PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana kita ketahui bahwa Matematika merupakan suatu ilmu yang mampu

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses dimana induvidu dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

BAB III METODE PENELITIAN

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

ISSN : Abstrak

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Yayuk Jatining Rahayu 4

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

Hasil Belajar Prasiklus

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG KPK DAN FPB MELALUI MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA DEKAK SD Negeri 01 Kebonsari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan aktifitas belajar Matematika pada Kompetensi Dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dan FPB semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terselesaikan dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan ( observation), dan refleksi (reflection). Metode pengambilan data menggunakan metode tes dan non tes. Metode non tes yang digunakan yaitu observasi, dan dokumentasi. Alat pengambilan data yang digunakan berupa soal-soal tes dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Penelitian dilakukan di SD Negeri 01 Kebonsari, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan pada semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan aktifitas siswa baik individu maupun kelompok mengalami peningkatan.setiap siklusnya. Kesimpulan penelitian ini bahwa model kooperatif NHT berbantuan media dekak dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar operasi hitung KPK dan FPB siswa kelas V SDN 01 Kebonsari. Kata Kunci: KPK dan FPB; NHT; Media Dekak 2016 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, mereka untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN pasal 1 ayat 1). Usaha sadar di sini adalah mendidik bukan merupakan tindakan yang reflek atau program tanpa tujuan yang jelas, melainkan merupakan tindakan. Salah satu keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan diantaranya tergantung pada kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar. Setiap orang yang berkepentingan dengan dunia pendidikan tentu berharap agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar berupa kemampuan atas pengusaan materi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam silabus pada mata pelajaran yang diajarkannya tersebut. Namun, dalam kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan (Nana Sudjana, 1998). Menurut kondisi yang terjadi di kelas setelah diamati kenyataannya pelajaran Matematika dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Berdasarkan pengamatan guru tampak jelas terlihat bahwa siswa kurang antusias dalam pembelajaran. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri bahwa dari tahun 53

ke tahun materi pelajaran Matematika selalu rendah. Setiap materi ajar tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dan FPB hasilnya sangat memprihatinkan di bawah KKM. Operasi hitung KPK dan FPB adalah salah satu materi Matematika yang dipelajari di kelas 5 SD semester 1. Materi tersebut membahas tentang Faktor Persekutuan Besar dari suatu bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan itu. Sedangkan Kelipatan Persekutuan Kecil dari dua bilangan adalah suatu bilangan bulat positif terkecil yang dapat dibagi habis oleh kedua bilangan tersebut (http://duniamatematika.com/). Berdasarkan satu prastudi atau refleksi awal ternyata ditemukan kondisi temuan kemampuan siswa pada Kompetensi Dasar Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dan FPB dalam kurun waktu 3 tahun hasil belajar kurang maksimal. Semester I tahun pelajaran 2015 menunjukkan hasil yang kurang maksimal, dari 27 siswa di atas KKM hanya 9 siswa sedangkan 18 siswa di bawah KKM. Sementara dari sisi afektif siswa memiliki minat dan ketrampilan menyelesaikan masalah KPK dan FPB yang rendah. Permasalahan tersebut dimungkinkan karena pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Pembelajaran tidak menumbuhkan penggalian potensi yang dimiliki siswa. Dalam setiap kegiatan pembelajaran siswa selalu berbicara sendiri, ada juga yang sekedar mencatat tetapi kurang memperhatikan penjelasan guru. Banyak hal yang diperhatikan dalam mengkaji permasalahan yang terjadi. Penyebab permasalahan terlihat dari penyampaian pembelajaran monoton dan berpusat pada guru, sedangkan siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Penggunaan media peraga juga kuraang menyenangkan. Kondisi tersebut yang menyebabkan minat belajar siswa jadi rendah sehingga pencapaian kognitif siswa juga rendah. Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah tersebut lebih tepat menerapkan model Kooperatif NHT. Selain penerapan model Kooperatif NHT peneliti juga menggunakan media Dekak. Model Kooperatif NHT menurut Robert Slavin (dalam Munjiali, 2004) yaitu suatu metode pembelajaran yang melibatkan para siswa pembelajar untuk bekerja sama dalam belajar, di mana semua anggota kelompok bertanggung jawab bagi diri pembelajar sendiri. Menurut Jhonson (dalam Isjoni, 2007) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai upaya mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Menurut Kagan (2007) model pembelajaran Numbered Head Together ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Salah satu media pengajaran Matematika adalah dekak. Dekak adalah salah satu media pengajaran Matematika yang digunakan untuk menjelaskan konsep atau pengertian nilai tempt suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan, ribuan) serta operasi penjumlahan dan pengurangan. Dengan media ini, siswa lebih tahu dan jelas tentang konsep atau pengertian nilai tempat suatu bilangan serta operasi matematika yang lain, sehingga dengan media dekak diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut: (1) Apakah penggunaan model kooperatif NHT berbantuan media dekak dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan operasi hitung KPK dan FPB? (2) Apakah penggunaan model kooperatif NHT berbantuan media dekak dapat meningkatkan aktifitas siswa? Tujuan umum dari penelitian ini adalah: (1) Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatkan kemampuan menyelesaikan operasi hitung KPK dan FPB melalui model kooperatif NHT berbantuan media dekak. Tujuan Khusus, penelitian ini bertujuan 54 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 3. Juli (2016)

