welding terhadap Distorsi pada Mild Steel Mauliddia Yanti.A*, Nurman Pamungkas, S.T., M.T., Andrew. W. P. Mantik, S.T. * Batam Polytechnics
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE FLOYD WARSHALL PADA PETA DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI DHYMAS EKO PRASETYO
PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE FLOYD WARSHALL PADA PETA DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI DHYMAS EKO PRASETYO 091402023 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciMESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)
MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: HABIBULLOH NIM I8613015 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAGING TANAMAN LIDAH BUAYA KAPASITAS 100 [KG/JAM]
RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG DAGING TANAMAN LIDAH BUAYA KAPASITAS 100 [KG/JAM] LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI
Lebih terperinci