FAKTOR-AKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN UNQUALIFIED OPINION WITH MODIFIED PARAGRAPH GOING CONCERN

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-13

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. penerimaan opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK AUDITOR PADA KUALIFIKASI OPINI KELANGSUNGAN USAHA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

NI - Dep

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: OKTAVIANI RIZQI KHUSNUL KHOTIMAH B

Lie et al. / Berkala Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2 (2016):

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PENGARUH KONDISI KEUANGAN, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA PADA PENGUNGKAPAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

Accounting Analysis Journal

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DETERMINAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

Mutchler, J.F., W. Hopwood, dan J.C McKeown The Influence of Contrary Information and Mitigating Factors on Audit Report Decisions on Bankrupt

NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

by: Maulidah Rahmita Supervisor: Dr.Waseso Segoro UNIVERSITAS GUNADARMA

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit tenure,

BAB I PENDAHULUAN. Dari pernyataan di atas menarik untuk ditelusuri mengapa asumsi going concern

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

D T E E T R E M R INA N S A I S

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah satu prinsipal atau lebih yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1740

SKRIPSI. Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri OLEH: SEPTYA ROSE LANINGTYAS

PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT DAN KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAAN UKDW. sistem keuangan semua negara di dunia tak terkecuali di Indonesia. Krisis ini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

significantly not influented to audit opinion going concern, liquidity ratio significantly not influented to audit opinion going concern, Activity rat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PARAGRAF GOING CONCERN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

Transkripsi:

IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 FAKTOR-AKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA Cynthia Anggraini 1, Anton Arisman 2, Christina Yunita 3 1,2 STIE MDP; JL. Rajawali, No 14, Palembang, Telp (0711)376400/fax (0711)376360 3 Jurusan Akuntansi, STIE MDP, Palembang e-mail: * 1 anton.aris@gmail.com, 2 christinayunita@stie-mdp.ac.id, 3 cynt924@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi seorang auditor dalam mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah agency theory. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pengambilan sample menggunakan metode sampling jenuh. Jenis data yang digunakan adalah data skunder dan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap opini audit going concern, sedangkan Kondisi Keuangan berpengaruh secara negatif pada opini audit going concern. Secara simultan, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kondisi Keuangan berpengaruh secara simultan terhadap opini audit going concern. Kata kunci : Opini audit Going Concern, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Kondisi Keuangan Abstract This research aims to see the factors that influence an auditor to issue a going concern audit opinion on the stock exchange telecommunications company in Indonesia.The theory used in this research is the theory agency.the samples used in this research are telecommunication company listed in the Indonesia Stock Exchange in 2009-2014. The research methods used in this study is quantitative methods.sample was determined by saturated sampling method. Type of data is secondary data and the method of analysis is regression logistic. The result of this studies indicated that the variable size company and growth company in the partial have no partially affect on going concern audit opinion, while the financial condition in the partial have negative significantly affect on going concern audit opinion. And the simultaneously the size company, growth company and financial condition have significant affect going concern audit opinion. Keywords: Going Concern Audit Opinion, Size Company, Growth Company, and financial condition. Received June1 st,2012; Revised June25 th, 2012; Accepted July 10 th, 2012