untuk mengetaui seberapa besar peningkatan aktivitas siswa dengan menggunakan model kooperatif NHT berbantuan media dekak. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas. Prosedur Penelitian Tindakan menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 01 Kebonsari, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 01 Kebonsari. Penelitian dilakukan di semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. Teknik pengumpulan data penelitian diambil dari rekaman observer meliputi : 1) Hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa, 2) Hasil tes tertulis siswa. Data observasi yang diperoleh dihitung kemudian dipresentasikan, sehingga dapat diketahui seberapa peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Hasil analisis data observasi kemudian disajikan secara deskriptif Adapun pengambilan data kompetensi siswa dilakukan dengan mengadakan tes pada akhir pembelajaran. Hasil pembelajaran siklus I dibandingkan dengan siklus II yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan pencapaian indikator. Data tes dianalisis secara statistik deskriftif. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perencanaan. Tahap perencanaan yang akan dilakukan pada siklus I meliputi: menganalisis silabus untuk mengetahui kompetensi dan dasar yang akan digunakan dalam penyampaikan pembelajaran, merancang rencana pembelajaran siklus I dengan penerapan model kooperatif NHT, menyiapkan media Dekak, menyiapkan lembar kerja dan lembar evaluasi baik individu maupun kelompok, menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, membuat alat tes evaluasi untuk siklus I, membuat kunci jawaban. Pelaksanaan Tindakan. Tindakan yang peneliti berencana melaksanakan pembelajaran yang terbagi dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Adapun setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Peneliti mengembangkan pembelajaran yang inovatif yang disertai media Dekak sehingga pembelajaran lebih menarik. Pengamatan/Observasi. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dengan bantuan tim observer yang merupakan pengamat dalam pembelajaran. Pengamatan sesuai dengan prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan yang sudah disepakati. Untuk mengetahui prestasi belajar diukur dari hasil tes. Berdasarkan pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 80%. Hasil belajar siswa siklus I memperoleh rata-rata 67, 03. Refleksi. Refleksi merupakan analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi dari proses dan dampak tindakanyang dilakukan. Peneliti melakukan review bersama tim observer untuk menemukan kelemahan dan keunggulan pembelajaran yang inovatif selama pelaksanaan siklus I. Hasil refleksi digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan siklus II, jika indikator yang telah ditetapkan belum terpenuhi. Berdasarkan refleksi menunjukkan hasil aktivitas siswa dalam proses pembelajaran telah meningkat. Meskipun demikian pada siklus I peningkatan aktivitas siswa belum maksimal, karena itu perlu adanya renspon yang lebih baik lagi agar proses pembelajaran lebih maksimal pada pembelajaran berikutnya. 55

Penelitian pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin. Bahan yang diajarkan dalam siklus I adalah Penyelesaian Masalah Operasi Hitung KPK. Adapun data hasil penelitian selama siklus I : Data hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat lewat Gambar 1. 16 14 12 10 8 Jumlah Siswa 6 4 2 0 100-90 80-70 60 50 40 30 Gambar 1. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan data di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa masih tergolong kategori kurang baik, karena nilai rata-ratanya 67 masih di bawah KKM. Untuk kategori sangat baik 11%, kategori baik 22%, kategori cukup 40%, sedangkan kategori kurang baik 26%. Namun dari hasil tersebut peneliti belum merasa puas dan berharap untuk bisa menuntaskan semua siswa pada siklus II Siklus II Perencanaan. Berdasarkan dari hasil refleksi siklus I, pada siklus II diadakan. tahap perencanaan meliputi: merancang proses pembelajaran siklus II Kompetensi Menyelesaikan Operasi Hitung FPB, menyiapkan Dekak, menyiapkan lembar kerja dan lembar evaluasi baik individu maupun kelompok, menyiapkan lembar observasi guru dan siswa yang sesuai dengan siklus I, menyusun alat tes evaluasi, membuat kunci jawaban, membuat contoh yel-yel sebagai penyemangat setelah menyelesaikan tugas dari guru. Pelaksanaan Tindakan. Peneliti melaksanakan pembelajaran siklus II terbagi dua pertemuan. Setiap pertemuan 3 x 35 menit. Peneliti mengembangkan pembelajaran yang inovatif yang disertai media Dekak sehingga pembelajaran lebih menarik. Pengamatan/Observasi. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang harus segera penulis perbaiki agar tindakan yang penulis lakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Adapun untuk mengetahui prestasi belajar diukur dengan hasil tes. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa meningkat menjadi 85%.Hasil belajar siswa siklus II memperoleh rata-rata 77. Refleksi. Refleksi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengetahui hasil evaluasi dari pengamat tentang aktivitas dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa berhasil atau tidaknnya pembelajaran. 56 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 3. Juli (2016)

