PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG Oleh: Cia Rona*), Sofia Edriati**), Siskha Handayani**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMATERA BARAT, **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMATERA BARAT ABSTRACT This research is motivated by LKS which is lack of support students to learn to find concept independently. This research is purpose to produce LKS to be basis discovery learning on valid trigonometry s matter. This research developing that use Plomp design which is consist of preliminary research phase, prototyping phase and assessment phase. Evaluation method that used refers to formative evaluation design which is consist of self evaluation and survey of an expert. In this research the research phase is limited until prototyping phase that is until survey of an expert phase. The data in this research is qualitative data and quantitative data. The result of LKS test by validators to show that this LKS on valid criteria that is 75,78% surveyed from appropriateness content aspect, serving, and also language and perusal. It can conclude that LKS to be basis of discovery learning on trigonometry matter that developed is valid. Keywords: Development, Worksheets, Discovery Learning, Trigonometry PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting di sekolah, karena matematika menjadi salah satu indikator kelulusan disetiap jenjang pendidikan. Hal ini ditujukan untuk membentuk pola pikir peserta didik menjadi logis, kritis, analitis, sistematis dan konsisten Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 13 Padang, dalam proses pembelajaran guru menggunakan buku teks dan LKS, sedangkan siswa hanya menggunakan LKS, namun LKS belum memfasilitasi siswa belajar aktif dan mandiri. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika, guru menjelaskan bahwa LKS yang digunakan belum mampu
membantu siswa dalam mengkonstruksi konsep matematika dengan baik. Materi yang sulit dipahami oleh siswa adalah trigonometri. Karena pada materi ini siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan konsep trigonometri, seperti banyaknya rumus yang harus dipahami oleh siswa sehingga siswa kurang mampu menyelesaikan soalsoal trigonometri. Hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang siswa kelas X SMA Negeri 13 Padang, diperoleh informasi bahwa siswa belum mampu memahami konsep dasar trigonometri yang diajarkan oleh guru. Salah satu penyebabnya adalah bahan ajar LKS yang kurang menarik serta bahasa dan isi yang terdapat dalam LKS sulit dimengerti. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dalam memahami materi trigonometri. Salah satu cara adalah menggunakan bahan ajar. Bahan ajar yang dapat dikembangkan untuk membantu permasalahan tersebut adalah LKS (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Discovery Learning, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis discovery learning pada materi trigonometri yang valid di SMAN 13 Padang. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Yusnita Rahmawati (2014) dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) dengan Pendekatan Somatic, Audiotory, Visual, Intelectual (SAVI) pada Materi Pokok Peluang Kelas IX SMP Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini telah menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing dengan pendekatan SAVI yang valid dan praktis. LKS yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki unsur-unsur antara lain yaitu: cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan LKS, standar kompetensi, kompetensi dasar yang akan dicapai, uraian materi dengan metode discovery learning, latihan dan penilaian.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan yang merujuk pada Plomp (2013: 19) yang terdiri atas tiga fase yaitu preliminary research, prototyping phase dan assessment phase. Pada penelitian ini hanya dilakukan dua fase yaitu: 1) preliminary research dan 2) prototyping phase dengan metode evaluasi formatif yang dilakukan yaitu evaluasi diri dan tinjauan ahli. Tahap investigasi awal dilakukan wawncara dengan guru dan siswa, pengumpulan dokumen silabus dan bahan ajar mengenai materi trigonometri. Tahap pembuatan prototipe (prototyping phase) yang dilakukan adalah merancang sistematika dan struktur LKS berbasis discovery learning pada materi trigonometri, pembuatan prototipe serta melakukan evaluasi diri dan tinjauan ahli. Instrumen yang digunakan untuk instrumen validasi adalah lembar validasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif. Teknik analisis data dari instrumen validasi adalah hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai dan disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dicari rerata skor untuk lembar validasi seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2010: 89). HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian, diperoleh LKS berbasis discovery learning untuk materi trigonometri yang valid. Kegiatan untuk menghasilkan LKS yang valid ini diawali dengan preliminary research (investigasi awal) yang terdiri atas wawancara dengan guru dan siswa serta analisis bahan ajar yang digunakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika, diketahui bahwa pada saat pembelajaran trigonometri guru menggunakan metode ceramah dan diskusi serta bahan ajar yang digunakan yaitu buku teks dan LKS. Akan tetapi siswa kurang menggunakan bahan ajar tersebut, karena bahasa yang terdapat pada bahan ajar sulit dipahami oleh siswa. Sedangkan, wawancara yang dilakukan dengan enam orang siswa