IJCCS 2 ISSN: 1978-1520 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan ekonomi yang selalu mengalami perubahan sejak terjadi nya krisis ekonomi pada tahun 1997 sampai sekarang membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangn bisnis yang terjadi di indonesia. Banyak perusahaan yang mengalami masalah keuangan dan tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perusahaan tersebut harus mengalami kebangkrutan. Kelangsungan hidup perusahaan sangat penting bagi perusahaan karena merupakan alasan bagi para investor untuk menanamkan modal dalam perusahaan tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan selalu dihubungkan dengan kemampuan seorang manajer untuk mengolah perusahaan tersebut agar dapat tetap bertahan. Ketika suatu perusahaan mengalami suatu permasalahan keuangan (financial distress). Hal ini akan berdampak pada tingginya risiko perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya di masa depan. Hal ini juga dapat mempengaruhi opini audit yang di berikan oleh auditor (Ayu, 2010). Opini audit going concern sangat penting karena opini going concern sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan terutama bagi para calon investor untuk membuat keputusan berinvestasi. Hal ini membuat para auditor memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengeluarkan opini audit going concern yang konsisten dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Alasan memilih penelitian ini adalah dikarenakan perkembangan industri teknologi khususnya telekomunikasi, mulai mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak teknologi GSM masuk di Indonesia pada tahun 1994 yang menggantikan teknologi AMPS. Sejarah operator GSM dimulai dari Satelindo pada tahun 1994, Telkomsel pada tahun 1995 dan XL pada tahun 1996 (Zacharias, JM : 2015). Penurunan kinerja itu dapat kita lihat dengan melemahnya harga saham sepanjang semester I 2014 pada PT Telkom (TLKM) ditutup melemah Rp 5 (0.17%) ke angka Rp 2.820, PT XL Axiata (EXCL) turun Rp 175 (2.6%) ke posisi Rp 6.750 dan PT Indosat (ISAT) turun Rp 45 (1,10%) ke posisi Rp 4.060 per saham (Fachriansyah, Regi : 2014). Perusahaaan yang mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan dapat berdampak pada opini audit yang menimbulkan keraguan auditor mengenai kemampauan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dimasa yang akan datang masa yang akan datang. Contoh perusahaan yang mendapatkan opini audit going concern adalah perusahaan PT. Bakrie Telecom, Tbk dan PT. Smartfreen Telecom, Tbk. Berdasarkan latar belakang diatas, peulis beringinan untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2009-2014. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian ini mengambil ruang lingkup mengenai bagaimana pengaruh ukuran perusahaan,pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan terhadap opini audit going concern pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.

IJCCS ISSN: 1978-1520 3 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara parsial antaraukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan terhadap opini audit going concern pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara simultan antara ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan kondisi keuangan terhadap opini audit going concern pada perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manfaat penelitian ini adalah:. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi opini audit going concern pada perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia dan dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya penelitian dengan tema yang sama yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi opini audit going concern pada perusahaan Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Menurut Jansen dan Meckling (2006), menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak dibawah suatu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Prinsip utama dari teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang yaitu manager. Untuk mengawasi perilaku manager apakah sudah bertindak sesuai dengan keinginan prinsipal atau tidak. Maka, laporan keuangan yang dibuat oleh manajer dapat diaudit oleh pihak yang independen yaitu auditor. 2.1.2 Opini Audit Going Concern Going concern adalah suatu kelangsungan hidup suatu entitas. Going concern biasanya digunakan sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan selama tidak terbukti adanya informasi yang berlawan (Setyarno, Januarti, dkk 2006). Menurut (Belkaoui, 2006:271), going concern adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa perusahaan akan dapat menjalankan usahanya dalam jangka yang cukup lama. Dalil ini memberikan gambaran Dalil ini memberi gambaran bahwa entitas diharapkan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas atau tidak diarahkan menuju arah likuidasi. 2.1.3 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah skala yang dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total asset perusahaan, nilai pasar saham, rata-rata tingkat penjualan, dan jumlah penjualan. Ukuran

IJCCS 4 ISSN: 1978-1520 perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki. Perusahaan dengan total aktiva yang besar dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sudah mencapai tingkat kedewasaan, karena dalam hal ini perusahaan tersebut sudah dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan mampu menghasilkan laba dibanding dengan total aset yang lebih kecil (Rachmawati dan Triatmoko, 2007). Oleh karena itu perusahaan yang lebih besar dianggap dapat lebih mampu menyelesaikan masalah keuangan perusahaan dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.. 2.1.4 Pertumbuhan Perusahaan Menurut Perda Sumatera Selatan No. 3 Tahun 2011, Pajak Kendaraan Bermotor yang disingkat menjadi PKB, merupakan pajak yang dikenakan atas penguasaan dan atau kepemilikan terhadap kendaraan bermotor. Objek PKB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor yang terdaftar di daerah. Menurut Perda Sumatera Selatan No. 3 Tahun 2011, Subjek PKB adalah badan atau orang pribadi yang mempunyai hak kuasa atas kendaraan bermotor. 2.1.3 Kondisi Keuangan Kondisi keuangan memperlihatkan bagaimana keadaan dari keuangan perusahaan yang sesungguhnya pada periode tertentu. Semakin kondisi keuangan perusahaan tersebut memburuk maka semakin besar kemungkinan bahwa perusahaan tersebut membutuh opini going concern. Sebaliknya, jika perusahaan yang tidak pernah mengalami masalah keuangan auditor tidak pernah mengeluarkan opini going concern. Kondisi keuangan perusahaan juga mencerminkan kelangsungan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang. Melalui laporan keuangan, para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan dan dapat memprediksi bagaimana kelangsungan hidup perusahaan tersebut kedepannya. 2.1.4 Auditing Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara peryataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2005 h. 9). Sedangkan menurut Arens, dkk (2008, h. 8) auditing adalah pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria yang berlaku biasanya adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU)