Pada siklus II ini penerapan model kooperatif NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa menjadi 85%, sedangkan nilai rata-rata siswa meningkat dari 67 menjadi 77. Media yang digunakan pada siklus I kurang proposional sehingga pada siklus II diubah lebih proposional sehingga siswa dapat mengamati dengan baik. Guru sudah mengelompokkan siswa dengan memperhatikan karakteristik siswa. Berbeda dengan siklus I pengelompokannya masih homogen, sehingga persebaran anggota belum ideal menyebabkan kurang aktifnya diskusi kelompok. Dalam pelaksanaan diskusi, guru turut memantau jalannya diskusi sehingga semua anggota dapat terlibat dalam diskusi. Siswa sudah berani berpendapat dalam diskusi. Siswa yang belum faham bisa aktif bertanya. Sudah berkurang adanya dominasi siswa yang lebih pandai. Partisipasi aktif siswa tidak hanya secara fisik saja juga ada peran mental yang harus aktif dalam memperhatikan penjelasan guru, mencatat materi pelajaran, mengerjakan tugas dan siap untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Berani bertanya jika tidak faham, dan juga berani berpendapat jika ada kekeliruan. Ini berbeda dengan siklus I yang masih ada siswa yang belum berani bertanya meskipun belum faham. Juga kekurangan guru dalam diskusi tidak memantau jalannya diskusi kelompok. Pembelajaran lebih menyenangkan dengan yel-yel penyemangat sebagai apresiasi siswa meluapkan kegembiraan setelah berhasil menyelesaikan tugasnya. Adapun adanya pertisipasi siswa dalam aktivitas pembelajaran juga dapat dijumpai Pada dokumentasi berupa foto-foto kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Fokus penelitian ini adanya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan sebanyak dua siklus dan setiap siklus disajikan hasil observasi aktivitas pembelajaran dan hasil belajar. Penelitian pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 5 Oktober 2015. Bahan yang diajarkan dalam siklus II adalah Penyelesaian Masalah Operasi Hitung FPB. Adapun data hasil penelitian selama siklus II : Data hasil belajar siklus II dapat dilihat pada Gambar 2: 18 16 14 12 10 8 Jumlah Siswa 6 4 2 0 100-90 80 70 60 50 40 30 Gambar 2. Nilai Hasil Belajar Siklus II 57

Berdasarkan pengamatan di atas adanya peningkatan pada siklus II yaitu hasil belajar siswa baik dengan rata-rata 77. Untuk kategori sangat baik 26%, kategori baik 63%, kategori cukup 7% dan kategori kurang 4%. Dengan demikian dari data pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil belajar siswa sudah dapat dikatakan meningkat karena prestasi belajar siswa dari pra siklus rata-rata 59 meningkat di siklus I menjadi 67, sedangkan di siklus II meningkat menjadi 77. Tabel 1. Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Keterangan Pra siklus Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata 59 67 77 Berdasarkan Tabel 1 di atas model kooperatif NHT sebelum dan sesudah perbaikan pembelajaran dapat digambarkan pada Gambar 3: 80 70 60 50 40 Rata rata kelas 30 20 10 0 Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 Gambar 3. Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Setelah dilaksanakan penelitian setelah pra siklus kemudian pembelajaran diperbaiki untuk siklus I dan Siklus II dengan menggunakan model kooperatif NHT berbantuan media dekak sebagai solusi untuk meningkatkan patisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dan meningkatnya hasil belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang talah dilakukan dalam aktivitas belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika dapat disimpulkan bahwa: pembelajaran yang menggunakan model kooperatif NHT dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Menyelesaikan Operasi Hitung KPK dan FPB di SDN 01 Kebonsari, pembelajaran yang menggunakan model kooperatif NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Menyelesaikan Operasi hitung KPK dan FPB di SDN 01 Kebonsari 58 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 3. Juli (2016)

UCAPAN TERIMA KASIH Terima Kasih kepada Bapak Kepala Sekolah, Guru, Observer, dan Siswa kelas V SDN 01 Kebonsari, Kecamatan Karangdadap Pekalongan. DAFTAR PUSTAKA Isjoni. 2007. Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Bandung: Pustaka Setia. Materi Matematika SD Kelas V FPB dan KPK. 2014. Online at: http://duniamatematika.com/matematikasd/materi-matematika-sd-kelas-v-fpb-dan-kpk-2/ (diakses pada tanggal: 9 Mei 2016) Nana Sudjana. 1998. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Pengertian Numbered Head Together. 2012. Online at: https://iniwebhamdan.wordpress.com/2012/05/10/ pengertian-numbered-head-together-nht/ (diakses pada tanggal: 9 Mei 206) Robert E Slavin. 2004. Cooperatif Learning, Riset, Dan Praktik. Bandung.Nusa Media Suharsimi Arikunto. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 59