yang telah mempelajari materi trigonometri, diketahui bahwa siswa sulit memahami materi trigonometri karena terlalu banyak rumus-sumus yang harus dipahami siswa. Berdasarkan analisis silabus, diperoleh bahwa materi yang disajikan pada silabus sudah sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai siswa, maka pengembangan LKS berbasis discovery learning ini mengacu pada silabus kurikulun 2006. Hasil analisis bahan ajar yang digunakan yaitu bahan ajar yang digunakan sudah sesuai dengan silabus, namun penyajian materinya susah dipahami oleh siswa. Bahan ajar ini digunakan untuk sumber rujukan LKS yang dikembangkan. Selanjutnya, hasil dari prototyping phase (pembuatan prototipe), dirancanglah LKS berbasis discovery learning dengan tiga kegiatan belajar yaitu: 1) perbandingan trigonometri pada segitiga siku - siku, 2) perbandingan trigonometri disemua kuadran, dan 3) perbandingan trigonometri untuk sudut khusus. Pada setiap kegiatan belajar diawali dengan tujuan, masalah yang akan diselesaikan siswa, merumuskan hipotesis, melakukan kegiatan penemuan, dan mempresentasikan hasil kegiatan penemuan. Berdasarkan sistematika dan struktur LKS yang telah dirancang, selanjutnya dilakukan pembuatan prototipe. Evaluasi formatif sangat berperan pada pembuatan prototipe ini. Karakteristik LKS yang dirancang memuat: 1)Cover atau sampul depan LKS didesain menggunakan corel draw. Pada cover terdapat tulisan judul LKS TRIGONOMETRI. Judul ini mencerminkan isi LKS pada materi trigonometri. Pada cover juga dicantumkan teks Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Discovery Learning sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam menyusun LKS. b) Desain tampilan bagian isi LKS sangat sederhana dengan shape yang didominasi warna hijau dan merah. c) Penyajian kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan LKS, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta mengenai sejarah matematikawan. d) Penerapan discovery learning dalam penyajian materi, sesuai dengan pendapat suprihatiningrum (2012: 248), dapat dilakukan dengan enam tahap yaitu:
menjelaskan tujuan, orientasi siswa pada masalah, merumuskan hipotesis, melakukan kegiatan penemuan, mempresentasikan hasil kegiatan penemuan, dan mengevaluasi kegiatan penemuan. Hasil pengembangan pada tahap ini dievaluasi sendiri oleh pengembang sesuai dengan pedoman evaluasi diri kemudian dianalisis dan direvisi berdasarkan hasil evaluasi diri. Evaluasi diri dilakukan terhadap komponen-komponen kelayakan isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan dan kegrafikaan. Hasil evaluasi diri terhadap komponen kelayakan isi yaitu materi yang disajikan masih kurang menggambarkan prinsipprinsip discovery learning, setelah dievaluasi materi tersebut sudah menggambarkan prinsip - prinsip discovery learning. Hasil evaluasi diri terhadap komponen penyajian yaitu penyajian LKS masih kurang menarik, setelah dievaluasi penyajian nya lebih menarik. Hasil evaluasi diri terhadap komponen bahasa dan keterbacaan yaitu bahasa yang digunakan belum komunikatif, setelah dievaluasi bahasa pada LKS lebih komunikatif. Hasil evaluasi diri terhadap komponen kegrafikaan yaitu cover yang terdapat pada LKS kurang menarik, setelah direvisi cover sudah menarik dan menggambarkan konsep dari materi trigonometri. Hasil evaluasi diri dari semua komponen, selanjutnya divalidasi oleh ahli (expert review). Validasi dilakukan oleh tiga orang valid tiga orang validator yang terdiri dari satu orang dosen matematika, satu orang guru matematika dan satu orang guru bahasa Indonesia. Saran dari ahli digunakan untuk menyempurnakan LKS. Aspek-aspek yang divalidasi yaitu kelayakan isi, penyajian, bahasa dan kegrafikaan. Validasi oleh dosen matematika dilakukan tiga kali perbaikan diperoleh nilai kevalidan 68,23% dengan kategori valid. Validasi oleh guru matematika dilakukan satu kali perbaikan diperoleh nilai kevalidan 85,88% dengan kategori sangat valid. Validasi oleh guru bahasa Indonesia dilakukan satu kali perbaikan diperoleh nilai kevalidan 80% dengan kategori valid. Hasil analisis data secara keseluruhan dari tiga orang validator adalah 75,78% dengan kategori valid. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis
discovery learning pada materi trigonometri sudah valid. Hasil penilaian dari validator dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). LKS berbasis discovery learning memiliki kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran. 2). Penyajian materi dalam LKS menggunakan karakteristik discovery learning secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk menemukan konsep dari materi trigonometri. 3). Penggunaan bahasa dan keterbacaan pada LKS terlihat dari kalimat dan kata-kata yang mudah dipahami serta komunikatif. 4). Tampilan cover sudah menggambarkan isi LKS serta penggunaan font sudah sesuai dengan tingkat keterbacaan siswa dan penggunaan warna sudah konsisten. DAFTAR PUSTAKA Plomp. (2013). Educational Design Research : An Introduction, dalam An Introduction to Educational Research. Enschede, Netherland : National Institute for Curriculum Development. Prastowo, Andi (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yokyakarta: Diva Press. Jalius, Ellizar. (2009). Pengembangan Program Pembelajaran. Padang. UNP PRESS. Jamil, Suprihatiningrum, (2012). Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media. Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan Penelitian Pemula.. Bandung: Alfabeta. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penelitian menghasilkan LKS berbasis discovery learning untuk materi trigonometri yang valid pada pembelajaran matematika siswa kelas X SMAN 13 Padang.