IJCCS ISSN: 1978-1520 5 2.2 Kerangka Pemikiran e Ukuran Perusahaan (X1) Pertumbuhan Perusahaan (X2) Opini Audit Going Concern (Y) Kondisi Keuangan (X3) Sumber : Penulis, 2016 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis Berdasarkan hal diatas analisis hipotesis terhadap masalah yang dibahas ialah sebagai berikut: H1 = Ukuran Perusahaan Berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern H2 = Pertumbuhan Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Opini Audit Going Concern H3 = Kondisi Keuangan Berpengaruh Negatif Terhadap Opini Audit Going Concern H4 = Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi Keuangan berpengaruh secara Simultan terhadap Opini Audit Going Concern. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dilihat dari jenis data yang bersifat angka dengan variabel independen Ukuran Perusahaan (X1), Pertumbuhan Perusahaan (X2), Kondisi Keuangan (X3), dan Opini audit Going Concern variabel dependennya. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder yang menggunakan deret berkala (time series) atau data runtun waktu 6 tahun yaitu tahun 2009 2014. Objek penelitian ini adalah Perusahaan Telekomunikasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi karena data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji analisis logistik. Bentuk umum dari model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : GC Ln a 1SIZE 2PP 3KK e 1 GC Keterangan : GC Ln 1 GC Variabel Dummy Opini Audit a = Konstanta

IJCCS 6 ISSN: 1978-1520 SIZE PP KK e 1 2 3 = Ukuran Perusahaan = Pertumbuhan Perusahaan = Kondisi Keuangan = Error = Koefisien regresi variabel independen 4.1 Hasil Penelitian 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Menilai Kelayakan Regresi Berikut hasil uji regresi linier berganda untuk penelitian ini : Tabel 4.1 Menilai Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 1.378 7.986 Pada table hasil pengujian Hosmer and Lameshow Test, diketahui bahwa nilai Chi-squere = 1.378 dan degree of freedom =7. adapun tingkat signifikansi sebesar 0.986 (p-value sebesar 0.986 >0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kecocokan antara model regresi yang di prediksi dengan yang diolah. 4.1.2 Cox & Snell R Square Tabel 4.2 Cox & Snell R Square Step -2 Log likelihood Model Summary Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 9.951 a.543.831 Nilai Cox dan Snell s R Square dan Nagelkerke s R dapat juga digunakan untuk menilai model fit. Nilai Nagelkerke s R square dapat diinterprestasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression. Hasil output SPSS memberikan nilai Cox dan Snell s R sebesar 0.543 dan nilai Nagelkerke s R Square sebesar 0.831. yang berarti bahwa bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas independen sebesar 83.1%.

IJCCS ISSN: 1978-1520 7 4.1.3 Meniai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Tabel 4.3 Menilai Keseluruhan Model Iteration History a,b,c,d -2 Log Coefficients Iteration likelihood Constant X1 X2 X3 Step 1 1 17.916 -.781 -.051.236-1.694 2 12.125 -.467 -.132.631-2.966 3 10.367.785 -.270 1.106-4.118 4 9.997 2.449 -.422 1.479-4.859 5 9.952 3.432 -.509 1.675-5.190 6 9.951 3.626 -.527 1.714-5.254 7 9.951 3.633 -.527 1.716-5.256 8 9.951 3.633 -.527 1.716-5.256 a. Initial -2 Log Likelihood: 38.139 (Blog 0), apabila nilai -2 log likehood mengalami penurunan maka model yang dihipotesiskan fit degan data Sumber : Data Diolah dengan SPSS, 2016 Tabel 4.4 Menilai Keseluruhan Model Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Step 1 Step 28.188 3.000 Block 28.188 3.000 Model 28.188 3.000 Omnibus Test of Model Coefficient adalah model dengan konstanta dan variabel bebas X1, X2, dan X3 dengan nilai -2LogL sebesar 9.951 atau memiliki distribusi df sebesar 32 (36-4). -2LogL untuk model dengan konstanta dan variabel bebas X1, X2, dan X3 ternyata tidak signifikan pada 0,05 yang berrati hipotesis nol diterima. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa nilai output menunjukan nilai selisih kedua - 2LogL sebesar 28.188 (38.139-9.951) dengan df 3 yang berarti hipotesis nol di tolak dan penambahan variabel bebas kedalam model memperbaiki model fit.

IJCCS 8 ISSN: 1978-1520 4.1.4 Uji Analisi Logistic Tabel 4.9 Uji Analisi Logistic Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Step 1 a X1.527.652.654 1.418 X2 1.716 1.615 1.129 1.288 X3-5.256 2.151 5.973 1.015 Constant -3.633 8.474.184 1.668 Analisis linear logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji sejauhmana kemungkinan terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Model regresi logistik dapat dilihat dari nilai parameter dalam Variable in The Equation. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan tingkat signifikansi dengan tingkat kesalahan (α) = 5%. Berdasarkan pada tabel coefficients. dari hasil pengolahan hasil SPSS maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : GC Ln 3,633 ( 0,527)( X 1) 1.716( X 2 ) ( 5.256)( X 3) e 1 GC Dapat disimpulkan bahwa : a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Hipotesis pertama menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif pada opini audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan variabel Ukuran Perusahaan yang diproksikan dengan Total asset memiliki koefisien regresi negative sebesar -0,527 dengan tingkat signifikansi 0,418 yang lebih besar dari tingkat kesalahan 5%. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh pada opini audit going concern atau dengan kata lain H1 ditolak. b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2) Hipotesis pertama menyatakan bahwa Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif pada opini audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan variabel Pertumbuhan Perusahaan yang diproksikan dengan Total Penjualan memiliki koefisien regresi positif sebesar 1,716 dengan tingkat signifikansi 0,288 yang lebih besar dari tingkat kesalahan 5%. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh pada opini audit going concern atau dengan kata lain H2 ditolak. c. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Kondisi Keuangan perusahaan berpengaruh negatif pada opini audit going concern. Hasil pengujian menunjukkan variabel Kondisi Keuangan Perusahaan yang diproksikan dengan laba bersih perusahaan memiliki koefisien regresi negatif sebesar 5.256 dengan tingkat signifikansi 0,015 yang lebih

IJCCS ISSN: 1978-1520 9 kecil dari tingkat kesalahan 5%. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan Kondisi Keuangan perusahaan berpengaruh negatif pada opini audit going concern. hal ini menunjukkan bahwa semakin perusahaan tersebut mengalami masalah keuangan atau memiliki banyak hutang, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut akan mendapatkan opini audit going concern 4.1.5 Uji Parsial (Uji t) Uji -t (koefisien regresi secara parsial) digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Dari hasil t diperoleh ttabel sebesar 2,037 dimana thitung variabel Ukuran Perusahaan sebesar -0,542 dengan nilai signifikasi 0,592, thitung variabel Pertumbuhan Perusahaan sebesar 0,806 dengan nilai signifikasi 0,426, thitung variabel Kondisi Keuangan sebesar -8,115 dengan nilai signifikasi 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhdap opini audit going concern, sedangkan Kondisi Keuangan berpengaruh negative secara parsial terhadap opini audit going concern. 4.1.6 Uji Simultan (Uji f) ANOVA atau analisi varian, yaitu uji koefisien regresi secara bersamasama (uji F) untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Dari uji ANOVA atau F test dengan SPSS, diperoleh fhitung sebesar 22,357 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000, sedangkan ftabel sebesar 2,90 dengan tingkat signifikasi 0,05. Dimana fhitung > ftabel (22,357 > 2,90) dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi Keuangan berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern secara simultan. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perushaaan, dan Kondisi Keuangan terhadap Opini Audit Going Concern secara parsial. 4.2.1.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Menurut Yolana dan Martani (2005), secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian untuk melanjutkan usahanya daripada perusahaan yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena, perusahaan yang lebih besar dianggap lebih mampu untuk dapat menstabilakan labanya atau bahkan menaikan labanya dan juga perusahaan yang lebih besar dianggap memiliki manajemen yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Dalam penelitian uji statistik secara parsial, menunjukkan bahwa nilai signifikasi 0,592 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara negatif antara Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. hal ini disebabkan karena seorang auditor tidak memberikan opini yang hanya dilihat dari Ukuran Perusahaannya saja melainkan dilihat dari kemampuan manajemen dalam mengatur perusahaannya dan mengatur laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

IJCCS 10 ISSN: 1978-1520 Perusahaan yang manajemennya baik dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan kenyataan akan cenderung menerima opini audit yang bersih dari auditor. Dengan demikian bila perusahaan kecil juga mampu memiliki manajemen yang baik dan dapat menyajikan laporan keuangan sesuai dengan kenyataannya, maka perusahaan tersebut juga dapat menerima opini audit yang bersih dari auditor, dan sebaliknya jika perusahaan besar tidak memiliki manajemen yang baik sehingga dapat merugikan perusahaan dan tidak menyajikan laporan keuangan secara wajar maka perusahaan tersebut akan mendapat opini audit going concern dari auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suriani Ginting dan Linda Suryana (2014) berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Opini Audit Going Concern. 4.3.1.2 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Menurut Eko Setyarno, dkk (2006), pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan mampu meningkatkan volume penjualannya. Sebuah perusahaan dengan penjualan yang positif mempuunyai kecenderungan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Dalam penelitian uji statistik secara parsial menunjukkan bahwa nilai signifikasi 0,426 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan positif terhadap Opini Audit Going Concern. Hal ini disebabkan karena, seorang auditor tidak hanya melihat pertumbuhan perusahaan hanya dari pertumbuhan penjualannya saja melainkan dilihat dari bagaimana cara seorang manajemen perusahaan dapat mengukur efektivitas perusahaan dalam mempertahankan posisi keuangannya. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan yang positif tidak menjamin untuk tidak diungkapkannya Opini Audit Going Concern. Perusahaan yang memiliki penjualan yang baik tidak menjamin bahwa seorang auditor dapat memberikan opini yang bersih terhadap perusahaan tersebut, dikarenakan seorang auditor juga akan melihat posisi keuangan perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut memiliki penjualan yang meningkat tetapi posisi keuangan dalam perusahaan tersebut tidak baik, maka tidak menutup kemungkinan bahwa auditor akan mengeluarkan Opini Audit Going Concern. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Meriani dan Komang Ayu Krisnadewi (2012) berjudul Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Auditor pada Pengungkapan Opini Audit Going Concern yang menyatakan bahwa Pertumbuhan Perusahaan dan Reputasi Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap Opini Audit Going Concern.

IJCCS ISSN: 1978-1520 11 4.3.1.3 Pengaruh Kondisi Keuangan Terhadap Opini Audit Going Concern. Menurut Suriani Ginting dan Linda Suryana (2014), Kondisi Keuangan digambarkan dengan rasio keuangan yang dapat memperlihatkan apakah perusahaan tersebut baik atau buruk. Dalam hasil uji statistik secara parsial menunjukkan bahwa nilai signifikasi 0,00 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Kondisi Keuangan berpengaruh secara signifikan negatif terhadap Opini Audit Going Concern. Hal ini disebabkan karena, kondisi keuangan dalam suatu perusahaan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan yang memiliki masalah keuangan akan cenderung mendapatkan opini audit going concern dari auditor. Opini audit going concern dikeluarkan oleh auditor apabila perusahaan tersebut memiliki jumlah pinjaman yang setiap tahunnya meningkat dengan pendapatan yang kurang efektif, sehingga auditor memiliki keraguan terhadap kelangsungan usahanya untuk masa yang akan datang. Sebaliknya, apabila perusahaan tersebut tidak memiliki masalah keuangan maka auditor akan memberikan opini yang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelian yang dilakukan oleh Ginting dan Suryana (2014) berjudul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi opini audit going concern pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang menyatakan bahwa Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Opini Audit Going Concern. 4.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini udit Going Concern Secara Simultan Berdasarkan hasil penelitian uji F menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Kondisi Keuangan terhadap Opini Audit Going Concern pada perusahaan telekomunikasi. Sebelum menanamkan modal pada suatu perusahaan, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kondisi keuangan dan manajemen perusahaan tersebut baik atau tidak, dan mendapat opini audit going concern atau mendapatkan opini yang baik, karena sebuah opini dari auditor akan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi. Maka, diharapkan investor dapat menjadikan penelitian ini sebagai pedoman bagi investor dalam berinvestasi pada suatu perusahaan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Secara parsial variable Ukuran Perusahaan, dan Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern, sedangkan Kondisi Keuangan berpengarh secara signifikan negatif terhadap opini audit going concern. Hal ini disebabkan karena auditor tidak memberikan opini going concern berdasarkan ukuran suatu perusahaan maupun pertumbuhan perusahaan melainkan dari kondisi keuangan yang dialami oleh perusahaan tersebut.

IJCCS 12 ISSN: 1978-1520 2. Secara simultan Ukuran Perusahaan, Kondisi Keuangan dna pertumbuhan Perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. hal ini disebabkan karena besar kecilnya perusahaan, pertumbuhan suatu perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan mempengaruhi opini yang akan dikeluarkan oleh auditor. 5.2 Saran Beberapa saran penelitian untuk berikutnya dapat diberikan peneliti antara lain : 1. Bagi Investor Investor diharapkan untuk dapat memperhatikan lebih cermat kondisi kinerja keuangan perusahaan sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, dan juga di harapkan investor dapat menjadikan opini audit going concern sebagai acuan dalam berinvestasi. 2. Bagi Perusahaan Perusahaan diharapkan dapat memperhatikan kinerja keuangan perusahaan agar kinerja keuangan perusahaan dapat lebih baik lagi, sehingga tidak mendapatkan opini audit going concern oleh auditor. Opini audit yang diungkapkan oleh auditor sangat mempengaruhi keputusan investor dalam menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian, sehingga hasil yang didapat lebih tepat dan akurat dengan mengganti atau menambahkan variabel-variabel yang diduga berpengaruh pada pengungkapan opini audit going concern. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa Bapak Anton Arisman, Ibu Christina Yunita selaku Pembimbing pada penelitian skripsi ini, kedua Orang Tua, keluarga, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberi dukungan kepada saya sehingga penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Alichia, Y. P 2013, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia), Skripsi, Universitas Negeri Padang, Padang-Sumatera Barat. Belkaoui, Ahmed Riahi (Ali Akbar Yulianto dan Risnawati Dermauli), 2006, Accounting Theory, Salemba Empat, Jakarta. Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000, Teori Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Ginting dan Suryana, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Wira Ekonomi Mkrosil, Vol 4, No.2, Universitas STIE Mikrosil, Medan. Ghozali, 2009, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang. Harun Amran 2010, Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan

IJCCS ISSN: 1978-1520 13 Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Jasa di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Januarti Indira dan Fitrianasari Ella 2008, Analisis Rasio Keuangan dan Non-keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Audit Goin Concern pada Auditee (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2000-2005), Skripsi. Junaidi dan J. Hartono, 2010, Faktor Non-keuangan pada Opini Goin Concern, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII, Purwokerto. Margaretta Fanny dan Sylvia Saputra., 2005, Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII, Solo. Meriani, N. P., dan Komang Ayu Krisnadewi, 2012, Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Auditor pada Pengungkapan Opini Audit Going Concern, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol 7, No.1 Universitas Udayana, Bali. Mirna Dyah Praptitorini dan Indira Januarti, 2007, Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shooping terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Disampaikan pada simposium Nasional Akuntansi (SNA) X, Makasar. Ramadhany Alexander 2004, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal MAKSI, Vol 4, Universitas Diponegoro, Semarang. Rudyawan Arry Pratama dan Badera I Dewa Nyoman 2009, Opini Audit Going Concern:Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol 4, No.,2, Universitas Udayana. Santosa Arga dan Wedari Linda Kusumaning, 2007 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecendrungan Penerimaan Opini Audit Going Concern, Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol 11, No 2, UNIKA, Semarang. Setyarno Eko Budi, Januarti, dan Faisal, 2006, Pengaruh Kualitas Audit, kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA), Padang-Sumatera Barat.. 2016, Daftar dan Profil Perusahaan, Diakses 15 April, 2016, dari http://www.idx.co.id 2016, Sejarah BEI, Diakses 15 April, 2016, dari http://www.idx.co.id. 2016, Struktur Organiusasi BEI, Diakses 15 April, 2016, dari http://www.idx.co.id,